Meski sulit, Zhou Ning tak berhenti. Dia terus membuat garis formasi besar sambil menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.'Aku harus berhasil! Binatang buas di udara berbeda, mereka tidak mudah di arahkan dan langit itu luas, karena itulah aku memakai formasi ini! Meski daya hisap jiwanya sangat kuat, aku tak punya pilihan lain! Aku harus bertahan!' Gumam Zhou Ning sembari membuat formasi besar di udara. Walau tangannya sudah gemetar, Zhou Ning masih membuat formasi itu.Melihat pengorbanan Zhou Ning, kedua mata Gu Ping menaruh hormat, "Kita harus percaya padanya!" Ucapnya.Formasi pun selesai di buat, Zhou Ning menghapus darah di bibirnya lalu berkata dengan suara lemah, "Tuan Gu naiklah, kita harus segera pergi dari sini! Lebih jauh lebih baik!" Ucapnya seraya menepuk tubuh Phoenix Biru setelah Gu Ping naik. "Kuaaaak!" Phoenix Biru melaju dengan sangat cepat. 'Sangat cepat!' pikir Gu Ping dengan takjub. 'Bu-bukankah ini, Phoenix Biru! Senior sangat luar biasa! Bahkan
"Tuan, apa yang anda lakukan di sini? Saya dengar tiga hari lagi akan di adakan perekrutan murid akademi roh seribu angin, apakah anda di sini untuk melihat pertandingannya?" Tanya Gu Ping."Ya! Sepertinya memang menyenangkan," sahut Zhou Ning. "Tapi, aku kesini untuk mendaftar sebagai murid!" "Apa! Me-mendaftar," Gu Ping terbata dengan keringat di pelipisnya.'Apa dia mau membully murid-murid itu, dengan bakatnya, dia bahkan pantas menjadi seorang guru di akademi itu, benar juga ... Dia masihlah seorang anak muda, siapa yang akan percaya dengan kekuatannya!' pikir Gu Ping."Kenapa?" Tanya Zhou Ning, heran."Ti-tidak tuan, saya hanya berpikir, dengan bakat hebat seperti tuan Zhou, anda bisa masuk ke akademi manapun! Masuk ke akademi roh seribu angin pun tak akan menjadi masalah! Hanya saja, anda begitu hebat! Dengan kekuatan anda, jangan katakan itu murid, anda bahkan pantas menjadi seorang guru!""Guru?"Benar juga, pikir Zhou Ning. Dengan menjadi guru maka lebih mudah baginya untuk
"Minggir!""Minggir! Apa kalian tidak melihat tuan muda lewat!"Meski orang-orang di sekitar mereka terlihat terkejut dan terintimidasi oleh sikap sombong tuan muda itu. Mereka dengan cepat memberi jalan, takut untuk melawan atau menantangnya.Tuan muda sombong bersama dengan orang-orangnya pun tiba di meja penerimaan tamu. Sikap mereka angkuh dan sombong. "Hmmph!" Dengus Sun Wei saat melihat Zhou Ning. "Apa kau tidak melihat tuan muda ini, menyingkirlah sialan!" Ucapnya kasar."Terimakasih," ucap Zhou Ning setelah mengambil kartu kunci kamar. Dengan tenang, Zhou Ning pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu, tanpa memedulikan Sun Wei sama sekali.'Bocah itu, apa dia mengabaikan ku! Berani sekali!' Pikirnya dengan geram."Hey kau, berhenti." Cegah Sun Wei dengan nada mengancam.Namun Zhou Ning merasa malas untuk berdebat, dia pun tetap melangkahkan kakinya tanpa memedulikan panggilan Sun Wei."Hey, kau!" Sun Wei memanggil lagi dengan suara lantang, raut wajahnya nampak kesal. "Apa
