Melihat pertarungan yang akan segera pecah di antara keduanya. Zhou Ning segera mengingatkan Kaisar Suci Iblis. "Ingatlah, kita belum membuat ramuan pemulihan jiwa untuk kakakmu. Jangan bertarung sekarang," ucapnya.Kaisar Suci Iblis meringis, lalu menjawab dengan suara yang sedikit kesal. "Aku tahu. Siapa bilang aku akan bertarung? Aku hanya tidak tahan melihat semut seperti dia bertingkah. Hanya karena melihat ranah rajaku, berani sekali dia meremehkanku, aku sangat tidak sabar untuk membunuhnya!"Dengan penuh percaya diri, Pria berjubah ungu di depan mereka, mulai berbicara dengan nada suaranya yang besar, "Tak Kusangka, ternyata kau dapat menemukan keberadaanku. Bahkan ranah Saint Supreme saja akan kesulitan, dan kau hanya ranah raja rendahan, bagaimana kau melakukannya?" tanyanya."Kau pikir, hanya dengan teknik rusakmu itu, bisa bersembunyi dariku? Jangan bercanda!" sahut Kaisar Suci Iblis dengan nada yang tidak kalah sombong.Pria berjubah ungu itu tertawa sinis, "Teknik rusak?
"Aura jiwa darah yang sangat kuat! Ada begitu banyak kebencian! Berapa banyak nyawa yang sudah dia habisi!" Zhou Ning berseru saat merasakan aura gelap yang melingkupi pria berjubah ungu di depan mereka. "Kaisar Suci Iblis, apakah kau yakin bisa menghadapi ini? Menggunakan koin naga seperti sebelumnya mungkin tidak akan cukup. Biarkan aku yang menanganinya." "Kau?" tanya Kaisar Suci Iblis dengan nada meremehkan. Ia kemudian menyeringai, lalu menyetujuinya, "Baiklah, bocah. Tunjukkan padanya, akibat jika menyinggung orang yang salah!" "Tentu saja!" Sahut Zhou Ning. Segera setelah mengambil alih tubuh, Zhou Ning segera mengeluarkan sepuluh koin naga dari dalam cincin penyimpanannya. Tangannya melesat, mengukir sajak-sajak pada setiap permukaan koin dengan kecepatan dan ketepatan. Setiap ukiran bersinar dengan cahaya biru intens, mengisi setiap koin naga dengan energi magis yang menyala. "Apa yang sedang dia lakukan?" pikir pria berjubah ungu, wajahnya menunjukkan kebingungan dan rasa
"Kau! Apa yang kau lakukan padaku?!" teriak Pria berjubah ungu, menahan kepalanya sambil meronta kesakitan. Suara ribuan sajak memenuhi pikiran dan jiwanya, mengoyak rasa sakit yang tak terhingga, dan tak pernah berhenti. Zhou Ning berdiri di depan Pria berjubah ungu, wajahnya dingin dan tak tergoyahkan. "Saat kau membunuh mereka semua. Apa kau pernah berpikir, bahwa hari ini akan tiba? Apa kau pernah, menyesalinya?" tanyanya dengan nada tajam penuh amarah. Dengan gerakan lembut namun penuh kuasa, dia mengangkat tangan, menampilkan sepuluh koin naga yang bersinar di udara. Setiap sisi koin naga diukir dengan sajak pemurnian, yang dipenuhi dengan energi spiritual yang sangat kuat. Zhou Ning tersenyum sinis dan melanjutkan, "Orang jahat sepertimu, bahkan kematian pun tidak akan cukup untuk menebus dosamu!" Di sekitar mereka, udara mulai menghitam, dipenuhi dengan bayangan-bayangan suram yang berputar-putar seperti awan mendung yang mengerikan. Suara-suara melengking, jeritan penuh keb
