Share

Bab 145

Ucapan itu makin membuat Joni terkulai lemas. Seakan-akan dirinya diserang secara bertubi-tubi.

Benar saja. Ketika Bakri mendengar itu, dia langsung emosi dan berkata, "Nak, ternyata kamu yang memukul menantuku di rumah sakit. Lihat saja, aku akan menghabisimu!"

Detik berikutnya, Joni merasakan nyeri menusuk di bagian dadanya. Sebelum dia sempat bereaksi, tubuhnya telah terhempas keluar, lalu menghantam pilar dan ambruk ke tanah.

Dia merasa semua organ dalamnya telah tergeser.

Namun, dia mengabaikan semua nyeri yang dia rasakan itu dan berusaha merangkak sambil berlutut memohon pengampunan, "Bukan aku. Bukan aku yang melakukan semua itu."

"Keluarga Luhardi kami memang punya kekuatan, tapi kami nggak sanggup melakukan ini."

"Bukankah perusahaanmu mau IPO dan kamu menggunakan saham untuk merekrut tokoh besar? Apalagi, mereka semua bilang begitu. Jadi, maksudmu mereka berbohong? Lantas itu nggak benar?" ujar Bakri dengan dingin.

"Tentu saja nggak benar. Mereka nggak tahu apa-apa dan sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status