Share

Bab 17

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-10 21:00:57

Mencoba mengekspresikan wajahnya yang selaras, bagaimanapun tidak boleh terlihat salah, “Aku hanya meminta dia untuk memakan makanan yang sudah disiapkan oleh pelayan rumah, tidak ada maksud lain, Kak Alexander.”

Terdengar begitu meyakinkan, bahkan jika tidak melihat bagaimana proses sebelumnya siapapun pasti akan percaya.

Tidak ingin memicu permasalahan berkepanjangan, Rasanya energi Alexander pun sudah habis.

Alexander mengalihkan tatapan matanya kepada Han, pria itu menganggukkan kepalanya, mengerti apa yang harus dilakukan.

Melenggang meninggalkan tempat tersebut begitu saja, Alexander tengah menuju ke ruang kerjanya.

Tertinggal Han dan Sarah di sana.

Han mulai mengatakan sorot matanya kepada Sarah, namun wanita itu nampak kesal.

Tidak ingin bergaul dengan kelas rendahan, Sarah beranggapan Han tergolong pada kelompok itu.

Pria yang dipungut dari pinggir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 18

    “Jangan mendekati Rendy selama kau belum dinyatakan sembuh benar. Dokter akan datang setiap hari untuk memeriksa keadaanmu, pastikan kau pompa ASI setiap waktu, Dokter bilang ASI mu tidak akan mempengaruhi Rendy.” ucap Alexander, tegas. Helena mengangguk paham, tidak mengucapkan apapun. Siang nanti Alexander dan Han akan pergi ke luar negeri, proyek besar di sana haruslah membuat mereka turun tangan secara langsung. Sementara Ini, Kevin dan tim yang tinggal akan membantu jalannya perusahaan inti. “Dengar, penjaga gerbang tidak akan membukakan pintu untuk siapapun, kau juga harus mengikuti peraturan ini. Selama aku pergi, jangan berani membiarkan orang luar masuk apapun alasannya. Juga, kau dilarang keluar dari rumah, paham?” Kembali Helena menganggukkan kepalanya, “Baik, Tuan.” jawabnya. Siang itu, Alexander benar-benar berangkat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 19

    Helena bertepuk tangan, merasa senang. “Kerja bagus, Nak!” puji Helena kepada Rendy yang sukses menghabiskan makanannya. Bocah itu tak kalah riang, ikut bertepuk tangan meski tidak mengerti maksud itu. “Baiklah, karena anak pintar ini sudah selesai, biarkan Bibi bersihkan, ya,” ucap Helena, mulai bangkit untuk mengurus sisa makanan yang belepotan pada Rendy. Merapihkan hingga tuntas, barulah Helena kembali menurunkan Rendy di atas karpet khusus untuk bayi dan balita. Berniat ingin membawa perabotan makan ke dapur, Helena tersentak kaget melihat Alexander berdiri cukup jauh darinya. Tentu ada Han dibalik punggung pria itu. “Se-selamat datang, Tuan...” ucap Helena gugup, menyambut sebisanya. Alexander pun terkejut, sejak tadi terus mengamati tanpa sadar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 20

    Helena berdiri di depan meja, menunduk tak berani menatap Alexander. Pria tinggi besar itu duduk dengan sedikit santai, namun matanya jelas menyorot Helena dengan tajam. Napas terasa berat, Helena pikir semua akan berakhir tidak baik. Saat bangun dari tidur, seorang pelayan rumah menyampaikan kepada Helena untuk segera datang ke ruang kerja Alexander, pria itu sudah menunggu di sana. “Apa kau tahu alasannya aku memintamu ke sini?” tanya Alexander, matanya masih mengamati gadis itu di sana. Menggigit bibir bawahnya sejenak, rasanya ingin mengatakan kepada pria itu bahwa, ‘tentu saja dia tidak tahu!’ tapi itu pasti akan membuat Alexander kesal, kan? “Ti-tidak, Tuan.” jawabnya. Entah seperti apa ekspresi wajah Alexander saat ini, Helena tidak memiliki keberanian sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 21

    Helena kembali ke kamarnya, menjatuhkan tubuhnya duduk menyandar pada pintu. Memeluk erat kedua lututnya, air matanya tak berhenti jatuh. Benar, dia memiliki perasaan tersendiri terhadap Alexander. Namun, dia sudah bisa menahan perasaan itu sejak lama. Tidak terbayangkan akan bisa sampai sejauh ini, bahkan dinikahi Alexander pula. “Bagaimana ini, aku benar-benar tidak bisa bertahan kalau sikap Tuan Alexander seperti ini.” ucapnya, terisak-isak. Kalau saja pesan dari Rachel tidak pernah dia dengar, kalau saja tidak ada Rendy, mungkin sudah jauh kaki Helena berlari dari situasi ini. Rendy masih tidur di tempatnya, membuat Helena tak memiliki alasan untuk berhenti menangis. Terbesit dibenaknya, apakah dia bawa lari saja Ibunya sejauh mungkin?