Ledakan energi yang sangat kuat menghempas ke seluruh paviliun obat, membuat udara di dalamnya bergetar hebat seperti terjangan badai. Meskipun tidak menghancurkan seluruh ruangan, gelombang energi itu cukup kuat untuk membuat lampu-lampu bergetar dan mengirimkan getaran yang menembus setiap sudut paviliun.Di salah satu ruangan paviliun obat, Master Huang duduk dengan tekun dalam proses akhir menghilangkan racun dari tubuhnya. Tampak asap tipis berwarna hijau samar menguap dari tubuhnya, melayang di udara sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya."Akhirnya aku menghilangkan seluruh racun di tubuhku!" Ucapnya, berusaha menstabilkan kondisi tubuhnya.Namun, tiba-tiba energi yang melonjak dalam dirinya membuatnya terkejut. Energi bulan murni yang menyentuh aliran energinya, berubah menjadi gelombang energi spiritual yang membara."Ha ini! Energi bulan murni yang begitu kuat memenuhi meridianku, mengguncang seluruh inti kehidupanku!" Dengan sigap Master Huang menggerakkan tangannya. Setiap
Dalam kemarahannya, kekuatan spiritual Shen Ming yang dipenuhi dengan asap menakutkan, membungkus anggota Assassin di depannya dalam cengkraman yang sangat kuat, terus meremas dengan kekuatan yang menghancurkan."Sedikit lagi! Dan dia akan mati! Lalu aku akan menyelesaikan tugas dari tuan Jin! Tapi sekarang, bukan saja dia tidak mati! Malah kekuatannya semakin meningkat! Semua ini gara-gara pemuda sialan itu! Jika saja dia tidak muncul, aku pasti akan menyelesaikan tugasku! Beraninya dia merusak rencanaku!""Sekarang, bagaimana aku akan menjelaskannya kepada tuan Jin!"Dalam cengkraman Shen Ming yang semakin menguat, Anggota Assassin itu menggeliat hebat, tubuhnya tertekan oleh kekuatan yang tak tertahankan. Suara retakan tulang dan jeritan nyaring terdengar saat cengkeraman semakin menghimpitnya."Aaaahhh!" teriaknya sebelum tubuhnya hancur menjadi serpihan-serpihan kecil. Shen Ming berdiri tenang, memandang ke depan dengan kegeraman di wajahnya."Sayang sekali aku tidak bisa membunu
Melihat Master Huang datang, Yuan Liang dan yang lainnya segera memberikan hormat dengan sopan. “Master Huang,” sapa mereka serentak, menundukkan kepala dengan rasa hormat yang mendalam. Master Huang seakan tak mendengarkan sapaan mereka, dia melihat ke segala arah, namun tak menemukan gurunya di manapun juga. Master Huang menatap dengan serius pada junior wanita Yuan Liang yang tadi mengantarnya ke sana."Di mana guruku? Tidak ada apapun di sini?" Tanyanya. "Tadi kami melihat guru anda di sini, tapi tidak tahu kenapa, sekarang sudah tidak ada lagi. Ha! Mungkinkah terjadi sesuatu!" junior wanita itu menjadi khawatir, dia berpikir bahwa terjadi hal yang buruk pada guru Master Huang tersebut. "Sebelumnya guru anda di hadang oleh praktisi ranah Supreme, apa mungkin--" Bassssh! Aura Dao Ancestor yang ganas menyeruak dari dalam tubuh Master Huang, dia tak bisa menerima seseorang dengan berani menyakiti gurunya di tempatnya. Kedua tangan Master Huang terkepal erat, dan dengan marah dia m
"Selama ini Master Huang sangat menjaga privasi ruangan pribadinya dan tidak pernah mengizinkan siapa pun masuk ke sana. Namun, kali ini Master Huang secara khusus meminta agar aku mengantarnya ke sana. Seseorang seperti Master Huang sangat menghormatinya, betapa kuatnya dia. Aku sangat beruntung dapat melayani orang hebat sepertinya." pikir Gao Na, lalu ia menjawab kepada Master Huang, "Baik, Master Huang."Gao Na mengantar Zhou Ning melalui beberapa lorong menuju ruangan pribadi Master Huang. Mereka melewati koridor yang elegan dan tenang, dindingnya dihiasi dengan hiasan sederhana namun bernilai seni tinggi.Setibanya di depan pintu yang terbuat dari kayu gelap, Gao Na mengetuk lembut sebelum membukanya. “Silakan masuk, tuan,” ucapnya dengan hormat.“Ini adalah ruangan pribadi Master Huang. Beliau secara khusus meminta saya untuk mengantarkan Anda ke sini, sehingga anda bisa melakukan pemurnian dengan nyaman. Tak ada yang akan menggangu anda di sini,” jelas Gao Na.Zhou Ning mengan
