Pikiran Siska bercabang kemana-mana. Belum selesai masalahnya. Dia sudah dihadapi dengan masalah lain. Sementara itu Raka marah sekali karena panggilannya dimatikan secara sepihak oleh Siska. Dia akan bertanya ke Siska yang sebenar-benarnya terjadi kalau memang benar itu bukan anaknya maka dia siap menceraikan Siska. **"Siska. Kenapa kamu ke sini?" kata Irman kaget Siska di ruangannya. Siska sengaja datang ke Vila milik Irman. Biasanya laki-laki itu sering berada di Villa itu ketika sedang tidak ada pekerjaan dan Siska tahu tempat itu karena sering diajak Irman ke sana. Mereka sering memadu kasih di villa tersebut. "Kenapa, Mas? Apa Aku nggak boleh datang kemari? Apa setelah kamu selingkuh dengan wanita lain kamu mencampakanku begitu saja. Bagaimana dengan anak yang ada dalam kandunganku ini. Kamu harus tanggung jawab!" "Iya aku sedang berpikir dengan cara apa aku bertanggung jawab. Kayaknya aku nggak bisa bertanggung jawab untuk menikahimu. Kita bersenang-senang bersama-sama. K
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 49. **Siska bergegas meninggalkan Villa itu. Dia sudah membawa kunci mobil Irman. Siska segera menaiki mobil itu dan mengendarainya keluar dari Villa tersebut. Irman sama sekali nggak sadar kalau mobilnya dibawa Siska. Ketika suara mobil itu terdengar di sana lah Irman benar-benar kaget kalau mobilnya sudah dibawa Siska. "Naik, Moly!" kata Siska ke temannya. Moly bingung tapi tanpa pikir panjang dia naik saja. Sebenarnya dia menemani Siska datang ke Villa Irman. Tetapi dia tidak berani masuk ke dalam dia hanya menunggu di luar saja. Saat Siska menyuruhnya naik. Dia bergegas naik dan nggak tahu lagi apa yang terjadi sebenarnya. Siska melajukan mobil itu dengan cepat. Irman tak bisa mengejarnya. Dia kalah karena dia hanya mengejar dengan cara berlari sedangkan Siska sudah melaju kencang. Irman kesal, dia cuma membawa mobil itu saja datang ke Villa ini. Kenapa Siska begitu nekat membawa mobilnya segala? Padahal dirinya sudah mentransfer sejumlah uang ke Sis
Sekali lagi Nara menangis. Padahal dia sudah menggunakan make up. Adnan tahu istrinya itu sedih. Mungkin hormon kehamilan menghinggapinya. Adnan segera memeluknya tapi Nara tidak menggubris malah menghindar dari suaminya. "Jangan sentuh aku, Mas." "Mas Adnan sayang sama Nara. Berapa kali Mas Adnan bilang sama Nara kalau Nara satu-satunya wanita yang ada di hati Mas Adnan. Ini semua hanya akal-akalan Siska untuk menjatuhkan rumah tangga kita. Mas Adnan akan cari cara menjumpai Siska dan membuat Siska mengaku kalau kami tidak punya hubungan apa-apa dan akan melakukan seperti Nara lakukan, tegas dengan perbuatan Siska." Nara diam saja ketika Adnan menjelaskan. Rasanya dia sudah lelah untuk berbicara. Dia ingin mempercayai Adnan tetapi tetap saja rasa sakit hati itu ada. "Ya udah sekarang kamu berangkat aja kerja." "Nara, mungkin saat ini kamu masih kesal, marah dan benci sama Mas Adnan tapi yang perlu Nara tahu. Hanya kamu yang ada di hatiku. Gak ada wanita lain dan gak ada Siska.
