Share

Bab 148

Penulis: Anak Ketiga
Namun, bocah itu malah bertemu dengan dirinya, yang berarti bocah itu ditakdirkan untuk mati.

"Kamu yang masuk ke vila Keluarga Hutama dan melukai para penjaga keluarga kami?" tanya Bakri dengan dingin.

"Ya!"

Tobi berjalan perlahan dengan ekspresi tenang. Tidak ada sedikit pun rasa takut di matanya.

Hati Widia berdebar melihat ekspresi yang terlukis di wajah Tobi. Tidak bisa dipungkiri, sepertinya Tobi tidak pernah terlihat takut dan selalu tenang.

Namun, hal itu justru mudah memancing kemarahan tokoh hebat dan dia bahkan bisa kehilangan nyawanya.

Andai yang dikatakan Joni benar, maka Tobi akan berada dalam bahaya sekarang.

Emosi Bakri langsung terpancing begitu melihat sikap Tobi. Matanya kini dipenuhi niat membunuh, lalu dia pun berkata, "Kamu yang pergi ke rumah sakit dan menampar menantuku?"

"Ya!" jawab Tobi dengan nada datar.

"Kamu juga mencari orang untuk mempercepat aksi penangkapan Keluarga Hutama?"

Bukan hanya Bakri yang ingin mengetahui pertanyaan ini, tetapi semua orang juga
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zank Warga Smooth
hi hi hi kerennn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 149

    Setelah mendengar jawaban Wibowo, wajah Bakri terlihat tidak senang, lalu dia bertanya dengan suara yang dalam, "Kenapa?""Karena dia adalah penyelamatku.""Beberapa hari yang lalu, cucu kesayanganku terserang virus. Andai dia nggak mengobatinya, cucuku mungkin sudah meninggal.""Saudara Wibowo, menurutmu, kedatanganku hari ini layak atau nggak?"Semua anggota Keluarga Lianto baru tahu, ternyata Tobi telah menyelamatkan cucu kesayangan Pak Wibowo.Sebelumnya, dia berhasil menyembuhkan putri Pak Damar, kali ini cucunya Pak Wibowo. Pria ini benar-benar punya keberuntungan yang tidak biasa.Widia baru sadar ternyata itu berkat ilmu medisnya Tobi.Kalau begitu, ilmu medisnya Tobi pasti sangat tinggi. Pantas dia sering membual tentang ilmu medisnya yang hebat dan bahkan mengatakan dirinya dijuluki sebagai Dewa Medis. Mungkinkah itu semua benar?Setelah dipikir-pikir, Tobi tidak mungkin bisa menjadi Dewa Medis. Lagi pula, dia masih begitu muda. Pria itu pasti membual lagi.Namun, seharusnya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 150

    Kali ini, Yesa berkata, "Kalau dia pergi dan Bakri nggak menemukannya nanti, dia pasti akan melampiaskan amarahnya pada Keluarga Lianto.""Benar!""Jangan biarkan dia pergi.""Ini semua gara-gara dia, jadi dia sendiri yang harus menanggungnya. Kami adalah warga negara yang taat hukum, jadi kami nggak mungkin menanggung semua itu untuknya.""Benar. Tobi, mulai sekarang, kamu nggak boleh pergi ke mana-mana. Tinggallah di kediaman Keluarga Lianto.""Ya, ya. Kita harus menahannya di sini!"Satu per satu dari anggota Keluarga Lianto menghentikannya. Candra pun berkata, "Mulai sekarang, kami akan mengawasinya 24 jam sehari agar dia nggak kabur."Lagi pula, mereka telah mendengar ucapan Pak Wibowo tadi. Dia hanya ingin membalas budi karena Tobi telah menyelamatkan cucunya. Setelah itu, mereka tidak ada hubungan lagi.Jadi, di mata mereka, Tobi masih berakhir menjadi pecundang yang tak berguna dan pasti akan mati.Menyadari tidak ada yang memperhatikannya, Joni langsung kabur secara diam-diam.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 151

    "Hentikan. Apa kalian pikir ini masih nggak cukup memalukan?" tegur Kakek Muhar seraya menghentikan tindakan mereka.Teguran itu seketika membuat semua orang tersadar kembali dan menghentikan gerakan mereka."Tobi, walaupun ucapan Joni belum tentu benar, tapi kamu dan Widia juga termasuk berjodoh. Jadi, aku nggak akan menghalangimu.""Pergilah, lalu bersembunyilah sejauh mungkin. Mulai hari ini, Keluarga Lianto nggak ada hubungan denganmu lagi!" ucap Kakek Muhar dengan suara dalam.Tobi agak terkejut mendengar ucapan itu. Kelihatannya Kakek Muhar belum bisa menerima dirinya sepenuhnya hingga tidak membiarkannya kembali ke Keluarga Lianto.Detak jantung Widia berdebar tak karuan. Dalam hatinya, ada sebuah perasaan yang sulit dilukiskan, seolah-olah dia telah kehilangan sesuatu yang penting.Namun, selain melarikan diri, mereka tidak punya solusi yang lebih baik lagi."Ayah, nggak bisa. Nanti ....""Diam! Jangan bicara lagi," sela Kakek Muhar dengan cepat.Tobi menghela napas dan berkata

