RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 48. **Siska tersentak kaget, yang menghubunginya itu Raka bukan Nara. Siska merutuki kebodohannya, dia nyeletuk begitu saja. Berpikir yang ada di seberang itu Nara. Gak sangka ternyata Raka. Lagian ngapain Raka menghubungi dia pakai gawai Nara? Pasti Nara segera ke rumah untuk memberitahu kalau Siska di Hotel. Bagaimana kalau ibunya tahu? Siska mendesah, ibunya masih berada di rumah kontrakan mereka. "Mas Raka. Kenapa kamu pakai gawai Nara? Apakah Nara ngadu yang nggak-nggak sama kamu?" "Udahlah, Siska! Aku nggak mau tahu. Sekarang kamu pulang. Kenapa kamu bohongi aku? Kenapa kamu ke Hotel dan kenapa kamu buat story yang tidak tidak.""Sorry apa maksud kamu? Aku nggak ada nulis story. Jangan halu deh, Mas. Aku ke hotel juga karena ada sesuatu. Lagian aku di Kafe nggak ada di Hotel. Aku janjian di Kafe sama teman ku yang kebetulan ada di Hotel dan aku nggak masuk ke dalamnya. Jangan dengarkan ucapan Adnan sama Nara mereka itu membohongi kamu!" kilah Siska
Pikiran Siska bercabang kemana-mana. Belum selesai masalahnya. Dia sudah dihadapi dengan masalah lain. Sementara itu Raka marah sekali karena panggilannya dimatikan secara sepihak oleh Siska. Dia akan bertanya ke Siska yang sebenar-benarnya terjadi kalau memang benar itu bukan anaknya maka dia siap menceraikan Siska. **"Siska. Kenapa kamu ke sini?" kata Irman kaget Siska di ruangannya. Siska sengaja datang ke Vila milik Irman. Biasanya laki-laki itu sering berada di Villa itu ketika sedang tidak ada pekerjaan dan Siska tahu tempat itu karena sering diajak Irman ke sana. Mereka sering memadu kasih di villa tersebut. "Kenapa, Mas? Apa Aku nggak boleh datang kemari? Apa setelah kamu selingkuh dengan wanita lain kamu mencampakanku begitu saja. Bagaimana dengan anak yang ada dalam kandunganku ini. Kamu harus tanggung jawab!" "Iya aku sedang berpikir dengan cara apa aku bertanggung jawab. Kayaknya aku nggak bisa bertanggung jawab untuk menikahimu. Kita bersenang-senang bersama-sama. K
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 49. **Siska bergegas meninggalkan Villa itu. Dia sudah membawa kunci mobil Irman. Siska segera menaiki mobil itu dan mengendarainya keluar dari Villa tersebut. Irman sama sekali nggak sadar kalau mobilnya dibawa Siska. Ketika suara mobil itu terdengar di sana lah Irman benar-benar kaget kalau mobilnya sudah dibawa Siska. "Naik, Moly!" kata Siska ke temannya. Moly bingung tapi tanpa pikir panjang dia naik saja. Sebenarnya dia menemani Siska datang ke Villa Irman. Tetapi dia tidak berani masuk ke dalam dia hanya menunggu di luar saja. Saat Siska menyuruhnya naik. Dia bergegas naik dan nggak tahu lagi apa yang terjadi sebenarnya. Siska melajukan mobil itu dengan cepat. Irman tak bisa mengejarnya. Dia kalah karena dia hanya mengejar dengan cara berlari sedangkan Siska sudah melaju kencang. Irman kesal, dia cuma membawa mobil itu saja datang ke Villa ini. Kenapa Siska begitu nekat membawa mobilnya segala? Padahal dirinya sudah mentransfer sejumlah uang ke Sis
Sekali lagi Nara menangis. Padahal dia sudah menggunakan make up. Adnan tahu istrinya itu sedih. Mungkin hormon kehamilan menghinggapinya. Adnan segera memeluknya tapi Nara tidak menggubris malah menghindar dari suaminya. "Jangan sentuh aku, Mas." "Mas Adnan sayang sama Nara. Berapa kali Mas Adnan bilang sama Nara kalau Nara satu-satunya wanita yang ada di hati Mas Adnan. Ini semua hanya akal-akalan Siska untuk menjatuhkan rumah tangga kita. Mas Adnan akan cari cara menjumpai Siska dan membuat Siska mengaku kalau kami tidak punya hubungan apa-apa dan akan melakukan seperti Nara lakukan, tegas dengan perbuatan Siska." Nara diam saja ketika Adnan menjelaskan. Rasanya dia sudah lelah untuk berbicara. Dia ingin mempercayai Adnan tetapi tetap saja rasa sakit hati itu ada. "Ya udah sekarang kamu berangkat aja kerja." "Nara, mungkin saat ini kamu masih kesal, marah dan benci sama Mas Adnan tapi yang perlu Nara tahu. Hanya kamu yang ada di hatiku. Gak ada wanita lain dan gak ada Siska.
