Walaupun Evelyn sudah banyak bertemu dengan banyak petinggi tapi saat itu posisinya masih tinggi. Tapi sekarang statusnya berbeda. Evelyn menarik nafasnya dengan dalam dalam dengan gagang pintu.
'kau pasti bisa, Evelyn!' Tok Tok Tok "Masuk!" Evelyn langsung mendorong pintu setelah mendengar suara yang telah mengizinkan masuk, Evelyn mulai masuk dan orang pertama kali di lihatnya adalah James Rockefaller CEO yang terkenal arogan dan tidak berperasaan. Dengan perasaan gugup dan antusiasme yang bercampur aduk, ia memasuki kantor mewah yang dipenuhi dengan karya seni modern dan perabotan mahal. "Selamat pagi, Tuan James," sapa Evelyn dengan hormat dan masih tersenyum ramah. James mendongak dari tumpukan dokumennya, alisnya terangkat karena terkesan oleh sikap percaya diri Emily. "Ah, Sekretaris baru. Saya kira," gumam acuh tak acuh. Evelyn tersentak, kaget dengan nada dingin yang digunakan James, ia tak mengira bahwa bosnya akan sulit di puaskan. apalagi first impressions saja sepertinya sudah sangat buruk. Namun, Evelyn gerakan pulih dan memperkenalkan dirinya dengan sopan. "Perkenalkan saya Evelyn Morgan, saya lulusan S1 Manajemen Bisnis, sekarang akan menjadi sekretaris utama, pak james" jelasnya dengan sopan tapi tak di gubris oleh James. krik krik begitu hening, Evelyn awalnya tersenyum dengan tulus tapi tak ditanggapi sedikit pun, hingga berpikir bahwa 'bos macam apa dia? saat karyawannya memperkenalkan diri saja tak di respon! apalagi aku bekerja disini entah sampai kapan? apa bedanya dengan di neraka?' 'Maafkan Aku LyLy! aku tak ingin tiba-tiba kamu merasakan perhatian ku. jadi akan membuat mu curiga, hingga hanya untuk sementara hanya bisa mengacuhkanmu sementara waktu! jika waktunya sudah tepat aku akan memberikan perhatian ku, padamu dengan perlahan' James terus bekerja, mengabaikan Evelyn yang masih berdiri di depannya. Sebanarnya di depannya ada kursi untuk duduk tapi, Evelyn tak disuruh duduk. jika ia duduk maka itu tidak sopan sama sekali bagi berhadapan bos arogan seperti ini. James kemudian melihat arah Evelyn yang masih tersenyum padanya dan James hanya melihat sekilas saja dengan dingin. lalu menekan tombol di telpon kantornya. 'Bos arogan, gila, brengsek' umpat Evelyn dalam hati dengan rasa kesal. "Jake...kemarilah," ....... Tak lama kemudian ada suara ketukan pintu dan persilahkan oleh James itu masuk. Evelyn stay smile every time. 'apa harus seperti ini? James sialan! ku buat kau jatuh cinta denganku lalu ku hempaskan ke lubang got!' batinnya dengan kesal tapi masih tetap tersenyum, rasanya ingin mencabik cabik. "Tuan, ada perintah apa?" Kemudian James mendengar suara itu langsung mengangkat kepalanya dan melihat arah sumber suara tersebut "Bawa gadis ini....yang katanya sekretaris utama ceo" dengan nada sinis. mendengar itu Evelyn mendelikan kepala tak menyangka bosnya sekali bicara sangat blak blakan hingga tergolong perkataan nya itu sangat pedas, bahkan lebih pedas dari bubuk boncabe level 30. "Baik!...Sekretaris ev silahkan ikuti saya" ucapnya tak kalah dingin seperti bosnya. 