Share

Bab 1041

Tepat di saat itu, Widia tiba-tiba meneleponnya dan berkata dengan panik, "Tobi, Kakek mendadak mengalami pendarahan otak. Pendarahannya cukup parah dan serius. Kakek harus segera dioperasi. Kalau nggak, Kakek akan mati."

"Tapi dokter bilang operasinya berisiko tinggi. Kalau nggak berhasil, kemungkinan besar Kakek akan koma dan lumpuh."

Tobi tertegun sejenak. Dia tidak menyangka Kakek Muhar akan mendadak mengalami pendarahan otak, apalagi kondisinya begitu serius.

Widia lanjut bertanya dengan panik, "Apa kamu kenalan dokter? Apa mereka punya cara untuk menyelamatkan Kakek?"

Walau akhir-akhir ini, kakeknya telah membuat banyak masalah untuk Widia, tapi sejak kecil, kakeknya selalu menyayanginya.

Tobi awalnya mengira Widia ingin dirinya turun tangan sendiri, tetapi ternyata bukan seperti itu. Dia segera berkata, "Tentu saja. Aku bisa menyembuhkannya. Biarlah mereka menstabilkan kondisi kakekmu dulu. Asalkan Kakek masih bernapas, aku pasti punya cara untuk mengobatinya."

"Tunggulah. Aku a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status