Share

Bab 57

  "Di mana Wati, Mas?" tanya Nana.

 "Wati... Dia pergi Yank," jawab Arman, menunduk sedih.

 "Pergi? Kenapa?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Nana.

 "Ceritanya panjang Kak. Intinya dia marah, saat kami bertiga menuduhnya kuyang yang sedang dikejar warga," sahut Ahmad.

 "Ya Allah, kasihan Wati. Tapi, apa kalian yakin jika kuyang itu bukan dia?" tanya Ayu.

 Ketiganya mengangguk serempak. "Bukannya kalian berdua juga melihatnya? Kalian pasti tau, jika kuyang itu bukanlah Wati," ujar Agung.

 "Kami memang melihatnya. Tapi, saat itu wajahnya menyeramkan. Kami mana tau, kalau itu Wati atau bukan," sahut Nana.

 "Benar juga. Saat itu rupa Wati bukan rupa manusia. Wajar saja kalau mereka tidak mengenalinya. Tapi, kuyang itu memang bukan Wati," sahut Harto.

 ---

 Beberapa minggu  setelah kejadian itu, keadaan kampung mulai kembali aman. Tak ada lagi berita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status