Share

195. Mendarat Di Pelukanmu

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-02 17:05:34
Jantungnya seakan lepas. Lilia menelan ludahnya dengan pelan saat ia berpegangan pada leher William dan melingkarkan kedua tangannya di sana.

William tersenyum saat ia menarik wajahnya dan bertanya, “Apakah kamu masih meragukanku sekarang, Nona Leonora?”

“T-tidak,” jawab Lilia dengan gugup, mencoba menghindari manik gelapnya yang memikat dengan menyembunyikan netranya di bawah bulu mata.

Lilia merasakan kedua lengan berotot William mengendur saat ia melepas dan menurunkannya pelan-pelan sehingga ia bisa menginjak halaman berumput sekarang.

“T-terima kasih,” kata Lilia dengan masih sama gugupnya.

Suaranya pasti terdengar gemetar di indera pendengar William.

“Sama-sama,” balas William dengan nada bicaranya yang tenang, yang berbanding terbalik dengan detak jantung Lilia yang memburu, seolah akan membuatnya pingsan.

“Saya baru saja berpikir Anda akan sengaja menjatuhkan saya tadi,” kata Lilia.

“Jika itu aku lakukan, bukankah aku tidak akan mendapat restu dari Papa Alaric karena ak
Almiftiafay

☺️☺️ malunya tembus sampai layar 🤣🤣🤣🤣🤣

| 16
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
untung giff pergi klo gak jiwa jomblo nya meronta ronta
goodnovel comment avatar
Eva
Dasar William mesum..tapi penasaran juga apa sebenarnya yang di liat William, apakah celana dalam berenda? Wkwkwk
goodnovel comment avatar
indina
aku senyum senyum sendiri bacanya kak author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    196. Ingin Aku Perbaiki, Tapi Sia-sia

    Gretha sedang berada di salah satu kafe yang tak jauh dari Seans Holdings. Ia duduk seorang diri di dekat jendela dengan kedua tangannya yang menggenggam erat gelas minuman yang beberapa saat lalu ia pesan. Meratapi dengan penuh kebencian atas kondisi dirinya yang sedang hamil. Sebuah hal yang mencolok karena orang-orang di sekitarnya datang bersama dengan teman mereka atau bahkan pasangan—sesuatu yang Gretha tak miliki sekarang ini. Di saat orang lain menikmati hidup mereka, ia malah memiliki beban yang besar karena membawa kehidupan lain di dalam dirinya akibat kesalahan satu malam dengan pria yang tak ia harapkan sama sekali. ‘Kenapa dia tidak mati saja sih?’ batin Gretha dengan kesal, sekilas menunduk memandang perutnya yang telah tak bisa disembunyikan lagi. ‘Kalau dia mati aku tidak akan membawanya ke sana ke mari seperti ini!’ ‘Dia’ yang dimaksudkannya adalah anak di dalam kandungannya itu. Anak yang tak pernah ia harapkan akan lahir ke dunia ini! Ia menghela dalam napasn

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    197. Bahkan Setelah Dia Mati, Aku Masih Tak Dianggap

    Secara biologis, Henry lah ayah dari anak yang tengah ia kandung ini. Tapi sampai mati pun ia tak akan pernah mengakui itu. “Gretha?” panggil Reynold setelah Gretha hanya terus terdiam. Gretha kembali memandangnya dan tersenyum sinis. “Kenapa kamu sangat ingin tahu, Rey?” tanyanya. “Berapa kali harus aku katakan bahwa apa yang terjadi padaku ini bukan urusanmu, jadi berhentilah ingin tahu!” Dagunya sedikit terangkat, gigi-giginya menggertak dengan geram sebelum ia menjadikan pria yang ada di hadapannya itu sebagai akar masalah. “Satu hal yang perlu kamu ketahui, semua ini terjadi karena dirimu, Reynold Aarav!” “Kenapa aku?” balas Reynold dengan suara yang gemetar seolah ia juga sama geramnya. “Kenapa aku, Gretha? Sementara kamu lah yang memutuskan hubungan ini. Jika memang kamu bahagia dengan keluarga barumu, aku hanya ingin mengucapkan selamat dan meminta pria itu untuk menjagamu, itu saja!” Reynold seakan tak peduli setinggi apa nada bicaranya sekarang ini. Hatinya masygul mend

