Share

14. Darah Berdesir

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-25 13:25:52

Dengan gugup … Lilia pergi ke kamar atas—kamar William—sesuai yang diinginkan oleh pria itu tadi pagi. Malam datang begitu cepatnya, seolah sengaja agar Lilia bisa segera datang untuk menemui pria itu.

Lilia menapaki undakan tangga satu demi satu seperginya ia dari kamar Keano dan memastikan anak itu dalam tidurnya yang pulas.

Tangannya terasa kebas dan dingin setibanya ia di depan pintu berdaun dua.

Debar jantungnya memberontak saat Lilia mengetuk pintu kamar itu.

Rasanya seperti déjà vu sebab beberapa waktu sebelumnya Lilia juga melakukan ini—mengetuk pintu kamar William.

“Masuk,” sambut suara bariton pria itu dari dalam sana.

Setelah pintunya terbuka, Lilia bisa melihat William berdiri di dekat ranjang, seolah memang sengaja menunggunya.

Bibir pria itu terkunci tanpa suara. Kebisingan kecil terjadi saat menutup pintu dan berjalan ke arahnya sehingga mereka berdiri berhadapan.

Di bawah samar cahaya lampu yang berpendar sendu di atasnya, Lilia menahan gigil pada tubuhnya saat menden
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Eva
Apakah William geram karena melihat luka di tubuh Lilia? Mungkin William tau kelakuan ayah nya Lilia makanya dia minta Lilia buat buka baju karena mau liat tubuhnya yang dipenuhi luka
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
willi perhatian sama lilia tapi sikap dan cara bicara nya yg buat lilia takut
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Pliiiiss wilie jgn sakiti Lilia ...... jgn egois dgn mngedepnkn nafsumu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    15. Penuh Dengan Luka

    “Kenapa tubuhmu penuh luka seperti itu, Lilia?” tanya William, sepasang matanya yang gelap tampak menunjukkan berbagai macam emosi. Sebuah rasa terkejut, ada seberkas marah yang dijumpai Lilia dari alis lebatnya yang nyaris bersinggungan. Lilia tak serta merta menjawab tanya William sekalipun ia tahu pria itu tengah menunggunya bicara. Ia hanya … takut William mengira ia mencari simpati. “Apa Madam Savannah yang melakukan itu padamu?” tanya William sekali lagi. Dingin suaranya kian menjadi-jadi sementara Lilia memberi sebuah gelengan samar untuk tak membenarkannya. William tampak terdiam cukup lama, Lilia dibuat tak berkutik sepanjang detik-detik yang mencekam itu hingga pria itu menghela dalam napasnya. “Apa ayahmu yang melakukan itu?” Lilia meremas jemarinya yang terasa kebas, mengingat tongkat kayu yang dibawa oleh ayah angkatnya beberapa waktu yang lalu seolah membuat luka yang ada di sekujur tubuhnya ini kembali nyeri, meremukkan tubuhnya. Barangkali melihat reaksi Li

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    16. Ragu-ragu Bicara Denganmu

    Entah ini hanya perasaan Lilia, atau memang karena suasana hati William yang sedang baik. Lilia merasa sikap William melunak beberapa hari terakhir ini.Ia tidak terus menunjukkan rahangnya yang tegang atau alis lebatnya yang setiap waktu Lilia melihatnya selalu nyaris bersinggungan, tetapi senyum tipis dan itu kadang membuat Lilia berdebar jika tanpa sengaja melihatnya.‘Dia tersenyum untuk anak lelakinya karena mereka sudah berbaikan, bukan tersenyum padamu, Lilia!’ ucap Lilia dalam hati, meyakinkan dirinya sendiri.Sebab hal itu juga baru saja terjadi. Beberapa detik manik mereka bertemu saat Lilia meletakkan makanan di depan Keano yang tengah duduk di ruang makan, berseberangan meja dengan William.Keano tampak tak bisa berhenti tersenyum saat Lilia meletakkan sepiring nugget buatannya sendiri—ini adalah makanan yang saat itu dikatakan William bahwa bocah kecil itu meminta makanan pada para pelayan tetapi tak ada yang tahu.“Terima kasih, Mama,” ucap Keano sebelum ia menggunakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    17. Tidur Bersama

