"Apakah kamu mengancamku? Apa kamu pikir dengan bergabung bersama pak tua itu bisa membunuhku! Kamu terlalu meremehkanku!" tegas Saroni sembari melonjakan tenaga dalam miliknya
Seketika gelombang kejut menyebar ke sekitar hingga sejenak membuat pertarungan berhenti."Sudahi perlawanan mu! Kamu hanya akan buang-buang waktu dan tenaga yang sia-sia!" seru Pancaka"Berhentilah omong kosong dan maju lawan aku!" tantang SaroniPancaka melirik pada Gatawati yang nampak tidak menganggap ancaman tersebut."Baiklah! Aku akan meladenimu sebentar!"Wuz!Tiba-tiba kedua orang tersebut langsung melesat dengan saling bentrok.Duar!"Kalian semua segera bantai mereka tanpa ada yang tersisa. Jangan buang waktu lagi!" perintah Gatawati"Baik sesepuh !"Perintah yang terdengar tersebut membuat orang dari Perguruan Sagara Saktib dan Perguruan Tangan Besi kembali melanjutkan pertarungan dengan beringas.Jayanegara yang sedang bertarung bersamaKeempat faksi yang tengah berkumpul tidak bisa lagi menahan diri untuk tak saling serang. Saat ini keadaan benar-benar pergi kacau di mana pertempuran akhirnya pecah. Gatawati memimpin Perguruan Sagara Sakti , Pancaka memimpin Perguruan Tangan Besi, Ishwar memimpin Perguruan Cakra Kembar dan Raden Mahajaya Kusumawarta memimpin keluarga kerajaan."Aku tidak mengangkat jika kalian berdua akan bekerja sama!" cibir Ishwar "Tidak ada yang namanya musuh abadi, bisa saja mereka menjadi teman untuk beberapa saat lalu kembali menjadi musuh begitupun sebaliknya. Jangan begitu kaget seperti itu. Kamu bukanlah orang baru yang memasuki dunia beladiri." cibir balik Pancaka Sekte Tianwu bentrok dengan Perguruan Tangan Besi."Pangeran ketiga, jujur saja jika saya sangat tidak menyukai kata-kata anda barusan seolah Anda bisa berdiri sendiri tanpa ada dukungan dari kami." lirik Gatawati Raden Mahajaya Kusumawarta hanya tersenyum tipis, "bukannya kalian tidak ingin
Nayaka Manggala melompat di antara pepohonan hutan setelah berhasil merebut buah delima yang hampir saja didapatkan oleh Raden Mahajaya Kusumawarta ."Ini buka buah delima biasa. Ini adalah buah delima yin yang di mana tenaga dalam alam yang telah terkumpul akhirnya bersatu di dalam buah ini. Pantas saja sampai membuat keempat faksi memperebutkannya." gumam Nayaka Manggala Sekilas Nayaka Manggala menoleh ke belakang untuk memastikan kelompok yang mengejarnya, namun mereka tidak terlihat sejauh ini karena ia sempat membuat beberapa pengecoh sembari ia berlari."Sepertinya tidak ada yang mengejarku, aku bisa pergi dengan."Namun baru saja berpikir demikian, tiba tiba sebuah serangan dari samping mengincar kepalanya. Wuzz!Duar!Nayaka Manggala berhasil menghindari serangan tersebut dengan langsung berhenti melompati antara dahan pohon. Srak!Ia menyimpan buah delima di dalam cincin ruangannya sembari memperhatikan kesekitarnya. "Siapa y
Dua hari kemudian di aula istana kerajaan.Bruk!Panglima Janardhana berlutut di depan jasad anaknya yang terbujur kaku dengan tertutup kain putih.Semua yang hadir di Aula istana Kerajaan Malingga sangat terkejut mengetahui jika anak dari panglima perang kembali dengan keadaan tak bernyawa. "Semuanya! Berikan penghormatan pada Jaktiwardhana !" seru Maharaja Prabujaya Linggawarta Mereka yang ada di aula langsung Jaktiwardhana ."Panglima, saya sangat bersedih dengan hal ini. Jasa jasa kepahlawanan yang di lakukan Jaktiwardhana akan selalu diingat oleh seluruh kerajaan terutama keluarga raja yang selama ini kalian layani." ujar Maharaja Prabujaya Linggawarta Panglima Janardhana menghadap pada Maharaja Prabujaya Linggawarta yang duduk di singgasananya. "Terima kasih atas kemurahan hati baginda raja ." Panglima Janardhana menangkupkan tangannya memberi hormat.Raja Maharaja Prabujaya Linggawarta mengangkat tangannya, Panglima Janardhana k