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    198. Memalsukan Hasilnya

    “Yang Anda katakan itu adalah sebuah kesalahan, Bu,” jawab Dokter tersebut begitu Gretha selesai bicara. “Anda tidak boleh melakukan hal seperti itu. Anak harus jelas asal-usulnya, keturunan siapa dan—“ “Aku tidak peduli dengan itu, Dokter,” potong Gretha tak mau tahu. “Aku hanya ingin anakku memiliki ayah seorang William Quist! Aku akan berikan berapapun yang Anda mau asalkan Dokter melakukan permintaanku!” Tapi, Dokter menggeleng, sebuah tanda penolakan yang sangat kentara. “Tes DNA janin itu bukan SpOG atau dokter kandungan yang melakukannya,” kata beliau. “Melainkan dilakukan oleh dokter kehakiman, dokter forensik. Itu pun harus memenuhi syarat-syarat yang ketat, alasan yang jelas dan bisa diterima mengapa janin di tes DNA-nya.” Pupus sudah harapan Gretha saat mendengar semua itu. Tapi rupanya ia masih belum mau menyerah dan berusaha membujuk Dokter, sekali lagi. “Anda menolak karena Anda masih belum melihat uangnya, ‘kan?” tanya Gretha. “Akan aku bawakan tunai ke sini, berap

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    199. Berpisah Lagi

    Lilia hendak membuka bibirnya sebelum William lebih dulu mengatakan, “Aku cemburu.” Ia menatap Lilia dengan sepasang iris gelapnya yang tak berpaling, sedang Keano suka-suka saja melihat interaksi mereka berdua dengan berdiri menjadi penonton. “Aku cemburu pada siapapun pria yang dekat denganmu.” Lilia tersenyum saat membalas, “Jangan suka cemburu … nanti cepat tua.” “Apa hubungannya? Aku rasa tidak ada hubungannya.” “Begitu juga dengan saya dan Pak Zavian, sesuatu yang tidak sepatutnya Anda cemburui karena kami tidak memiliki hubungan,” kata Lilia. William memandang Lilia, sorot matanya menelisik. “Benarkah?” sangsinya. “Tentu saja.” Lilia menjumpai kedua sudut bibir pria itu terangkat selama sepersekian detik sebelum sirna saat ia berdeham. Ia sekali lagi memandang Keano dan mengatakan, “Sekolah yang baik, Keano ... dengar apa kata Mama dan Oma ya?” “Siap, Papa.” Mereka melakukan tos sebelum William memeluk bocah kecil itu dan sekali lagi mengarahkan pandangannya pada Lil

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    200. Rencana Mengambil Segalanya

    “Tidak mungkin,” jawab Gretha dengan cepat. “Itu adalah kartu dari Seans Holdings, kamu tahu Seans Holdings, ‘kan? Aku putri tunggal pemiliknya. Tidak mungkin kartunya ditolak! Coba sekali lagi.” Staf tersebut pun melakukan sebagaimana permintaan Gretha kemudian menunjukkan kepadanya bahwa memang kartu tersebut ditolak. “Maaf, Nona,” kata staf wanita berseragam itu. Gretha mendengus, moodnya seketika hancur dan ketimbang ia mengalami pengusiran seperti yang terjadi di rumah sakit karena ia melakukan keributan, ia segera mengambil kartu miliknya yang lain, yang bukan dari Seans Holdings. Setelah itu, ia bergegas keluar dari sana seraya berpikir, ‘Aneh sekali ….’ katanya dalam hati. Padahal setengah jam yang lalu ia baru saja menggunakan kartu itu untuk membeli perhiasan. ‘Tapi kenapa sekarang tiba-tiba tidak bisa?’ Ia tadinya ingin menghabiskan waktu yang lebih banyak di sana. Tetapi karena peristiwa barusan, Gretha akhirnya lebih memilih untuk pulang. Sopir yang mengemudikan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    201. Sedang Menebus Kegagalan

