Pada malam yang gelap itu, suara gemuruh angin menjadi kengerian. Segera sebuah aura kuat berkumpul di tangan Zhou Ning. Semua yang hadir merasakan kehadiran aura kuat yang menakutkan itu.Dari dalam tanah, jiwa-jiwa yang kesakitan merangkak naik. Mereka datang dengan aura kegelapan dan ancaman.Di bawah kendali Zhou Ning, jiwa-jiwa itu segera merayap pada tubuh-tubuh para prajurit tuan putri."Hahaha!" Zhou Ning tertawa besar.Di dalam kereta, bibir lembut tuan putri bergerak membaca sajak-sajak mantra suci. Di tangannya butiran aura suci mulai berkumpul.Sebelum energi suci terkumpul sempurna, jiwa-jiwa hitam itu tiba-tiba menghilang. Hal itu membuat tuan putri kebingungan."Mereka semua menghilang? Padahal aku belum melakukan apapun, kenapa bisa--" ucapan tuan putri terhenti, tiba-tiba saja Zhou Ning berteriak hebat."Aaaa!"Apa itu? Pikir putri seraya mengaktifkan mata tembus langit untuk melihatnya."Pergi dari tubuhku!" Desak Zhou Ning pada kekuatan gelap yang saat itu sedang m
'Seharusnya tadi aku mendengarkan Meng Xiao, ini benar-benar memalukan!' tuan putri membatin. Dia menyesal tidak mendengarkan nasihat pelayannya tadi.Saat sedang menyerap darah tuan putri, kekuatan gelap yang menguasai tubuh Zhou Ning itu terkejut. Darah tuan putri ternyata begitu kuat, hingga mampu membakarnya dengan hebat."Arrrgggh!" Kesadaran kekuatan gelap itu berteriak kesakitan di dalam diri Zhou Ning. Meski dia tak lenyap, kekuatannya terus saja melemah.Lautan jiwa yang menenggelamkan kesadaran Zhou Ning pun seketika menghilang. 'Apa yang terjadi?!' Batin Zhou Ning yang tiba-tiba sadar. Perhatiannya langsung tertuju pada sosok wanita cantik yang ada di depan wajahnya.Tuan putri itu nampak kesal. Tapi dia tak bisa melakukan apapun, tenaganya semakin lemah setelah darahnya diserap oleh Zhou Ning.'Siapa wanita ini?' Pikir Zhou Ning seketika.Dengan suara lemah tuan putri bicara, "menyingkirlah dari tubuhku!" ucapnya dengan wajah memerah, dia malu, marah sekaligus kesal.'Ast
Meng Xiao merentangkan sebelah tangannya di depan Gu Ji, mencegahnya untuk tidak mengambil langkah lagi."Meng Xiao kenapa kau menahanku?" Tanya jendral Gu Ji, tak mengerti alasan Meng Xiao menahannya.Meng Xiao lalu melangkah ke dekat kereta tuan putri, "Apa yang kau katakan itu benar!" Tanyanya dengan suara lantang."Ya!" Jawab Zhou Ning segera.Mendengar itu, Meng Xiao pun segera menyatukan kedua tangannya, "kalau begitu mohon bantuan senior! Jika senior memerlukan sesuatu, jangan ragu untuk mengatakannya, saya akan berusaha untuk mencarinya!" Ucapnya. Meski Meng Xiao tak percaya sepenuhnya, tapi dia menyadarinya, kecil kemungkinan Zhou Ning berbohong. Karena yang kuatlah yang menentukan aturan, Zhou Ning bisa saja membunuh mereka daripada berkata bisa menyembuhkan penyakit tuan putrinya."Meng Xiao! Sebenarnya apa yang sedang kau lakukan ini?" Tanya Gu Ji dengan heran, raut wajahnya kesal dan tak mengerti."Jendral Gu, dia mengatakan bisa menyembuhkan penyakit tuan putri," jelasny
Teknik kultivasi Dewi salju, penguasa agung dari semua seni es. Teknik Yin ekstrim yang mengolah meridian menjadi senjata pertahanan yang mengerikan. Dengan penyerapan energi Yin paling murni, selama kenaikan ranah, dantian akan ditingkatkan ke tingkat yang paling ekstrim yang membuatnya memiliki 10 lapisan kuat pelindung dantian.Teknik kultivasi ini akan memperkuat tubuh hingga ke tingkat artefak roh suci. Apalagi dengan darah suci kuno dan roh permaisuri salju miliknya, teknik ini akan menjadikannya seorang ahli roh atribut salju terkuat. Zhou Ning lalu mengeluarkan sebuah kalung dari cincin dimensinya, lalu memakainya di leher tuan putri itu. "Tidak peduli dimanapun kau berada, aku akan selalu menemukanmu, sekali lagi maaf karena berbuat tidak sopan padamu," bisiknya.Zhou Ning pun keluar dan melemparkan sebuah gulungan kertas pada Meng Xiao, "ambil ini, ikuti saja resep obat yang ada di sana, maka dia akan sembuh sepenuhnya, oh ya ini," cahaya emas melesat dari jari Zhou Ning ke
