Share

Bab 260

Penulis: Anak Ketiga
Meskipun Arvin seorang laki-laki, dia sangat tampan dan memiliki banyak koneksi bos wanita.

Mendengar itu, Tobi mengerutkan kening dan berkata, "Apa kinerja penjualan tim kami nggak sebaik tim kalian?"

"Aku kurang tahu. Kalau begitu, mari kita pertaruhkan kinerja dua tim.”

Mendengar Tobi berbicara tentang kompetisi, Shinta langsung berkata, "Tobi, kamu bukan ketua tim. Mengapa kamu membuat keputusan untuk bersaing antar tim seperti ini?"

Yang lain juga menatap Tobi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Membandingkan kinerja penjualan dengan tim satu, bukankah itu sama dengan cari mati?

Jika kamu ingin mati, jangan seret kami, oke?

Kak Mia makin bangga saat mendengar itu. Dia pun tertawa terbahak-bahak, "Shinta, jangan-jangan kamu nggak berani bertaruh dengan kami? Dari dulu aku sudah tahu tim-mu penuh dengan anggota nggak berguna. Kamu masih menolak mengakuinya?"

"Siapa yang nggak berani bertaruh?"

"Aku terima tantangan ini!"

"Bukankah hanya membandingkan hasil penjualan? Kebetulan kita
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Tobi di marahin istrinya si cantik widia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 261

    "Membuat malu?""Apa maksudmu? Aku nggak membuat malu," kata Tobi tampak bingung. Mungkinkah itu masalah taruhan? Namun, hasil taruhan masih belum keluar."Kamu bilang ini nggak membuat malu? Sekarang semua orang tahu departemen penjualan punya karyawan baru yang nggak berguna, nggak berpendidikan, nggak punya pengalaman kerja dan yang paling penting adalah dia nggak tahu apa-apa," semprot Widia kesal.Tidak heran Widia marah. Barusan Helen sengaja melaporkan apa yang dilakukan Tobi hari ini kepadanya.Dia sama sekali tidak berguna.Apalagi, masalah ini justru diketahui oleh semua orang. Mau tak mau semua orang mulai membicarakan siapa yang merekomendasikan pria tidak berguna itu masuk ke dalam perusahaan.Saat itu, Widia pun kesulitan untuk mengamankan posisi direkturnya lagi.Mana mungkin Widia tidak marah setelah mengetahui semua ini?Tobi juga menjadi tidak senang dan berkata, "Siapa yang mengatakan itu? Siapa yang berbicara omong kosong?""Kamu masih berani bertanya? Kalau bukan k

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 262

    Tobi terlihat antusias. Dia membagikan teh susu itu kepada semua orang dan berkata sambil tersenyum, "Maaf, tadi malam tidur terlalu malam. Akibatnya datang terlambat."Mereka berusaha untuk tidak memukulnya. Semua orang hanya bisa menahan kebencian mereka di dalam hati.Namun, sebagai ketua tim, Shinta harus menanyakan hal ini dengan jelas. Jadi, dia pun memanggil Tobi ke samping.Meskipun ketua tim cantik, figur tubuh elok dan posturnya indah, ekspresi Tobi tetap terlihat biasa, tidak seperti pria lainnya.Hanya saja dia kebingungan. Mengapa Shinta mencarinya?Walaupun Tobi tahu dirinya sangat menawan, tetapi Shinta juga tidak mungkin terpikat dengan ketampanannya dan jatuh cinta padanya hanya dalam waktu sehari.Sesampainya di samping, wajah Shinta menjadi dingin. Lalu, dia bertanya, "Tobi, aku sudah tahu tujuanmu bergabung dengan tim dua. Mengapa kamu melakukan ini?"Dia sangat pintar. Dia tidak membiarkannya menjelaskan dirinya sendiri karena ini akan mengungkapkan bahwa dia tidak

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 263

    "Bayar tagihan?" Tobi tampak tertegun, lalu mengambil formulir itu dan melihatnya."Benar!""Ketiga perusahaan di atas menunda pembayaran. Asalkan kamu berhasil menagih salah satu dari tiga perusahaan ini, kamu bisa langsung pulang kerja hari ini dan melakukan apa pun yang kamu inginkan!” kata Shinta."Benarkah? Hanya perlu satu perusahaan saja?""Benar!""Kak Shinta, ini sama sekali nggak mungkin.""Sudah berapa banyak usaha yang telah kami lakukan untuk ketiga perusahaan ini. Mereka nggak mungkin membayar dalam waktu singkat. Khususnya, perusahaan pertama ini," ucap Leo.Sekarang, dia telah memahami situasi perusahaan-perusahaan ini. Ketiga perusahaan ini memang sangat sulit untuk ditangani. Terutama perusahaan pertama, yaitu anak perusahaan dari Keluarga Hutama.Keluarga Hutama. Keberadaan yang sangat mengerikan. Mereka adalah sosok mengerikan yang bahkan ditakuti oleh Damar, orang terkaya di Kota Tawuna.Walaupun kini Keluarga Hutama mengalami kemunduran dan berganti bos, tetapi ke

