공유

Axel yang Malu

Bree menggoda Axel, menggelayut lengan lelaki itu. Setelah menaruh cokelat panas yang sudah diracik. Agar Axel lebih bernafsu, tidak bisa menahan lagi birahinya. Bree memasukkan obat perangsang.

“Aku bawakan kau cokelat panas favoritmu,” kata Bree dengan suara yang seksi bermaksud menggoda Axel.

Namun, lelaki itu masih saja menatap laptop. Tidak terdistraksi sama sekali oleh kehadiran Bree.

“Aku merindukanmu, Sayang,” goda Bree berbisik di telinga Axel.

Dengan Bree bicara begitu, dia menoleh ke arah Bree lalu menatapnya dalam. “Kau tidak marah atau tersinggung dengan perkataanku tadi?”

Bree terpaksa menjatuhkan harga dirinya di depan Axel. “Tidak sama sekali. Aku tahu aku salah tidak pernah melihat keadaan Lily, padahal dia juga sudah membantuku.” Suara Bree merajuk, agar Axel luluh.

Axel melihat kalau Bree menyadari kesalahannya. Jadi, dia meminum cokelat panas yang Bree bawakan. Dan tidak merespon perkataan Bree.

“Besok, tengoklah Lily di rumah sakit. Kamu bisa menganggap dia
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status