Share

Bab 217

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-10 18:00:00
Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan saja. Lagian kita akan segera bercerai. Jangan biarkan orang lain mengetahuinya dan menimbulkan masalah."

"Tapi kamu juga nggak ada kerjaan tiap hari."

"Aku ada kegiatan, kok."

"Oh, benarkah? Kalau begitu, beri tahu aku apa yang kamu lakukan?" tanya Widia dengan marah.

"Um, aku nggak bisa mengatakannya."

"Huh! Sepertinya kamu nggak mau membicarakannya. Kamu pasti mau bersenang-senang dengan pacarmu itu," ujar Widia sambil mendengus dingin. Memikirkan hal ini membuatnya merasa tidak nyaman.

"Bukan!"

"Aku jamin, nggak akan ada wanita lain selain kamu," janji Tobi.

"Cih! Sejak kapan aku jadi wanitamu?"

Widia tampak tersipu malu, tetapi ada kegembiraan yang tak bisa dilukiskan di hatinya, lalu dia pun berkata, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku nggak perlu repot-repot mengatur posisi untukmu."

"Benar. Lagian, masih ada kamu yang membiayaiku, jadi aku nggak kekurangan uang."

"Kamu! Aku benar-benar salut kepadamu! Kalau kamu terus seperti i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Gorila Jantan
ceritanya muter2
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Tobi mendapatkan sebotol anggur dari latif
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 218

    "Ya!""Widia, aku barusan bertemu dengan kenalan," kata Tania dengan ragu."Kenalan? Siapa? Mungkinkah itu Tobi?" tanya Widia."Tentu saja bukan. Mana mungkin itu Tobi.""Kalau begitu, siapa?""Itu, aku, aku nggak tahu harus mengatakannya atau nggak," ucap Tania seraya terlihat serbasalah."Apa di antara kita ada hal yang seperti itu?""Baiklah. Menurutku, kamu berhak mengetahui masalah ini. Orang yang kulihat nggak lain adalah Latif, yang sebelumnya berutang uang padamu dan membuat masalah untukmu itu."Widia agak kebingungan dan berkata, "Apanya yang aneh? Dendam antara aku dan dia sudah berakhir.""Masalahnya adalah, dia, dia bersama dengan ....""Bersama siapa? Sejak kapan kamu berbelit-belit seperti ini?""Dia bersama dengan Tobi. Sepertinya mereka sangat dekat.""Lantas, apa masalahnya?""Tentu saja ada!""Widia, kamu lupa? Alasan kamu kehilangan kesadaran karena pengaruh obat bius yang diberi Latif, 'kan? Terus, kebetulan Tobi muncul di sana dan merenggut kesucianmu.""Setelah i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 219

    "Nggak ada, kok. Apa itu?" tanya Tania berusaha mengalihkan topik pembicaraan."Anggur yang diberikan oleh seorang teman. Aromanya sangat enak."Tobi tersenyum dan bertanya pada Widia, "Bagaimana kalau kita mencobanya bersama?"Dia agak kebingungan. Masalah apa yang bisa membuat Widia kehilangan semangat seperti itu?Widia akhirnya tersadar kembali. Padahal, dia baru saja mulai memiliki kesan baik kepada Tobi. Dia benar-benar tidak ingin hal-hal itu menjadi kenyataan. Itu sebabnya dia merasa sangat tertekan dan tidak nyaman.Melihat wajah Tobi yang tidak berekspresi itu, dia pun tidak tahan dan bertanya langsung, "Tobi, aku mau menanyakan sesuatu kepadamu, tapi kamu harus jawab sejujurnya."Wajah Tania berubah. Mengapa Widia tidak mendengarkan nasihatnya? Apalagi, mereka berdua kini saling berhadapan. Masalah ini pasti akan diselesaikan dengan mudah dan tidak akan menjadi kesalahpahaman.Tobi melirik Tania sejenak. Mungkinkah Tania mengatakan sesuatu kepadanya?"Kamu nggak perlu meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 220

