Di dalam ruangan gelap Victoria mengijakkan kakinya memasuki ruangan yang yang gelap, tapi ada obor api yang menyela sekitar tempat, air yang menetes dan bau darah yang kental. Victoria masuk dengan menelan salvina dengan kasar, suasana disini begitu mengerikan dan tanpa sengaja melihat jeruji besi berisi binatang beracun, ia langsung tersontak mendengarnya "Nona kemarilah...Tuan kami sudah menunggu ruangannya" seorang laki laki tua yang tiba-tiba muncul dan membuat Victoria jantungan. "B-baik..." Victoria memandangi laki laki itu dengan sambil berjalan mengikuti langkahnya dengan sedikit gelisah di dalam hatinya. tiba-tiba terdengar suara jeritan yang begitu pilu. "akhhhh....tolonglah...berhentiiii...mohon ampun tuannnn" suara jeritan wanita yang begitu pilu dan begitu menyesakan baginya. tok tok "Tuan...Nona Victoria datang!" teriak laki laki tua itu tanpa takut sedikitpun. "Baiklah...tunggu sebentar!" kata seorang laki laki terdengar berat. Victoria tertegun
"Cantik " kata Evelyn yang takjub dan langsung berdiri mendekat arah kunang kunang hingga menghinghap di jarinya. "Cantiknya sepertimu!" Balas James dengan sekitar kunang kunang bertebangan. sedangkan di balik dinding yang menjulang tinggi ada 2 pria yang mencibir dan itu adalah sahabat James sendiri, kevin dan alvin. yang sudah bersahabat lebih dari 7 tahun lamanya. "Cih liat, yang romantis siapa, yang susah siapa?" kata kevin yang terkenal cerewet. alvin lama - lama merasa punya sahabat cewe deh, cerewetnya minta ampun. kalau beneran cewe udah tipe tipe cerewet dan gak bisa diam pasti. "bisa diam gak!" kata alvin yang terdengar muak. kevin langsung menutup mulutnya, dari nada bicara alvin mengatakan bahwa udah muak dengerin ocehannya? perasaan juga gak cerewet kan, hanya bilang ini dan 'kayaknya emang banyak bicara deh! udah Sekarang diam aja...tapi...gak bisa!' batin kevin yang diam gitu, gak kevin banget. Alvin yang memejamkan mata dan merasakan sahabatnya sudah tidak b
Di ruang makan Mixuel fokus arah buku dengan begitu tenang tanpa mengeluarkan aura dingin permusuhan. hal seperti jarang sekali terjadi. "ada apa dengan Tuan muda hari ini?" tanya maid disana "Memang kenapa?" "emmm, biasanya Tuan muda lebih suka makan siang diluar, dari pada di rumah bukan? bahkan sepertinya sedang menunggu dan Tuan tak suka menunggu!" tanyanya lagi. bibi Amel yang di sampingnya hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya dengan gemas sendiri, mendengar celotehan anak gadis yang bekerja disini baru setengah tahun itu, memang benar tapi, kan ada alasannya. Tuan muda sudah menemukan gadis yang dulu pernah menolongnya dan jatuh cinta pandangan pertama, hingga sekarang kebiasaan harus berubah hanya orang spesial. Bibi Amel adalah ibu asuh Mixuel dan tahu akan cerita balik sifat yang kejam dari Tuan mudanya yang sudah dianggap anaknya sendiri. "Kau benar-benar tak tahu?" tanya wanita tua
Mixuel saat ingin mengejar istrinya tiba-tiba terhenti, mendengar pintu utama di dobrak hingga terpampang nyata ada wanita dengan pakainya yang sexy menatap dengan aura pembunuh. 'siapa lagi?!' batin Mixuel langsung berbalik badan. saat melihat sorotan mata yang ia kenali langsung menelan ludahnya dengan kasar dan merasa meringis di waktu ini. James dan Evelyn melihat respon Mixuel yang tak takut apapun, bisa muncul ekspresi yang seperti menatap hantu. lalu ikut melihat arah ke arah pintu dan ... "Mixuel!!!!" teriak seorang gadis yang datang penuh bara api hijau dari neraka, bisa membakar apapun yang ia ingin 'Mixwell terkutuk lah kau! pasti kau cari gara - gara dengan monster betina ini, 'kan?' batin Mixuel yang tanpa sadar memundurkan langkahnya. "Lisaa, itukah kamu?!" tiba-tiba Evelyn bersuara Benar itu Lisa, kemudian aura amaran tadi tiba-tiba padam saat mendengar suara saudaranya yang sudah di culik om om hin
