James melihat laptop nya yang berisi dokumen tentang proposal kerjasama dengan fokus, hingga merasa kepala berseder dekatnya dan terdengar dengkuran kecil. James melihat arah Lyly yang ternyata tertidur dengan tanpa sengaja jatuh pada lengannya yang kekar itu, terlihat bulu lentik dengan rona bibir ceri yang menggoda. Menggemaskan. James langsung mengelus rambut Lyly dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah indah Lyly. entah seperti ini akan terulang kembali atau tidak, tapi perlu di abadikan. James meraih handphonenya dan memfoto agar menjadi wallpapers agar tiap hari bisa liat tanpa ada rasa bosan. "Tidurlah..." Cup James mengecup di dahinya menandakan sebuah rasa ketulusan, serta perasaan ingin memiliki tapi harus bagaimana tanpa rasa memaksa? Tiba-tiba Lyly memeluk pergelangan tangan James dengan beberapa gumam 'jangan pergi! aku takut' terus mempererat pegangnya dengan mengkerutkan dahi yang menandakan ketidaknyamanan "Aku tidak kemanapun, aku disini be
James membeku mendengar itu. "Ah-ha...anda salam paham, nyonya" jawab ku dengan setenang mungkin tapi dalam otak dan hati ini sudah pengen pindah tempat. Tapi sebelumnya juga sama saga tak pernah merasakan jatung berdetag sekencang ini dan hati yang tak bisa di kontrol. "Panggil saja Kak Asifya, Panggilan nyonya itu tidak cocok" ucapnya yang memperkenalkan diri dan lanjut "Ahhh...ku kira kamu istri pak james yang katanya gila kerja!" bisik Asifya ke arah ku dengan rasa rasa ingin gibah mode on. Walaupun itu bisikan tapi james bisa mendengarnya yang langsung membulatkan matanya dan menatap Adzriel yang tak terima, Adzriel hanya terkekeh dan mencoba menenangkan teman bisnisnya itu. Sedangkan Jake hanya mencibir bosnya dengan mulutnya yang komat kamit 'bagaimana gak gila kerja? banyangkan saja, berangkat kerja jam 6 dan langsung mengerjakan segala hal, apa itu tidak gila kerja dan pantas kaya' James melihat mulut Jake yang bergerak gerak yang seakan sedang mengumpatnya dan Ja
Warning ⚠ Mengandung unsur 21 +Di sebuah Ballroom yang megah yang dihiasi dengan lampu gantung kristal, cahayanya memantul dari lantai marmer yang mengkilap. Udara terasa harum dari bunga-bunga segar, dan irama lembut dari kuartet gesek mengalun di ruangan. Malam ini adalah malam perayaan penyambutan CEO-nya Faller Company. Bosnya sibuk bicara dengan rekan bisnis tapi bagaimana denganku? aku sibuk! Sibuk makan, hehe... Tak jauh darinya ada pria muda yang mengenakan jam setelan mahal berwarna gray yang terkesan tampan baginya. menatap dengan intens yang memegangi gelas berisi wine, lalu meneguk minumannya dari gelas yang halus, matanya memindai arah gadis di depannya. siapa dia? sangat terlihat Cantik dan sexy Saat ku makan dengan lahap dan menikmati suapan demi suapan, terdengar ada seseorang yang memangil langsung ku melihat arah kanan. "Young lady, why are you alone here?" Tanya pria mendekatinya dengan memegang wine dan meletakkan di meja. Langsung ku menaikkan al
Jangan ditanya setelah kejadian itu gimana reaksi ku, tentu saja malu dan anehnya kenapa sih gk lawan gitu? bodoh kan, banget! 10 hari sudah berlalu setelah dari arab Saudi dan sekarang hari senin. Sebenarnya rasanya malu menampakkan diri depan James lagi dan selama itu juga selalu mencoba menghindari tapi tetap saja tak bisa bertahan lama, kan? Sekarang 1 ruangan otomatis hampir 24 jam bersama James Tapi james melihat gerak geriknya yang menghindar, bukannya menjauh tapi semakin gencar mendekatinya dan terang terangan mengucapkan isi hatinya. Bahkan Jake juga tak percaya awalnya. Tapi saat melihat dengan kepalanya sendiri, bossnya ternyata tak begitu sabaran...... Sekarang apa? sekarang masih mengumpulkan nyawa dengan memeluk dokumen yang memegang gagang pintu, lalu mengambil nafas dalam dalam dan langsung mengetuk pintu lalu di persilahkan masuk. "Selamat pagi, Pak James. Saya ingin memberikan laporan
