Share

Bab 216

Penulis: Anak Ketiga
"Sekalipun Grup Karawaci masih ada di tangan kita sekarang, kita juga nggak bisa berbuat apa-apa."

"Aku tahu, ini semua salahku. Kalau bukan karena aku, kita nggak akan menyinggung Tobi."

Di saat ini juga Joni telah mengerti.

Kekuatan Tobi berada di luar kemampuannya. Bagi Tobi, menaklukkan Joni mungkin juga termasuk suatu hal yang sangat mudah.

Di sisi lain, setelah semua orang di Keluarga Lianto mendengar kabar itu, mereka tampak terkulai lemas.

Satu per satu dari mereka tampak menyesali perbuatannya.

Terutama Kakek Muhar. Raut wajahnya terlihat kusut. Padahal, cucunya telah memintanya untuk menyimpan saham Grup Karawaci, tetapi akibat tuntutan kerasnya, cucunya terpaksa menjual saham itu.

Walaupun mereka tidak kehilangan apa pun, bahkan masih memperoleh sedikit keuntungan, tetapi semua yang mereka hasilkan itu berasal dari uang Keluarga Lianto.

Padahal, jika dia sabar menunggu, aset Keluarga Lianto akan berlipat ganda, tetapi hal sebesar itu malah dirusak olehnya begitu saja.

Sebali
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
apakah Tobi dan Widia akan bercerai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 217

    Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan saja. Lagian kita akan segera bercerai. Jangan biarkan orang lain mengetahuinya dan menimbulkan masalah.""Tapi kamu juga nggak ada kerjaan tiap hari.""Aku ada kegiatan, kok.""Oh, benarkah? Kalau begitu, beri tahu aku apa yang kamu lakukan?" tanya Widia dengan marah."Um, aku nggak bisa mengatakannya.""Huh! Sepertinya kamu nggak mau membicarakannya. Kamu pasti mau bersenang-senang dengan pacarmu itu," ujar Widia sambil mendengus dingin. Memikirkan hal ini membuatnya merasa tidak nyaman."Bukan!""Aku jamin, nggak akan ada wanita lain selain kamu," janji Tobi."Cih! Sejak kapan aku jadi wanitamu?"Widia tampak tersipu malu, tetapi ada kegembiraan yang tak bisa dilukiskan di hatinya, lalu dia pun berkata, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku nggak perlu repot-repot mengatur posisi untukmu.""Benar. Lagian, masih ada kamu yang membiayaiku, jadi aku nggak kekurangan uang.""Kamu! Aku benar-benar salut kepadamu! Kalau kamu terus seperti i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 218

    "Ya!""Widia, aku barusan bertemu dengan kenalan," kata Tania dengan ragu."Kenalan? Siapa? Mungkinkah itu Tobi?" tanya Widia."Tentu saja bukan. Mana mungkin itu Tobi.""Kalau begitu, siapa?""Itu, aku, aku nggak tahu harus mengatakannya atau nggak," ucap Tania seraya terlihat serbasalah."Apa di antara kita ada hal yang seperti itu?""Baiklah. Menurutku, kamu berhak mengetahui masalah ini. Orang yang kulihat nggak lain adalah Latif, yang sebelumnya berutang uang padamu dan membuat masalah untukmu itu."Widia agak kebingungan dan berkata, "Apanya yang aneh? Dendam antara aku dan dia sudah berakhir.""Masalahnya adalah, dia, dia bersama dengan ....""Bersama siapa? Sejak kapan kamu berbelit-belit seperti ini?""Dia bersama dengan Tobi. Sepertinya mereka sangat dekat.""Lantas, apa masalahnya?""Tentu saja ada!""Widia, kamu lupa? Alasan kamu kehilangan kesadaran karena pengaruh obat bius yang diberi Latif, 'kan? Terus, kebetulan Tobi muncul di sana dan merenggut kesucianmu.""Setelah i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 219

    "Nggak ada, kok. Apa itu?" tanya Tania berusaha mengalihkan topik pembicaraan."Anggur yang diberikan oleh seorang teman. Aromanya sangat enak."Tobi tersenyum dan bertanya pada Widia, "Bagaimana kalau kita mencobanya bersama?"Dia agak kebingungan. Masalah apa yang bisa membuat Widia kehilangan semangat seperti itu?Widia akhirnya tersadar kembali. Padahal, dia baru saja mulai memiliki kesan baik kepada Tobi. Dia benar-benar tidak ingin hal-hal itu menjadi kenyataan. Itu sebabnya dia merasa sangat tertekan dan tidak nyaman.Melihat wajah Tobi yang tidak berekspresi itu, dia pun tidak tahan dan bertanya langsung, "Tobi, aku mau menanyakan sesuatu kepadamu, tapi kamu harus jawab sejujurnya."Wajah Tania berubah. Mengapa Widia tidak mendengarkan nasihatnya? Apalagi, mereka berdua kini saling berhadapan. Masalah ini pasti akan diselesaikan dengan mudah dan tidak akan menjadi kesalahpahaman.Tobi melirik Tania sejenak. Mungkinkah Tania mengatakan sesuatu kepadanya?"Kamu nggak perlu meliha