Nayaka Manggala dan Batari Candawani terus melanjutkan perjalanan menuju alam surga setelah membuat sebuah keputusan jika mereka akan tetap pergi ke sana dan bertambah kuat tanpa memperdulikan waktu dari pelatihan yang sudah hampir habis. "Sepertinya kamu telah naik satu bintang, Bagaimana bisa kamu meningkat secepat ini. Apa yang kamu lakukan saat kamu bilang ingin memeriksa sesuatu?" lirik Batari Candawani "Aku tidak melakukan apa-apa kok hanya sedikit bertarung dengan beberapa orang yang kutemui. Sudahlah jangan terlalu banyak bertanya tentang hal itu dan fokus pada apa yang menjadi tujuan kita saat ini. Seharusnya kolam surga semakin dekat dengan kita." ajak Nayaka Manggala dengan mempercepat lompatan kakinya di antara dahar pepohonan hutan. Hup!Dua hari kemudian, akhirnya keduanya memasuki wilayah dari kolam surga di mana tenaga dalam yang tersebar begitu terasa kental. "Energi alam yang sangat pekat! Apa kita telah mendekati kolamnya? ""Tentu
Setelah beberapa, Batari Candawani menghampiri Nayaka Manggala yang sedang duduk di sebuah akar pohon. "Kenapa wajahmu terus merah seperti itu?" tanya Nayaka Manggala Batari Candawani menahan rasa malunya. Ini adalah kalo kedua Nayaka Manggala melihatnya dengan pakaian tipis seperti itu setelah sebelumnya saat ia menolongnya dari Gumilar Seno."Sudah kubilang jika aku tidak tertarik dengan hal seperti itu." lanjut Nayaka Manggala "Jangan bohong kamu! Tidak mungkin laki-laki seperti kalian tidak tertarik dengan hal yang seperti tadi.""Aku tidak tertarik dengan yang ukurannya segitu."Deg!Ekspresi wajah Batari Candawani yang awalnya begitu malu mendadak jadi terkejut penuh rasa kesal."Apa katamu?" "Sudahlah, sebaiknya kita segera meninggalkan tempat ini. Aku merasakan jika ada beberapa orang dengan ranah yang tinggi tengah menuju ke sini." Nayaka Manggala beranjak dari tempatnya dengan berjalan pergi "Nayaka Manggala ! Apa
Beberapa hari kemudian, Nayaka Manggala dan Batari Candawani akhirnya sampai di perguruan. Mereka langsung menuju ke kediaman sesepuh kedua untuk melaporkan diri mereka."Apa kamu yakin jika guru tidak akan marah pada kita?" Tanya Batari Candawani yang merasa ragu begitu menginjak altar kediaman sesepuh kedua "Sudah aku bilang, "Nayaka Manggala melirik pada Batari Candawani . "Guru tidak akan marah pada kita selama kita menunjukkan hasil latihan yang memuaskan padanya. Aku sudah membuktikan hal itu dengan kembalinya aku setelah dari pelatihan hutan arasta. Meskipun aku lebih lama keluar dari sana untuk kembali ke manapun dia sama sekali tidak marah dan justru memujiku dengan pencapaian yang aku dapatkan.""Sebenarnya aku juga berpikir seperti itu, tetapi rasanya aku masih sedikit ragu.""Daripada ragu lebih baik kita segera temui saja. Jika guru marah aku akan memarahinya balik, aku akan melindungimu kakak senior."Mendengar perkataan tersebut Batari Canda