    Tadinya, Lilia berpikir bahwa William akan menolak keinginan Keano. Tetapi dugaannya itu salah. Karena pria itu mengangguk tak keberatan. “Boleh,” jawabnya. Ia urung menaiki tangga dan berdiri di lantai marmer yang sama dengan Lilia dan anak lelakinya. “Papa akan tidur di kamar Keano nanti.” Keano lalu menoleh pada Lilia yang juga tengah ia gandeng tangannya. “Mama ayo masuk ke kamar, hari ini kita akan tidur dengan Papa.” Sepasang matanya yang berbinar sedang menunggu tanggapan. Lilia tersenyum, ia melepas tangan kecil Keano dan mengusap puncak kepalanya. “Keano saja yang tidur dengan Papa,” jawabnya hati-hati. “Karena sudah lama juga Keano dan Papa tidak bersama-sama, ‘kan?” Mendengar itu, raut wajah Keano berubah. Senyum di kedua sudut bibirnya yang semula terukir lebar sirna dalam sesaat. Kedua pipinya sedikit menggembung, air mata tertahan membingkai netranya yang beriris kelam. “Apakah … Mama tidak sayang sama Keano?” tanyanya, napasnya sedikit tersengal saat air matanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    18. Di Antara Quist Bersaudara

    Atmosfer berubah buruk saat William datang. Pria itu berdiri di depan Nicholas, seolah menyembunyikan Lilia di belakang punggungnya.“Aku hanya ingin menjenguk keponakanku saja kok,” jawab Nicholas dengan suaranya yang tenang. Seolah tanya mendesak soal mengapa ia di tempat ini dari adik lelakinya itu bukan sesuatu yang membebani. “Tapi aku tidak tahu kalau Lilia ada di sini juga,” lanjutnya, sekilas mengintip Lilia melalui bahu William.“Apa yang kamu harapkan memangnya? Lilia istriku.”“Benarkah Lilia istrimu?” sangsinya. “Tapi kelihatannya tidak begitu karena Lilia terlihat ketakutan sekarang ini.”Menyambut ucapannya, William dengan segera menoleh kepada Lilia yang berdiri di belakangnya.Lilia yang melihat alis pria itu nyaris bertautan mengantisipasi agar atmosfer tegang ini tak berkelanjutan.“Maaf menyela,” ucapnya. “Tapi jika Tuan Nicholas ingin bertemu, Keano sedang ada di dalam kamar.”“Baiklah, aku akan ke sana,” tanggap Nicholas seraya melemparkan seulas senyumnya yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    19. Mendekatlah Padaku

    Malam hari saat Lilia baru menidurkan Keano dan hendak menutup kelambu yang sedikit tersingkap, ia melihat pintu kamar yang terbuka perlahan dari luar. Wajah Agni terlihat sebelum wanita berambut sebahu itu mengayunkan kakinya ke dalam dan menundukkan kepalanya. “Apakah Tuan Muda Keano sudah tidur?” tanya Agni pertama-tama. “Sudah, Bu Agni,” jawab Lilia. Ia berpikir ini adalah waktu yang tepat baginya meminta izin menggunakan ponsel Agni untuk meminjam uang—seperti yang direncanakannya tadi sore. Tapi, sebelum Lilia sempat mengatakan apapun, Agni lebih dulu berujar, “Tuan William meminta Anda untuk menemui beliau, Nona Lilia,” ucapnya lirih. “Sekarang?” tanya Lilia memastikan. “Iya, Nona, sekarang.” Lilia mengangguk, mengurungkan niat yang sudah tersusun di kepalanya. Ia mengikuti Agni untuk keluar dari kamar. Cahaya lampu yang masih terang menyambutnya, keadaan yang berbeda dengan ia yang sebelumnya ada di dalam kamar Keano. Tadinya, Lilia mengira Agni akan memintanya untuk n

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    20. Tak Suka Dibantah

    “Tanyakan saja pada Mama Liliamu, Keano,” jawab William atas tanya anak lelakinya. Sekilas sudut mata pria itu mengarah pada Lilia yang tak mengira ia akan lempar tangan seperti itu. “Tanyakan padanya kenapa memanggil Papa dengan ‘Tuan’ begitu,” tukasnya kemudian menggapai minuman dari atas meja dan meneguknya. Keano benar menoleh pada Lilia. Matanya yang berbinar mengiringi munculnya tanya, “Kenapa, Mama?” Lilia menghela dalam napasnya, bingung mencari jawaban. “M-Mama tidak akan memanggil ‘Tuan’ lagi mulai sekarang,” jawab Lilia sekenanya. Tapi sepertinya itu bisa diterima oleh Keano sebab anak itu terlihat setuju dan tampak senang setelah mendengarnya. “Nice,” pujinya senang. Tapi mungkin William yang tidak senang karena Lilia tidak melihat ekspresi pria itu berubah atau sekadar mengimbangi antusiasnya Keano dengan seulas senyuman. Makan siang berlangsung setelah itu. Keano dengan lahap menghabiskan makanannya sebelum akhirnya mereka pulang. Tidak membutuhkan waktu lam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    21. Wanita Lain Di Sampingnya