Di dalam mobil "emm James..." tanya Evelyn yang mengalihkan dirinya dari handphonenya ke James, tiba-tiba sebuah pertanyaan yang aneh terlihat di pikirannnya. Tanpa tahu ini pantas di pertanyaan atau tidak. sedangkan James yang mendengar, kekasihnya tiba-tiba berbicara. yang Sebanarnya dari tadi fokus memainkan beda favoritenya itu. "ummm..." jawab James hanya gumamnya dan fokus menyetir saat itu. yang di mana jalanan hari ini sangat tidak ramah, terlalu ramai. Evelyn mendekati James dengan tiba-tiba, hingga mata mereka bertemu dan itu membuat James kaget sekaligus salting pada waktu bersamaan. sejak kapan kekasihnya itu begitu nempel padanya, bahkan dekat dekat dalam mobil saja harus ada perang bacot dulu. "K-kenapa melihat ku gitu, sayang?!" Tanya james dan jujur saja agak gugup saat itu. dan mencoba menfokuskan pandangan ke depan. Evelyn langsung menjauh James dan duduk dengan santai. 'perlu tidak bilang yang itu?! kalau bilang, nanti dia kepedaan lagi' batin Evelyn yang teng
Evelyn menjatuhkan tubuhnya di kasur yang telah lama tak ia cumpai, selama beberapa hari. dan saat itu Evelyn selalu berada di dekat James hingga jarang sekali dikasur, sering di sofa atau di karpet.taulah mereka ngapain...tapi saat itu, Evelyn juga tahu kalau james begitu mencintainya hingga hanya bernafsu dengannya saja, tapi tiba-tiba ada pertanyaan ganjil di hatinya.'cinta dan nafsu apakah sama?' batin Evelynkemudian Evelyn langsung meraih Handphonenya itu dan mengetik di web bernama 'gemini ai' yang bisa mempersingkat waktu untuk mencari informasi.dan hasilnya .....Cinta, Nafsu, dan Seks: Bukanlah Hal yang SamaSeringkali, kita cenderung mencampuradukkan ketiga konsep ini, terutama dalam konteks hubungan. Padahal, cinta, nafsu, dan seks memiliki makna yang berbeda dan saling melengkapi.Cinta adalah perasaan mendalam yang melibatkan emosi saling menghormati dan saling menyayangi satu sama lain.Nafsu lebih bersifat fisik dan emosional. Ini adalah dorongan yang kuat, seringk
James berkaca depan cermin dengan mengenakan pakaian casual, atasan kaos panjang dan celana panjang berwarna hitam.James kemudian menyisir rambut dan memakai lipbam di bibirnya tak lupa menyemprotkan minyak wangi di area yang sulit terjangkau agar bau harumnya tahan lama.toktoktok"masuk" James yang memakai jam yang cocok hari ini dan memilih kendaraan yang cocok kencan untuk hari ini."Tuan anda harus segara pergi" pria tua yang tengah berdiri untuk memperingatkan tuannya agar segara pergi.James hanya menganggukan kepalanya dan langsung menyambar tasnya, lalu meninggalkan kamarnya dan di ekori oleh kepala pelayannya disana.....sedangkan Evelyn yang bercermin, menatap dirinya dengan perasaan campur aduk, harus senang atau sedih.Evelyn mencoba tersenyum depan cermin dengan paksa tapi air matanya langsung berjatuhan tanpa bilang - bilang.tiba-tiba suara notifikasi muncul di handphonenya hingga membuat handphonenya menyala dan memberitahu siapa pengirimannya.My Boy : Babe, aku
Evelyn duduk di kursi kecil dengan di sekitarnya kain putih menjutai kebawah dengan hembusan angin yang membuatnya berterbangan, dengan bunga bermekaran dan Evelyn menutup matanya sejenak lalu menghiruap bunga disekitar.‘wangi’ batinnya kemudian membuka matanya dengan perlahan hingga didepannya ada james membawa sesuatu di tangannya dengan rangkain bung sekitarnya.Evelyn langsung berdiri depan james yang menatapnya dengan begitu tulus dan penuh rasa cinta dari matanya, evelyn saat itu tujuan kali ini entah sedikit akan goyang mendengarnya.“james…” panggilnya pelan James hanya tersenyum dan melangkah ke arah evelyn lalu memberikan susuatu di tangannya “untukku?” tanya evelyn “buat siapa lagi?” kata james dan eveleny melihat ada 2 kotak di dalam sana.Evelyn langsung membuka 1 kotak berwarna biru tua dan yang berisi sebuah kalung liontin berwarna biru langit yang ada tulisan inisial E. evelyn hanya tersenyum melihat kalung itu dan