Melihat itu Zhesswa terdiam, diam-diam dia mengaktifkan kemampuan mata iblis kuno miliknya untuk melihat Zhou Ning. Namun saat itu juga kemampuan mata iblis kunonya hancur saat melihat sosok mengerikan di dalam diri Zhou Ning. "Makhluk apa itu!" gumamnya dengan wajah ketakutan. Tubuhnya gemetar.Saat itulah Zhesswa sadar bahwa tak mungkin baginya mengalahkan Zhou Ning.Dia lalu berdiri dan menggenggam tangannya kuat. Seketika tanda budak yang ada di dahi prajurit iblis aktif dan meledak, puluhan prajurit iblis dalam sekejap menjadi debu hitam di udara."Kau ternyata--" Zhou Ning tak bisa berkata-kata lagi. Melihat Zhesswa melakukan itu membuatnya sangat terkejut. Zhou Ning tak menyangka kalau dia akan melakukan itu pada sesama rasnya sendiri.Setelah menghabisi prajurit iblis dengan tangannya sendiri, Zhesswa lalu menyatukan kedua tangannya dengan penuh hormat, "Senior! Saya akan berada di pihak anda, tolong ampuni nyawa kecil saya ini!" Ucapnya sembari menundukkan kepala.Tanpa bic
Ratusan bola lava yang dikendalikan oleh Zhesswa menghujani gunung hitam hingga seluruhnya hancur, terkubur dalam lautan lahar api yang menyala.Seluruh kristal hitam, menara-menara pengendali jiwa, monster darah, bahkan kolam pengorbanan darah pun lenyap di dalamnya.Tubuh Zhesswa gemetar, "Aku tidak percaya ini," gumamnya lalu melanjutkan, "Gunung hitam, wilayah kekuasaan raja iblis Levanoor yang bahkan sekte besar pun tidak berani menyentuhnya, sekarang aku menghancurkannya dengan tanganku sendiri, setelah ini, mustahil aku kembali ke alam iblis lagi, pemuda itu benar-benar orang yang mengerikan! Dia hanya seorang pemuda yang bahkan belum dewasa, bagaimana bisa berpikir dengan cara sempurna seperti ini! Dia bahkan sangat kuat!" Di udara, Zhesswa dengan bola lahar di tangannya menatap tempat itu.Zhesswa lalu menghela nafas, "sayang sekali, kristal hitam ini sekarang menjadi sia-sia, padahal dengan kristal hitam sebanyak ini aku bisa--" Zhesswa segera menggeleng untuk menghilangkan p
"Apa sekarang kau mengerti tuan Gu?" Tanya Zhou Ning sembari menatap mata Gu Ping dengan lekat.Gu Ping menganggukkan kepalanya pelan, dia menjadi tenang, kemarahan dan kebencian yang melonjak tadi, kini sudah menghilang, "rupanya begitu, maafkan aku, aku terlalu impulsif, setiap kali melihat makhluk itu, aku kehilangan kendali," ucapnya sambil menyatukan kedua tangannya."Tuan Zhou sebenarnya apa yang terjadi padamu tadi-- oh! maaf jika saya--""Tidak masalah, aku akan menceritakannya padamu, sebenarnya aku memiliki inti iblis di tubuhku," jawab Zhou Ning."Apa!" Gu Ping dan Lu Ze spontan kaget mendengar itu."Inti iblis? Bukankah itu sesuatu yang hanya bisa dimiliki oleh ras iblis yang memiliki bloodline kuat! Bahkan kau seorang manusia? Apa kau ibli--""Maaf menyelamu tuan Gu, sepenuhnya aku adalah manusia," sela Zhou Ning seketika."Tapi bagaimana bisa, ini benar-benar mustahil," gumam Gu Ping, sulit mempercayai itu."Tuan, lalu ... Dantian?" Tanya Lu Ze."Sebenarnya aku memiliki