    Lilia bisa menjumpai wajah terkejut Gretha saat melihatnya masuk dengan bergandengan tangan bersama dengan Keano. “Lilia?” sapanya lebih dulu, gadis itu menarik tangannya dari William dan memandangnya lekat. “A-aku baru tahu kalau kamu kembali ke rumah ini. Sejak kapan?” tanyanya, menoleh pada William seolah meminta pria itu menjelaskan kemudian pada Lilia bergantian. “Selamat siang, Nona Gretha,” balas Lilia atas sapaannya, tetapi tak menanggapi soal keingintahuannya tentang keberadaannya di rumah ini. “Siang,” balasnya sebelum ia menoleh pada Keano dan menyapanya juga. “Halo, Keano. Dari mana, Sayang?” “Baru pulang sekolah bersama dengan Mama,” jawabnya. Gretha tampak terpaku selama beberapa saat, di mata Lilia … gadis itu sepertinya sedang mencerna kalimat polos Keano hingga akhirnya memberi tepuk tangan kecil untuk keponakannya itu. “Congrats,” ucapnya. “Apakah ini hari pertamanya Keano?” “Iya, Tante.” Keano mengangguk kemudian memandang William dan bertanya, “Kenapa Papa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    22. Berharap Cemburu

    “T-tidak, Tuan William,” jawab Lilia. “Saya tidak cemburu. Untuk apa saya cemburu? Yang Anda dan Nona Gretha lakukan itu tidak ada hubungannya dengan saya.”William hanya terdiam mendengar jawaban Lilia. Dagunya sedikit terangkat saat matanya memindai Lilia dari bawah hingga ke atas dan mengunci maniknya.Setelah mengatakan itu, Lilia lebih memilih untuk beranjak pergi.Namun, baru satu langkah ia kembali memandang William dan menyisihkan keragu-raguannya sebelum ia mengucap, “Maaf, saya tidak bermaksud lancang,” katanya. “Tapi … mungkin ada baiknya Tuan William mempertimbangkan untuk berhenti merokok.”Lilia melihat salah satu alis pria itu terangkat saat punggungnya ia letakkan di sandaran kursi.“Keano sering batuk saat bangun tengah malam, tidak ada yang tahu jika mungkin saja itu berasal dari asap rokok yang menempel di pakaian Anda dan dihirup oleh Keano,” imbuh Lilia. “Mungkin efek besarnya belum terlihat sekarang, melainkan di kemudian hari. I-ini hanya saran, saya harap Anda

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    264. Malam Pertama Kita

    "Ke ... napa kamu tanya seperti itu?" tanya Lilia dengan sekilas menyentuh pipinya, saat William berhenti bergerak dan urung melanjutkan yang ia lakukan."Aku pikir ini bukan yang pertama kali untukmu, Lilia.""Bagaimana bisa bukan yang pertama kali? Kamu yang pertama.""Sebentar—" Pria itu seperti baru menyadari sesuatu. "Lalu saat kamu pergi dengan Nicholas waktu itu, kamu tidak melakukan apapun dengannya?"Lilia menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak pernah melakukan apapun dengannya."Lilia bisa melihat William menelan pahit tuduhan itu sebelum matanya terpejam penuh sesal."Maaf ... aku terlalu jauh menuduhmu," katanya. "Aku pastikan kamu menikmati malam ini, Lilia ...."Lilia menutup matanya saat William menciumnya, ia memindahkan tangannya dari bahu William, melingkarkan di lehernya saat pria itu memenuhi dirinya."Ahh ..." Air matanya lolos, bibir manis William mencoba mengalihkan perhatian dengan mengecup leher dan bahunya."Ergh ...." Tidak, ini masih belum berakhir, be

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    263. Mengukir Malam Bersamamu

    Ciumannya rasanya sangat manis, lebih manis dari ciuman-ciuman yang pernah mereka lakukan sebelumnya.Mungkin karena mereka telah saling memiliki, tanpa takut akan adanya sebuah perpisahan esok hari.Dari menit pertama sejak William mengangkatnya berpindah dari sofa, menuju ke menit-menit berikutnya sebelum akhirnya Lilia merasakan pria itu menarik diri darinya.Bibirnya terasa bengkak, tapi William masih belum usai sebab ia kembali mendaratkan satu kecupan lain untuknya."Aku matikan dulu lampunya," bisiknya pada Lilia yang akhirnya menguraikan kedua tangan kecilnya dari leher William teriring sebuah anggukan.William tersenyum saat ia beranjak turun dari ranjang, meninggalkan sejenak Lilia kemudian ruangan di dalam sana berganti menjadi hanya diterangi oleh lampu tidur saja.Pria itu kembali dan menunduk di atas Lilia.Suara baritonnya yang hangat menyinggahi indera pendengarnya saat bertanya, "Kamu sungguh baik-baik saja?"Maniknya yang gelap menerpa Lilia yang sekali lagi mengangg

