Share

Bab 22

 Di tengah kekalutan dan ketakutan tentang masalah baru, Bani maju mendekat. Ia menepuk pundak Agung, pria yang usianya tidak jauh berbeda dengan dirinya.

 "Jangan takut Gung! Biarpun Janah itu kuyang, dia tidak akan berani mengganggu kita di rumah ini. Jenazah ibu kami belum ditemukan. Bisa saja ibu masih berkeliaran di mana-mana, termasuk di sekitaran rumah ini," ucap Bani, mencoba meyakinkan Agung.

 Ada rasa lega di hati Agung saat mendengarnya. Andai semua masalah ini dengan sesama manusia, mungkin mereka tidak terlalu takut. Masalahnya ini semua berhubungan dengan makhluk gaib atau astral. Sedang ilmu yang merek miliki bukan ke arah hal seperti itu.

 "Jadi maksud kak Bani, kuyang wanita itu, tidak akan berani mengganggu kita di sini? Harusnya sih memang begitu. Anggap saja wanita itu kuyang junior, sedangkan ibu mas Bani dan mas Harto seniornya. Junior dan senior, sudah pasti kalah junior," sahut Ahmad, menjabarkan ulang.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status