    “Baik,” jawab Zain dengan patuh. Kepala pemuda itu menunduk dengan sopan di depan Alaric yang tersenyum mengiringi mundur langkahnya sebelum ia tak terlihat lagi. Alaric menghela dalam napasnya sebelum ia duduk di tepi ranjang hotel dan bergumam sendirian dalam hati, ‘Sepertinya aku jeda dulu alasan ke luar kota beberapa hari ke depan,’ batinnya. ‘Aku ingin melihat seperti apa Zain membuat Bertha kalang kabut karena kejahatannya pelan-pelan diangkat ke permukaan.’ Matanya sejenak terpejam, rasanya berubah dari panas hingga perih menyadari bahwa selama ini ia hidup bersama dengan wanita yang membuat keluarganya porak-poranda. Bayangan wajah Agatha berkelebat di matanya dan itu membuatnya sesak. ‘Maaf, Agatha,’ ucapnya dalam diam. ‘Aku sedang menebus kegagalanku di masa lalu yang tak bisa melindungimu serta Ivana dengan mencurahkan semua hidupku untuk putri kita Leonora.’ Mata Alaric terbuka saat ia mendengar ponselnya yang ada di atas meja bergetar. Ia menggapainya dan memerik

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    202. Agatha Countess Kembali Hidup?

    Bertha bergegas bangun dari duduknya setelah membaca itu. Ia menyisih pergi dari meja tempat ia duduk bersama dengan teman-teman sosialitanya, menyingkir untuk menghubungi si pengirim itu. Tetapi saat hal itu ia lakukan, ia tidak mendapat jawaban. Panggilannya ditolak. Dadanya sesak oleh rasa berdebar kala si pengirim pesan itu kembali menyusulkan pesan lainnya. [Tak perlu menghubungiku. Cukup satu hal saja yang perlu kau tahu, akan aku katakan pada semua orang apa yang telah kau lakukan.] Dengan jemari yang gemetar dan seolah mati rasa, ia memberanikan diri untuk membalas. [Dari mana kamu tahu semua itu?] [Seseorang memberi tahuku.] ‘Seseorang?!’ ulang Bertha dalam hati. Jantungnya berdebar-debar diburu rasa takut saat sekali lagi ia menghubungi si pengirim itu. Ia ingin bicara secara langsung, sehingga semuanya akan menjadi jelas. Tetapi tak peduli berapa kali pun ia lakukan itu, ia akan ditolak. ‘Siapa yang tahu tentang apa yang terjadi dua puluh empat tahun yang lalu?’ bat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    203. Perlahan Menyeruak, Dusta Dan Kebenaran

    Bertha dengan tangan yang mati rasa menutup kembali kotak tersebut. Tubuhnya meremang, ketakutan yang tak bisa dijelaskan timbul dari dalam lubuk hatinya. Membayangkan kalimat itu benar dikatakan oleh Agatha membuatnya seperti akan kehilangan akal sehat. Bagaimana jika benar Agatha yang menulis ini? Bagaimana jika ia belum mati? ‘Tidak!’ tepis Bertha dalam hati. ‘Aku melihatnya dimasukkan pusara hari itu. Dia tidak mungkin masih hidup!’ “Apa isinya?” tanya Alaric yang membuatnya tersadar dari ketegangan mencekam yang memeluknya seorang diri ini. Bertha menggeleng, “Bukan apa-apa,” jawabnya. “Hanya dari orang yang tidak suka padaku dan melakukan teror. Akan aku buang nanti, jangan khawatir!” Bertha kemudian membawa paket itu menjauh dari Alaric yang wajahnya dilanda rasa penasaran. Ia berjalan melewati Gretha yang dengan bingung bertanya ‘Ada apa?’ tetapi Bertha lebih memilih untuk membisu. Ia masuk ke dalam kamar, duduk di tepi ranjang dan membuka sekali lagi kotak itu. Rupan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    317. Mencoba Gaun Tidur