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    262. Wine After Wedding

    Malam harinya, 'setelah dipaksa' mendengar suara para sekretaris yang tak seburuk yang William tuduhkan, Lilia berjalan masuk ke dalam kamar di mana Keano beristirahat di sana. Bocah kecil itu terlelap dalam satu tempat yang sama dengan Alya yang menyambut kedatangan Lilia dengan senyumnya. Selagi di dalam ruangan tempat di mana para pemuda masih bersuka cita dan menghibur William, Tuan Alaric serta Nicholas, keheningan terjadi di dalam sini. "Ibu belum tidur?" tanyanya saat mendekat pada sang Ibu yang terlihat melepas kacamata yang dikenakannya. "Ibu dibelikan kacamata baru oleh Papamu, jadi Ibu gunakan untuk membaca, sudah lama ibu tidak membaca," jawabnya. "Kamu mau melihat Keano?" "Dia sudah tidur?" Alya sekali lagi mengangguk, "Sudah, Nak. Pasti kelelahan setelah bermain bersama paman-pamannya tadi." "Kalau begitu Ibu istirahat juga, kita bertemu lagi besok pagi." Alya sekilas menunduk dan tersenyum, "Kenapa buru-buru? Ibu bisa mengurus Keano, kamu pergilah ke kamarmu!"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    261. Finally, We're Here

    William tak menjawab, ia hanya meraih tangan Lilia yang ada di pipinya dan memberinya remasan lembut, seolah itu adalah 'Iya' yang tak terlahirkan dalam lisan. Mereka saling pandang untuk beberapa lama hingga suara Jovan—sekretarisnya Nicholas—yang hari ini mereka jadikan sebagai pembawa acara dadakan meminta mereka agar duduk berhadapan dengan pemuka agama yang pagi hari ini akan menikahkan mereka. Dalam keheningan pagi dan khusyuk doa yang mereka lantunkan tanpa henti, akhirnya semuanya menjadi sempurna. "....dengan mas kawin uang senilai dua puluh satu ribu dolar Amerika dibayar tunai." "Bagaimana, Saksi?" "Sah." Delapan puluh hari dalam kekosongan Lilia, tentang ia yang tak mengenali orang lain selain dirinya dan ingatannya yang berhenti pada lima tahun lalu, ia telah memiliki hidupnya yang baru sekarang. Dalam penantian William yang penuh dengan luka dan kehilangan yang membelenggunya, dalam setiap angka di kalender yang ia lingkari hingga bulan demi bulan berlalu, ia telah

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    260. Wedding Day

    Waktu pernikahannya akan diberlangsungkan pada pagi hari, sekitar pukul delapan. Tadi pagi-pagi sekali—sekitar pukul tiga dini hari—Lilia, Keano dan Alya dijemput oleh Giff dan Zain untuk menuju ke hotel. Lilia dibawa masuk ke sebuah kamar hotel tersendiri oleh staf yang telah menunggunya di sana. Keano yang masih mengantuk digendong Giff masuk ke dalam kamar William. Lilia sudah melihat gaunnya sebelumnya, benar seperti tak ada bedanya dengan gaunnya yang hari itu ia lihat dilahap bara api. Gaun itu akhirnya ia kenakan setelah make up yang cantik dibubuhkan di wajahnya oleh seorang teman William yang secara khusus dimintanya ke sini. "Gaunnya pas dengan bentuk tubuhmu, Lilia," ucap wanita bernama Sherly itu. "Terima kasih." "Kamu juga memilih crown yang cocok untuk gaunnya." Lilia mengangguk dan tak bisa menahan senyumnya, atau sebenarnya ia sedang berusaha menyembunyikan rasa harunya yang sangat besar ini? Satu demi satu prosesnya terlewati, dari make up hingga gaun yang te

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    259. H-1, Detak-detak Di Dadaku

