Jangan ditanya setelah kejadian itu gimana reaksi ku, tentu saja malu dan anehnya kenapa sih gk lawan gitu? bodoh kan, banget! 10 hari sudah berlalu setelah dari arab Saudi dan sekarang hari senin. Sebenarnya rasanya malu menampakkan diri depan James lagi dan selama itu juga selalu mencoba menghindari tapi tetap saja tak bisa bertahan lama, kan? Sekarang 1 ruangan otomatis hampir 24 jam bersama James Tapi james melihat gerak geriknya yang menghindar, bukannya menjauh tapi semakin gencar mendekatinya dan terang terangan mengucapkan isi hatinya. Bahkan Jake juga tak percaya awalnya. Tapi saat melihat dengan kepalanya sendiri, bossnya ternyata tak begitu sabaran...... Sekarang apa? sekarang masih mengumpulkan nyawa dengan memeluk dokumen yang memegang gagang pintu, lalu mengambil nafas dalam dalam dan langsung mengetuk pintu lalu di persilahkan masuk. "Selamat pagi, Pak James. Saya ingin memberikan laporan
Harus di akui ternyata faktor Faller Company memiliki reputasi bagus sebelumnya itu karena karyawan departemen R&D dan departemen Pemasaran berpesan sangat penting. Ternyata karyawan disini adalah orang waras 15% Gila kerja 75% tapi ada bagusnya juga! Uang mengalir tanpa habis! kapan ya bisa kayak gitu? .... Departemen Riset Development di lantai 15langsung ku bergegas masuk lift Memang departemen Riset Development mempunyai nama baik apalagi dengan direkturnya itu yang memiliki nama 'Killer' katanya juga bahwa tidak ingin punya karyawan tidak berguna. agak nyekit tapi itulah namanya kerja. Bahkan rumornya juga bahwa direktur R&D sulit sekali di dekati kecuali pada James yang langsung sat set bagaikan di kejar polisi. Yang di takutkan sekarang adalah 'bagaimana jika direktur R&D tak menerima kunjungannya? karena tahu betul sulit bertemu dengan beliau' Ta
"Jelas jelas kamu tahu, bahwa laporan ini bermasalah tapi kenapa kamu...Acc dokumen ini!" ucap Evelyn dengan nada yang tak suka. Jika ditebak tebak sebanarnya sekarang ada dimana dan tengah marah marah dengan siap? sampai bicara begitu lantang. Ya, berbicara dengan bossnya, James Rockefaller. jika orang lain yang memarahi modelannya bosnya kayak gitu ya langsung ia pecat karena masuk kategori kasar, tapi berhubung itu pujaan hatinya ia menepis hal itu dan menikmati, sangat menikmati!Evelyn mencoba menstabilakan emosinya dan sebanarnya tadi ingin berencana ke departemen Pemasaran dulu tapi James menelopon nya untuk keruangannya sesegara mungkin, awalnya ia pikir pasti ada urusan yang begitu penting sampai suruh cepat cepat. Tapi apa sekarang? Di tangannya ada sebuah laporan keuangan dan sekilas terkesan baik-baik saja, tak ada tanda kecurangan dalam laporan ini, tapi jika dibaca ulang ternyata ada nominal yang jelas berbeda apa yang kemarin terima. perubahan model memang mengal
Evelyn keluar lift langsung berjalan dengan cepat dan meraih handphonenya yang dari ruangan James bergetar terus, awalnya di kira itu James tapi itu sagara. Langsung ku angkat. Sagara : Ev, kamu udah pulang kerja belum? nih aku depan kantormu...kebetulan lewat sih!" Evelyn mendengar itu, Sagara adalah bentuk keajaiban dari masalah hati yang menyiksanya sampai saat ini tanpa ada penjelasan. Evelyn : "Aku sudah di lobi...kamu di mana...ehh- aku kesana" Langsung mematikan handphonenya dan berlari secapat kesana, ia takut jika pelan pelan akan ada orang yang menahannya. Hingga James melihat Lyly lari tapi berlari kearah mobil hitam dengan perlahan kacanya di angkat, itu sagara. Awalnya ingin mengatarkan Lyly dengan mobilnya, mereka janjian atau hanya kebetulan bertemu? Hatinya merasa panas! cemburu? tentu saja, Ya. Apalagi Lyly saat masuk mobil itu dan membuat darahnya mendidih, tapi kaca mobil terbuka. tanpa sengaja melihat kearahnya, ada air mata yang menetes di pipinya yang