    Gretha memukuli Nyonya Bertha yang hanya bergeming di tempat ia duduk.Tangisan Gretha terdengar nyaring, dirundung oleh keputusasaan hingga kerapuhan yang besar kala ia memahami sepenuhnya bahwa ini adalah akhir dari segalanya.“Tolong tenang!” pinta seorang petugas polisi yang duduk di depan.Pria berseragam itu menoleh ke belakang dan memandang Gretha dengan raut wajah yang mengeras seolah itu adalah peringatan pertama dan terakhirnya.Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk tiba di halaman kantor kepolisian. Gretha dan ibunya dibawa keluar dengan pengawalan yang ketat. Mereka dibawa masuk segera ke ruang pemeriksaan.Langkah kakinya berubah gamang kala ia dipisahkan oleh sang Ibu dan ditempatkan di ruangan yang berbeda. Dan mungkin ke depannya mereka tak akan bisa bertemu satu sama lain.Hingga waktu yang tak bisa ditentukan.Ini akan menjadi waktu yang panjang, dan dingin ....Ada banyak orang yang menyebutkan bahwa lantai tahanan itu jauh lebih dingin ketimbang bongkahan

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    316. Borgol Membelenggu

    "Anda ditahan atas pasal pembunuhan berencana, pemusnahan barang bukti, pemerasan, penggelapan dan perbuatan tidak menyenangkan." Petugas tersebut memandang Gretha dan Nyonya Bertha bergantian. Surat penangkapan yang ditunjukkan di hadapan Nyonya Bertha yang memang berdiri paling dekat dengan mereka lalu diturunkan. "Bawa mereka!" titahnya pada petugas lain yang ada di belakangnya. "Tidak!" seru Gretha seraya berjalan mundur. Ia tidak mau ditangkap! Ia berlari pergi dari sana, air matanya berlinangan penuh ketakutan. "GRETHA!" panggil Nyonya Bertha, seruannya mengatakan lebih banyak agar sebaiknya mereka menyerah saja. Jalan mereka sudah buntu, mereka tidak bisa lari ke manapun sebab rumah ini pasti telah dikepung. "Jangan bawa saya sekarang!" Gretha berseru keras-keras, larinya terhalang oleh polisi yang lebih dulu bergerak dan tiba di hadapannya. "Lepas!" Ia memberontak saat tangannya diraih. Suara borgol yang dikeluarkan membuat bulu kuduknya berdiri. Dinginnya benda itu

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    315. Ini Soal Adiknya Keano

    Lilia juga hampir tersedak mendengar tanya polos Keano. Mereka bertiga orang dewasa harus menggapai gelas berisi air minum dan membasahi leher mereka yang mendadak dilanda kekeringan. "Tidak semudah itu, Keano," ucap William akhirnya. Memandang pada anak lelakinya yang mengerjap dan kembali mengunyah makanannya. "Lalu bagaimana, Papa?" "Adik tidak akan muncul semudah itu. Kalaupun nanti ada kabar baiknya, kita masih harus menunggu sampai sembilan bulan sampai adik lahir," tuturnya menerangkan. "Hm ... baiklah." Keano mengangguk, sepertinya bisa memahami apa yang dikatakan oleh William. Mereka kembali melanjutkan makan dan selesai beberapa saat kemudian. Keano mengajak Giff untuk berenang sebelum ia masuk ke kamar atas dan menyusul Lilia yang sibuk dengan tablet yang ia pinjam dari William untuk mencari informasi sekolah Keano. Tadi ia sudah mendapatkan jawaban dari William soal di mana Jayce dan Jasenna bersekolah. Ia memeriksa kapan pendaftarannya dibuka dan biayanya. Sedang W

