Di dalam dimensi ruang yang sunyi, Zhou Ning merasa gelisah. Perasaan tidak enak tiba-tiba menyelimutinya. "Kenapa aku merasa ada yang tidak beres?" gumamnya pelan.Tak lama setelahnya, dia merasakan nafas Xiao Bai tiba-tiba melemah drastis. Seketika wajah Zhou Ning pun berubah serius.“Xiao Bai ...?” bisiknya dengan wajah khawatir. "Mengapa nafasnya begitu lemah? Apa yang terjadi? Ha! Lu Zhe!" Zhou Ning berteriak kembali, kali ini nafas Lu Zhe yang tiba-tiba melemah.Belum habis kekhawatiran Zhou Ning pada keduanya, nafas Zhou Lou dan Wu Xia tiba-tiba juga melemah, "kakak! Wu Xia!" Teriak Zhou Ning dengan penuh kekhawatiran."Apa yang terjadi pada mereka!" Ucapnya penuh kekhawatiran, dia teringat kembali pada perkataan Kaisar Suci Iblis sebelumnya, bahwa formasi yang dia pasang pada di benua bawah telah hancur, dan keluarganya kemungkinan besar akan berada dalam bahaya.Zhou Ning menggertakkan gigi geram, dia tak menyangka bahwa hal itu akan benar-benar terjadi. "Bukankah Zhesswa jug
Zhou Ning melangkah maju, menerobos batasan ruang dan waktu. Dalam satu kedipan, dia melesat menembus lapisan dimensi, menentang hukum ruang waktu dengan kekuatannya. Batasan dimensi, bahkan energi ruang di sekitarnya terbelah saat dia bergegas menuju dunia bawah.Di dunia bawah, sebelum jimat itu benar-benar meledak, udara di sekitarnya membeku. Aura mencekam tiba-tiba menyebar, begitu kuat hingga mengguncang ruang dan waktu itu sendiri.Langit bergetar hebat, atmosfer berubah seketika. Rasa takut yang luar biasa mengisi udara, menusuk langsung ke jiwa para Keabadian yang mengepung tempat itu.Zhou Ning mendekat dengan kecepatan yang tak tertanding. Matanya menyala dengan kemarahan yang tak tertahan, setiap langkahnya dipenuhi dengan hawa membunuh yang membuat semua penyerang merasa tercekik.“Berani sekali kalian,” desis Zhou Ning, suaranya berat dengan kemarahan yang terpendam. “Menyentuh keluargaku … adalah kesalahan terbesar yang kalian buat.”Rong Jia, yang baru saja merasa puas
Zhou Ning berdiri di tengah kekacauan dimensi yang telah ia ciptakan. Udara di sekitarnya mencekam, dan ruang di sekitarnya terdistorsi oleh aura yang mengerikan. Hanya dengan kehadirannya, dimensi waktu dan ruang runtuh di bawah kekuatan yang tak terukur. "Kekuatan ini?" Sepuluh Keabadian menatap sekelilingnya, didominasi oleh kekuatan menakutkan, yang tak pernah mereka sangka datang dari seorang pemuda tak dikenal di depan mereka.Dengan satu gerakan ringan dari tangan Zhou Ning, satu dari sepuluh keabadian yang baru saja meneriakinya terangkat ke udara, terhimpit oleh kekuatan yang begitu kuat sehingga tulangnya terasa pecah dari dalam."Aku tidak suka bertanya untuk yang kedua kalinya, katakan! Mengapa tidak mungkin?" Tanya Zhou Ning dingin, sambil menghimpit Keabadian itu dengan sangat kuat, membuatnya sulit untuk bernapas."Tolong lepas--" "Apa yang kau katakan? Aku tidak mendengarnya?" sela Zhou Ning sembari menambah kekuatannya dengan intensitas yang mengerikan.Mata keabadi