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 264

    Setelah melihat Shinta pergi, Leo pun berkata, "Tobi, jangan sedih. Orang-orang yang mengandalkan kehebatan seperti mereka memang selalu nggak masuk akal.""Nggak masalah. Mereka pasti akan minta maaf," ujar Tobi dengan nada datar."Minta maaf?""Apa kamu bercanda?" tanya Leo menggelengkan kepalanya sembari melihat sekeliling mereka.Pria itu pun tidak berkomentar lebih lanjut lagi karena takut Tobi akan ditertawakan.Melihat tidak ada yang datang, Tobi segera mengeluarkan ponselnya, lalu mengirim data itu kepada Lintang.Tobi ingin Lintang menangani masalah itu.Saat Lintang menerima pesan itu, dia langsung tertegun. Apalagi, setelah mendapati perusahaan pertama berasal dari perusahaan bawahannya, ekspresinya seketika berubah.Dia segera mencari penanggung jawab dan memarahinya.Penanggung jawabnya juga merasa tertekan. Kenapa masalah sepele seperti ini bisa sampai ke telinga Pak Lintang? Dia pun tidak peduli begitu banyak lagi dan buru-buru mentransfer tagihan itu.Kemudian, dia juga

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 265

    Leo juga tercengang, seolah-olah tidak memercayai semua ini. Dia menatap Tobi lekat-lekat, berusaha mencari jawaban dari sana.Terakhir, Shinta pun bertanya, "Tobi, apa yang terjadi? Ini semua bukan karena panggilan telepon darimu, 'kan?"Dalam hatinya, Shinta diam-diam berharap ini semua perbuatan Tobi. Dengan begitu, Tobi bisa dikatakan tidak membual dan mereka juga memiliki harapan untuk menyaingi tim satu.Tobi hanya tersenyum tipis dan menjawab, "Tentu saja!"Shinta terlihat antusias, "Benarkah? Tobi, apa kamu begitu hebat?""Tentu saja. Sudah kubilang, kalian nggak perlu khawatir dengan penjualan sebesar 100 miliar. Lihat, dalam sekejap, 60 miliar sudah berada di tangan kita, 'kan?" ucap Tobi sambil tersenyum."Memang benar. Aku benar-benar nggak menyangka kamu begitu hebat."Shinta menghela napas dan buru-buru meminta maaf, "Maaf, sebelumnya aku mengira kamu sama sekali nggak kompeten.""Aku juga. Kak Tobi, maaf. Kami sudah meremehkanmu sebelumnya, jadi kami minta maaf padamu."

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 266

    "Sudahlah, lagian masalah ini juga bukan kesalahanmu sepenuhnya. Sebaliknya, Tobi bukan hanya nggak punya kemampuan, tapi dia masih berani mengambil hasil kerja keras orang lain begitu saja.""Sepertinya dia harus segera dipecat agar nggak merugikan orang lain.""Kamu kembali dulu. Biar aku yang menangani masalah ini," ucap Helen dengan dingin.Setelah mengusir Shinta, Helen segera menelepon Widia dan menceritakan masalah Tobi mengambil hasil kerja keras orang lain kepadanya.Saat Widia mendengarnya, dia hanya bisa tersenyum kecut. Berdasarkan pemahamannya kepada Tobi, pria itu memang suka menyombongkan diri. Jadi, wajar saja dia melakukan hal seperti itu."Bu Widia, Tobi bukan hanya nggak tahu apa-apa, tapi mempertahankan orang seperti ini hanya akan menjadi bencana. Hari ini, dia bahkan berani mengambil jasa orang lain di depan umum.""Kalau kita nggak menanganinya, bagaimana kita bisa meyakinkan yang lainnya?" ucap Helen dengan marah.Widia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sebe

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 267

    "Benar. Aku belum pernah melihat orang yang begitu nggak tahu malu sepertinya. Bukan hanya membawa masalah besar untuk tim dua kami, dia bahkan melakukan hal yang nggak tahu malu.""Nggak bisa. Hal seperti ini nggak bisa ditoleransi. Tim dua kami nggak butuh pecundang seperti ini.""Benar. Kak Shinta, kita harus mengusirnya. Jangan biarkan dia terus mencelakai kita."Semua orang mulai mengusirnya.Hanya Leo satu-satunya yang membelanya, "Semuanya, jangan marah dulu. Aku rasa Tobi hanya bercanda saja.""Bercanda?""Memangnya boleh bercanda seperti itu?""Leo, kuperingatkan, kalau kamu mendukungnya, pergilah bersamanya.""Lagian kamu persis seperti dia. Sama-sama nggak berkemampuan!"Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang mengernyit.Kemampuan menjual Leo memang kurang bagus, tetapi dia orang yang baik dan tipe pekerja keras. Pria itu hanya membutuhkan waktu dan kesempatan. Dia memiliki bakat yang bisa diwujudkan.Wajah Leo terlihat kusut. Dia tidak senang, tetapi tidak berani mengat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 268

    Untuk apa direktur sepertinya merebut jasa seorang karyawan kecil? Bukankah itu sama dengan lelucon?"Mana aku tahu? Pokoknya, kamu nggak perlu mengkhawatirkan masalah ini!"Tobi tidak menghiraukannya lagi dan langsung pergi.Shinta tampak tidak berdaya. Kebetulan saat itu Helen berjalan mendekatinya. Shinta buru-buru menceritakan situasi itu kepadanya. Helen agak terkejut, tetapi dia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jangan pedulikan dia!""Jadi, Bu Widia bagaimana?""Tenang saja. Nggak akan terjadi apa-apa."Helen pun berlalu dan kembali ke ruangannya. Dia malas meladeni masalah Tobi lagi.Terutama memikirkan pembahasan terakhirnya dengan Widia.Lagi pula, masalah ini diurus oleh Bu Widia dan yang lain tidak tahu, jadi mereka berniat memberikan hasil kerja ini kepada Tobi.Dengan begitu, Tobi tidak akan dikritik oleh orang lain, begitu juga dengan direktur yang merekrutnya. Bukankah ini sama dengan sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui?Hanya saja, dia merasa Tobi san

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status