Share

Bab 211

Author: Anak Ketiga
"Bagaimana mungkin?" Selama ini Hendro bertanggung jawab atas perekonomian Kota Tawuna dan paham dengan Grup Karawaci. Dia tidak habis berpikir bagaimana perusahaan bangkrut seperti itu bisa bangkit kembali?

"Ada kemungkinan."

Tobi tersenyum dan balik bertanya, "Pak Hendro, apa kamu ingat dua tahun yang lalu, kalian pernah mengajukan rencana pembangunan kota baru ke provinsi?"

Hendro tampak terkejut. Dia memang terlibat dalam masalah itu, tetapi saat itu dia masih belum memegang jabatan. Dia pun mengangguk dan berkata, "Tentu saja. Hanya saja rencananya terlalu besar dan dana yang dibutuhkan sangat besar, jadi proposal itu ditolak."

"Walaupun ditolak, tapi kita juga memperoleh banyak manfaatnya. Misalnya, lalu lintas jalan raya di sekitarnya telah meningkat pesat, bahkan cukup untuk menunjang beberapa dekade mendatang."

"Dokter Tobi, mengapa kamu tiba-tiba mengungkit masalah ini?"

"Bagaimana kalau kuberi tahu, rencana ini telah disetujui dan akan segera didistribusikan ke kota?" kata T
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Suhrol Anwar Lubis
gruf karawaci mengadakan konferensi
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
lintang akan melakukan konferensi pers
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 212

    "Baguslah. Sepertinya yang dikatakan Pak Wibowo benar.""Ya. Syukurlah!""Tobi, terima kasih!"Mata Widia tampak berbinar-binar. Walaupun belum ada situasi spesifik, tetapi perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi bersama-sama mengadakan konferensi pers. Ini persis sama dengan apa yang dikatakan Tobi.Bisa dikatakan, hal ini sudah pasti. Selanjutnya, mereka tinggal menunggu konferensi pers ham 2.30 nanti."Kalau hal ini benar-benar terjadi, kita harus berterima kasih kepada Pak Wibowo. Terutama kamu. Kalau bukan karena Pak Wibowo, kami mungkin nggak bisa tinggal di Kota Tawuna lagi," kata Widia."Ya, kita harus berterima kasih kepadanya," ujar Tobi menyetujui ucapannya."Kalau begitu, nanti kita pergi bersama.""Oke!"Karena Widia memberitahunya, Kakek Muhar juga mengetahui berita itu dengan cepat. Diam-diam dia merasa lega.Yesa dan suaminya tercengang. Mereka tidak percaya. Mana mungkin mereka mengakuisisinya. Namun, sekalipun diakuisisi, mereka tidak mungkin peduli den

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 213

    Seharusnya ini adalah kabar baik untuk Keluarga Lianto, tetapi Yesa terlihat tidak terlalu senang dan bergumam, "Bagaimana bisa, bagaimana bisa seperti ini?"Dia bahkan menuduh Tobi dengan kesal, "Tobi, dasar nggak tahu malu! Kamu menipu kami lagi!"Padahal, Tobi yang baru saja menikmati pelukan Widia itu terlihat senang. Dia sama sekali tidak menyangka momen bahagianya akan begitu singkat dan dia tiba-tiba akan difitnah seperti itu.Widia terlihat marah dan berkata, "Bu, kenapa kamu menuduhnya sembarangan?""Aku nggak sembarangan. Kalau Tobi nggak angkat bicara, kamu juga nggak setuju untuk mengembalikan dana investasiku." Wajah Yesa juga terlihat emosi.Seakan-akan dirinya ditindas, dia pun berkata lagi, "Tobi, kembalikan uangku."Kali ini, Herman pun tidak berani berbicara lagi.Widia bertambah kesal dan berkata, "Bu, bisakah Ibu bersikap masuk akal?""Apa maksudmu? Kapan aku nggak masuk akal?""Baik. Setelah punya pacar, kamu melupakan ibumu, 'kan?""Nasibku pahit. Kenapa aku melah

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 214

    "Baiklah!""Tobi, ini sudah larut. Kamu harusnya sibuk, jadi aku nggak memaksamu tinggal lebih lama lagi." Sikap Kakek Muhar kali ini benar-benar berbeda dari sebelumnya."Oh, kalau begitu, aku pamit dulu!"Tobi menganggukkan kepalanya, lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi.Widia ragu-ragu sejenak, lalu berdiri dan mengikutinya.Kakek Muhar mengerutkan kening. Jangan-jangan gadis ini menyukai Tobi?Tobi memang anak yang baik, tetapi bagaimanapun juga, dia tidak memiliki kekuatan. Tanpa dukungan kekuatan, pria itu tidak bisa melindungi Widia sepanjang hidupnya.Sebaliknya, cucu dari teman lamanya itu tidak hanya tampan, cakap dan memiliki latar belakang yang kuat. Dia akan cocok bersanding dengan Widia."Tobi, suasana hati Kakek mungkin sedang nggak baik. Kamu jangan salahkan dia," ujar Widia menghibur pria itu."Nggak, kok. Asalkan kamu baik padaku, aku nggak peduli sama hal lainnya lagi." Tobi tidak ingin Widia terlalu khawatir. Lagi pula, keluarganya juga tidak terlalu keras