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 50**Nara akan pergi ke Balai Desa seperti yang dikatakannya ke Adnan, sang suami. Adnan sendiri sudah pergi lebih dulu dan Nara tidak mau diantar suaminya. Rasa kesal dan marah masih menghinggapi Nara. Padahal Adnan sudah minta maaf. Tapi tetap saja yang namanya kesal tetap kesal. Bagaimana Nara nggak kesal. Siska berada di dalam mobilnya, memfoto suaminya kemudian memfoto bunga pemberian Adnan yang seharusnya diberikan untuk Nara, dia juga memfoto kalau mereka seolah-olah berada di Hotel. Tentu saja itu membuat kemarahan Nara memuncak. Hati perempuan mana yang nggak marah melihat postingan tersebut? Semua perempuan pasti marah dan curiga ke suami mereka. Tidak mungkin semudah itu minta maaf walaupun dimaafkan, tetap ada rasa kesal dan rasa nggak percaya. Dan itulah yang dirasakan Nara jadi dia masih berusaha jual mahal untuk menerima bantuan sang suami mengantarkannya ke balai desa. "Nara, kamu mau ke mana?" tanya Raka. Dia menghampiri Nara. Nara sepe
Nara menganggukkan kepalanya. Dia setuju dengan perkataan Raka. Raka lalu menyuruh Nara untuk duduk di becaknya. Nara harus segera ke rumah sakit secepatnya. Memeriksa kondisinya dan bayi di kandungannya.Nara segera menghubungi suaminya agar datang ke rumah sakit. Dia baru saja menghadapi kecelakaan secara tiba-tiba. Mendengar hal itu Adnan terkaget. Dia pun bergegas pergi untuk menjumpai sang istri dengan perasaan berkecamuk. Adnan juga merasa takut terjadi apa-apa dengan istrinya. "Mas Raka kamu gak apa-apa?" tanya Nara lembut. Raka yang mengendarai becak itupun tersentuh mendengar ucapan Nara yang dianggapnya sebagai bentuk perhatian. Ucapan lembutnya sangat dirindukan Raka terutama perhatiannya sebagai istri dulu. Ah, Raka menyesal membuang berlian berharga seperti Nara.**Sementara itu Siska datang lagi untuk menjemput Moly. Moly naik ke mobilnya. Siska mendengkus kesal karena dia tidak berhasil menabrak Raka dan Nara. Namun, Moly mengambil gambar yang bagus untuk dijadikan b
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 51**PoV Author "Siska, balikin mobil aku dasar maling kamu!" Siska terpaksa mengangkat panggilan tersebut. Dia menghentikan mobil. Dia kemudian lebih memilih fokus untuk berbicara sebentar dengan Irman. Bagaimanapun ini adalah keputusan besar untuk menjual mobil. Bisa saja Irman melaporkan dia ke polisi tetapi Siska harus mengancam balik laki-laki itu agar tidak semena-mena kepadanya. "Kamu bilang aku maling? Siapa yang maling sekarang kamu atau aku, Mas? Kamu udah berjanji sama aku tapi kamu tidak menepatinya. Malah kamu selingkuh dengan wanita lain. Di mana perasaan kamu. Kamu juga hanya memberikan aku 30 juta. Padahal aku sedang hamil anak kamu. Aku bongkar sekalian aja sama istri kamu kalau kamu sudah menghamili diriku!" "Kurang ajar kamu, Siska. Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku. Jangan mengganggu Rumah tanggaku dan ranah pribadiku. Kita hanya bersenang-senang. Kamu menikmatinya dan aku menikmatinya. Balikin mobil aku sekarang juga. Sebelum