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    314. Urat Malunya Sudah Putus

    Memasuki rumah, Lilia harus menghela dalam napasnya untuk menguraikan sesak yang baru saja menjeratnya ini. “Kamu baik-baik aja?” tanya William seraya memindah tangannya dari pinggang Lilia ke bahunya, ia rangkul dan ia beri usapan lembut. “Iya, William. Aku baik-baik saja,” jawabnya. “Hanya ... sedikit terkejut saja mendengar Gretha berbicara seperti itu tadi.” “Sama. Aku juga terkejut.” “Aku harap dia mendapatkan poinnya bahwa setiap dari yang kita lakukan itu memiliki akibatnya. Yang baik atau yang buruk.” William mengusap bagian belakang kepalanya, pada rambut panjangnya yang hitam legam. Terpesona pada cara Lilia berucap tentang akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Itu lembut dan sangat keibuan. “Seperti yang kamu katakan tadi, Lilia,” ucap William. “Kamu memiliki hak untuk menolak. Jadi keputusan kamu untuk menolak permintaannya tadi itu adalah pilihan yang benar.” “Aku sepertinya terlalu banyak menonton drama,” ujar Lilia saat mereka terus berjalan menuju k

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    313. Dia Yang Melukaiku, Dia Juga Yang Meminta Belas Kasihku

    ‘A-apa dia bilang?’ batin Lilia, tubuhnya berdiri membeku di belakang William yang tak bisa menahan diri untuk tetap menjaga ketenangannya. “Apa kamu bilang?!” tanya William dengan lantang. Ia selangkah maju tetapi Lilia meraih tangannya sehingga pria itu tetap tertahan di tempatnya. “Kamu bilang agar Lilia merawat anakmu?” Gretha tampak memberikan anggukannya, ia kembali menatap Lilia dan dari jarak yang memisahkan mereka ini, Lilia melihat netra wanita itu berair. Ekspresinya penuh dengan harap, seolah memang Lilia adalah satu-satunya harapannya yang tersisa. Seakan ia tak memiliki lagi tempat ke mana ia harus mengadu. “Iya,” katanya. “Aku berjanji akan menebus semua kesalahanku tapi bisakah Lilia dan Kak Liam merawat anakku? Dia tidak bersalah, tapi harus menanggung dosa yang aku lakukan dan—“ “Artinya kamu sadar,” sela William sebelum Gretha berceloteh lebih panjang. “Artinya kamu sadar apa yang kamu lakukan adalah sebuah dosa besar. Kenapa baru sekarang? Ke mana saja kamu s

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    312. Seorang Tamu Tak Terduga

    “Apa yang dia lakukan di sini?” tanya William seraya bangun dari duduknya. Jarinya yang terluka yang ia keluhkan pada Lilia itu seketika terlupakan. Alisnya berkerut saat ia menatap Giff yang sekilas menggeleng saat menjawab, “Saya tidak tahu, Tuan William. Dia hanya bilang ingin bertemu dengan Nona Lilia. Itu saja.” “Suruh dia pergi saja, Giff!” ucap William tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. Tetapi hal itu tak disetujui oleh Lilia begitu saja. Ia ikut bangun dan meraih tangan William seraya berujar, “Biar aku temui saja dia, William.” “Tidak!” tepis William, wajahnya mengeras, menolak dengan tegas. “Apa setelah semua yang dia lakukan padamu aku bisa membiarkan dia bertemu denganmu begitu saja. Tidak, Lilia! Tidak akan ada yang pergi menemui wanita itu!” Lilia menjumpai kekhawatiran yang besar dari cara William bertutur. Penolakannya yang tegas itu mengatakan lebih banyak bahwa ia tak akan membiarkan Lilia bertatap muka dengan Gretha. “Kalau kamu khawatir kamu bisa peri bers