'Sepertinya di perusahaan ini melihara mahkluk kulkas 13 pintu' gerutunya dalam hati tapi tetap mengikuti kemana Jake pergi. Beberapa saat kemudian... Tak menyangka, bahwa ruangannya di sebrang kantor CEO, sungguh di luar nulur. Evelyn langsung memasuki ruangan, Ruangannya cukup besar dan untuk memulai hari pertamanya sebagai sekretaris. Namun, penampilannya yang sedap dipandang justru mengundang ketidakpercayaan dari asisten CEO. 'Aku ragu jika Evelyn akan betah dan bisa jadi akan di terkam oleh James yang teramat posesif itu! apalagi penampilannya mengandung hal yang di sukai para kau adam' batinnya dengan melihat dari atas ke bawah. "Maaf, Nona Evelyn," kata Jake dengan tatapan skeptis, "tapi saya tidak percaya Anda bisa menjadi seorang sekretaris yang kompeten." Evelyn tersentak, hatinya hancur oleh keraguan terang-terangan Jake, bahkan belum melihat kinerjanya dalam bekerja. "Tapi, saya memiliki pengalaman dan kualifikasi yang diperlukan," bantahnya dengan suara tegas tak kenal mundur. "Pengalaman dan kualifikasi apa yang bisa Anda punya di usia yang begitu muda, apalagi dengan penampilan seperti itu?" Jake mencemooh, matanya menilai Emily dari ujung kepala sampai ujung kaki. mendengar itu Evelyn merasa harga dirinya tengah di Injak injak, apa begitukan jika tidak memiliki nama di dalam dunia bisnis. 'Maafkan saya Evelyn, tapi salahkan saja James yang memaksa ku untuk melakukan hal sedemikian. terlihat sedikit kejam tapi aku tak punya pilihan!' batinnya yang merasa bersalah. Kemudian Evelyn berusaha menjelaskan bahwa penampilannya tidak ada hubungannya dengan kemampuannya, tetapi Jake tidak mau mendengarkan. "Baiklah, karena ini keputusan bos saya yang menerima anda, saya tak bisa berbuat apa-apa" ucapnya acuh tak acuh. 'apa dia gila? tiba-tiba galak seperti harimau dan kemudian sejinak singa. sungguh pria memang menyebalkan' Evelyn menoleh ke Jake dengan senyum yang terpalsu, hanya formalitas. "Tuan Jake, saya hanya memastikan bahwa saya memiliki kemampuan itu!" Jake mengerutkan kening. "Maka buktikan hal itu" "Penampilannya tidak ada hubungannya dengan kemampuannya untuk bekerja," kata Jake tegas. "Kami mencari seorang sekretaris yang kompeten, bukan model sampul! jadi inget, jangan kau kira memiliki wajah cantik sudah cukup dan anda bertindak lebih" Evelyn tergagap, tidak bisa menemukan kata-kata untuk membela diri. Jake menatapnya dengan dingin, dan dia akhirnya mundur, meskipun masih terlihat tidak yakin. "Saya akan melakukan yang terbaik!" kata Evelyn dengan wajah tersenyum dan saat itu Jake ingin meninggalkan Evelyn tapi tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik lagi. "Apa hal yang lain, Tuan Jake?" Jake tanpa bicara menyerahkan berkas yang telah dibawa sejak tadi, pergi tanpa sepatah katapun hingga hanya suara pintu yang telah tertutup yang di dengarnya. 'Kegiatan Sekretaris Ceo 2026' terlihat judul dokumen bercover warna putih dengan paduan warna biru kehitaman. "apa dia mencoba membantuku? ternyata dia tak sedingin itu" gumamnya dan mencoba buka dokumen itu yang berjalan arah kursinya. *Tanggung Jawab Utama, Sebagai Sekretaris Utama Ceo* : - Memberikan dukungan administratif dan operasional langsung kepada CEO (keberlangsungan dan laporan bulanan perusahaan serta tingkat kemajuan perusahaan) - Memastikan kelancaran komunikasi dan aliran informasi (pihak eksternal dan internal) - Menjaga kerahasiaan dan privasi CEO dan perusahaan. *Tugas dan Tanggung Jawab:* - Mengatur jadwal janji temu, perjalanan, dan acara CEO (Sekretaris wajib menjadi pasangan sang Ceo) 'apa apaan ini? yang benar saja? sama aja aku cosplay jadi istri Ceo dong? tapi kalau bahkan percuma saja sih, menurut rumor James Rockefaller tak terima rasa penolakan. jadi percuma saja menolak,' batin Evelyn ingin membrontak tapi percuma saja. - Menjawab panggilan telepon, email, dan korespondensi lainnya - Menyiapkan dan memelihara dokumen, file, dan catatan penting - Melakukan koordinasi dengan eksekutif lain, departemen, dan klien - Mengatur rapat dan konferensi, termasuk pembuatan notulen dan tindak lanjut (presentation) - Menyaring dan memprioritaskan pesan dan komunikasi yang masuk untuk CEO (sebelum menyerahkan dokumen harap memahami isinya atau pesan) - Menyiapkan presentasi, laporan, dan pidato untuk CEO - Bertindak sebagai penghubung antara CEO dan staf, pelanggan, dan mitra bisnis - Menyiapkan keperluan CEO dari pagi hingga selesai, bila perlu menginap di tempat tinggal CEO. - Mengelola kantor CEO, termasuk memesan perlengkapan, mengatur peralatan, dan mengoordinasikan pemeliharaan (jika ada kekurangan atau kerusakan, yang sudah di setujui oleh CEO-nya) - Menyelenggarakan acara khusus, seperti pertemuan perusahaan dan jamuan makan tahunan. "Apa sebanyak ini? tapi gajiku $95.500 lebih! sayang sekali jika menyerah pada awal awal saja!" gumamnya $95.500 dolar Amerika setara dengan 1 miliar lebih jika di masukan rupiah yang kini masuk rupiah yang hampir masuk angka 16.000, hampir juga masuk krisis ekonomi di masa dulu.Berjam jam kemudian..."Siapa yang bekerja hari pertama, langsung mendapatkan banyak sekali pekerjaan....aku!" Dumel Evelyn yang sambil mengetik.Bayangkan saja, sekarang jam di meja sudah menunjukkan '12.05' sudah jam makan siang. Tapi dirinya yang malang ini, belum menyeleselesaikan tugas dan bahkan masih stay depan komputer dengan rentetetan pesan yang masuk dari tadi."Email Sialan! apa dulu sekretaris ku juga seperti ini? tapi dia tak pernah mengeluh padaku dan bahkan sama sekali tak pernah, lalu apa ini? aku mengeluh belum juga kerja 1 bulan di sini" gumam Evelyn yang terdengar mengkritik diri sendiri.tapi jujur saja, agak menyebalkan. dirinya juga manusia dan bukan robot yang bisa bekerja terus menerus, kan? sungguh hebat sekali.Terdengar Pintu terbuka tanpa permisi dan pemilik ruangan tak bisa menyadarinya saking fokusnya. terlihat pria membawa tumpukan dokumen yang sangat tinggi dan ia juga mendengar omelan sang sekretaris, yang sedang mengeluh tentang pekerjaan banyak.B
Sedangkan dalam kantin menjadi begitu berisik seketika, saat mendengar bahwa CEO perusahaan Feller makan di kantin. yang membawa gadis cantik sexy, tentu saja membuat orang-orang berpikir sesuatu yang sulit.'Pelakor'Evelyn memang buta? dirinya tahu bahwa James, dalam rumor mengatakan bahwa sedang dekat dengan aktris, model cantik asal Thailand. Ya tentu sekarang langsung diserang.Lihatlah di ujung kantin banyak wanita yang dengan sengaja berjalan bolak balik demi mendapatkan photo James, Evelyn berharap tak ada dirinya. Dan sekarang Lihatlah, makan siang berasa makan di depan umum.'apa dia merasa, nyaman?' nyaman darimana? lebih ke rasa darurat, terima apa arah buaya darat. Ya Evelyn makan dengan begitu patut dan diam."Emmm...pak James, pak Jake. bagaimana kalau saya keluar terlebih dahulu dan kembali ke keruangan saya, jika nanti ingin membahas tentang proyek itu, anda bisa menghubungi saya" tanpa menunggu jawaban james langsung pergi dengan berburu buru dan membuat 2 orang itu