    "Benar. Apalagi, mereka sudah kenal lama.""Umur Widia baru berapa? Kenal lama?""Sewaktu kecil dulu.""Teman masa kecil?""Nggak sepenuhnya benar. Sebenarnya mereka belum lama bersama, tapi anak laki-laki itu selalu ada di hati Widia.""Widia selalu teringat kepadanya dan bahkan memberitahuku berkali-kali kalau anak laki-laki itu pasti akan kembali untuk menikah dengannya kelak.""Dia juga terus menunggu kedatangan anak laki-laki itu!"Bisa dikatakan, ucapan Tania tidak sepenuhnya benar. Dia mengarang sendiri tentang pernikahan dan penantian itu.Teringat hubungannya dengan Widia, mau tak mau Tobi pun bertanya, "Kalau begitu, siapa nama anak laki-laki itu?""Aku juga nggak tahu. Sepertinya Widia sendiri juga nggak tahu. Aku hanya tahu kalau dia dipanggil Pengemis Kecil."Mendengar panggilan 'Pengemis Kecil', mata Tobi langsung berbinar-binar dan berusaha memastikan lagi, "Kamu yakin panggilannya 'Pengemis Kecil'?"Tania mengira Tobi tidak memercayainya dan merasa Widia aneh bisa menyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 221

    Tobi sama sekali tidak tahu apa yang dipikirkan Tania dan dia juga tidak menyangka Widia akan menemui Pak Wibowo secara pribadi dan menemukan banyak rahasia tentang dirinya.Rahasia mengenai kemampuan dan kekuatannya yang sangat tinggi.Saat ini, hatinya merasa senang sekali.Tak disangka, gadis ini cukup setia. Dia masih teringat dengan Pengemis Kecil dan bahkan mengenangnya dalam hati.Sebaliknya, Tania juga tidak menduga ucapannya bukan hanya tidak merusak citra Widia di hati Tobi, tetapi justru membuat pria itu makin menyukai Widia.Pria itu bahkan tidak peduli dengan Widia yang mulai tidak percaya kepada dirinya.Setelah pergi dari sana, Tobi tidak kembali ke Vila Distrik Terra 1 ataupun tempat tinggal Kristin, tetapi dia pergi ke Perusahaan Keamanan Transera.Saat ini, pengaruh Keluarga Hutama telah punah sepenuhnya. Di tangan Lintang, semuanya telah berubah menjadi Grup Transera. Begitu juga dengan Grup Karawaci.Dana sebanyak empat triliun yang dibawa kabur pun sudah dikembalik

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 222

    "Selama bisa meningkatkan diri, itu sudah cukup," kata Yola sambil memperlihatkan sorot mata tegas."Baguslah kalau kamu punya pemikiran seperti itu. Semangat."Tobi pun tidak berbasa-basi lagi. Dia berbalik dan berkata, '"Pandu, ayo. Aku akan mengajarimu tiga tingkat tengah dari Teknik Naga Hijau.""Baik. Terima kasih, Tuan!" seru Pandu dengan semangat.Mereka berdua bergegas memasuki sebuah ruangan. Setelah penjelasan singkat, Tobi langsung menyuruh Pandu untuk duduk bersila dan mulai membantunya berlatih tingkat keempat hingga tingkat keenam.Dengan energi sejati kuat milik Tobi, akhirnya Pandu berhasil menguasai teknik mental tiga tingkat tengah meskipun seluruh tubuhnya kesakitan.Namun, sekali saja belum cukup. Dengan bantuan Tobi, Pandu kembali berlatih lebih dari sepuluh kali berturut-turut agar dia bisa mengkonsolidasikan sepenuhnya dan makin tanggap dengan rute kultivasi.Kemudian, Tobi perlahan-lahan menyimpan kembali energinya. Keringat dingin tampak membasahi dahinya. Keli

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 223

    "Tentu saja. Restoran Sonaria ini bukan tempat biasa. Sekalipun punya uang, kamu juga mungkin nggak bisa masuk. Hari ini, aku akan membawa kamu datang ke sini agar menambah pengetahuanmu," kata pria berperut buncit itu dengan bangga.Tobi mengikuti pandangan Kristin dan menolehkan kepalanya untuk melihat.Penampilan gadis itu memang tidak secantik Kristin, tetapi masih di atas rata-rata. Apalagi, dia memiliki tubuh yang seksi dan memesona."Kristin?""Benaran. Kamu juga makan di sini?"Lena tampak kaget.Wajah Kristin seketika berubah. Di masa kuliah dulu, pria yang disukai oleh Lena sempat menyukai Kristin. Akibatnya, Lena tidak senang kepadanya dan sering menindasnya.Dia tidak menyangka akan bertemu Lena di sini. Entah karena sering ditindas dulu, kini dia merasa takut kepada gadis itu."Kenapa diam saja? Sepertinya kamu di sini bukan untuk makan, tapi untuk mencari pekerjaan.""Tapi tempat mewah seperti ini mungkin nggak membutuhkan gadis miskin yang nggak punya temperamen sepertim

