Share

Dewa Penolong.

Bagaimanapun juga, harga diri Lucy masih ada, setinggi langit, sebanding dengan status sosial yang selalu dia banggakan.

Namun, sekarang, di tengah-tengah keramaian, dia justru dihadapkan pada kenyataan pahit: diceraikan oleh Xander di depan umum.

Bukan hanya kata-kata itu yang menyayat hatinya, tetapi juga cara perempuan-perempuan perkantoran itu berbisik, seolah-olah mereka sedang merayakan kejatuhannya. Suara-suara yang terdengar seperti cibiran halus menusuk ego besarnya.

“Kalian semua...!” Lucy tersentak, napasnya memburu, wajahnya merah padam. Amarah yang membuncah membuatnya hampir muntah darah.

Bagaimana mungkin Xander yang bodoh dan miskin itu, bisa berani mengucapkan kata cerai terlebih dahulu? Dia yang seharusnya meninggalkan pria malang itu, bukan sebaliknya.

Dan kini, dia justru dipermalukan di depan banyak orang, sementara Xander—yang dulu selalu berada di bawah kakinya—tiba-tiba tampak seperti seorang pemenang sejati.

Pandangan Lucy mulai kabur, matanya penuh dengan keb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status