Share

114. Jika Semua Praduga Itu Benar ....

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 16:53:03
“Benar, namanya Henry, Pak Giff,” ucap Dany memperjelas.

“Lalu di mana si Henry itu sekarang?”

Dany menggeleng tak yakin. “Setahu saya masih bekerja dengan Pak Reynold,” jawabnya. “Pak Reynold masih berusaha membangun kembali bisnisnya itu dari awal. Saya jamin Henry tahu banyak soal hubungan Pak Reynold dan pacarnya yang bernama Gretha itu.”

Giff diam-diam membenarkan hal itu juga.

Jika memang Henry sering mengantar jemput Gretha, ada kemungkinan ia bisa menjadi saksi bahwa perempuan itu pernah melakukan hubungan bersama Reynold hingga membuatnya hamil.

‘Mungkin sekarang saatnya aku mencari di mana keberadaan si Henry itu.’ Tapi sebelumnya ia harus mengatakan hal yang ia temukan ini terlebih dahulu pada William.

Setelah melakukan obrolan beberapa lama bersama dengan Dany, Giff lalu pergi dari sana.

Ia menuju ke rumah William setelah menghubungi tuannya itu yang memang berada di rumah.

Pintu gerbang tinggi yang ada di kawasan elit itu menyambutnya. Lengkap dengan si pem
Almiftiafay

Bonus (1) kasih komentarnya dong 😭😭😭 aaak Thor kasih 1 lagi loh habis ini

| 23
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Eva
Praduga praduga yang masuk di akal semuanya..sepertinya kehancuran sigaret akan segera datang
goodnovel comment avatar
meowza lee
sampai sini praduganya giff masuk akal.. tinggal nunggu alur apa yg bakalan ditulis sama authornya, apakah bener atau ada kejutan lagi dibelakang
goodnovel comment avatar
manismanjah139
seru bgt cerita nya ka,mksh up datenya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    115. Terobsesi Pengakuan Cemburu

    Lilia sedang ada di dalam kamar Keano, bocah kecil itu sibuk menghubungkan garis putus-putus yang ada di bukunya sebelum mereka menoleh ke arah pintu yang terbuka saat melihat William datang dari sana. “Halo,” sapa William lebih dulu. “Keano sedang membuat apa itu?” “Menghubungkan garis, Papa,” jawab Keano tanpa memindahkan pandangannya dari buku. “Apa Pak Giff sudah pulang?” tanya Lilia setelah William duduk di sofa yang ada di sampingnya. “Sudah.” “Apa ada sesuatu yang tidak baik terjadi di kantor?” “Tidak ada,” jawab William sekali lagi. “Dia hanya bilang besok agar kita tidak lupa untuk pergi fitting baju pengantin di butik.” “Iya,” jawab Lilia. “Sudah selesai, Mama,” ucap Keano seraya bangun dari duduknya di kursi dan meja kecil kemudian mendekat pada Lilia. Menyerahkan buku dan hasil pekerjaannya pada Lilia yang menerimanya dengan tak bisa menyembunyikan senyumnya. “Okay … bagus sekali, besok kita menghubungkan garis lagi dan membuat bentuk ya?” Keano mengangguk dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    116. L‘amour De Ma Vie—Cinta Dalam Hidupku

    Lilia tertegun untuk lebih dari enam puluh detik. ‘Cinta dalam hidupku?’ ucapnya dalam hati, membaca apa yang tertera di layar ponselnya—hasil pencariannya terhadap apa arti dari ‘L’amour de ma vie’. Padahal … Lilia baru saja berpikir William memberinya nama yang aneh. Tapi artinya justru membuat Lilia merinding sekujur badan. Tak pernah ada di dalam pikirannya bahwa pria itu akan diam-diam bersikap seperti ini di belakangnya. Lilia putuskan … mulai hari ini ‘L’amour de ma vie’ akan menjadi kalimat favoritnya. “Mama!” panggil suara manis Keano yang datang dari sebelah kanannya sehingga ia dengan cepat mematikan layar ponsel milik William. Suara itu teriring dengan derap larinya saat memasuki ruangan, serta salah satu tangan yang membawa kembang gula kapas berukuran besar yang pasti ia dapatkan dari William—mungkin hasil memaksa untuk membelinya di tepi jalan. Beberapa detik kemudian William yang berjalan di belakangnya menampakkan kedatangannya. “WOAH!” Keano berseru de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    117. Bukan Benih Suamiku

