Sebenarnya tak ada yang tahu itu kapan cinta mulai muncul dan kapan orang lain muncul sifat obsession terhadap seseorang, tidak ada yang tahu. Hanya mengikuti alur sesuai porosnya kehidupan.Itu yang dirasakan James Rockefaller, entah bagaimana bisa tertarik Evelyn yang jika dilihat lihat biasa aja tuh......Saat Evelyn lagi senang senangnya di tengah kasur, dengan berguling guling manja. Tiba-tiba terdengar suara notifikasi pesan di handphonenya, awalnya di pikir saga. jadi langsung buka handphone dengan extra senang, tapi wajah Evelyn langsung di tekuk. 'Bos sialan!' 'selamat malam, Sekretaris ev. saya Jake hanya ingin mengingatkan untuk besok hari, harus menyiapkan keperluan pak james. dari sarapan, baju hingga berkas yang di ruang kerjanya'.'besok saya jemput jam 7.00 semoga Sekretaris ev tidak lupa dengan pekerjaan anda, hanya sekian pemberitahuan saya, maaf jika menganggu' Jelas! sangat menganggu dan merusak mood dalam seketika. apalagi rencana besok bersama saga langsung
Beberapa menit kemudian, Evelyn tak ingin membuang waktu, langsung bergegas ke dapur untuk membuat sarapan, sialnya lagi adalah Ia tidak boleh dibantu oleh para pelayan. Seorang gadis cantik, disuruh masak sendiri. sebenarnya bukan apa-apa tapi Evelyn benci kesendirian dan keheningan. sebenarnya jika memang tidak diperkenankan membantu setidaknya bisa menemaninya untuk mengobrol, kan! klak Evelyn memotong sayuran dengan kasar dan membuat orang melihat kearahnya, Evelyn tak menyadari dan hanya mengdumel dengan diam diam. "Sudah selesai?" tiba-tiba suara terdengar dan membuat Evelyn kelabakan mendengar suara milik orang yang sangat menyebalkan. "ahhh-h Pak james...sudah pak! ini salad sayurnya!" Evelyn langsung meletakan salad sayur dengan beberapa ada tomat ceri. James melihatnya langsung duduk, Evelyn tetap setia berdiri dari tadi dan lalu berkata dengan suara pelan "Duduklah, apa kau sudah sarapan?" Apa ini hanya perasaannya atau bagaimana tapi entahlah. dirinya merasa
Saat ini Evelyn sudah masuk dalam ruangannya, duduk kursi kebesarannya dengan memutar mutar kursinya dengan senang, akhirnya bisa lepas dari tatapan maut bosnya itu. Tapi ketenangannya tak berlangsung lama, ada suara ketukan pintu dan berkata "Masuk" Katanya dengan sembari merapikan bajunya, takutnya ada orang dari departemen lain, tapi orang yang baru saja di temui tadi pagi, Jake.dikit agak kesal, ya gimana lagi. Evelyn menghela nafas dengan kasar, entah kenapa merasa kalau kedatangan seorang Jake tak ada tanda tanda baik untuk baginya, sekarang dan selamanya. Jake melihat Evelyn merengut dan menghela nafas panjang sempat berpikir apakah mood wanita bagaikan rollercoaster yang naik turun tak menentu, wanita memang sulit ditebak. "Pak Jake...Ada keperluan apa?" tanya dengan sopan. "Pak James menyuruhmu ke ruangannya dan bawa keperluan sekretaris" ucapnya lalu pergi meninggalkan Evelyn terdiam. Apa tadi? sungguh aneh dan mengherankan, biasanya bossnya itu menghubungi lewa
Evelyn duduk di meja yang satu ruangan, ya bisa dibilang saling berhadapan tapi, sayangnya James sangat sibuk dengan dokumen dokumen itu. entah itu benar sibuk atau akting sok sibuk doang. Saat ini sedang mencerna apa yang telah didengarnya dan mengkagetkan, adalah 'bosku penyelamatku' kalau boleh ketawa sekarang juga udah dari tadi, gilakk.yang benar aja..... Jam terus maju dan waktu sekarang sudah mengijak jam 12.05 waktunya makan siang, Evelyn ingin beranjak membawa tasnya dan tiba-tiba ada suara menahan pergerakannya. "Ingin kemana?" "Ini sudah jam makan siang pak, aku ingin kekantin!" jawabnya dengan sopan. "Benarkah?" Lalu James langsung melihat jam tangannya di tangan kirinya. memang sudah jam makan siang, lalu meraih handphonenya seperti mengirim pesan dan meletakkan di mejanya. Terus aku ngapain disini? nunggu komando buat makan bareng gitu? kepedean lo ly, modelan kayak nih orang tuh, gk mungkin suka kyk lo yang bener aja... Evelyn tak basa basi lagi ingin
