Share

Bab 125

Alexander hanya bisa menatap Hendrick dengan tatapan dingin, tengah menahan kesal kepada pria itu.

‘Kalau saja Hendrick bukan kakaknya Helena, bogem mentah dariku pasti sudah melayang ke wajahnya.’ batin Alexander.

Dibanding Helios yang lebih tenang dan gemar memperhitungkan situasi dan kondisi, Hendrick adalah orang yang sangat aktif mengekspresikan perasaannya.

Tuan Beauvoir pun hanya bisa tersenyum tipis dan menghela napas.

“Baiklah, kita akan menjadi satu tim mulai dari sekarang. Jadi, pastikan tidak ada penghianatan satu sama lain.” Tuan Beauvoir menatap Helena dan juga Alexander secara bergantian. “Pastikan tidak ada dari kalian berdua ya saling menghianati juga, paham?”

Alexander dan Helena menganggukkan kepalanya secara kompak. “Kami janji.” ucap mereka berdua.

Alexander tersenyum, gegas ia mengeluarkan ponselnya dari saku jas yang ia gunakan. “Ini sudah waktunya untuk pertunjukan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status