Share

Ch. 104

Angin semilir berhembus, menyibak rambut Rosa yang sengaja ia gerai. Bukankah Romi sangat suka rambut Rosa yang tergerai panjang seperti ini? Rosa menyusut air matanya, entah sudah yang keberapa kali, Rosa sampai tidak bisa menghitung. Langit yang menggelap sama sekali tidak membuat Rosa lantas bangkit dari depan makam dan beranjak pergi. Rosa masih diam di sana, sesekali berbicara dan menyeka air mata.

"Aku akan jaga dia baik-baik, Bang. Pegang janjiku bahwa tidak akan ada yang bisa mengambil mereka selama aku masih hidup."

Rosa menatap sekitar, agaknya ia mulai merasa tidak nyaman dengan kegelapan. Ia kembali fokus pada batu nisan itu, mengelus lembut nisan bertuliskan nama suaminya.

"Kangen banget sama kamu, Bang. Pengen banget bisa ketemu sama kamu. Dalam mimpi pun tak apa." desis Rosa yang jujur sebenarnya ia belum ingin pergi. "Aku pamit pulang ya, Bang. Refal sama Adam sekarang. Dia bener-bener jaga Refal dengan baik."

Rosa tersenyum, membetulkan letak mawar yang dia sengaja b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status