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 215

    Hendro tersenyum pahit. Awalnya, dia ingin mengatakan itu tebakannya, tetapi setelah dipikir-pikir, dia pun mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak membeberkan identitas Tobi dan mengatakan pihak lain tidak ingin ada yang tahu.Atasan tidak mempermalukannya. Dia hanya meminta Hendro untuk menjalin hubungan baik dengan orang itu. Atasan merasa orang ini sangat hebat dan benar-benar mengenal Kota Jatra dengan baik.Setelah menutup telepon, Hendro masih belum dipenuhi rasa tidak percaya. Siapa sebenarnya Dokter Tobi ini?Kebetulan putranya, Yanuar, mencarinya. Melihat ekspresi terkejut di wajah ayahnya, dia pun bertanya.Hendro tidak menyembunyikan apa pun dari putranya.Mendengar itu, Yanuar juga sangat terkejut. Kini, status Tobi dalam hatinya telah mencapai posisi yang lebih tinggi.Setelah kembali, Yanuar menelepon Winson dan berkata, "Saudara Winson, kalau kamu bisa mengandalkan Dokter Tobi, takdirmu mungkin bisa diubah.""Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Winson buru-buru.Yanuar pun

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 216

    "Sekalipun Grup Karawaci masih ada di tangan kita sekarang, kita juga nggak bisa berbuat apa-apa.""Aku tahu, ini semua salahku. Kalau bukan karena aku, kita nggak akan menyinggung Tobi."Di saat ini juga Joni telah mengerti.Kekuatan Tobi berada di luar kemampuannya. Bagi Tobi, menaklukkan Joni mungkin juga termasuk suatu hal yang sangat mudah.Di sisi lain, setelah semua orang di Keluarga Lianto mendengar kabar itu, mereka tampak terkulai lemas.Satu per satu dari mereka tampak menyesali perbuatannya.Terutama Kakek Muhar. Raut wajahnya terlihat kusut. Padahal, cucunya telah memintanya untuk menyimpan saham Grup Karawaci, tetapi akibat tuntutan kerasnya, cucunya terpaksa menjual saham itu.Walaupun mereka tidak kehilangan apa pun, bahkan masih memperoleh sedikit keuntungan, tetapi semua yang mereka hasilkan itu berasal dari uang Keluarga Lianto.Padahal, jika dia sabar menunggu, aset Keluarga Lianto akan berlipat ganda, tetapi hal sebesar itu malah dirusak olehnya begitu saja.Sebali

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 217

    Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan saja. Lagian kita akan segera bercerai. Jangan biarkan orang lain mengetahuinya dan menimbulkan masalah.""Tapi kamu juga nggak ada kerjaan tiap hari.""Aku ada kegiatan, kok.""Oh, benarkah? Kalau begitu, beri tahu aku apa yang kamu lakukan?" tanya Widia dengan marah."Um, aku nggak bisa mengatakannya.""Huh! Sepertinya kamu nggak mau membicarakannya. Kamu pasti mau bersenang-senang dengan pacarmu itu," ujar Widia sambil mendengus dingin. Memikirkan hal ini membuatnya merasa tidak nyaman."Bukan!""Aku jamin, nggak akan ada wanita lain selain kamu," janji Tobi."Cih! Sejak kapan aku jadi wanitamu?"Widia tampak tersipu malu, tetapi ada kegembiraan yang tak bisa dilukiskan di hatinya, lalu dia pun berkata, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku nggak perlu repot-repot mengatur posisi untukmu.""Benar. Lagian, masih ada kamu yang membiayaiku, jadi aku nggak kekurangan uang.""Kamu! Aku benar-benar salut kepadamu! Kalau kamu terus seperti i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 218

    "Ya!""Widia, aku barusan bertemu dengan kenalan," kata Tania dengan ragu."Kenalan? Siapa? Mungkinkah itu Tobi?" tanya Widia."Tentu saja bukan. Mana mungkin itu Tobi.""Kalau begitu, siapa?""Itu, aku, aku nggak tahu harus mengatakannya atau nggak," ucap Tania seraya terlihat serbasalah."Apa di antara kita ada hal yang seperti itu?""Baiklah. Menurutku, kamu berhak mengetahui masalah ini. Orang yang kulihat nggak lain adalah Latif, yang sebelumnya berutang uang padamu dan membuat masalah untukmu itu."Widia agak kebingungan dan berkata, "Apanya yang aneh? Dendam antara aku dan dia sudah berakhir.""Masalahnya adalah, dia, dia bersama dengan ....""Bersama siapa? Sejak kapan kamu berbelit-belit seperti ini?""Dia bersama dengan Tobi. Sepertinya mereka sangat dekat.""Lantas, apa masalahnya?""Tentu saja ada!""Widia, kamu lupa? Alasan kamu kehilangan kesadaran karena pengaruh obat bius yang diberi Latif, 'kan? Terus, kebetulan Tobi muncul di sana dan merenggut kesucianmu.""Setelah i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 219

    "Nggak ada, kok. Apa itu?" tanya Tania berusaha mengalihkan topik pembicaraan."Anggur yang diberikan oleh seorang teman. Aromanya sangat enak."Tobi tersenyum dan bertanya pada Widia, "Bagaimana kalau kita mencobanya bersama?"Dia agak kebingungan. Masalah apa yang bisa membuat Widia kehilangan semangat seperti itu?Widia akhirnya tersadar kembali. Padahal, dia baru saja mulai memiliki kesan baik kepada Tobi. Dia benar-benar tidak ingin hal-hal itu menjadi kenyataan. Itu sebabnya dia merasa sangat tertekan dan tidak nyaman.Melihat wajah Tobi yang tidak berekspresi itu, dia pun tidak tahan dan bertanya langsung, "Tobi, aku mau menanyakan sesuatu kepadamu, tapi kamu harus jawab sejujurnya."Wajah Tania berubah. Mengapa Widia tidak mendengarkan nasihatnya? Apalagi, mereka berdua kini saling berhadapan. Masalah ini pasti akan diselesaikan dengan mudah dan tidak akan menjadi kesalahpahaman.Tobi melirik Tania sejenak. Mungkinkah Tania mengatakan sesuatu kepadanya?"Kamu nggak perlu meliha

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status