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 220

    "Benar. Apalagi, mereka sudah kenal lama.""Umur Widia baru berapa? Kenal lama?""Sewaktu kecil dulu.""Teman masa kecil?""Nggak sepenuhnya benar. Sebenarnya mereka belum lama bersama, tapi anak laki-laki itu selalu ada di hati Widia.""Widia selalu teringat kepadanya dan bahkan memberitahuku berkali-kali kalau anak laki-laki itu pasti akan kembali untuk menikah dengannya kelak.""Dia juga terus menunggu kedatangan anak laki-laki itu!"Bisa dikatakan, ucapan Tania tidak sepenuhnya benar. Dia mengarang sendiri tentang pernikahan dan penantian itu.Teringat hubungannya dengan Widia, mau tak mau Tobi pun bertanya, "Kalau begitu, siapa nama anak laki-laki itu?""Aku juga nggak tahu. Sepertinya Widia sendiri juga nggak tahu. Aku hanya tahu kalau dia dipanggil Pengemis Kecil."Mendengar panggilan 'Pengemis Kecil', mata Tobi langsung berbinar-binar dan berusaha memastikan lagi, "Kamu yakin panggilannya 'Pengemis Kecil'?"Tania mengira Tobi tidak memercayainya dan merasa Widia aneh bisa menyu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 221

    Tobi sama sekali tidak tahu apa yang dipikirkan Tania dan dia juga tidak menyangka Widia akan menemui Pak Wibowo secara pribadi dan menemukan banyak rahasia tentang dirinya.Rahasia mengenai kemampuan dan kekuatannya yang sangat tinggi.Saat ini, hatinya merasa senang sekali.Tak disangka, gadis ini cukup setia. Dia masih teringat dengan Pengemis Kecil dan bahkan mengenangnya dalam hati.Sebaliknya, Tania juga tidak menduga ucapannya bukan hanya tidak merusak citra Widia di hati Tobi, tetapi justru membuat pria itu makin menyukai Widia.Pria itu bahkan tidak peduli dengan Widia yang mulai tidak percaya kepada dirinya.Setelah pergi dari sana, Tobi tidak kembali ke Vila Distrik Terra 1 ataupun tempat tinggal Kristin, tetapi dia pergi ke Perusahaan Keamanan Transera.Saat ini, pengaruh Keluarga Hutama telah punah sepenuhnya. Di tangan Lintang, semuanya telah berubah menjadi Grup Transera. Begitu juga dengan Grup Karawaci.Dana sebanyak empat triliun yang dibawa kabur pun sudah dikembalik

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 222

    "Selama bisa meningkatkan diri, itu sudah cukup," kata Yola sambil memperlihatkan sorot mata tegas."Baguslah kalau kamu punya pemikiran seperti itu. Semangat."Tobi pun tidak berbasa-basi lagi. Dia berbalik dan berkata, '"Pandu, ayo. Aku akan mengajarimu tiga tingkat tengah dari Teknik Naga Hijau.""Baik. Terima kasih, Tuan!" seru Pandu dengan semangat.Mereka berdua bergegas memasuki sebuah ruangan. Setelah penjelasan singkat, Tobi langsung menyuruh Pandu untuk duduk bersila dan mulai membantunya berlatih tingkat keempat hingga tingkat keenam.Dengan energi sejati kuat milik Tobi, akhirnya Pandu berhasil menguasai teknik mental tiga tingkat tengah meskipun seluruh tubuhnya kesakitan.Namun, sekali saja belum cukup. Dengan bantuan Tobi, Pandu kembali berlatih lebih dari sepuluh kali berturut-turut agar dia bisa mengkonsolidasikan sepenuhnya dan makin tanggap dengan rute kultivasi.Kemudian, Tobi perlahan-lahan menyimpan kembali energinya. Keringat dingin tampak membasahi dahinya. Keli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 223

    "Tentu saja. Restoran Sonaria ini bukan tempat biasa. Sekalipun punya uang, kamu juga mungkin nggak bisa masuk. Hari ini, aku akan membawa kamu datang ke sini agar menambah pengetahuanmu," kata pria berperut buncit itu dengan bangga.Tobi mengikuti pandangan Kristin dan menolehkan kepalanya untuk melihat.Penampilan gadis itu memang tidak secantik Kristin, tetapi masih di atas rata-rata. Apalagi, dia memiliki tubuh yang seksi dan memesona."Kristin?""Benaran. Kamu juga makan di sini?"Lena tampak kaget.Wajah Kristin seketika berubah. Di masa kuliah dulu, pria yang disukai oleh Lena sempat menyukai Kristin. Akibatnya, Lena tidak senang kepadanya dan sering menindasnya.Dia tidak menyangka akan bertemu Lena di sini. Entah karena sering ditindas dulu, kini dia merasa takut kepada gadis itu."Kenapa diam saja? Sepertinya kamu di sini bukan untuk makan, tapi untuk mencari pekerjaan.""Tapi tempat mewah seperti ini mungkin nggak membutuhkan gadis miskin yang nggak punya temperamen sepertim

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 224

    Lena menganggukkan kepalanya.Sebenarnya, kedua gadis itu telah memperhatikan pergerakan mereka dari luar pintu. Namun, karena jaraknya agak jauh, mereka pun mengabaikannya. Saat melihat Tobi datang, mereka pun segera berkata, "Tuan, tolong tunjukkan kartu keanggotaan Anda!"Yang datang ke sini untuk makan semuanya adalah anggota Restoran Sonaria. Apalagi, mereka harus menyimpan deposit sebesar dua miliar. Itu sebabnya orang kaya biasa tidak akan datang ke sini untuk makan.Tobi langsung mengeluarkan kartu hitam Lawana. Tadi dia sempat melihat restoran ini memiliki logo Serikat Dagang Lawana. Selama toko di bawah naungan Serikat Dagang Lawana, dia bisa menggunakan kartu hitam Lawana.Saat melihat kartu hitam, gadis itu tampak terkejut dan berkata, "Tuan, apa kamu salah mengambil kartu?"Kak Lutfi yang berada di belakangnya langsung tertawa keras dan berkata dengan sinis, "Nak, kamu pikir kamu bisa masuk ke dalam tempat ini hanya dengan kartu belanja?""Haha! Lucu sekali!" seru Lena sam

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status