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 224

    Lena menganggukkan kepalanya.Sebenarnya, kedua gadis itu telah memperhatikan pergerakan mereka dari luar pintu. Namun, karena jaraknya agak jauh, mereka pun mengabaikannya. Saat melihat Tobi datang, mereka pun segera berkata, "Tuan, tolong tunjukkan kartu keanggotaan Anda!"Yang datang ke sini untuk makan semuanya adalah anggota Restoran Sonaria. Apalagi, mereka harus menyimpan deposit sebesar dua miliar. Itu sebabnya orang kaya biasa tidak akan datang ke sini untuk makan.Tobi langsung mengeluarkan kartu hitam Lawana. Tadi dia sempat melihat restoran ini memiliki logo Serikat Dagang Lawana. Selama toko di bawah naungan Serikat Dagang Lawana, dia bisa menggunakan kartu hitam Lawana.Saat melihat kartu hitam, gadis itu tampak terkejut dan berkata, "Tuan, apa kamu salah mengambil kartu?"Kak Lutfi yang berada di belakangnya langsung tertawa keras dan berkata dengan sinis, "Nak, kamu pikir kamu bisa masuk ke dalam tempat ini hanya dengan kartu belanja?""Haha! Lucu sekali!" seru Lena sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 225

    Begitu pelayan mendengar itu, dia segera maju ke depan dan berkata, "Halo, Tuan, lokasi kami di luar nggak tetap. Bagaimana kalau saya mengatur ruang pribadi yang bagus untuk Anda?""Ruang pribadi apanya? Aku mau duduk di sini," kata Kak Lutfi dengan sombong."Tapi Tuan dan Nona ini duluan datang.""Memangnya kenapa kalau dia datang duluan? Pokoknya, aku mau duduk di sini. Aku nggak percaya, anggota level tiga sepertiku bahkan nggak punya hak untuk memilih tempat duduk!"Anggota level tiga. Bukan hanya perlu melakukan deposit, tetapi dia juga harus menghabiskan sejumlah uang agar bisa mencapai target.Tanpa menunggu pelayan itu menanggapinya, Kak Lutfi langsung membentaknya dengan nada angkuh, "Mana manajer kalian? Panggil Pak Sofyan ke sini!"Lena yang berada di sampingnya tampak tersenyum bangga. Dia memandang Kristin dengan tatapan sinis.Kamu pikir dirimu siapa? Beraninya kamu bersaing denganku. Hari ini, aku akan membuatmu kehilangan muka.Kebetulan, manajer berada di dekat mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1618

    "Nggak perlu. Dia hanya seorang gadis kecil. Dia juga nggak akan bisa membuat masalah besar. Tapi minta Pandu memperingatkan Paviliun Seroya bahwa mereka harus menceritakan semua yang dilakukan Master Melani pada Yaldora.""Kalau nggak, Yaldora pasti akan terus membalas dendam padaku. Jika demikian, aku pasti akan mengambil tindakan dan langsung menghancurkan Paviliun Seroya.""Oh ya, biarkan Pandu memperlihatkan sedikit kekuatannya agar mereka paham. Bagiku, menghancurkan sekte mereka sangatlah mudah!"Tobi langsung memperingatkan. Yaldora adalah gadis yang baik hati. Sayang sekali jika membunuhnya. Biarlah gadis itu mengetahui semua kebenarannya lebih dulu. Setelah itu, terserah dia mau mengambil keputusan seperti apa."Baik!"Arum juga tidak membantah.Widia menyaksikan semua adegan ini dengan tatapan kosong. Meski dari wajah Yaldora, Widia bisa merasakan penderitaannya dan juga merasa sedikit bersimpati pada wanita itu.Hanya saja, wanita ini berniat membunuh Tobi barusan. Jadi, Wi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1617

    Setelah menyampaikan semuanya, Tobi pun bersiap untuk berangkat.Namun, tepat di saat ini, sosok Yaldora muncul. Tangannya memegang pedang panjang. Wajahnya terlihat dingin. Keseluruhan tubuhnya tampak menakjubkan, tetapi juga ada aura dingin yang menakutkan.Seolah-olah mereka tidak kenal sama sekali.Kali ini, Tobi juga tidak ingin menghindar lagi.Ekspresi Tobi memperlihatkan ketidakberdayaan, tetapi dia tidak menyesal telah membunuh Master Melani. Mengingat apa yang telah dilakukan Melani terhadap keluarga mereka selama ini, membunuhnya bukanlah tindakan yang kelewat batas."Tobi, aku mau tanya, apa kamu membunuh guruku, Master Melani?" Tanpa berbasa-basi lagi, kali ini Yaldora langsung menanyakan inti permasalahannya.Mendengar itu, Tetua Sekte Kayana mendengus dingin. Dia mengeluarkan momentum kuat sambil berkata dengan dingin, "Lancang sekali! Beraninya kamu bisa meneriakkan nama tuanku begitu saja?"Itu adalah tekanan yang dimiliki oleh seorang kultivator Alam Tanah Abadi.Yald