Zhou Ning menggenggam kedua tangannya erat dan menggertakkan giginya dengan geram. "Sudahlah!" Teriaknya dengan mata merah yang menatap dengan tajam pada Sun Wei.Dengan gemetar Sun Wei menghantupkan kepalanya ke lantai. Dia bahkan tak berani mengangkat kepalanya sedikitpun. 'Tatapan apa itu, aku merasa roh beladiriku akan lenyap hanya dengan satu tatapan matanya, mengerikan! Mengerikan! Sebenarnya siapa yang sudah kusinggung ini!' pikirnya dengan perasaan tertekan. Keringat dingin bermunculan di sekujur tubuhnya. 'Apa yang terjadi dengan tuan Zhou? sikapnya berbeda?' Pikir Gu Ping dengan heran.'Aku lupa dengan ini! Inti iblis mulai bergejolak!' Batin Zhou Ning sambil menahan gejolak itu."Kali ini kau kulepaskan! Jika ada yang kedua kalinya, jangan berharap untuk hidup!" Ucap Zhou Ning seraya pergi menaiki tangga, diikuti dengan Lu Ze dan Gu Ping."Tuan terimakasih!" Ucap Sun Wei seraya menghantupkan kepalanya dengan lebih keras. Sun Wei baru berani mengangkat kepalanya lagi setelah
Zhou Ning berdiri dengan sikap santai, di depan Azraelith, dengan senyuman nakal yang masih terpancar di wajahnya. "Patuhlah, rendahan," ucapnya sambil menggerakkan jarinya dengan gaya provokatif yang memancing kemarahan Azraelith.Azraelith, dengan mata yang berkobar-kobar, merespon dengan amarah, "Sebenarnya dari mana datangnya iblis sialan ini? Kenapa dia berani menghalangi jalanku? Jika misi ini gagal, kualifikasiku sebagai putra iblis akan terhapus! Itu tidak boleh terjadi!" Dalam kemarahan yang membara, ia mengeluarkan suara mendalam yang menggema, "Errgh!" dan seketika, aura hitam yang begitu kuat merembes dari tubuhnya, membentuk lingkaran hitam.Aura hitam yang menakutkan itu seolah membalut Azraelith, menciptakan ilusi entitas kegelapan yang mengerikan.Tanah di sekitarnya seketika bergoncang, dan pepohonan di sekeliling mereka merasakan beban energi hitam yang luar biasa.Buaaak!Azraelith menghentakkan tangannya ke tanah, menciptakan gelombang hitam yang menggetarkan tanah
Pada malam yang gelap itu, suara gemuruh angin menjadi kengerian. Segera sebuah aura kuat berkumpul di tangan Zhou Ning. Semua yang hadir merasakan kehadiran aura kuat yang menakutkan itu.Dari dalam tanah, jiwa-jiwa yang kesakitan merangkak naik. Mereka datang dengan aura kegelapan dan ancaman.Di bawah kendali Zhou Ning, jiwa-jiwa itu segera merayap pada tubuh-tubuh para prajurit tuan putri."Hahaha!" Zhou Ning tertawa besar.Di dalam kereta, bibir lembut tuan putri bergerak membaca sajak-sajak mantra suci. Di tangannya butiran aura suci mulai berkumpul.Sebelum energi suci terkumpul sempurna, jiwa-jiwa hitam itu tiba-tiba menghilang. Hal itu membuat tuan putri kebingungan."Mereka semua menghilang? Padahal aku belum melakukan apapun, kenapa bisa--" ucapan tuan putri terhenti, tiba-tiba saja Zhou Ning berteriak hebat."Aaaa!"Apa itu? Pikir putri seraya mengaktifkan mata tembus langit untuk melihatnya."Pergi dari tubuhku!" Desak Zhou Ning pada kekuatan gelap yang saat itu sedang m
'Seharusnya tadi aku mendengarkan Meng Xiao, ini benar-benar memalukan!' tuan putri membatin. Dia menyesal tidak mendengarkan nasihat pelayannya tadi.Saat sedang menyerap darah tuan putri, kekuatan gelap yang menguasai tubuh Zhou Ning itu terkejut. Darah tuan putri ternyata begitu kuat, hingga mampu membakarnya dengan hebat."Arrrgggh!" Kesadaran kekuatan gelap itu berteriak kesakitan di dalam diri Zhou Ning. Meski dia tak lenyap, kekuatannya terus saja melemah.Lautan jiwa yang menenggelamkan kesadaran Zhou Ning pun seketika menghilang. 'Apa yang terjadi?!' Batin Zhou Ning yang tiba-tiba sadar. Perhatiannya langsung tertuju pada sosok wanita cantik yang ada di depan wajahnya.Tuan putri itu nampak kesal. Tapi dia tak bisa melakukan apapun, tenaganya semakin lemah setelah darahnya diserap oleh Zhou Ning.'Siapa wanita ini?' Pikir Zhou Ning seketika.Dengan suara lemah tuan putri bicara, "menyingkirlah dari tubuhku!" ucapnya dengan wajah memerah, dia malu, marah sekaligus kesal.'Ast