"Terima kasih, sudah mengantarku, ini sangat merepotkanmu" Saga tersenyum dengan ramah dan berkata "Tidak masalah, karena mobilmu masih kantor, sebagai pria tentu tak baik membiarkan gadis cantik pulang sendiri"Gadis cantikkkkk! woylah mana hp, mana hp buat rekam! di puji donggg, boleh gk di ulang?emang siaran radio apa, ada siaran ulang!Saga yang melihat Evelyn hanya terdiam yang menatapnya tak tahan untuk bertanya lagi "bagaimana kalau, besok aku mengantarmu?" tawar saga.Apa harus nolak? kesempatan tidak akan datang 2 kali kan? orang bodoh yang akan melakukannya. dirinya tak bodoh, mana mungkin mensia siakan kesempatan emas ini.Evelyn menganggukan dengan senyum lebar "Baiklah kalau itu tidak merepotkan mu! em, apa kamu tidak mau mampir?!" Saga hanya menanggapi dengan menggelengkan kepala.saga tahu bahwa, Evelyn ingin sekali dirinya mampir tapi timeing nya sekarang kurang tepat, bagaimana bisa masuk kerumah wanita jam 10 malam, Yang bisa aja ia akan jadi sasaran omelan orang r
Sebenarnya tak ada yang tahu itu kapan cinta mulai muncul dan kapan orang lain muncul sifat obsession terhadap seseorang, tidak ada yang tahu. Hanya mengikuti alur sesuai porosnya kehidupan.Itu yang dirasakan James Rockefaller, entah bagaimana bisa tertarik Evelyn yang jika dilihat lihat biasa aja tuh......Saat Evelyn lagi senang senangnya di tengah kasur, dengan berguling guling manja. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan di handphonenya, awalnya di pikir saga. jadi langsung buka handphone dengan extra senang, tapi wajah Evelyn langsung di tekuk. 'Bos sialan!' 'selamat malam, Sekretaris ev. saya Jake hanya ingin mengingatkan untuk besok hari, harus menyiapkan keperluan pak james. dari sarapan, baju hingga berkas yang di ruang kerjanya'.'besok saya jemput jam 7.00 semoga Sekretaris ev tidak lupa dengan pekerjaan anda, hanya sekian pemberitahuan saya, maaf jika menganggu' Jelas! sangat menganggu dan merusak mood dalam seketika. apalagi rencana besok bersama saga langsung
Beberapa menit kemudian, Evelyn tak ingin membuang waktu, langsung bergegas ke dapur untuk membuat sarapan, sialnya lagi adalah Ia tidak boleh dibantu oleh para pelayan. Seorang gadis cantik, disuruh masak sendiri. sebenarnya bukan apa-apa tapi Evelyn benci kesendirian dan keheningan. sebenarnya jika memang tidak diperkenankan membantu setidaknya bisa menemaninya untuk mengobrol, kan! klak Evelyn memotong sayuran dengan kasar dan membuat orang melihat kearahnya, Evelyn tak menyadari dan hanya mengdumel dengan diam diam. "Sudah selesai?" tiba-tiba suara terdengar dan membuat Evelyn kelabakan mendengar suara milik orang yang sangat menyebalkan. "ahhh-h Pak james...sudah pak! ini salad sayurnya!" Evelyn langsung meletakan salad sayur dengan beberapa ada tomat ceri. James melihatnya langsung duduk, Evelyn tetap setia berdiri dari tadi dan lalu berkata dengan suara pelan "Duduklah, apa kau sudah sarapan?" Apa ini hanya perasaannya atau bagaimana tapi entahlah. dirinya merasa
