Share

Bab 244

Helena terperangah saat melihat kondisi dirinya dan Alexander di atas tempat tidur.

Selembar sprei yang telah tercoreng dengan bercak darah menjadi saksi bisu atas kejadian yang tak terduga.

“Sa–Sayang...” ucap Helena, masih saja tercengang.

Alexander hanya bisa memberikan senyum lemah, mencoba menenangkan suasana yang tiba-tiba menjadi tegang.

Helena, dengan mata yang berkaca-kaca, menatap Alexander dengan tatapan penuh penyesalan. “Sayang, maafkan aku...”

“Ayolah, aku juga tidak tahu harus melakukan apa tadi,” jawab Alexander.

Helena hanya bisa tersenyum kikuk, tahu ini adalah sebuah kecelakaan, sebuah insiden yang tidak diharapkan oleh keduanya. “Sayang, tolong ke kamar mandi duluan, ya,” pinta Helena dengan suara yang bergetar, menahan perasaan campur aduk yang memenuhi dadanya.

Alexander mengangguk pelan dan dengan langkah gontai menuju kamar mandi.

Sementara itu, Helena mulai bergerak u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status