    Setelah mengantar Keano dan Alya pulang ke rumah yang mereka tinggali, Alaric menuju ke hotel tempat ia beristirahat. Ia melepas coat yang ia kenakan saat berjalan memasuki lift bersama dengan Zain yang berjalan mengekor di belakangnya. "Kamu sudah memberikan bukti-bukti yang kita bicarakan kemarin pada William, Zain?" tanyanya setelah lift naik meninggalkan lobi. "Sudah, Tuan Alaric," jawab pemuda itu. "Saya sudah memberikannya tadi setelah hampir mengganggu Tuan William dan Nona Lilia di dalam." Alaric tersenyum mendengarnya sebelum ia menghela napas dengan lega. "Setidaknya sekarang kita bisa melihat mereka bahagia, dan mendampingi mereka sampai nanti pada hari pernikahan, dan selama-lamanya." "Benar." "Soal rumah baru dan rumah lama? Sudah kamu selesaikan juga?" imbuhnya. "Sudah, rumah barunya sesuai dengan permintaan Anda, dan rumah lamanya sudah terjual," jawab Zain. "Saya meminta pemilik barunya untuk menempatinya bulan depan. Seperti yang Anda katakan, kita masih harus

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    258. Cukup Tepati Janjimu

    William memandang Tuan Alaric cukup lama dengan keadaan bibir terbungkam. Dan itu membuat beliau berdeham seraya bertanya, "Kenapa, Nak?" William menghela dalam napasnya kemudian menggeleng, "Tidak, Pa," jawabnya. "Aku hanya ... senang karena mendapat sosok seorang Papa dari Alaric Roseanne dan bukan dari Adam Quist. Sejak menikah dengan Ivana, aku bisa melihat cinta tulus seorang ayah justru dari ayah mertuaku, dan Papa masih akan terus menjadi ayah mertuaku, selamanya." "Papa sudah pernah bilang, 'kan?" tanggap beliau. "Papa juga sedang melakukan penebusan kesalahan atas apa yang pernah Papa lakukan di masa lalu, kegagalan Papa melindungi Ivana dan ibunya jadi Papa melakukan apapun untuk bisa membuat Leonora bahagia. Dan karena dia adalah istrimu, jadi Papa juga akan melindungi kamu dan Keano." William mengangguk dengan penuh terima kasih, "Terima kasih, Pa," ucapnya. "Seperti yang Papa katakan, aku akan menyelesaikan apa yang sudah Papa mulai. Terima kasih sudah menjaga Lilia dan

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    257. Penyadap

    "Papa sudah tahu?" ulang William, seolah sedang memastikan bahwa ia tak salah dengar. "Iya, William." "Sejak kapan?" "Sejak Lilia dan Keano Papa sembunyikan," jawab Tuan Alaric. "Papa meminta Zain untuk menempatkan penyadap di dalam mobilnya dengan mempertimbangkan bahwa dia akan pergi menemui seseorang, siapapun itu nanti kita bisa mencari tahunya lebih jauh. Semua bukti rekaman suara yang dia lakukan di dalam sana Papa memilikinya." William tak tahu bagaimana cara mengapresiasi cara kerja beliau. Bukankan tidak salah jika ia mengatakan pada Giff bahwa Tuan Alaric adalah sang maestro? "Lalu apa yang terjadi di dalam rekaman itu, Pa?" tanyanya kembali. "Dia paling sering bertemu dengan Henry, kamu tahu, 'kan? Sopirnya Reynold." William menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "Iya aku tahu." "Di sana mereka berdua mengatakan bahwa anak yang dia kandung itu adalah hasil hubungan semalam keduanya," jawab Tuan Alaric. "Papa bisa mendapatkan banyak hal sebagai bukti bahwa mereka be

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    256. Suka Duka, Air Mata Dan Darah Kita

    Pipi Lilia seketika memanas. Ia menyentuhnya dan mengulang apa yang dikatakan oleh William. "S-sayangku?!" William mengangguk sebagai jawaban, "Iya, Sayangku. Apa kamu tidak suka aku memanggilmu seperti itu?" "B-bukannya tidak suka, t-tapi aku pikir itu cukup terburu-buru." "Terburu-buru? Setelah kita berciuman? Setelah kita semalaman tidur dengan berpelukan? Setelah kita—Lilia!" Lilia yang tak ingin mendengar ucapan William lebih banyak dengan segera berlari pergi dari sana. Suara stiletto-nya meninggalkan ruang rawat William yang hanya tersenyum melihat betapa cantik gadisnya itu saat kedua pipinya memerah dan lambat laun ronanya menyebar ke seluruh wajah. Ia menghela dalam napasnya lalu berdeham. "Tidak apa-apa 'kan aku begitu pada istriku sendiri?" Tapi di luar semua itu .... Ada sesuatu yang tadi lupa ia tanyakan pada Keano gara-gara si Giff itu lebih dulu meminta anaknya melakukan kemauannya. Ia ingin menanyakan pada Keano apakah pegawai kelurahan yang bernama Zavian

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status