    Lilia seakan membeku di tempat ia berdiri. Tubuhnya meremang saat ia mengulang dalam hati, ‘A-anaknya Henry?!’ Ia tak salah dengar, ‘kan? Kakinya seakan terpancang dengan lantai tempat ia berpijak. Sedang Gretha yang ada di sana rupanya belum selesai bicara. “Pergilah, Henry!” usir Gretha pada pria bersurai hitam itu. “Jangan mengikuti aku lagi! Aku bisa hidup tanpamu!” “Tidak, Gretha,” jawab Henry sebagai sebuah penolakan. “Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Aku sudah melakukan apapun agar kamu memberiku kesempatan untuk bertanggung jawab,” tuturnya. “Aku lakukan semua yang kamu mau termasuk untuk membuat anak bernama Keano itu tenggelam.” “Semua itu memiliki tujuan,” sangkal Gretha. “Aku memintamu melakukan itu untuk menyingkirkan Lilia agar perempuan itu dibenci William, bukan untuk memberimu kesempatan. Jadi berhenti mengikutiku!” ‘Jadi benar mereka saling mengenal?’ batin Lilia begitu mendengar pengakuan itu. Ia tak pernah menyangka akan mendengar kebenaran dari pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    118. Tampak Sifat Aslinya

    Tujuannya menemui Lilia sudah sangat jelas sekarang. Gretha ingin menunjukkan kondisi dirinya ini pada semua orang. Bahwa apa yang ia terima itu disebabkan oleh William—dan barangkali ini adalah bentuk pembalasan atas sakit hatinya karena sebuah penolakan. Kalimat itu dikatakan dengan sangat lantang sehinga dapat didengar oleh semua orang yang ada di sana. Mengakibatkan kegaduhan tepat setelah Gretha selesai berucap. “Apa maksudnya itu?” sahut salah seorang suara ibu muda yang berdiri di dekat mereka, pertanyaan yang kemungkinan besar juga sedang dipikul oleh semua telinga yang mendengarnya. “Maksudnya suaminya menghamili Nona itu?” sambung yang lainnya. “Tunggu sebentar! Bukankah suami dari Bu Lilia adalah pria bernama Tuan William itu?” “Astaga! Jadi yang menghamili Nona itu adalah Tuan William? CEO Velox Corp?” “Apa yang sedang terjadi di depan kita ini?” Bisikan saling sahut, menyambung tanpa henti seperti pita mobius yang tak berujung. Pandangan mereka saling menghakimi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    119. Istri Dari Tempat Pelacuran

    “Dari tempat pelacuran?” ulang salah seorang ibu muda di dekat Lilia. “Oh, astaga … apakah itu benar?” “Memalukan sekali! Padahal wajahnya terlihat baik, jadi dia berasal dari—“ “Ssht!” cegah wali murid lain agar mereka berhenti berprasangka. Gunjingan kembali terjadi, lebih berisik daripada sebelumnya. Lilia menoleh pada Gretha sehingga pandangan mereka bersirobok. Wanita itu mendekat padanya dengan dagu yang sedikit terangkat, menunjukkan sebuah tanda kemenangan yang besar. “Kamu pikir aku tidak tahu bagaimana caramu kembali ke rumah William, Lilia?” tanya Gretha saat tiba lebih dekat di hadapannya. “Itu karena kamu dibawa William pergi dari tempat pelacuran, benar?” Lilia tak begitu saja menjawabnya. Ia tercenung lebih dari enam puluh detik berlalu. Batinnya ditumbuhi oleh kemelut saat mempertanyakan, ‘Dari mana dia tahu?’ Apa Gretha mencari tahu dengan menemui ayah angkatnya—Arya? ‘Lalu pria itu menyebut bahwa aku dibawa pergi ke tempat Madam Savannah?” Lilia mendorong