"Memintaku untuk melupakannya? Tidak akan pernah! Siapapun yang membuat keluargaku menderita, aku tidak akan pernah mengampuninya!" Ucap Zhou Ning seraya mengambil bola jiwa Keabadian yang tersisa di udara.Melihat betapa mudahnya Zhou Ning menghancurkan mereka semua, Rong Jie benar-benar kehilangan akal sehatnya. Tangannya gemetar, tubuhnya melemas, dan kakinya tak mampu menopang berat tubuhnya sendiri. Dia jatuh berlutut, wajahnya pucat pasi, dan suaranya tercekik di tenggorokan.“A-aku memperingatimu! Aku adalah murid inti sekte Phoenix Pedang Api! Jika kau membunuhku, sekte Phoenix Pedang Api tidak akan mengampunimu!" Rong Jie mencoba mengancam dalam ketakutannya, tapi Zhou Ning tak peduli sama sekali, kakinya terus melangkah mendekati Rong Jie."Sekte Phoenix Pedang Api, apa itu hebat?" Sahut Zhou Ning, wajahnya dingin dan mencekam, aura membunuh yang menakutkan terus meguar dari tubuhnya."Be-berhenti di sana! Kubilang hentikan! Ka-katakan padaku, apa yang kau inginkan, aku akan
Keheningan menyelimuti tempat itu, hanya terdengar gemuruh energi yang perlahan memudar di udara. Zhou Ning melayang di udara, tubuhnya dikelilingi oleh sisa-sisa aura kekuatan yang baru saja ia lepaskan. Tatapannya kosong, tetapi hatinya bergemuruh saat ia memandang ke bawah.Reruntuhan bangunan dan tubuh-tubuh yang terluka berserakan di tanah, tak ada yang luput dari serangan sekte Phoenix Pedang Api. Termasuk juga keluarga yang sangat dia sayangi, terbaring tak berdaya di hadapannya, tak mampu untuk mengangkat tubuh mereka.Zhou Ning, yang tampak begitu tenang dari luar, merasakan gejolak yang tak terlihat di balik matanya. Rasa bersalah yang mendalam menyusup ke dalam hatinya. Dengan perlahan, Zhou Ning turun dari udara. Kakinya menyentuh tanah dengan ringan, namun beban rasa bersalah di hatinya terasa begitu berat. Langkahnya mantap menuju keluarganya, yang terlihat lemah dan tak berdaya. Pandangannya terpaku pada mereka, dan rasa sesal terus menggerogoti hatinya."Maafkan aku .
Zhou Lou terperangah menatap Cahaya penyembuhan di sekelilingnya, "semua orang memuji bahwa adikku sangat hebat. Bisa menyembuhkan puluhan ribu orang dalam sekejap, kekuatan yang mengerikan, adikku telah tumbuh menjadi seseorang yang sangat hebat," gumamnya, nyaris tak percaya. Ia menatap langit dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Ayah, Ibu, apakah kalian melihat ini? Adik kita sekarang menjadi praktisi dewa yang luar biasa. Kalian bisa tenang di sana."Cahaya penyembuhan perlahan meredup, dan suasana di sekitar mulai tenang. Zhou Ning menatap sekeliling, semua orang telah pulih termasuk keluarganya, namun hatinya masih terasa berat akan rasa bersalah.Kakaknya Zhou Lou kemudian datang padanya, memegang kedua tangannya dengan penuh kebanggaan, "Ning Di Di, kau luar biasa."Zhou Ning menatap kakaknya, Zhou Lou, dengan perasaan campur aduk. Ekspresi bangga di wajah Zhou Lou membuatnya tersenyum, namun di balik senyuman itu, ada kekhawatiran yang mendalam di dalam hatinya."Orang-oran
Zhou Ning kembali berjongkok, membiarkan Xiao Bai yang tampak masih lemah, berjalan ke telapak tangannya.Dengan lembut Zhou Ning mengangkat Xiao Bai, dan mengelusnya pelan, "Xiao Bai, terimakasih sudah melindungi kakakku," ucapnya dengan raut wajah Yang sedih, tubuh Xiao Bai penuh dengan sayatan pedang. Dewa rubah kecil membiarkan tubuhnya terluka untuk melindungi semua orang, sesuai dengan janjinya pada Zhou Ning pada masa lalu.Meskipun keberkahan mata ilahi dapat memulihkan luka Xiao Bai dengan cepat, tapi cedera Xiao Bai terlalu serius, hingga pemulihannya pun sedikit lambat di bandingkan dengan yang lainnya.Zhou Lou mendekat, ikut mengelus tubuh Xiao Bai, "terimakasih," ucapanya dengan suara pelan.Di depan mereka ruang dimensi kemudian terbuka, membuat semua yang menyaksikannya berdecak dengan perasaan kagum."Ning Di Di, kau benar-benar kuat," gumam Zhou Lou, terperangah menatap ruang dimensi di depannya. Dia tidak bisa membayangkan seberapa besar kekuatan adiknya, yang kini