Zhou Ning berdiri tegak di tengah ruangan yang kini akan menjadi tempat bagi pembuatan formasi ilusi langit dan bumi. Dengan penuh konsentrasi, memusatkan energi Devenity di telapak tangannya, menggambar pola pertama di udara dengan gerakan yang lembut namun pasti. Cahaya biru yang bersinar dari tangannya membentuk lingkaran pertama yang melingkar, disertai dengan garis-garis energi yang saling bersilangan membentuk pola-pola pondasi dasar."Aku akan memulai dengan pola formasi pelindung dasar," ucap Zhou Ning, suaranya penuh ketegasan. Dengan kecepatan yang luar biasa, Zhou Ning mulai melapisi pola-pola pondasi dasar dengan energi devenity dan energi bulan darah di tubuhnya. "Formasi ini harus diisi dengan dua energi yang seimbang, tidak boleh lebih apalagi kurang," ucapnya.Saat membangun fondasi dasar, Zhou Ning harus mengendalikan kedua energi dalam tubuhnya dengan sempurna dan menyalurkannya dengan tepat ke setiap pola pondasi dasar. Proses ini menguras energi yang cukup besar,
"Begini, Kak, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada semua orang." Zhou Ning memulai dengan nada serius."Apa itu?" tanya Zhou Lou di depannya.Zhou Ning mengalihkan pandangannya ke arah semua orang yang berkumpul. Mata mereka memancarkan rasa ingin tahu yang mendalam, menanti apa yang akan dikatakan olehnya. Setelah menarik napas dalam, ia melanjutkan, "Aku berencana untuk pergi ke Benua Tersembunyi.""Benua Tersembunyi?" Zhou Lou mengerutkan kening. Jelas sekali ia tak pernah mendengar nama itu sebelumnya, begitu pula yang lainnya."Benua tersembunyi, belum pernah mendengar tempat itu sebelumnya?" Gumam Master Wang dengan suara pelan.Melihat kebingungan semua orang, Zhou Ning pun menjelaskan, "Benua Tersembunyi adalah tempat yang berada di dimensi paling misterius di alam semesta. Bahkan para kaisar dewa tertinggi pun akan kesulitan untuk menemukannya.""Berbeda dengan benua Abadi yang kita lihat selama ini, benua tersembunyi diberkahi dengan energi suci, di mana udara dapat me
Zhou Ning keluar dari lautan api penyucian, melangkah dengan tenang menuju Lembah Langit Tersembunyi. Di sana semua orang sudah berkumpul, para Alkemis, Wu Xia, Zhou Lou, Lu Zhe serta para pengikutnya. Mereka semua menunggu kedatangannya.Ketika kakinya menyentuh tanah, seketika semua mata tertuju padanya. Para pengikut setia dan para alkemis, yang telah menantikan kedatangannya, serempak memberikan hormat."Selamat datang kembali, Tuan Zhou!"Zhou Ning membalas dengan anggukan pelan penuh wibawa, matanya kemudian menyapu sekeliling, mengamati perubahan yang terjadi pada setiap orang. Dia dapat mengetahui aura setiap orang menjadi jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. "Sangat bagus, rupanya latihan di wilayah suci telah membuahkan hasil yang luar biasa. Kalian semua telah bekerja keras," ucap Zhou Ning dengan suara puas."Kakak ...." Gumam Wu Xia ketika mendekat ke arah Zhou Ning, gadis cantik itu hanya menunduk malu tanpa mengatakan apapun.Zhou Ning mengamati gadis itu dengan sa