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    120. Sebuah Kunjungan

    “Selamat malam,” sapa sebuah suara dari arah pintu ruang baca yang terbuka. Membuat Lilia dan Keano secara bersamaan menoleh ke sana, mereka menjumpai William yang tersenyum sepajang dua milimeter, memandang mereka bergantian. “Selamat malam,” balas Lilia dan Keano. Pria itu memperhatikan Keano yang kembali sibuk dengan puzzle baru yang tadi ia belikan. “Bagaimana mainannya, Keano? Suka?” “Suka, Pa,” jawab bocah kecil itu. “Tapi apakah besok kalau Papa membelikan Keano lagi boleh yang ukurannya lebih besar?” pintanya. “Yang ini sedikit kekecilan.” William mengangguk tak keberatan, “Bisa, Sayang. Besok Papa belikan yang ukurannya lebih besar.” “Terima kasih, Papa.” William kemudian mendekat pada Lilia, berdiri di dekat sofa tempat ia duduk. “Apa yang kamu lakukan?” tanyanya, memandang buku yang ada di hadapan Lilia. “Hanya membaca buku saja,” jawab Lilia. “Sambil menemani Keano menyelesaikan puzzle barunya.” Sepasang alis lebat William berkerut saat pria itu memindai wajahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    121. H-1 Wedding Day

    Zain tampak tercenung untuk beberapa lama. Pemuda itu bergeming dengan bibirnya yang terbuka tanpa suara hingga ia mengulangi apa yang baru saja disampaikan oleh Alaric. “Tes ... DNA?” “Iya, lihat apakah itu cocok denganku atau tidak,” jawab Alaric teriring kedua bahunya yang merosot. “Tapi jika boleh tahu, untuk apa Anda ingin melakukan tes kecocokan DNA antara Anda dan Nona Lilia, Tuan?” tanya pemuda itu, seperti tidak ingin memendam rasa penasarannya seorang diri. “Apa ada yang saya lewatkan di sini?” Alaric mengangguk, “Aku pikir dia adalah anakku yang hilang, Zain,” jawab Alaric. “Maksudnya Nona Leonora?” “Iya, Leonora yang hilang pada hari kecelakaan Agatha Countess, istriku terdahulu.” “Anda yakin?” Zain masih menunduk, mensejajarkan pandangannya pada sang tuan yang meremas erat setir bundar di hadapannya. “Ada beberapa kemiripan yang baru aku sadari,” ungkapnya. “Kamu harusnya juga ingat bagaimana perawat di rumah sakit mengatakan kami berdua mirip. Tanda lahir yang aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    122. Jangan Menjadi Bintang Sendiri ....

    ‘Oh Tuhan—‘ Lilia dengan cepat kembali menutup pintu saat asap yang mengepul dari luar itu memaksa untuk masuk. Bara apinya yang telah menghabisi setiap benda di luar pasti akan tiba di kamar ini sebentar lagi. Lilia berlari ke arah ranjang, mengangkat Keano yang tengah terlelap ke gendongannya. Ia dekap anak lelakinya itu dengan erat. “Ada apa, Mama?” tanya Keano dengan suara yang serak, bocah kecil itu pasti terkejut karena Lilia tiba-tiba menggendongnya. Lilia tak menjawabnya. Kepanikan melandanya dalam sesaat. Ia melangkah mundur hingga punggungnya nyaris membentur dinding. Suara pintu berderak akibat dilahap api. Suara retakannya semakin lama semakin nyaring. Ruangan yang tadinya sejuk telah berubah menjadi panas. Lilia menoleh ke arah jendela, ia berpikir masih bisa melarikan lewat jendela tersebut. Tapi saat ia membawa Keano ke sana, ia menjumpai bahwa dari arah luar apinya justru lebih besar. Kobarannya menjebak Lilia dan Keano, memerangkap mereka. Lilia berteriak me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    266. Kita Ulangi Lagi