1 keluarga Evelyn syock anak kesayangan dan adik paling disayanginya pulang dengan mata sembab yang jelas, habis nangis. Mereka sudah tanya kenapa tapi, gadis manis itu tak menjawab dan langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya, apalagi selain bunyi pintu yang di tutup dengan keras dan hanya itu yang mereka denger. Kristen melirik ke suaminya dan tercengang melihat putrinya yang mengabaikan, biasanya saja tak pernah walaupun sekalipun tak pernah. "Sebanarnya apa yang terjadi pada Ly?" tanya Kristen selaku ibunya yang khawatir melihat putrinya terlihat sedang patah hati. Apa tidak salah? Tentu saja, tidak "Aku tidak tahu juga maaa, bukannya tadi pagi senang sekali berangkat kerja, yah?" kata Kevano selaku ayah Evelyn yang penasaran yang tadi pagi begitu girang. Keano dan Mike ada disana juga yang hanya memperhatikan sepasang suami istri yang berdebat mengenai putri kesayangannya yang tengah pulang dengan mata sembab. Mereka tak berani mengeluarkan suara, taku
Pagi hari Lihat gadis yang kemarin nangis sampe misuh misuh sekarang apa? bahkan nyanyi nyanyi depan cermin dengan memakai foundation diwajahnya dan memakai make up tipis tipis saja. Yang di katakan orang orang benar ya, wanita atau gadis memiliki emosi yang sulit di tebak hingga tiba-tiba handphonenya berbunyi tandanya ada yang mengirim notifikasi. tentu saja itu dari James 'Ly, hari tidak usah datang ke mansion ku jika kamu masih belum merimanya!' melihat pesan itu seketika semangat berdandan ini menghilang dengan cepat bahkan entah kapan ini rasanya kembali. tapi tiba-tiba "itu jika kan? bagaimana kalau menerimanya?" gumamnya dengan mengulum senyum pada bibirnya itu. 'baik' balasnya. .... sedangkan pihak James James berdiri di dekat jendela, menatap keluar ke jalanan yang basah oleh hujan. Awan kelabu menggantung rendah, mencerminkan keberatan di hatinya. Ponselnya tergeletak di meja, diam dan tak bergerak. Selama berjam jam, James telah menunggu pesan dari Lyl
James saat menyatakan bahwa Evelyn adalah miliknya, membuat seisi ruangan menjadi terhora hore saja. Karena apa? Tuan mereka akhirnya tak jadi bujang lapuk alias tak laku. Ya gimana banyak orang di dekati tapi satu ekorpun yang membuat James merasa suka hingga ingin mengajarnya tapi sekarang sudah laku, macam ayam potong aja. Bagaimana mereka tahu? Ya tentu dengan cara mengintip di dekat jendela kaca kecil di area lain yang biasa tempat istirahat James selain di kamar. Mereka mengitip dan apalagi ada adegan ciuman yang panas panas disana sudahlah. 1 bulan kemudian... James dan Evelyn kerja bersama, tentu saja karena posisi mereka sekarang adalah boss dan sekretaris tetap harus membuang hubungan mereka saat di area kantor, karena ini sikap profesionalme. Kehidupan Evelyn berjalan seperti biasanya dan hanya berbeda ada James yang mengajak keluar untuk sekedar makan dan bermain di luar, tak sedikit menyiapkan kejutan yang manis. dari situlah Evelyn tahu, James yang di kenal bosnya.
'Brak' Evelyn membuka pintu toilet dengan keras dan membuat para wanita yang berdandan langsung kaget. hingga ada salah satu wanita yang lipsticknya tercoret di luar bibirnya. "Evelyn!!!" teriak wanita sexy yang menatap arahnya. Dia teman Evelyn yang biasa di panggil Mira, seorang sekretaris juga tapi bisa di katakan tapi mereka beda departemen. "Eh!" "Kenapa muka lo..." tanya Evelyn yang kaget Mira menaikkan alisnya dan bertanya-tanya, 'masih nanya, kenapa?' mira menahan amarahnya setenang mungkin, sampai wanita lain langsung keluar. karena merasakan suasana yang sudah tidak kondusif lagi. "Hei otak babi! Lu boleh lemot tapi peka sedikit lah, kenapa gua bisa kayak gini!" teriak mira yang marah level 120 % Otak babi? emang babi ada otak? batin Evelyn "Bener bener ya! Lu harus di rukiyah sama roy kiyoshi dulu biar bener ke mode awal lu" ujar mira yang geram melihatnya. Karena Evelyn tak merespon apapun lagi, langsung mira narik tangan Evelyn mengarah ke epan cermin ka