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1616

    Saat Arum keluar, dia langsung berkata dengan hormat, "Tuan Muda!"Widia tertegun sejenak. Dia sepertinya pernah bertemu dengan wanita tua ini sekali, tetapi dia tidak begitu yakin."Widia, namanya Arum. Dia master yang diam-diam melindungimu selama ini," ucap Tobi menjelaskan."Ah ...."Widia baru sadar bahwa Tobi diam-diam telah mengutus seorang master untuk melindunginya. Namun, dia sama sekali tidak mengetahui hal ini."Ini juga alasan aku memperkenalkan kalian satu sama lain. Setelah aku pergi, kamu bisa lebih sering berlatih dengannya. Dengan begitu, bukan hanya akan membuatmu mahir dalam bertarung, tapi juga meningkatkan kecepatan latihanmu," terang Tobi.Jika bukan karena alasan ini, Tobi juga tidak akan membiarkan Arum menampakkan diri.Arum juga tertegun. Dia telah melindungi Widia begitu lama. Dia juga tahu bahwa Widia hanya seorang wanita yang lemah. Sekarang, tuannya ingin dirinya latihan dengan Widia? Apa tuannya sedang bercanda?Ya sudahlah.Tuannya sudah bilang ingin di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1615

    Widia benar-benar terkejut. Apa yang barusan terjadi benar-benar di luar ekspektasinya. Bahkan, dia sendiri juga merasa semua ini tidak masuk akal."Kenapa?"Melihat Widia tersadar, Tobi tampak kaget. Pria itu langsung bertanya dengan khawatir. Dia barusan telah dikejutkan oleh terobosan kekuatannya Widia.Tak disangka, hanya dengan sekali latihan, kekuatan Widia telah mencapai Alam Guru Besar. Walau Widia baru mulai berkultivasi, perlu diketahui sebelumnya dia hanyalah orang awam.Garis keturunan Foniks memang tidak bisa dianggap remeh. Kekuatannya sangat hebat dan menakutkan."Bagus, bagus sekali."Widia hanya merasa sangat nyaman. Ada kekuatan yang sangat hebat di sekujur tubuhnya, seolah dia bisa menghancurkan segalanya dengan satu serangan.Yang paling penting lagi, dia benar-benar merasakan semacam teknik kultivasi.Walau tidak mengetahui nama teknik itu, tetapi saat kekuatan garis keturunan diintegrasikan ke dalam tubuhnya, teknik itu mulai bekerja secara otomatis dan terpatri d

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1614

    "Apa yang kamu lamunkan?""Ka ... kamu cantik sekali," seru Tobi."Apa-apaan? Ini bukan pertama kalinya kita bertemu. Mulutmu manis sekali. Pintar gombal.""Bagaimana kalau kamu bercermin dulu?" ucap Tobi."Kenapa harus bercermin? Memangnya aku nggak tahu penampilanku sendiri?" Berbicara sampai di sini, Widia tampak ragu-ragu. "Tobi, bisakah kamu membantuku berlatih kultivasi?""Membantumu berlatih kultivasi?"Tobi tertegun sejenak. Apa Widia tahu bahwa fisiknya telah berubah?"Ya, aku nggak ingin melihatmu bertarung sendirian seperti itu lagi. Apa nggak boleh?" Widia agak putus asa. Dia pernah menonton beberapa drama TV sebelumnya. Dikatakan bahwa meridian orang dewasa sudah terbentuk. Sekalipun berkultivasi, juga tidak akan ada hasilnya lagi."Bukan begitu. Kamu bisa berkultivasi. Mungkin kekuatanmu juga akan setara denganku dalam waktu singkat." Tobi tersenyum pahit. Benar saja, membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat marah saja.Tobi berusaha keras selama be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1613