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 50**Nara akan pergi ke Balai Desa seperti yang dikatakannya ke Adnan, sang suami. Adnan sendiri sudah pergi lebih dulu dan Nara tidak mau diantar suaminya. Rasa kesal dan marah masih menghinggapi Nara. Padahal Adnan sudah minta maaf. Tapi tetap saja yang namanya kesal tetap kesal. Bagaimana Nara nggak kesal. Siska berada di dalam mobilnya, memfoto suaminya kemudian memfoto bunga pemberian Adnan yang seharusnya diberikan untuk Nara, dia juga memfoto kalau mereka seolah-olah berada di Hotel. Tentu saja itu membuat kemarahan Nara memuncak. Hati perempuan mana yang nggak marah melihat postingan tersebut? Semua perempuan pasti marah dan curiga ke suami mereka. Tidak mungkin semudah itu minta maaf walaupun dimaafkan, tetap ada rasa kesal dan rasa nggak percaya. Dan itulah yang dirasakan Nara jadi dia masih berusaha jual mahal untuk menerima bantuan sang suami mengantarkannya ke balai desa. "Nara, kamu mau ke mana?" tanya Raka. Dia menghampiri Nara. Nara sepe
Nara menganggukkan kepalanya. Dia setuju dengan perkataan Raka. Raka lalu menyuruh Nara untuk duduk di becaknya. Nara harus segera ke rumah sakit secepatnya. Memeriksa kondisinya dan bayi di kandungannya.Nara segera menghubungi suaminya agar datang ke rumah sakit. Dia baru saja menghadapi kecelakaan secara tiba-tiba. Mendengar hal itu Adnan terkaget. Dia pun bergegas pergi untuk menjumpai sang istri dengan perasaan berkecamuk. Adnan juga merasa takut terjadi apa-apa dengan istrinya. "Mas Raka kamu gak apa-apa?" tanya Nara lembut. Raka yang mengendarai becak itupun tersentuh mendengar ucapan Nara yang dianggapnya sebagai bentuk perhatian. Ucapan lembutnya sangat dirindukan Raka terutama perhatiannya sebagai istri dulu. Ah, Raka menyesal membuang berlian berharga seperti Nara.**Sementara itu Siska datang lagi untuk menjemput Moly. Moly naik ke mobilnya. Siska mendengkus kesal karena dia tidak berhasil menabrak Raka dan Nara. Namun, Moly mengambil gambar yang bagus untuk dijadikan b
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 51**PoV Author "Siska, balikin mobil aku dasar maling kamu!" Siska terpaksa mengangkat panggilan tersebut. Dia menghentikan mobil. Dia kemudian lebih memilih fokus untuk berbicara sebentar dengan Irman. Bagaimanapun ini adalah keputusan besar untuk menjual mobil. Bisa saja Irman melaporkan dia ke polisi tetapi Siska harus mengancam balik laki-laki itu agar tidak semena-mena kepadanya. "Kamu bilang aku maling? Siapa yang maling sekarang kamu atau aku, Mas? Kamu udah berjanji sama aku tapi kamu tidak menepatinya. Malah kamu selingkuh dengan wanita lain. Di mana perasaan kamu. Kamu juga hanya memberikan aku 30 juta. Padahal aku sedang hamil anak kamu. Aku bongkar sekalian aja sama istri kamu kalau kamu sudah menghamili diriku!" "Kurang ajar kamu, Siska. Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku. Jangan mengganggu Rumah tanggaku dan ranah pribadiku. Kita hanya bersenang-senang. Kamu menikmatinya dan aku menikmatinya. Balikin mobil aku sekarang juga. Sebelum
Sehingga Raka dengan tega menceraikan istrinya. Padahal istrinya adalah berlian yang berharga dan sekarang dia menyesal. Namun penyesalan selalu datang terlambat. Raka bosan dengan semua perbuatannya di masa lalu. "Maafkan aku ya, Nara, sudah menyakitimu ketika kita menikah dulu. Aku tidak bisa membedakan yang mana berlian dan yang mana lumpur. Aku tahu ini karma untukku.""Aku sudah memaafkanmu dari dulu, Mas. Aku tidak pernah membencimu. Hanya ada rasa kesal sedikit saja tetapi makin ke sini aku tahu kamu sebenarnya laki-laki baik. Asalkan kamu mau bertaubat dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Kamu harus bertanggung jawab ke Siska. Kamu harus mendidik dia dengan baik agar dia juga menjadi perempuan yang baik untuk kamu dan anak-anak kamu nantinya."Raka tersenyum kecut mendengar ucapan Nara. Apakah dia bisa mendidik Siska dengan lebih baik? Selama ini Siska selalu berlaku seenaknya sendiri. Tidak pernah mendengar ucapannya dan menjadi istri durhaka. Sementara itu dengan dalam
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 52**Adnan diam saat Nara membela Raka daripada dirinya. Apalagi Nara mengatakan seharusnya Adnan berterima kasih. Dia sudah menyelamatkan Nara. Dan tidak seharusnya berlaku kasar ke Raka, mantan suaminya. "Bagaimana mungkin dia bisa menyelamatkan kamu, Nara. Aku tahu betul siapa dia. Dia hanya ingin mencari simpatimu. Dia hanya ingin membuat kamu itu suka lagi sama dia karena dia itu masih sayang sama kamu. Dia ingin kamu jadi suaminya lagi dan dia ingin kalian bersama lagi!"Adnan berkata tegas seolah-olah meyakinkan Nara kalau Raka itu punya niat yang tidak baik. Walaupun perkataan itu hanya sebuah bentuk kecemburuan. "Bagaimana mungkin kamu bisa mengatakan itu, Mas. Jelas-jelas Mas Raka yang sudah menyelamatkan ku. Aku hampir ditabrak mobil dan kehilangan bayi kita. Jangan memfitnah dirinya. Kami sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi dan murni hubungan kami sebagai orang tua dari Ervan. Mengertilah jangan terlalu cemburu buta. Bagaimana dengan kamu s