Share

Bab 98

Di sebuah restauran mewah, Helena memandangi piringnya, berusaha menyembunyikan kegelisahan yang mendera.

Benjamin, yang duduk di depannya, mencoba memecah keheningan dengan bercerita tentang rencana masa depan mereka. “Akan indah, Hecel, aku yakin benar.” ucapnya penuh semangat.

Namun, Helena hanya bisa memaksakan senyum, hatinya terasa berat, bercampur aduk dengan ketakutan dan kebingungan.

“Ayahmu menceritakan banyak hal padaku. Meski aku tahu masa lalu mu sangat berat, nyatanya masa depan kita akan bahagia, kan?” timpal Benjamin, seolah begitu ingin membuat Helena yakin akan dirinya.

“Ah, baiklah. Kalau kau terus memperingatkan begitu, aku merasa tidak punya hak untuk tidak percaya.” ungkap Helena.

Lagi-lagi, ia hanya bisa menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya.

Setelah makan malam, Benjamin mengantarkan Helena pulang.

Perjalanan yang seharusnya tenang, mendadak menjadi tegang saat Benjamin mulai berbicara tentang detail pernikahan yang akan datang.

Dalam k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status