Share

Bab 152

Dalam sekejap, suasana dalam Keluarga Lianto berada dalam kekacauan. Makin lama, ucapan yang mereka keluarkan makin tidak enak didengar.

Ekspresi wajah Widia terlihat tidak senang. Kemudian, dia pun berkata dengan marah, "Mengenai masalah Joni, bukankah kalian sendiri yang ingin berinvestasi? Kami sendiri juga ditipu. Kalau uang itu nggak bisa kembali, kami hanya bisa menganggap itu sial."

Ucapan itu seketika memicu emosi semua orang. Mereka bahkan ingin mencabik-cabik satu sama lain.

"Hentikan semuanya!"

"Apa yang kalian lakukan? Kalian pikir bisa menggulingkan dunia di sini?"

Kakek Muhar tampak marah besar dan menambahkan, "Dibandingkan dengan sedikit uang kalian, itu bukanlah apa-apa. Aku beri tahu kalian, perusahaan milik Keluarga Lianto kini akan menghadapi krisis besar dan bahkan mungkin bangkrut. Saat itu, kalian akan kehilangan segalanya."

Semua orang langsung ketakutan mendengar perkataan itu, tetapi adik Kakek Muhar, Wirya, segera berkata, "Kak, jika demikian, aku rasa Widia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status