Tiba-tiba seseorang masuk ke tengah pertarungan dengan langsung menghempaskan keduanya menjauh.Srak!Nayaka Manggala berhenti terdorong setelah menguatkan pijakan kakinya, iya menghunuskan pedangnya ke samping membuat sebuah gelombang kejut.Sementara Wulandari langsung menancapkan pedangnya pada lantai altar guna mengurangi dampak dari terdorongnya."Apa yang sebenarnya kalian berdua lakukan! Ini bukanlah tempat untuk bertarung!"Tiba-tiba suara wanita terdengar dari kepulauan asap tempat tadi pertarungan terjadi. Dengan kibasan tangannya, kepulauan debu langsung menghilang dan terlihat sosok orang yang masuk ke dalam pertarungan tadi. "Guru!" seru Wulandari Wulandari bergegas menyimpan pedangnya lalu menghampiri gurunya. "Guru, bocah ini datang tiba-tiba dengan langsung menyerangku!" lanjutnya dengan menunjuk pada Nayaka Manggala Sesepuh Gantari melirik pada Nayaka Manggala yang asik mengayunkan pedangnya. "Apa benar begitu
Sore harinya, Nayaka Manggala keluar dari ruangan setelah memulihkan tenaga dalam miliknya."Ternyata sudah sore saja." Nayaka Manggala meregangkan otot-otot tubuhnya setelah keluar dari bangunan utama kediaman."Apa kamu baik-baik saja?" tanya Sesepuh Gantari yang menghampiri Nayaka Manggala "Murid sudah lebih baik dari sebelumnya, guru jangan khawatir."Sesepuh Gantari memberikan beberapa pil tingkat 3 pada muridnya tersebut. "Makan ini untuk segera memulihkan tenaga dalam milikmu ke kondisi semula.""Terimakasih banyak guru."Pil yang diterima segera disimpan dalam cincin penyimpanan. "Kamu telah berhasil membuat pil tingkat 3 meskipun dengan bantuan teknik pemurnian yang sangat mengejutkan tersebut. Tetapi guru bangga melihatmu yang bisa berkembang secepat ini.""Guru terlalu memuji murid tanya memiliki keberuntungan yang lebih baik.""Beberapa pil yang telah kamu murnikan tadi akan guru simpan untuk dipelajari nantinya. Apa kam
Nayaka Manggala melonjakan tenaga dalamnya hingga membuat sebuah kabut hitam yang menyelimuti tubuhnya membuat pandangan pangeran ketiga dan beberapa pengawal yang tersisa menjadi terhalang. Tangan Nayaka Manggala yang diselimuti tenaga dalam segera menyentuh perut dari Batari Cahyaningrum. Sruak!! Tiba-tiba ia menarik paksa keluar api Surgawi dari tubuh Batari Cahyaningrum yang gagal memurnikannya. Batari Cahyaningrum sangat kesakitan dengan hal tersebu. Ia sampai mengerang keras. Arrghh! Bruk! Begitu api surgawi keluar, Batari Cahyaningrum merasa tubuhnya sangat lemah bahkan ia sampai tengkurap di tanah. Penglihatannya mulai kabur seiring dengan luka dalam yang dimilikinya akibat gagalnya penerobosan. Tenaga dalam di dalam tubuhnya juga kacau hal tu memperburuk keadaannya. Nayaka Manggala yang melihat api surgawi di tangannya segera mem
Di dalam gua, ratu medusa atau Batari Cahyaningrum berusaha memurnikan api surgawi. Tangannya yang menyentuh api surgawi terasa sangat panas namun berusaha ditahannya. "Ternyata api surgawi sepanas ini, tenaga dalam yang kugunakan untuk melapisi tanganku bahkan rasanya tidak berguna. Aku harus segera memurnikan apapun yang terjadi. Semakin lama memurnikannya keadaan akan semakin buruk." Api surgawi perlahan masuk ke dalam tubuh ratu Medusa lalu berputar-putar di sekitar dantian ya yang menjadi pusat dari tenaga dalam seorang seniman beladiri. Ratu Medusa memejamkan matanya dengan mencoba fokus untuk memurnikan api surgawi agar menyatu dengan dantiannya. Tenaga dalam miliknya menyewa mengelilingi tubuhnya. Keringat bercucuran membasahi wajah cantik yang sangat mempesona. Giginya sedikit menggeretak menahan rasa sakit dan panas yang membakar tubuh. Aliran darahnya semakin cepat. Ugh! Bruk!