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 22

    “Apa yang kau katakan, Helena menikah dengan siapa maksud mu?” tanya Mike, tak percaya. Alexander tersenyum tipis, puas melihat wajah Mike yang menolak untuk percaya. “Sialan!” maki Mike, “kau sedang mempermainkan ku, ya?!” Dengan tatapan matanya yang selalu saja terkesan tajam dan dingin, singkat jawaban yang diberikan oleh Alexander, “Kau bukan siapa-siapa, bukan kewajibanku untuk menjelaskan apapun mengenai kehidupanku bersama Helena.” Bersama Helena, kalimat itu seperti begitu membingungkan, ada banyak hal yang terselubung. “Helena, kau dan dia sudah menikah?” Mike ogah mempercayainya, itu pasti bohong. Alexander membuang napas kasarnya, “Aku tidak mau menjelaskan apapun, jangan mencari Helena lagi, dia tidak akan bisa menemuimu!” tegasnya, memperingatkan. Tidak mau lagi mendengarkan perkataan Mike, Alexander pun meninggalkan pria itu di sana.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 23

    Alexander dengan kasarnya mendorong tubuh Helena kembali ke atas ranjang tidurnya. “Akhh!” pekik Helena saya tubuh Alexander menimpanya. Bibir pria itu mengecup tanpa belas kasihan, tangannya bergerak cepat dan kasar, mengelus dan mencengkeram dengan nafsu yang tak terkendali. Helena menangis, memohon dengan lembut, “Tuan Alexander, aku mohon jangan seperti ini...” Namun suaranya hanya tertelan oleh desah nafas mereka yang berbaur. Di sudut mata Helena yang berkaca-kaca, terpandang sebuah foto pernikahan Alexander bersama mendiang Rachel yang terbingkai rapi di dinding, sejajar dengan tempat tidur. Setiap tatapan yang terlempar pada foto itu membuat hati Helena semakin teriris, air matanya mengalir deras. ‘Nona Rachel, maaf...’ Dia merasa seolah-olah sedang mengkhianati Rachel, meski dalam hati kecilnya, perasaan cinta dalam diam kepada A

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 24

    Hujan masih belum berada, bahkan terdengar petir yang menggelegar. Helena memegang erat dinding lorong saat berjalan menuju kamarnya. Langkahnya yang terhuyung-huyung menunjukkan betapa lelahnya dia, pakaian yang robek parah menambah penderitaannya. Tidak ada yang dia kenakan dari kamar Alexander, ketakutan telah mengunci keberaniannya untuk menyentuh apapun yang berkaitan dengan pria itu. “Apa bahkan semua para wanita akan merasakan yang seperti ini?” bisik Helena, ngeri. Mengingat kembali ucapan Alexander, pria itu memiliki niatan untuk menjadikan dirinya pemuas hasrat. Mendapatkan pil menunda kehamilan, apakah artinya harus terjadi terus menerus kedepannya? Helena bergidik ngeri memikirkan itu, tubuhnya jadi semakin gemetar. “Ahhhh” keluh Helena lagi, semakin erat mencengkram bagian perut bawah. Rasa perih yang menusuk di area bawahnya membua

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 25

    Wanita itu mendekati Alexander yang sedang duduk di kursi kerjanya, dan dengan penuh keberanian, duduk tepat di pinggiran meja di depannya. “Tuan Alexander....” panggil wanita itu dengan nada menggoda. Monica mulai menggerakkan tangannya secara perlahan, menyusuri dada Alexander dengan sentuhan nakal, berharap dapat memancing reaksi darinya. Namun, Alexander yang memperhatikan setiap gerakan Monica hanya menatapnya dengan ekspresi datar. Mata dinginnya seolah-olah membekukan udara di sekitar mereka. Monica, yang masih berusaha memikat, semakin meningkatkan keberaniannya dengan mengusap lebih dekat ke arah wajah Alexander. “Tuan, sudah cukup lama sejak istri anda meninggal, biarkan Saya memberikan sedikit penghiburan, ya....” Dengan tenang dan tegas, Alexander menangkap tangan Monica, menghentikan gerakannya. “Monica, biarpun kau berte

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12

Bab terbaru

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status