Share

Bab 151

"Hentikan. Apa kalian pikir ini masih nggak cukup memalukan?" tegur Kakek Muhar seraya menghentikan tindakan mereka.

Teguran itu seketika membuat semua orang tersadar kembali dan menghentikan gerakan mereka.

"Tobi, walaupun ucapan Joni belum tentu benar, tapi kamu dan Widia juga termasuk berjodoh. Jadi, aku nggak akan menghalangimu."

"Pergilah, lalu bersembunyilah sejauh mungkin. Mulai hari ini, Keluarga Lianto nggak ada hubungan denganmu lagi!" ucap Kakek Muhar dengan suara dalam.

Tobi agak terkejut mendengar ucapan itu. Kelihatannya Kakek Muhar belum bisa menerima dirinya sepenuhnya hingga tidak membiarkannya kembali ke Keluarga Lianto.

Detak jantung Widia berdebar tak karuan. Dalam hatinya, ada sebuah perasaan yang sulit dilukiskan, seolah-olah dia telah kehilangan sesuatu yang penting.

Namun, selain melarikan diri, mereka tidak punya solusi yang lebih baik lagi.

"Ayah, nggak bisa. Nanti ...."

"Diam! Jangan bicara lagi," sela Kakek Muhar dengan cepat.

Tobi menghela napas dan berkata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status