    "Karena aku pikir kamu melakukan sesuatu dengan Nicholas saat kamu pergi dengannya waktu itu," aku William, apa yang ia katakan sekarang sama dengan kebingungan yang tadi dilihat oleh Lilia sebelumnya saat pria itu menanyakan apakah ia masih perawan.Lilia tersenyum mendengar pengakuan itu, "Makanya saat itu kamu sangat marah padaku?" tanyanya. "Karena kamu berpikir aku dan Nicholas melakukan sesuatu di belakangmu padahal saat itu masih dalam suasana berduka?"William mengangguk sebagai jawaban, "Iya. Ternyata aku benar-benar terlalu jauh menuduhmu.""Apakah setelah ini kamu masih akan mengatakan bahwa aku dan Nich—""Tidak, Lilia ...."William menyentuh rahang kecilnya, menunduk membuat mereka menjadi lebih dekat dan mendaratkan sebuah kecupan di sana."Apa rencanamu setelah ini, William?" tanya Lilia pada William yang mendekapnya dan membuat Lilia meringkuk di dada bidangnya."Melanjutkan laporan soal Gretha yang sudah membakar vila, dan membuktikan bahwa bukan aku yang sudah membua

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    265. Masih Perawan

    Api yang membakar mereka telah padam ....Lilia masih terdiam, merasakan bunga yang tumbuh di sela-sela retakannya yang kini hampir tak lagi dijumpai sakitnya.Ia melihat William menarik dirinya, pria itu beranjak turun dari tempat tidur setelah membelai lembut rambut Lilia dan membisikkan ia akan kembali sebentar lagi.Lilia bisa melihat siluet tubuhnya yang sempurna, yang menghilang selama beberapa detik dari pandangannya sebelum ia kembali dalam balutan sleep wear berwarna gelap yang telah menutup tubuhnya."Kamu bisa bangun?" tanyanya pada Lilia yang masih terbaring tak berdaya dan belum lama menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.Ia mengangguk dan menerima tangan William saat pria itu membantunya bangun."Kamu mau pakai gaun tidurmu yang tadi atau piyama yang aku ambilkan?" tawar William seraya menunjukkan pakaian tidur yang berwarna seperti miliknya, dan pada gaun tidur yang sebelumnya telah ia tanggalkan dan ia jatuhkan ke lantai."Yang manapun boleh," jawab Lilia lirih.Ia m

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    264. Malam Pertama Kita

    "Ke ... napa kamu tanya seperti itu?" tanya Lilia dengan sekilas menyentuh pipinya, saat William berhenti bergerak dan urung melanjutkan yang ia lakukan."Aku pikir ini bukan yang pertama kali untukmu, Lilia.""Bagaimana bisa bukan yang pertama kali? Kamu yang pertama.""Sebentar—" Pria itu seperti baru menyadari sesuatu. "Lalu saat kamu pergi dengan Nicholas waktu itu, kamu tidak melakukan apapun dengannya?"Lilia menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak pernah melakukan apapun dengannya."Lilia bisa melihat William menelan pahit tuduhan itu sebelum matanya terpejam penuh sesal."Maaf ... aku terlalu jauh menuduhmu," katanya. "Aku pastikan kamu menikmati malam ini, Lilia ...."Lilia menutup matanya saat William menciumnya, ia memindahkan tangannya dari bahu William, melingkarkan di lehernya saat pria itu memenuhi dirinya."Ahh ..." Air matanya lolos, bibir manis William mencoba mengalihkan perhatian dengan mengecup leher dan bahunya."Ergh ...." Tidak, ini masih belum berakhir, be