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 152

    Dalam sekejap, suasana dalam Keluarga Lianto berada dalam kekacauan. Makin lama, ucapan yang mereka keluarkan makin tidak enak didengar.Ekspresi wajah Widia terlihat tidak senang. Kemudian, dia pun berkata dengan marah, "Mengenai masalah Joni, bukankah kalian sendiri yang ingin berinvestasi? Kami sendiri juga ditipu. Kalau uang itu nggak bisa kembali, kami hanya bisa menganggap itu sial."Ucapan itu seketika memicu emosi semua orang. Mereka bahkan ingin mencabik-cabik satu sama lain."Hentikan semuanya!""Apa yang kalian lakukan? Kalian pikir bisa menggulingkan dunia di sini?"Kakek Muhar tampak marah besar dan menambahkan, "Dibandingkan dengan sedikit uang kalian, itu bukanlah apa-apa. Aku beri tahu kalian, perusahaan milik Keluarga Lianto kini akan menghadapi krisis besar dan bahkan mungkin bangkrut. Saat itu, kalian akan kehilangan segalanya."Semua orang langsung ketakutan mendengar perkataan itu, tetapi adik Kakek Muhar, Wirya, segera berkata, "Kak, jika demikian, aku rasa Widia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 153

    Tania seketika terpaku, matanya dipenuhi rasa tidak percaya. Sebenarnya, dia ragu Tobi bisa melakukannya atau tidak. Barusan, dia sengaja menguji pria itu.Tak disangka, Tobi justru mengucapkan kata-kata yang mengejutkan.Namun, ada bagusnya juga. Jika sesuatu terjadi pada Bakri, itu menandakan kekuatan Kak Tobi jauh lebih menakutkan dari yang dia bayangkan.Hal itu tentu makin membuatnya diri senang.Begitu Tobi masuk ke dalam mobil dan hendak pergi, sebuah pesan masuk di ponselnya. Ternyata, dia menerima pesan notifikasi transfer sebanyak 10 miliar.Selain itu, masih ada sebuah pesan informasi tiket.Yang paling penting, itu semuanya dari Widia.Mau tak mau, dia agak terkejut. Seingatnya, Keluarga Lianto yang ditipu oleh Joni dan bahkan menggunakan sebagian dana perusahaan itu kini pasti berada dalam kesulitan besar.Namun, di saat kritis seperti ini pun, Widia masih mentransfer 10 miliar untuk dirinya.Kemudian, ponselnya berdering."Tobi, aku baru saja memesankan tiket ke luar nege

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 154

    Karena Tobi sendiri juga mempraktikkan teknik yang tiada tara ini, dia langsung menggunakan energi sejatinya untuk membimbing Pandu berlatih tiga tingkat pertama dari Teknik Naga Hijau.Setelah lebih dari dua jam berlatih, Pandu tidak hanya familier dengan tiga tingkat pertama, tetapi dia juga merasakan perubahan besar pada seluruh dirinya, seakan-akan tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang tidak ada habisnya."Berlatihlah dengan giat. Setelah kamu menyempurnakan tiga tingkat pertama dari Teknik Naga Hijau, aku akan mengajarimu tingkat selanjutnya."Tobi tidak hanya mengajari Teknik Naga Hijau kepada Pandu, tetapi dia juga membuka banyak meridian di tubuhnya. Itu sebabnya, Pandu merasa kekuatannya meningkat pesat.Apalagi, Pandu memang terlahir dengan kekuatan supernatural. Hanya saja, selama ini, dia masih belum mengembangkannya. Setelah dilatih oleh Tobi, kekuatannya telah mengalami perubahan yang mengejutkan.Di bawah Guru Besar, dia pasti bisa bertarung menghadapi ahli Kekuatan Tra

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 155

    Tetua itu merasakan kekuatan internal yang luar biasa menerjang dirinya. Seluruh tubuhnya langsung terhantam dengan keras, dadanya terasa sesak hingga dia terhempas mundur tak terkendali.Tetua yang berada di sebelahnya itu mencoba menangkapnya, tetapi kekuatan yang begitu dahsyat itu membuat gerakannya tidak bisa stabil. Keduanya langsung terhempas mundur ke dinding secara bersamaan, lalu meminjam kekuatan dinding untuk menstabilkan tubuh mereka.Mengabaikan luka dalam tubuhnya, tetua itu menatap Tobi lekat-lekat. Tatapan ngeri muncul di matanya dan wajahnya juga memperlihatkan ekspresi tidak percaya."Kamu, kamu Guru Besar?"Selain Guru Besar, mustahil orang awam bisa memiliki kekuatan sedahsyat itu.Damar juga tidak kalah terkejutnya. Di sisi lain, dia juga merasa bersemangat. Ternyata, Raja Naga baru itu juga seorang Guru Besar. Pantas saja, dia begitu yakin bisa menghadapi Bakri.Guru Besar?Pandu pernah mendengarnya, tetapi seingatnya, banyak orang mengatakan Guru Besar hanya ada

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 156

    Pandu terlihat bersemangat begitu mengetahui Tobi tidak hanya memberantas kejahatan, tetapi dia juga membiarkan dirinya mengambil alih kekuatan yang begitu hebat.Dia masih belum sadar bahwa gelora di dalam hatinya perlahan-lahan telah dibangkitkan oleh Tobi.Latif makin bergidik saat mendengar Bakri akan dibunuh. Saking takutnya, dia bahkan hampir pingsan.Dulu, Bakri termasuk legenda di Kota Tawuna dan juga penguasa yang tak terkalahkan di hati mereka. Wajar saja dia terkejut saat dia tahu Tobi berniat menyingkirkan orang seperti itu.Dalam perjalanan, ponsel Tobi berdering. Ternyata, itu panggilan dari Widia. Awalnya, dia tidak ingin mengangkatnya, tetapi dia tidak tahan saat wanita itu terus-terusan meneleponnya sebanyak empat kali."Widia!"Begitu panggilan tersambung, Widia langsung membentaknya dengan kesal, "Tobi, dasar bajingan! Apa kamu gila?"Tobi menjawab dengan tak berdaya, "Aku nggak gila.""Kamu!""Kamu mau buat apa lagi? Kenapa kamu nggak naik pesawat? Apa kamu benar-be

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status