Zhou Ning menatap batas benua Tianyan di hadapannya. Di antara jari-jarinya, ia mengeluarkan lencana yang diberikan oleh Roh Kaisar Legendaris sebelumnya. Aura agung dari lencana itu menggetarkan udara di sekitarnya, memancarkan gelombang energi yang kuat dan megah. "Reaksi yang sangat kuat," pikir Zhou Ning, merasakan kekuatan yang melimpah dari lencana tersebut. Gelombang energi itu menyebar hingga mencapai istana utama benua Tianyan. Canglong, penguasa benua Tianyan yang sedang duduk di singgasana, segera merasakannya. "Energi ini... Lencana Bintang Suci!" serunya, spontan berdiri dengan wajah tertegun. "Lencana Bintang Suci adalah lambang kehormatan tertinggi Benua Tianyan! Leluhur Pertama hanya memberikannya kepada satu orang, dia..." "Kaisar Dewa Roh Pertama! Legenda yang telah menaklukkan ribuan benua kuno di tangannya! Tanpanya, tidak akan ada benua Tianyan yang seperti sekarang," lanjutnya dengan nada penuh keseriusan dan rasa hormat. "Yang Mulia," tanya Jenderal Lin, sa
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m
Zhou Ning tetap berdiri tegak di hadapan tekanan besar yang melanda seluruh kapal. Meskipun ketiga dewa itu jelas memiliki kekuatan yang jauh di atas mereka, wajahnya tetap tenang tanpa sedikit pun ketakutan. Berbeda dengan Zhou Ning dan Shusan Ni, Master Wang, Zhou Lou, dan yang lainnya mulai merasakan beban luar biasa di tubuh mereka. Melihat itu, Zhou Ning hanya mengangkat tangannya sedikit, dan sebuah formasi transparan langsung terbentuk, menahan tekanan itu sepenuhnya. "Menarik ... Jadi ini adalah kekuatan dewa peringkat bintang 2? Setidaknya setara dengan Kaisar Dewa Puncak!" Zhou Ning bergumam, matanya berbinar penuh perhitungan. Liu Xing mengangkat alisnya, terkejut melihat betapa mudahnya Zhou Ning menahan tekanan yang seharusnya bisa membuat para dewa biasa berlutut. "Oh? Sepertinya kau bukan semut biasa," ucapnya mulai sedikit tertarik.Hu Wan tertawa keras, suaranya menggema di udara. "Hanya beberapa semut rendahan, kalian tidak perlu melakukan apapun. Aku sendiri
Xiao Bai berdiri di tengah ketundukan para beast dengan penuh kebanggaan. Mendapatkan segel tahta dewa berarti dia telah diakui sebagai penguasa klan rubah yang baru. Posisi klan rubah di dunia kultivasi bahkan setara dengan klan naga dan klan Phoenix, ketiga klan itu, diakui sebagai klan tertinggi di semesta. Masing-masing memiliki dominasi dan pengaruh yang menakutkan."Akhirnya, aku menembus puncak raja dewa dan mendapatkan segel tahta dewa ini," ucap Xiao Bai, menatap langit dengan mata penuh keyakinan.Tiba-tiba, sekilat perasaan tak nyaman melintas di benaknya. Naluri dan persepsinya yang juga telah diperkuat bisa merasakan bahwa sekarang Zhou Ning sedang berada di dalam bahaya."Gawat! Kakak!" Serunya cemas, auranya meledak ganas. Tanpa ragu, tubuhnya melesat seperti meteor, menembus langit, menuju ke perbatasan dimensi yang dilalui Zhou Ning sebelumnya.Hanya beberapa saat saja dia sampai di perbatasan dimensi, simbol larangan yang mendominasi hukum segera memenuhi tubuhnya.