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    311. Pulang Dan Menjadi Nyonya Quist

    Untuk pertama kalinya setelah mereka meresmikan pernikahan, Lilia akan beraktivitas sebagai istri William dan tinggal untuk seterusnya di rumah ini. Selama bulan madu itu, ibunya—Alya—dengan bantuan Agni serta pelayan rumah tangga yang ada di rumah William mengemas barang yang ada di rumah neneknya Zain untuk kembali ke kota. Lebih dari sepuluh hari yang panjang dan Lilia melihat barang-barangnya sudah tiba di rumah ini. Alya akhirnya setuju untuk tinggal di rumah yang dibelikan oleh William. Tempatnya tidak jauh dari mereka, hanya berbeda perumahan dengan bangunan yang lebih sederhana sebab yang tinggal di sana hanya Alya dan dua orang pelayan serta seorang security. Lilia senang sebab ibunya itu akhirnya setuju untuk tinggal dirumah baru karena sebelumnya terus saja menolak dan mengatakan ia bisa tinggal di panti asuhan dan merawat anak-anak di sana—Ibu panti itu adalah teman Alya. Tuan Alaric lah yang melobinya, beliau mengatakan kurang lebih seperti, ‘Aku tidak ingin melihat

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    310. Kembali Ke Tempat Asal

    Sebenarnya Bertha tahu bahwa keputusannya memberanikan diri untuk menemui Alaric itu adalah sesuatu yang ‘bodoh’, tapi hal itu ia lakukan sebab ia tak ingin terus melihat Gretha menangis dan mengkhawatirkan akan seperti apa masa depan yang menunggu mereka, terutama bayi yang dikandungnya itu—yang mau tak mau harus Bertha akui sebagai cucunya. Namun, setibanya di sini, Bertha telah mendapatkan jawaban yang sangat jelas sekarang. Penolakan. Alaric tak bersedia membantunya, bagaimanapun Bertha mencoba menyentuh hati baik pria itu. Sudah tak ada lagi sisa belas kasih di dalam hatinya, caranya bertutur telah menjelaskan segalanya betapa mantan suaminya itu teramat membencinya. Dan alih-alih mengulurkan tangannya, Alaric justru membebaninya dengan sebuah ancaman. Meminta Zain mengamankannya dan memanggil polisi ke sini. “TIDAK, ALARIC!” seru Bertha sekali lagi. Ia menggelengkan kepalanya dengan panik. Bertha berlari meninggalkan teras lobi Seans Holdings saat melihat Zain selangkah me

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    309. Giff Dan Viola—Hal Yang Lebih Panas Dari Sebatas Pertemuan?

    Setelah kemarin seharian hiking di sekitar gunung Pilatus—yang sebenarnya itu tak bisa dikatakan sepenuhnya hiking karena mereka tak sampai seperempat perjalanan dan lebih memilih untuk menikmati pemandangannya saja—hari ini di dalam rumah tempat tinggal selama bulan madu, Giff tak menjumpai suara apapun saat ia berkunjung ke sana. Sepertinya semua orang bangun kesiangan, mungkin karena lelah. Di depan perapian, ia melihat Lilia, William dan Keano terlelap di sana. Ia tersenyum saat memelankan langkahnya. Hatinya hangat, seperti sisa-sisa perapian semalam melihat Lilia yang tidur di tengah William dan Keano, seolah ayah dan anak itu sangat bahagia dan tak ingin kehilangan Lilia. 'Apa seperti itu wujud seorang pria yang sudah menemukan dunianya?' batin Giff kemudian menuju ke ruang makan, membongkar makanan yang dibelinya pelan-pelan hingga semuanya selesai. Baru setelah itulah ia membangunkan keluarga kecil William itu. Lilia yang pertama bangkit, berterima kasih pada Giff yang m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status