Sehingga Raka dengan tega menceraikan istrinya. Padahal istrinya adalah berlian yang berharga dan sekarang dia menyesal. Namun penyesalan selalu datang terlambat. Raka bosan dengan semua perbuatannya di masa lalu. "Maafkan aku ya, Nara, sudah menyakitimu ketika kita menikah dulu. Aku tidak bisa membedakan yang mana berlian dan yang mana lumpur. Aku tahu ini karma untukku.""Aku sudah memaafkanmu dari dulu, Mas. Aku tidak pernah membencimu. Hanya ada rasa kesal sedikit saja tetapi makin ke sini aku tahu kamu sebenarnya laki-laki baik. Asalkan kamu mau bertaubat dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Kamu harus bertanggung jawab ke Siska. Kamu harus mendidik dia dengan baik agar dia juga menjadi perempuan yang baik untuk kamu dan anak-anak kamu nantinya."Raka tersenyum kecut mendengar ucapan Nara. Apakah dia bisa mendidik Siska dengan lebih baik? Selama ini Siska selalu berlaku seenaknya sendiri. Tidak pernah mendengar ucapannya dan menjadi istri durhaka. Sementara itu dengan dalam
"Raka ..."Adnan terkejut melihat Raka sudah berada di depan pintunya. Lelaki itu sepertinya hendak pergi jauh. Sudah membawa tas besar. Dahi Adnan berkerut. Raka sudah mengambil keputusan besar. Kayaknya dia sedang bertengkar dengan Siska dan mengambil keputusan untuk pergi dari mantan istrinya."Maafkan kedatanganku yang tiba-tiba. Kedatanganku kemari untuk bertemu dengan Nara dan juga anakku. Ada hal penting yang ini ku sampaikan kepada mereka. Bagaimanapun Nara adalah mantan istriku dan Ervan anak kandungku. Semoga kamu tidak keberatan aku bertemu dengan dia, ini adalah keputusan yang tersulit yang harus ku jalani!"Adnan membuka pintu rumahnya secara lebar. Dia mengizinkan Raka masuk. Tak lama berselang Adnan memanggil Ervan dan juga Nara untuk keluar melihat. Sementara bagi mereka sedang tertidur pulas Di box bayi. Bik Narti menjaga anak mereka sebentar."Maaf kalau aku mengganggu kalian. Kedatanganku kemari untuk mengatakan ke Nara dan juga Ervan, bagaimanapun Nara adalah manta
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 60.**Siska terkejut. Raka begitu saja melemparkan kertas hasil tes DNA ke Siska. Mata Siska membola melihat apa yang dilakukan Raka dengan Adnan. Dia sama sekali nggak menyangka kalau mereka diam-diam melakukan ini untuk menjatuhkannya."Apa yang kamu lakukan kepadaku, Mas? Ini sama sekali nggak benar!"Siska masih mencoba membela diri. Hal itu membuat Raka tersenyum getir, sudah salah tetapi tetap saja mempertahankan kesalahannya. Apa salahnya kalau dia mengakui kalau perbuatannya itu salah."Bukti valid sudah kamu lihat tetapi tetap saja kamu merasa berada di pihak yang benar. Kamu sebagai istri nggak pernah bersyukur dengan apa yang kudapatkan. Apa yang telah kuberikan kepadamu dan kamu selalu merasa kurang. Jadi ini balasan kamu terhadapku? Kamu main serong dengan laki-laki lain! Selamat, Siska kamu sudah berhasil memperdayaku. Tapi selamanya, aku nggak mau menjadi lelaki bodoh yang mudah sekali kamu tipu! Aku minta bawa anak kamu keluar dari rumahku ka