Meng Xiao merentangkan sebelah tangannya di depan Gu Ji, mencegahnya untuk tidak mengambil langkah lagi."Meng Xiao kenapa kau menahanku?" Tanya jendral Gu Ji, tak mengerti alasan Meng Xiao menahannya.Meng Xiao lalu melangkah ke dekat kereta tuan putri, "Apa yang kau katakan itu benar!" Tanyanya dengan suara lantang."Ya!" Jawab Zhou Ning segera.Mendengar itu, Meng Xiao pun segera menyatukan kedua tangannya, "kalau begitu mohon bantuan senior! Jika senior memerlukan sesuatu, jangan ragu untuk mengatakannya, saya akan berusaha untuk mencarinya!" Ucapnya. Meski Meng Xiao tak percaya sepenuhnya, tapi dia menyadarinya, kecil kemungkinan Zhou Ning berbohong. Karena yang kuatlah yang menentukan aturan, Zhou Ning bisa saja membunuh mereka daripada berkata bisa menyembuhkan penyakit tuan putrinya."Meng Xiao! Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan ini?" Tanya Gu Ji dengan heran, raut wajahnya kesal dan tak mengerti."Jendral Gu, dia mengatakan bisa menyembuhkan penyakit tuan putri," jelasny
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m
Zhou Ning tetap berdiri tegak di hadapan tekanan besar yang melanda seluruh kapal. Meskipun ketiga dewa itu jelas memiliki kekuatan yang jauh di atas mereka, wajahnya tetap tenang tanpa sedikit pun ketakutan. Berbeda dengan Zhou Ning dan Shusan Ni, Master Wang, Zhou Lou, dan yang lainnya mulai merasakan beban luar biasa di tubuh mereka. Melihat itu, Zhou Ning hanya mengangkat tangannya sedikit, dan sebuah formasi transparan langsung terbentuk, menahan tekanan itu sepenuhnya. "Menarik ... Jadi ini adalah kekuatan dewa peringkat bintang 2? Setidaknya setara dengan Kaisar Dewa Puncak!" Zhou Ning bergumam, matanya berbinar penuh perhitungan. Liu Xing mengangkat alisnya, terkejut melihat betapa mudahnya Zhou Ning menahan tekanan yang seharusnya bisa membuat para dewa biasa berlutut. "Oh? Sepertinya kau bukan semut biasa," ucapnya mulai sedikit tertarik.Hu Wan tertawa keras, suaranya menggema di udara. "Hanya beberapa semut rendahan, kalian tidak perlu melakukan apapun. Aku sendiri
Xiao Bai berdiri di tengah ketundukan para beast dengan penuh kebanggaan. Mendapatkan segel tahta dewa berarti dia telah diakui sebagai penguasa klan rubah yang baru. Posisi klan rubah di dunia kultivasi bahkan setara dengan klan naga dan klan Phoenix, ketiga klan itu, diakui sebagai klan tertinggi di semesta. Masing-masing memiliki dominasi dan pengaruh yang menakutkan."Akhirnya, aku menembus puncak raja dewa dan mendapatkan segel tahta dewa ini," ucap Xiao Bai, menatap langit dengan mata penuh keyakinan.Tiba-tiba, sekilat perasaan tak nyaman melintas di benaknya. Naluri dan persepsinya yang juga telah diperkuat bisa merasakan bahwa sekarang Zhou Ning sedang berada di dalam bahaya."Gawat! Kakak!" Serunya cemas, auranya meledak ganas. Tanpa ragu, tubuhnya melesat seperti meteor, menembus langit, menuju ke perbatasan dimensi yang dilalui Zhou Ning sebelumnya.Hanya beberapa saat saja dia sampai di perbatasan dimensi, simbol larangan yang mendominasi hukum segera memenuhi tubuhnya.