kan cuman keluar negeri itupun 10 hari doang. tapi apa apaan ini dengan barang barang ini? udah kayak pindahan. "Kamu harus bawa semua ini!" ucap sang mama yang membawa barang barang yang memenuhi kamar Evelyn. Evelyn langsung membulatkan mata yang melihat kedatangan barang barang yang tak kalah banyaknya itu. "maaaa...aku hanya keluar negeri bukan untuk nikah keluarga suami! udah enggak enggak!" Ada snack, baju baju yang tidak harus dibawa, perlengkapan kamar mandi dari handuk, sikat gigi dan sebagainya. kalau barang barang mandi kan bisa di hotel ada lengkap, kalau makanan bisa beli disana kenapa repot sekali. Sebenarnya aku agak penasaran, saat keluar negeri dulu aja gak serepot ini. kenapa sekarang keluar sama bosnya begitu ribet. Kristen memandangi putrinya yang membereskan kopernya, bukan apa apa putrinya keluar dengan orang yang menyukai mu, 'nak. mama hanya takut terjadi sesuatu padamu, batin kristin yang sedih. Tanpa disadari sang mama, diriku melihat te
James melihat laptop nya yang berisi dokumen tentang proposal kerjasama dengan fokus, hingga merasa kepala berseder dekatnya dan terdengar dengkuran kecil. James melihat arah Lyly yang ternyata tertidur dengan tanpa sengaja jatuh pada lengannya yang kekar itu, terlihat bulu lentik dengan rona bibir ceri yang menggoda. Menggemaskan. James langsung mengelus rambut Lyly dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah indah Lyly. entah seperti ini akan terulang kembali atau tidak, tapi perlu di abadikan. James meraih handphonenya dan memfoto agar menjadi wallpapers agar tiap hari bisa liat tanpa ada rasa bosan. "Tidurlah..." Cup James mengecup di dahinya menandakan sebuah rasa ketulusan, serta perasaan ingin memiliki tapi harus bagaimana tanpa rasa memaksa? Tiba-tiba Lyly memeluk pergelangan tangan James dengan beberapa gumam 'jangan pergi! aku takut' terus mempererat pegangnya dengan mengkerutkan dahi yang menandakan ketidaknyamanan "Aku tidak kemanapun, aku disini be
James membeku mendengar itu. "Ah-ha...anda salam paham, nyonya" jawab ku dengan setenang mungkin tapi dalam otak dan hati ini sudah pengen pindah tempat. Tapi sebelumnya juga sama saga tak pernah merasakan jatung berdetag sekencang ini dan hati yang tak bisa di kontrol. "Panggil saja Kak Asifya, Panggilan nyonya itu tidak cocok" ucapnya yang memperkenalkan diri dan lanjut "Ahhh...ku kira kamu istri pak james yang katanya gila kerja!" bisik Asifya ke arah ku dengan rasa rasa ingin gibah mode on. Walaupun itu bisikan tapi james bisa mendengarnya yang langsung membulatkan matanya dan menatap Adzriel yang tak terima, Adzriel hanya terkekeh dan mencoba menenangkan teman bisnisnya itu. Sedangkan Jake hanya mencibir bosnya dengan mulutnya yang komat kamit 'bagaimana gak gila kerja? banyangkan saja, berangkat kerja jam 6 dan langsung mengerjakan segala hal, apa itu tidak gila kerja dan pantas kaya' James melihat mulut Jake yang bergerak gerak yang seakan sedang mengumpatnya dan Ja
Warning ⚠ Mengandung unsur 21 +Di sebuah Ballroom yang megah yang dihiasi dengan lampu gantung kristal, cahayanya memantul dari lantai marmer yang mengkilap. Udara terasa harum dari bunga-bunga segar, dan irama lembut dari kuartet gesek mengalun di ruangan. Malam ini adalah malam perayaan penyambutan CEO-nya Faller Company. Bosnya sibuk bicara dengan rekan bisnis tapi bagaimana denganku? aku sibuk! Sibuk makan, hehe... Tak jauh darinya ada pria muda yang mengenakan jam setelan mahal berwarna gray yang terkesan tampan baginya. menatap dengan intens yang memegangi gelas berisi wine, lalu meneguk minumannya dari gelas yang halus, matanya memindai arah gadis di depannya. siapa dia? sangat terlihat Cantik dan sexy Saat ku makan dengan lahap dan menikmati suapan demi suapan, terdengar ada seseorang yang memangil langsung ku melihat arah kanan. "Young lady, why are you alone here?" Tanya pria mendekatinya dengan memegang wine dan meletakkan di meja. Langsung ku menaikkan al