"Mau ke mana kamu, Siska? Kamu sudah rapi, sudah pakai make up. Apakah kamu mau mencari lelaki yang bisa membayarmu untuk kau tiduri dan kamu mendapatkan uang?!" kata Raka sengit. Wajah Raka memerah, marah Ini sudah ditahan Raka dan kali ini Raka akan mengeluarkannya tidak akan dipendamnya lagi."Apa-apaan kamu, Mas. Kamu baru pulang dan udah ngomong yang tidak-tidak. Ucapanmu ini sangat berbahaya.""Seharusnya kamu yang berbahaya. Kamu adalah wanita ular yang sudah aku pelihara di rumahku. Namun kamu mematuk ku begitu saja. Ternyata kamu adalah pelacur yang sesungguhnya. Aku tidak tahu kalau istriku seorang pelacur!" kata Raka tajam."Brengsek kamu, Mas! Kenapa kamu ngomong kayak gitu sama aku. Jaga ucapan kamu dan tutup mulut kamu ya!" kata Siska gak terima."Raka apa-apaan Ini? Kenapa kamu datang-datang marah-marah sama Siska dan tuduh dia pelacur?! Siska itu istri kamu dan ini anak kamu! Selama ini ibu selalu menasehati Siska tapi Ibu nggak suka dengan ucapan kamu yang menjelekkan
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 59**Raka menunggu kurang lebih sebulan untuk mengetahui hasil dari tes DNA itu. Dalam kurun waktu tersebut, Raka harap-harap cemas. Kondisi Siska sudah kondusif. Dia sudah cukup sehat, wanita itu sekarang sudah bisa leluasa bergerak.Siska tidak bisa pergi ke mana-mana karena ibunya di rumah memantau begitu pula dengan Raka. Tapi yang namanya siska tetap saja tidak bisa diberitahu. Ketika Raka menyuruhnya untuk stay di rumah menjaga anak mereka. Beberapa kali Siska keluyuran dan tidak mendengarkan perkataan ibunya.Hari ini Raka berada di rumah sakit. Setelah dia mendapatkan hasil tes DNA. Adnan juga ada di sampingnya. Adnan menepuk bahu Raka, ada rasa perih tak terkira yang dirasakan Raka."Sabar, Raka. Aku sudah tahu begini jadinya. Ternyata Siska tidak mengandung anak kamu. Aku turut prihatin," kata Adnan lega.Ternyata keputusannya tepat untuk melakukan tes DNA. Walaupun hasilnya pasti negatif. Namun Adnan akan menunjukkan ke Raka dan juga istrinya kala
Kejadian sangat luar biasa adalah ketika Adnan telah memiliki anak. Dulu dengan pernikahan Sebelumnya dia tidak mendapatkannya. Siska tidak mau memiliki anak secara cepat karena berkilah mereka belum mapan dan belum memiliki penghasilan tetap. Sekarang, Alhamdulillah, kebahagiaan yang sangat besar sudah dirasakan Adnan menjadi seorang ayah dari wanita yang sangat dicintainya."Bukankah kamu juga akan segera mendapatkan anak dari Siska. Kamu benar-benar keren, Raka. Karena Siska sudah mau melahirkan anak untukmu," ucap Adnan. Raka hanya diam saja di telepon. Jadi Adnan yang menyambung pembicaraan."Aku tidak bahagia sepertimu. Ingat kita punya janji yang harus ditunaikan!" kata Raka mematikan panggilan telepon...Kondisi kesehatan Nara semakin membaik. Dia sudah pulang dari Rumah Sakit dan membawa putri kecil mereka. Rumah Adnan dan Nara di penuhi dengan suara tangisan bayi."Terima kasih, Sayang, kamu sudah mau menjadi Ibu untuk anakku. Aku sangat menyayangimu. Wajahnya sangat mirip
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 58.**Siska diam dengan ucapan Raka. Sepertinya Siska harus mengalah kali ini. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya karena Irman juga sudah masuk penjara. Siska tidak mendapatkan uang. Semuanya hancur.Untuk sementara lebih bagus calm down dulu. Siska tidak bisa menggugurkan kandungan kalau dia juga tidak mendapat dukungan dari banyak orang. Hubungannya dengan Moly semakin merenggang akibat uang yang dijanjikan Siska belum bisa Siska bayarkan sepenuhnya.Hubungan Siska juga tidak baik dengan Raka, tapi, Raka masih mau menerima dia, Raka mesin menganggap anak yang dilahirkannya itu adalah anaknya. Beberapa bulan berlalu. Raka tidak menganggapnya ada. Siska juga semakin pusing dan stres akibat kehamilan yang semakin membesar dan kurangnya perhatian dari Raka, untuk mengganggu Nara dan untuk memfitnah Nara dia tidak bisa melakukannya karena Raka akan mengusirnya dari rumah kalau Siska melakukannya.Siska selalu menatap kesal dan iri dengan perlakuan Adnan