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    263. Mengukir Malam Bersamamu

    Ciumannya rasanya sangat manis, lebih manis dari ciuman-ciuman yang pernah mereka lakukan sebelumnya.Mungkin karena mereka telah saling memiliki, tanpa takut akan adanya sebuah perpisahan esok hari.Dari menit pertama sejak William mengangkatnya berpindah dari sofa, menuju ke menit-menit berikutnya sebelum akhirnya Lilia merasakan pria itu menarik diri darinya.Bibirnya terasa bengkak, tapi William masih belum usai sebab ia kembali mendaratkan satu kecupan lain untuknya."Aku matikan dulu lampunya," bisiknya pada Lilia yang akhirnya menguraikan kedua tangan kecilnya dari leher William teriring sebuah anggukan.William tersenyum saat ia beranjak turun dari ranjang, meninggalkan sejenak Lilia kemudian ruangan di dalam sana berganti menjadi hanya diterangi oleh lampu tidur saja.Pria itu kembali dan menunduk di atas Lilia.Suara baritonnya yang hangat menyinggahi indera pendengarnya saat bertanya, "Kamu sungguh baik-baik saja?"Maniknya yang gelap menerpa Lilia yang sekali lagi mengangg

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    262. Wine After Wedding

    Malam harinya, 'setelah dipaksa' mendengar suara para sekretaris yang tak seburuk yang William tuduhkan, Lilia berjalan masuk ke dalam kamar di mana Keano beristirahat di sana. Bocah kecil itu terlelap dalam satu tempat yang sama dengan Alya yang menyambut kedatangan Lilia dengan senyumnya. Selagi di dalam ruangan tempat di mana para pemuda masih bersuka cita dan menghibur William, Tuan Alaric serta Nicholas, keheningan terjadi di dalam sini. "Ibu belum tidur?" tanyanya saat mendekat pada sang Ibu yang terlihat melepas kacamata yang dikenakannya. "Ibu dibelikan kacamata baru oleh Papamu, jadi Ibu gunakan untuk membaca, sudah lama ibu tidak membaca," jawabnya. "Kamu mau melihat Keano?" "Dia sudah tidur?" Alya sekali lagi mengangguk, "Sudah, Nak. Pasti kelelahan setelah bermain bersama paman-pamannya tadi." "Kalau begitu Ibu istirahat juga, kita bertemu lagi besok pagi." Alya sekilas menunduk dan tersenyum, "Kenapa buru-buru? Ibu bisa mengurus Keano, kamu pergilah ke kamarmu!"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    261. Finally, We're Here

    William tak menjawab, ia hanya meraih tangan Lilia yang ada di pipinya dan memberinya remasan lembut, seolah itu adalah 'Iya' yang tak terlahirkan dalam lisan. Mereka saling pandang untuk beberapa lama hingga suara Jovan—sekretarisnya Nicholas—yang hari ini mereka jadikan sebagai pembawa acara dadakan meminta mereka agar duduk berhadapan dengan pemuka agama yang pagi hari ini akan menikahkan mereka. Dalam keheningan pagi dan khusyuk doa yang mereka lantunkan tanpa henti, akhirnya semuanya menjadi sempurna. "....dengan mas kawin uang senilai dua puluh satu ribu dolar Amerika dibayar tunai." "Bagaimana, Saksi?" "Sah." Delapan puluh hari dalam kekosongan Lilia, tentang ia yang tak mengenali orang lain selain dirinya dan ingatannya yang berhenti pada lima tahun lalu, ia telah memiliki hidupnya yang baru sekarang. Dalam penantian William yang penuh dengan luka dan kehilangan yang membelenggunya, dalam setiap angka di kalender yang ia lingkari hingga bulan demi bulan berlalu, ia telah