    "Nggak akan terjadi masalah, 'kan?" tanya Tobi dengan khawatir. Dia tidak peduli dengan kultivasi atau tidak. Yang paling penting, Widia baik-baik saja."Nggak akan."Yaldora ragu-ragu sejenak. Namun, dia tetap mengatakannya. Jika Tobi bertindak sembarangan, maka hanya akan merusak kebangkitan keturunan Foniks dan mencelakai Widia."Kalau begitu, kita tunggu lagi." Tobi mulanya kurang yakin, tetapi pada akhirnya memutuskan untuk mengikuti perkataan Yaldora. Meski Yaldora itu muridnya biarawati tua, kepribadiannya sangat berbeda dari gurunya.Waktu berlalu begitu saja. Tobi terus menjaga Widia. Bahkan, menggunakan kekuatannya untuk mengisolasi segala yang ada di sini.Agar tidak menarik perhatian banyak orang.Sebenarnya, Yaldora yang berada di samping ingin menanyakan masalah gurunya. Namun, saat melihat Tobi begitu fokus pada Widia sepanjang waktu, bahkan mata pria itu tidak pernah berpaling sedetik pun.Dalam keputusasaan, dia terpaksa harus menahan diri kembali.Tak terasa, waktu te

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1612

    Apa ini?Ekspresi Tobi berubah drastis karena kekuatan itu sangat menakutkan. Jika terjadi pada dirinya, Tobi masih sanggup menerimanya, tetapi bagaimana wanita biasa seperti Widia bisa menanggungnya?"Apa, apa yang terjadi denganku?" Wajah Widia memerah, tetapi kondisinya tidak terlihat baik. Sebaliknya, rasanya seperti terbakar.Tubuhnya juga terus gemetar hebat, bahkan bibirnya juga ikut bergetar, yang menunjukkan betapa tersiksanya dirinya."Nggak apa-apa. Semuanya akan membaik."Sembari menghibur Widia, Tobi juga segera mengedarkan energi sejatinya ke dalam tubuh Widia dan mulai membantunya melenyapkan kekuatan dalam tubuhnya.Efeknya ada, tetapi tidak terlihat jelas.Yaldora, yang tidak tahu kapan tersadar kembali, mendekati mereka berdua. Melihat pemandangan di depannya, terutama saat memperhatikan tanda samar di dahi Widia, dia pun berkata dengan wajah terkejut, "Apa ini kebangkitan garis keturunan Foniks?"Saat ini, Yaldora bahkan lupa bertanya pada Tobi, apa pria itu yang mem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1611

    Tobi mengerutkan keningnya. Dia tidak puas dengan jawaban seperti itu. Dia pun kembali bertanya, "Sejauh yang aku tahu, kamu pasti sangat tertarik dengan liontin giok, 'kan?"Vamil terkejut. Dia mengerti bahwa Tobi mungkin tidak memercayainya, jadi dia mengangguk dan berkata, "Tentu saja. Aku pernah melihat liontin giok itu, tapi setelah mempelajarinya sebentar, aku masih belum menemukan petunjuk apa pun.""Jadi, sekalipun kamu memberikannya padaku sekarang, juga nggak ada gunanya."Berbicara sampai di sini, Vamil melirik Yaldora yang terbaring di tanah. Tampaknya bulu mata gadis itu bergerak. Vamil pun kembali menambahkan. "Aku mengerti. Kamu sepertinya nggak percaya padaku."Tobi tidak membantah. Jika bukan karena masalah Bahtiar, dia mungkin tidak akan meragukannya. Namun, setelah serangkaian masalah ini terjadi, bagaimana dia bisa memercayai Vamil begitu saja?"Sudahlah. Nggak ada salahnya memberitahumu. Ada sebuah tempat warisan di Jatra, yang bisa membantumu memahami hukum langit

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1610

    Tobi hanya mengujinya, tetapi dia tidak menyangka kalau tebakannya benar.Karena menurut pemahamannya, yang datang pasti salah satu dari empat orang tersebut. Hanya saja, dilihat dari postur dan gerakannya, seharusnya dia juga bukan si Beruang Kutub ataupun pemimpin Takhta Suci Barat.Jadi, yang tersisa hanyalah Tuan Vamil dan Hirawan dari Negara Melandia.Mulanya, Tobi mencurigai lawan adalah Hirawan, tetapi ada berbagai tanda jurus lawan. Apalagi, dia tidak menghentikan Widia dan juga tidak memberikan pukulan keras kepada Yaldora.Lawan juga tidak memiliki niat membunuh yang kuat terhadap dirinya.Jadi, hanya satu kemungkinan yang tersisa, yaitu orang itu adalah Master Vamil.Tobi tidak menjawab, tetapi malah bertanya dengan bingung, "Mengapa?""Sejauh yang aku tahu, saat ayahmu dalam bahaya, dia menerima bantuan dari liontin giok untuk meningkatkan kekuatannya waktu itu. Aku ingin membuatmu terjebak dalam situasi putus asa. Aku ingin tahu apa kamu bisa menggunakan liontin giok yang

DMCA.com Protection Status