Keributan yang disebabkan oleh serangan dari Gunung Madayana dan respon dari pasukan dari Gunung Pelangi langsung membuat kacau keadaan Gunung Pelangi Irawan selaku penatua pertama dari Gunung Pelangi dengan cepat memberikan arahan kepada para penghuni dari Gunung Pelangi. "Semuanya segera bergerak, saat ini ratu kita sedang berusaha untuk melakukan terobosan dan apapun yang terjadi kita harus menghentikan para pengganggu ini.""Baik penatua!" sahut kompak orang-orang dengan mengangkat senjatanya"Penatua yang lain tolong juga bergerak untuk melakukan yang terbaik guna melindungi ratu kita!" lanjut Irawan Penatua dari Gunung Pelangi yang lain segera dengan cepat bergerak untuk menghentikan para penyusup yang datang ingin menghancurkan tempat mereka.Nayaka Nayaka Manggala yang melihat pergerakan dari orang-orang Gunung Pelangi segera bergerak menyusup dengan memanfaatkan nafas pil penyembunyi miliknya menerobos menuju tempat ratu Medusa yang ingin melakuka
Nayaka Manggala mampir ke kediaman sesepuh kedua, tujuannya untuk meminta izin berlatih di hutan dekat sekte sehingga tidak bisa hadir di kediaman selama beberapa hari ke depan.Namun baru saja ya memasuki altar kediaman sesepuh kedua, ia sudah dihadang oleh Batari Cendatari yang menantang bertarung Nayaka Manggala . Batari Cendatari memiliki ranah satu tingkat di atas Nayaka Manggala ."Kakak senior benar-benar ingin menantangku?" tatap Nayaka Manggala yang sebenarnya enggan meladeni kakak seniornya tersebut Batari Cendatari menitipkan matanya dengan kembali menghunuskan pedangnya ke arah adik juniornya tersebut. "Apa tahu kamu benar-benar kuat, tapi aku ingin mencoba sendiri. Kamu hanya berada satu tingkat di bawahku, Aku ingin tahu seberapa jauh perbedaan di antara kita!"Nayaka Manggala menganggukkan kepala dengan menyadari maksud dari kata seniornya tersebut."Baiklah kalau begitu! Tetapi segeralah menyerah jika memang kau sudah tidak sanggu
Nayaka Manggala pergi ke Pasar Weling setelah mendengar jika keberangkatan dari sesepuh ke-5 untuk menggagalkan evolusi Ratu medisa masih akan dilaksanakan beberapa hari lagi."Sebelum pergi kembali berpetualang aku harus menjual apa yang sudah aku dapatkan selama perjalanan kemarin. Memang benar jika cincin ruang sangat luas, akan tetapi menyimpan barang-barang yang tidak berguna hanyalah buang-buang tempat."Sesampainya di Pasar Weling , Nayaka Manggala menjual semua hasil buruannya selama perjalanan kemarin.Seperti yang biasanya, butuh waktu cukup lama bagi pelayan Paviliun untuk menghitung jumlah koin emas yang didapatkan dari penjualan barang-barang hasil buruan. Banyak orang yang terkejut melihat banyaknya hasil buruan yang di keluarkan oleh Nayaka Manggala ."Bagaimana bisa murid itu mendapatkan banyak barang buruan?""Di hutan dekat perguruan tidak begitu banyak binatang iblis yang bisa diburu, kalaupun ada kebanyakan akan rusak karena pertarung