Mata naga purba Aeris melebar, sorot merah menyala di pupilnya tampak bergelora. Ia tidak pernah menduga akan menerima jawaban seperti itu. "Penakluk Api Kekacauan memintaku untuk menjadi mitranya? Bukan budak?" pikir Aeris. Tubuh raksasanya yang bersisik sempat bergerak gelisah, tetapi kemudian ia merunduk kembali, memberikan penghormatan.“Tuan ... saya bersedia!” kata Aeris dengan suara berat, namun dipenuhi rasa hormat yang tulus. Getaran suaranya menggema, membuat udara di sekitar mereka seakan beresonansi.Zhou Ning mengangguk pelan. “Bagus sekali. Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik.” 'Memiliki bantuan setara Kaisar Dewa adalah hal yang sangat bagus, dengan keberadaannya kekuatan tempurku bertambah kuat lagi.' batinnya.“Tuan, tolong terimalah ini,” Aeris mengeluarkan setetes darah yang bersinar merah keemasan dari tubuhnya. “Ini adalah Darah Kehidupan saya, tuan. Dengan ini, tuan dapat mengendalikan saya sepenuhnya. Asalkan tuan memikirkannya, tuan bahkan bisa menghanc
Zhou Ning berdiri di tengah lautan energi yang bergejolak. Tubuhnya kini menyatu dengan hukum Api Kekacauan, memberikan aura yang begitu mendominasi hingga ruang di sekitarnya tampak bergetar."Dia benar-benar menyatu dengan Api Kekacauan," gumam Roh Kaisar Legendaris dengan nada terkejut. "Siapa sebenarnya pemuda ini? Mampu menampung serpihan jiwaku, menyerap kekuatan berkah ilahi, bahkan menyatukan tubuhnya dengan Api Kekacauan. Manusia mustahil memiliki kemampuan seperti ini. Setelah Api Kekacauan masuk, wadah misterius di dalam tubuhnya semakin membesar. Benda apa itu sebenarnya?" Zhou Ning membuka matanya perlahan. Semburat hitam yang memenuhi pupilnya kini berubah menjadi kilauan terang, bagaikan percikan api yang hidup. Tatapannya penuh determinasi, memancarkan rasa percaya diri yang sulit digoyahkan. "Sekarang api kekacauan sudah menjadi satu denganku. Bukan hanya rumit, hukum yang ada di dalam Api kekacauan juga sangat misterius, dan keduanya saling terjalin, memerlukan ban
"Berhati-hatilah," suara Roh Kaisar Legendaris memperingati Zhou Ning."Api Kekacauan bukanlah sesuatu yang dapat didekati dengan sembarangan. Banyak ahli yang jauh lebih kuat darimu telah musnah karena mencoba menguasainya," tambahnya lagi.Zhou Ning terus melangkah maju, seolah tidak mendengar peringatan itu. Tatapannya terpaku pada kobaran Api Kekacauan yang sedari tadi terus menariknya untuk mendekat. Daya tarik Api Kekacauan itu begitu besar, membuat tubuhnya terus melangkah maju tanpa kendali. Karena Zhou Ning tak menghiraukannya, Roh Kaisar Legendaris kembali memanggilnya, dengan suara yang lebih tegas. "Zhou Ning, Kendalikan dirimu," memperingati sekali lagi, "Jika tidak berhenti, kau akan dilahap olehnya."Mendengar panggilan itu, Zhou Ning tersentak sadar. Namun, sudah terlambat—ujung jarinya telah menyentuh nyala Api Kekacauan. Seketika, kobaran itu bersinar terang, menyilaukan seluruh ruangan dan menelan Zhou Ning dalam semburan cahaya.Di saat cahaya mulai mereda, tampak
Gelombang demi gelombang naga terus bermunculan, jumlahnya meningkat menjadi ribuan. Namun, Zhou Ning terus bertempur, tubuhnya bergerak seperti kilat, setiap pukulannya membawa kekuatan yang menghancurkan ribuan naga dalam sekejap. "Ujian di dalam wilayah suci utama tidak bisa diremehkan sama sekali. Aku tak bisa membayangkan ujian macam apa yang ada di delapan Wilyayah suci utama lainnya." Zhou Ning menarik napas dalam-dalam, matanya berkilat dengan tekad yang membara. Ia kembali bertempur, tanpa lelah, tanpa gentar. Setiap naga yang tumbang, energinya diserap oleh Zhou Ning, memperkuatnya lebih jauh.Di tengah lautan magma, Ia seperti pusaran api, menyerap setiap energi yang dilepaskan oleh naga-naga yang ia kalahkan. “Energi hukum dari Buah Api Jiwa telah mengangkat fisikku ke puncak alam Raja Dewa. Bahkan senjata tingkat suci pun takkan mudah melukaiku,” ucap Zhou Ning di tengah pertarungan.Setelah pertempuran yang tak terhitung lamanya, lautan magma akhirnya kembali tenang. Ri