"Mas, Kenapa kamu bisa masuk penjara? Kenapa kamu bisa sebodoh ini? Terus bagaimana dengan anak yang ada dalam kandunganku dan uang yang kamu janjikan?!" kata Siska ketika berkunjung ke Penjara."Kamu datang kemari masih saja membahas itu. Kamu nggak lihat aku sekarang ada di sini. Ini semua juga gara-gara kamu aku ketahuan menggelapkan dana sehingga aku bisa masuk ke penjara gara-gara dilaporkan istriku!""Kamu masih bisa menyalahkan ku, istrimu mengatakan kamu mengencani banyak wanita dan banyak juga yang datang mengaku kalau mereka itu hamil anak kamu. Di mana sih pikiran kamu? Kenapa kamu tega banget sama aku? Kamu dulu janji sama aku mau menikahiku tapi kenyataannya seperti ini. Kalau kamu nggak selingkuh dari aku dan andai kamu fokus dengan tujuan kita, tidak tergoda dengan wanita lain. Mungkin kita udah menikah dan bahagia.""Pergi, Siska! Aku gak bisa memberikan uang ke kamu dan aku berharap uang dulu saja yang kamu gunakan untuk menggugurkan kandungan kamu!" Irman muak dengan
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 57.**Mata Siska melebar mendengar ucapan wanita paruh baya di depannya."Maksud Mbak apa? Saya kemari mencari Irman? Sebenarnya ada hal penting yang ingin saya katakan kepada, Mbak.""Kayaknya kamu udah tahu siapa saya. Buktinya kamu repot-repot datang kemari karena kamu udah kehilangan jejak dia, 'kan?" Sang istri berkata santai."Ya, dia mengatakan akan memberikan uang ke saya tapi sampai sekarang dia tidak juga memberikannya. Saya mau tahu di mana keberadaan dia sekarang?""Udah kukatakan kalau dia gak ada lagi. Dia ku penjarakan karena kasus penggelapan uang," katanya lagi santai."Penggelapan uang bagaimana maksud kamu, Mbak? Dia janji sama saya memberikan uang ke saya. Saya datang kemari menagih janji itu.""Dasar jalang gak tau malu! Kamu harus sadar diri. Saya ini istri sah bisa aja mengadukan kamu ke Polisi karena kasus perzinahan. Ingat itu!"Siska terdiam mendengar ucapan istri sah Irman. Aja datang kemari tapi tidak dengan perhitungan tepat. Nya
Mereka pulang dengan perasaan was-was terutama Nara. Dia takut rumah tangganya hancur lagi. Bagaimana kalau Adnan melihat photo yang dikirim kan Siska dan gak percaya kalau anak yang ada dalam kandungannya adalah anak Adnan? Bagaimana kalau Adnan percaya Nara selingkuh dengan Raka? Sebuah fitnah yang di lontarkan Siska.Sampailah mereka di rumah. Nara memeluk anaknya sebelum masuk kamar. Dia menjelaskan kalau hubungan dirinya dan Siska baik-baik saja. Ervan gak perlu khawatir.Sekarang Nara dan Adnan berada di kamar mereka. Nara bingung apa yang harus di sampaikan ke suaminya."Kenapa, Sayang. Kayaknya kamu bingung gitu setelah bertemu Siska. Apa yang di katakannya?" tanya Adnan mendekati Nara."Mas, kamu tahu perihal photo itu? Photo aku sama Mas Raka?""Siska bicara apa tentang photo itu?" Adnan balik bertanya."Kamu udah tahu, 'kan, Mas?" tanya Nara mengguncang tangan Adnan."Ya, sudah.""Terus. Kenapa kamu nggak bilang sama aku dan kenapa kamu nggak mempertanyakannya? Apakah kamu