Beberapa hari kemudian, Nayaka Manggala kembali ke perguruan setelah bepergian cukup lama. Namun baru saja ia masuk ke kediaman penatua kedua untuk melaporkan dirinya yang telah kembali, Batari Candawani yang sedang berlatih di altar segera menghadangnya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut. Meskipun ia tidak tahu pada tingkat berapa Nayaka Manggala telah berada, namun ia bisa merasakan jika batasan dari ranah penempaan tulang telah berhasil ditembus. "Bagaimana bisa kamu menerobos ranah penyatuan alam secepat ini?" tatap Batari Candawani dengan sangat terkejut dan tidak percaya Nayaka Manggala dengan santai menjawab, "sudah kubilang jika tak ada yang bisa tak mungkin kulakukan." Mendengar jawaban tersebut Batari Candawani mengerutkan keningnya dengan kesal, "Kata-katamu itu sungguh sangat menyakitkan bagiku." Nayaka Manggala yang merespon namun dia bisa mengerti perasaan dari kata seniornya tersebut. Bagaimanapun j
Raungan naga necro!Roar!!!!Gelombang kejut dari raungan seni bela diri langsung menuju singa emas.Kumpulan asap dari ledakan akibat serangan tadi seperti cara menghilang.Yang melihat serangan tersebut langsung melancarkan serangan balik dengan meraung keras.Roar?!!!Dua serangan gelombang suara tersebut saling berbenturan dan menyebabkan gelombang yang menyebar dengan kuat sekitar.Beberapa batuan pada tebing segalanya hancur dan berjatuhan, daun-daun dari pepohonan juga berguguran.Teknik Iblis Surgawi Kehancuran bentuk pertama. Telapak segel neraka!Di tengah serangan gelombang suara yang masih terjadi, sebuah telapak tangan besar dari tenaga dalam melesat ke arah singa emas.Wuzz!Duarr!Singa emas tersebut segera melompat menghindari serangan tersebut. Duar!Serangan telapak tangan raksasa menghantam tempat singa emas tadi berdiri. Seketika tempat tersebut ha
Setelah dari jurang Guntur dan mendapatkan apa yang ia cari Nayaka Manggala pergi mencari sebuah gua tak jauh dari tempat tersebut untuk menyempurnakan sayap Guntur yang sudah ia rencanakan serta menembus ranah penyatuan alam .Hup!Nayaka Manggala berhasil menemukan sebuah gua yang cukup tersembunyi dengan pepohonan lebat yang mengelilingi."Sepertinya tempat ini sangat aman untuk melakukan penerobosan, kalau begitu kita harus memasang formasi pelindung terlebih dahulu.Segera Nayaka Manggala menyebarkan 8 bendera di sekitar gua lalu membentuk segel dengan tangannya.Formasi tempurung kura-kura!Secara perlahan bendera-bendera yang telah terpasang tersebut memancarkan pilar energi lalu menyatu satu sama lainnya membentuk sebuah tempurung kura-kura.Setelah formasi tempurung kura-kura telah terpasang. Nayaka Manggala bergegas masuk ke dalam gua yang cukup gelap tersebut. Ia duduk bersila dengan mengeluarkan bangkai d
Duar!Ledakan besar terjadi tepat lebih tebing, tempat Nayaka Manggala dan Widuri Pratiwi berada.Widuri Pratiwi yang memejamkan mata dengan pasrah terasa anda tidak merasakan sesuatu yang menyakiti tubuhnya. Padahal jelas jika ledakan tersebut seharusnya mengenainya. Perlahan matanya terbuka, cahaya yang seharusnya menyinari dirinya, tiba-tiba terhalangi oleh bayangan lebar yang melindunginya.Kiakkk!Suara teriakan dari burung guntur langit terdengar keras." Apa yang kamu lakukan?" Tatap Widuri Pratiwi yang menyadari jika burung Guntur langit Tengah melindungi dirinya dari serangan singa emas Nayaka Manggala mengerutkan keningnya dengan terkejut." dia melindungi kita karena kita membawa telur miliknya." ujar Nayaka Manggala Burung Guntur langit nampak terluka cukup parah akibat serangan yang barusan ya terima.Singa emas yang melihat hal tersebut kembali melancarkan serangan kuatnya menuju burung guntur langit.Roar!!Roa