Harus di akui ternyata faktor Faller Company memiliki reputasi bagus sebelumnya itu karena karyawan departemen R&D dan departemen Pemasaran berpesan sangat penting. Ternyata karyawan disini adalah orang waras 15% Gila kerja 75% tapi ada bagusnya juga! Uang mengalir tanpa habis! kapan ya bisa kayak gitu? .... Departemen Riset Development di lantai 15langsung ku bergegas masuk lift Memang departemen Riset Development mempunyai nama baik apalagi dengan direkturnya itu yang memiliki nama 'Killer' katanya juga bahwa tidak ingin punya karyawan tidak berguna. agak nyekit tapi itulah namanya kerja. Bahkan rumornya juga bahwa direktur R&D sulit sekali di dekati kecuali pada James yang langsung sat set bagaikan di kejar polisi. Yang di takutkan sekarang adalah 'bagaimana jika direktur R&D tak menerima kunjungannya? karena tahu betul sulit bertemu dengan beliau' Ta
"Jelas jelas kamu tahu, bahwa laporan ini bermasalah tapi kenapa kamu...Acc dokumen ini!" ucap Evelyn dengan nada yang tak suka. Jika ditebak tebak sebanarnya sekarang ada dimana dan tengah marah marah dengan siap? sampai bicara begitu lantang. Ya, berbicara dengan bossnya, James Rockefaller. jika orang lain yang memarahi modelannya bosnya kayak gitu ya langsung ia pecat karena masuk kategori kasar, tapi berhubung itu pujaan hatinya ia menepis hal itu dan menikmati, sangat menikmati!Evelyn mencoba menstabilakan emosinya dan sebanarnya tadi ingin berencana ke departemen Pemasaran dulu tapi James menelopon nya untuk keruangannya sesegara mungkin, awalnya ia pikir pasti ada urusan yang begitu penting sampai suruh cepat cepat. Tapi apa sekarang? Di tangannya ada sebuah laporan keuangan dan sekilas terkesan baik-baik saja, tak ada tanda kecurangan dalam laporan ini, tapi jika dibaca ulang ternyata ada nominal yang jelas berbeda apa yang kemarin terima. perubahan model memang mengal
Evelyn keluar lift langsung berjalan dengan cepat dan meraih handphonenya yang dari ruangan James bergetar terus, awalnya di kira itu James tapi itu sagara. Langsung ku angkat. Sagara : Ev, kamu udah pulang kerja belum? nih aku depan kantormu...kebetulan lewat sih!" Evelyn mendengar itu, Sagara adalah bentuk keajaiban dari masalah hati yang menyiksanya sampai saat ini tanpa ada penjelasan. Evelyn : "Aku sudah di lobi...kamu di mana...ehh- aku kesana" Langsung mematikan handphonenya dan berlari secapat kesana, ia takut jika pelan pelan akan ada orang yang menahannya. Hingga James melihat Lyly lari tapi berlari kearah mobil hitam dengan perlahan kacanya di angkat, itu sagara. Awalnya ingin mengatarkan Lyly dengan mobilnya, mereka janjian atau hanya kebetulan bertemu? Hatinya merasa panas! cemburu? tentu saja, Ya. Apalagi Lyly saat masuk mobil itu dan membuat darahnya mendidih, tapi kaca mobil terbuka. tanpa sengaja melihat kearahnya, ada air mata yang menetes di pipinya yang
1 keluarga Evelyn syock anak kesayangan dan adik paling disayanginya pulang dengan mata sembab yang jelas, habis nangis. Mereka sudah tanya kenapa tapi, gadis manis itu tak menjawab dan langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya, apalagi selain bunyi pintu yang di tutup dengan keras dan hanya itu yang mereka denger. Kristen melirik ke suaminya dan tercengang melihat putrinya yang mengabaikan, biasanya saja tak pernah walaupun sekalipun tak pernah. "Sebanarnya apa yang terjadi pada Ly?" tanya Kristen selaku ibunya yang khawatir melihat putrinya terlihat sedang patah hati. Apa tidak salah? Tentu saja, tidak "Aku tidak tahu juga maaa, bukannya tadi pagi senang sekali berangkat kerja, yah?" kata Kevano selaku ayah Evelyn yang penasaran yang tadi pagi begitu girang. Keano dan Mike ada disana juga yang hanya memperhatikan sepasang suami istri yang berdebat mengenai putri kesayangannya yang tengah pulang dengan mata sembab. Mereka tak berani mengeluarkan suara, taku