Saat ini Evelyn sudah masuk dalam ruangannya, duduk kursi kebesarannya dengan memutar mutar kursinya dengan senang, akhirnya bisa lepas dari tatapan maut bosnya itu. Tapi ketenangannya tak berlangsung lama, ada suara ketukan pintu dan berkata "Masuk" Katanya dengan sembari merapikan bajunya, takutnya ada orang dari departemen lain, tapi orang yang baru saja di temui tadi pagi, Jake.dikit agak kesal, ya gimana lagi. Evelyn menghela nafas dengan kasar, entah kenapa merasa kalau kedatangan seorang Jake tak ada tanda tanda baik untuk baginya, sekarang dan selamanya. Jake melihat Evelyn merengut dan menghela nafas panjang sempat berpikir apakah mood wanita bagaikan rollercoaster yang naik turun tak menentu, wanita memang sulit ditebak. "Pak Jake...Ada keperluan apa?" tanya dengan sopan. "Pak James menyuruhmu ke ruangannya dan bawa keperluan sekretaris" ucapnya lalu pergi meninggalkan Evelyn terdiam. Apa tadi? sungguh aneh dan mengherankan, biasanya bossnya itu menghubungi lewa
Evelyn duduk di meja yang satu ruangan, ya bisa dibilang saling berhadapan tapi, sayangnya James sangat sibuk dengan dokumen dokumen itu. entah itu benar sibuk atau akting sok sibuk doang. Saat ini sedang mencerna apa yang telah didengarnya dan mengkagetkan, adalah 'bosku penyelamatku' kalau boleh ketawa sekarang juga udah dari tadi, gilakk.yang benar aja..... Jam terus maju dan waktu sekarang sudah mengijak jam 12.05 waktunya makan siang, Evelyn ingin beranjak membawa tasnya dan tiba-tiba ada suara menahan pergerakannya. "Ingin kemana?" "Ini sudah jam makan siang pak, aku ingin kekantin!" jawabnya dengan sopan. "Benarkah?" Lalu James langsung melihat jam tangannya di tangan kirinya. memang sudah jam makan siang, lalu meraih handphonenya seperti mengirim pesan dan meletakkan di mejanya. Terus aku ngapain disini? nunggu komando buat makan bareng gitu? kepedean lo ly, modelan kayak nih orang tuh, gk mungkin suka kyk lo yang bener aja... Evelyn tak basa basi lagi ingin
kan cuman keluar negeri itupun 10 hari doang. tapi apa apaan ini dengan barang barang ini? udah kayak pindahan. "Kamu harus bawa semua ini!" ucap sang mama yang membawa barang barang yang memenuhi kamar Evelyn. Evelyn langsung membulatkan mata yang melihat kedatangan barang barang yang tak kalah banyaknya itu. "maaaa...aku hanya keluar negeri bukan untuk nikah keluarga suami! udah enggak enggak!" Ada snack, baju baju yang tidak harus dibawa, perlengkapan kamar mandi dari handuk, sikat gigi dan sebagainya. kalau barang barang mandi kan bisa di hotel ada lengkap, kalau makanan bisa beli disana kenapa repot sekali. Sebenarnya aku agak penasaran, saat keluar negeri dulu aja gak serepot ini. kenapa sekarang keluar sama bosnya begitu ribet. Kristen memandangi putrinya yang membereskan kopernya, bukan apa apa putrinya keluar dengan orang yang menyukai mu, 'nak. mama hanya takut terjadi sesuatu padamu, batin kristin yang sedih. Tanpa disadari sang mama, diriku melihat te