"Buah Api Jiwa adalah manifestasi dari hukum api tertinggi. Jika aku bisa menyerapnya, kekuatan fisikku akan meningkat beberapa kali lipat." pikir Zhou Ning, menatap Buah Api Jiwa yang berada di tangannya, tekadnya bulat untuk menelannya.Dengan tekad yang telah membaja, Zhou Ning segera duduk bersila di atas magma yang mendidih. Ia menarik napas dalam-dalam, mengatur pernapasannya, dan mulai memusatkan pikirannya. Saat ia mulai menyerap energi Buah Api Jiwa, gelombang panas yang mengerikan langsung menghantam tubuhnya, bagaikan ribuan jarum api menusuk setiap pori-porinya."Argh …!" Zhou Ning menggertakkan gigi, rahangnya mengeras menahan gejolak energi dahsyat yang menyelimuti tubuhnya. Ia merasakan api hitam bercahaya emas mengalir deras ke pembuluh darahnya, memperkuat setiap ototnya dengan sensasi terbakar yang luar biasa, melapisi tulangnya dengan kekuatan baru, dan bahkan menembus inti jiwanya, membakar kelemahan terakhir yang masih tersisa.Di kedalaman kesadarannya, Roh Kaisa
Ketika Zhou Ning melangkah lebih jauh, setiap langkah membakar tubuhnya dengan intensitas luar biasa. Namun, panas itu tidak menghancurkannya, melainkan menempa dan memurnikan setiap bagian tubuhnya. Energi purba dari magma terus meresap ke dalam pori-porinya, membakar kelemahan yang tersisa dalam tubuhnya. Kulitnya menjadi sekeras logam, otot-ototnya mengeras dengan kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan tulangnya kini sekokoh sebuah artefak suci. Merasa kekuatan baru mengalir dalam tubuhnya, Zhou Ning mengepalkan tangannya. Energi itu terasa begitu dahsyat. Ia menatap ke depan dengan penuh keyakinan. "Tubuhku telah mencapai tingkat kekuatan baru," ucapnya, "bahkan berada di dalam lautan api ini tidak terasa panas lagi."Namun, saat tatapannya menyapu lautan magma yang bergejolak di hadapannya, Zhou Ning merasakan sesuatu yang berbeda. Energi di sekitarnya bukan hanya panas belaka. Ada kekuatan lain yang mengalir, sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang berasal dari h
Setelah selesai memurnikan ribuan jimat Dao, Zhou Ning memandang Gao Na yang berdiri di sisinya. “Gao Na, buka Wilayah Suci Tingkat Sembilan, Laut Api Penyucian.” Mendengar itu, wajah Gao Na berubah sedikit tegang. “Membuka Wilayah Suci Tingkat Sembilan? Tapi, Tuan, tempat itu …” Gao Na tampak ragu, Laut Api Penyucian bukanlah wilayah suci biasa, tempat itu sangatlah berbahaya. “Ada masalah?” tanya Zhou Ning dengan nada datar, tapi tatapannya tajam. “Yang Mulia, Wilayah Suci utama berbeda dengan wilayah suci lainnya. Untuk membukanya, anda harus melewati ujian terlebih dahulu,” jelas Gao Na, berharap Zhou Ning bisa lebih memikirkan keputusannya lagi. “Tidak masalah, buka saja, aku akan melewati ujiannya," sahut Zhou Ning dengan mantap, memotong keraguan Gao Na. "Tuan apa anda benar-benar yakin? Meski laut Api Penyucian merupakan tingkat terendah dari delapan wilayah suci lainnya. Tetapi tetap saja, tempat itu tidak bisa diremehkan, tingkat bahayanya sangat tinggi. Saya juga tidak