Share

Bab 146

"Berengsek! Sia-sia kami begitu memercayaimu. Ternyata selama ini kamu berbohong kepada kami."

"Pembohong yang nggak tahu malu. Kembalikan uang kami. Cepat kembalikan uang kami."

Yesa terlihat panik karena uang simpanannya telah diinvestasikan seluruhnya.

"Kembalikan uang? Jangan harap."

"Aku jujur sama kalian saja. Semua uang itu sudah ditransfer ke luar negeri dan nggak ada sepeser pun yang tersisa. Jangan salahkan saya. Salahkan diri kalian sendiri yang begitu serakah."

"Padahal, Tobi mati-matian membujuk kalian hari itu, tapi kalian masih ngotot."

Bagi Keluarga Lianto, ucapan itu bagaikan petir di siang bolong. Bukan hanya Kakek Muhar sekeluarga yang ada di sini saja, tetapi sepupu Kakek Muhar dan keluarganya juga lagi berkunjung di sana.

Semua orang tampak menyesal sekali.

Apalagi, saat mendengar Joni menyebut nama Tobi, ingatan di hari itu langsung melintas di benak mereka.

Kakek Muhar tersenyum pahit. Di usianya sekarang ini, dia tidak menyangka dirinya akan melakukan kesalahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status