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    260. Wedding Day

    Waktu pernikahannya akan diberlangsungkan pada pagi hari, sekitar pukul delapan. Tadi pagi-pagi sekali—sekitar pukul tiga dini hari—Lilia, Keano dan Alya dijemput oleh Giff dan Zain untuk menuju ke hotel. Lilia dibawa masuk ke sebuah kamar hotel tersendiri oleh staf yang telah menunggunya di sana. Keano yang masih mengantuk digendong Giff masuk ke dalam kamar William. Lilia sudah melihat gaunnya sebelumnya, benar seperti tak ada bedanya dengan gaunnya yang hari itu ia lihat dilahap bara api. Gaun itu akhirnya ia kenakan setelah make up yang cantik dibubuhkan di wajahnya oleh seorang teman William yang secara khusus dimintanya ke sini. "Gaunnya pas dengan bentuk tubuhmu, Lilia," ucap wanita bernama Sherly itu. "Terima kasih." "Kamu juga memilih crown yang cocok untuk gaunnya." Lilia mengangguk dan tak bisa menahan senyumnya, atau sebenarnya ia sedang berusaha menyembunyikan rasa harunya yang sangat besar ini? Satu demi satu prosesnya terlewati, dari make up hingga gaun yang te

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    259. H-1, Detak-detak Di Dadaku

    Setelah mengantar Keano dan Alya pulang ke rumah yang mereka tinggali, Alaric menuju ke hotel tempat ia beristirahat. Ia melepas coat yang ia kenakan saat berjalan memasuki lift bersama dengan Zain yang berjalan mengekor di belakangnya. "Kamu sudah memberikan bukti-bukti yang kita bicarakan kemarin pada William, Zain?" tanyanya setelah lift naik meninggalkan lobi. "Sudah, Tuan Alaric," jawab pemuda itu. "Saya sudah memberikannya tadi setelah hampir mengganggu Tuan William dan Nona Lilia di dalam." Alaric tersenyum mendengarnya sebelum ia menghela napas dengan lega. "Setidaknya sekarang kita bisa melihat mereka bahagia, dan mendampingi mereka sampai nanti pada hari pernikahan, dan selama-lamanya." "Benar." "Soal rumah baru dan rumah lama? Sudah kamu selesaikan juga?" imbuhnya. "Sudah, rumah barunya sesuai dengan permintaan Anda, dan rumah lamanya sudah terjual," jawab Zain. "Saya meminta pemilik barunya untuk menempatinya bulan depan. Seperti yang Anda katakan, kita masih harus

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    258. Cukup Tepati Janjimu

    William memandang Tuan Alaric cukup lama dengan keadaan bibir terbungkam. Dan itu membuat beliau berdeham seraya bertanya, "Kenapa, Nak?" William menghela dalam napasnya kemudian menggeleng, "Tidak, Pa," jawabnya. "Aku hanya ... senang karena mendapat sosok seorang Papa dari Alaric Roseanne dan bukan dari Adam Quist. Sejak menikah dengan Ivana, aku bisa melihat cinta tulus seorang ayah justru dari ayah mertuaku, dan Papa masih akan terus menjadi ayah mertuaku, selamanya." "Papa sudah pernah bilang, 'kan?" tanggap beliau. "Papa juga sedang melakukan penebusan kesalahan atas apa yang pernah Papa lakukan di masa lalu, kegagalan Papa melindungi Ivana dan ibunya jadi Papa melakukan apapun untuk bisa membuat Leonora bahagia. Dan karena dia adalah istrimu, jadi Papa juga akan melindungi kamu dan Keano." William mengangguk dengan penuh terima kasih, "Terima kasih, Pa," ucapnya. "Seperti yang Papa katakan, aku akan menyelesaikan apa yang sudah Papa mulai. Terima kasih sudah menjaga Lilia dan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status