Hari itu, sinar matahari menyinari arena di tengah kota besar yang dipenuhi oleh pemuda yang akan mengikuti ujian untuk masuk ke Akademi Roh Seribu Angin. Zhou Ning dan Lu Ze tiba di depan gerbang yang besar, menatap sekeliling tempat sesak oleh para peserta. Zhou Ning berkata, "Di sini benar-benar ramai rupanya.""Mhm! Benar tuan, baru pertama kali saya melihat ahli roh sebanyak ini!" Sahut Lu Ze sambil menatap ke sekeliling tempat itu.Salah seorang pemuda berpakaian serba putih, Lin Xia, dengan ramah menyapa Zhou Ning dan Lu Ze, "Hai, kalian dari mana? Oh! Aku Lin Xian, murid dari keluarga Lin, senang bertemu kalian."Zhou Ning tersenyum, "Mhm, aku Zhou Ning, dari desa gurun," jawabnya."Setiap ujian dari akademi roh seribu angin di adakan, ahli roh dari seluruh penjuru akan berdatangan, pada saat ini yang di andalahkan bukan hanya kekuatan, saya benar kan?""Ya mungkin," jawab Zhou Ning, sedikit heran, untuk apa Lin Xian membicarakan itu."Saat bertanding melawan banyak peserta,
“Kau cukup pintar, aku mengampunimu kali ini,” ucap Lan Yue seraya mengambil kunci di tangan Liu Zheng. Dia sedikit melirik lalu memperingatinya, “Tapi ingat, jika hal ini terulang lagi di masa depan, aku tidak akan segan untuk memberitahu Kakak kalau kau tidak melakukan pekerjaanmu dengan benar.”Liu Zheng segera mengangguk cepat, “Tentu, Nona! Saya akan memastikan ini tidak akan terulang lagi.”Lan Yue kemudian mengaktifkan giok di tangannya, sinar lembut memancar dari benda tersebut, dan dalam hitungan detik, seluruh rombongan telah berpindah ke dalam wilayah kamar utama. Kamar terbaik yang disediakan khusus untuk tamu-tamu terhormat yang memiliki status tinggi di benua Tianluo.Lan Yue menurunkan tangannya perlahan ketika cahaya dari giok di telapak tangannya mulai meredup. Aroma anggrek yang samar segera menyambut, mengalun lembut bersama kehangatan ruangan yang dipenuhi dinding giok biru dan tirai-tirai sutra tipis."Cendekiawan muda, silahkan."Zhou Ning mengangguk pelan, meman
Pelayan itu terjatuh dengan wajah menghantam lantai, hidungnya berdarah. Ia bangkit dengan marah, menunjuk ke arah Lan Yue dan rombongan Zhou Ning sambil berteriak, “Beraninya kalian membuat keributan di sini! Kalian kira kalian siapa? Hanya sekelompok dewa rendahan, berani datang ke penginapan keluarga Lan yang terhormat! Sadarilah tempat kalian!”Dia mengangkat dagunya dengan sikap angkuh, kembali berteriak, “Jangan harap kalian akan pergi dengan mudah! Kalian akan menyesal telah datang ke sini.”Lan Yue penuh geram, mengeluarkan sebuah lambang giok berukir. Tanpa sepatah kata, dia memperlihatkannya di hadapan pelayan itu. "Lihatlah dengan matamu! Apa ini!"Tubuh pelayan itu langsung menegang, wajahnya memucat. Setelah menelan ludah, dia membungkuk panik sambil berkata tergesa-gesa, “La-lambang keluarga besar Lan? S-saya mohon maaf! Saya tidak tahu—sungguh tidak tahu!”Lan Yue menundukkan sedikit kepalanya, menatap seperti memandang semut. “Jadi… apakah kamar di penginapan benar-ben
"Apakah kita benar-benar salah? Bagaimanapun merekalah yang telah menyelamatkan kita," timpal kultivator lain dengan nada bimbang."Itu benar, pemuda itu bisa menyelesaikan teka-teki teka-teki kuno, mungkin dia memang memiliki kemampuan untuk membantu kelima cendekiawan itu.""Bagaimana mungkin? Apa kalian bodoh? Memahami konsepsi beladiri lebih sulit dari menerobos ranah kultivasi. Bukankah kalian melihatnya sendiri, pemuda itu hanya dewa bintang empat. Bagaimana caranya dia membantu kelima cendekiawan itu sekaligus? Memang kenapa jika dia bisa menyelesaikan teka-teki kuno, paling-paling dia hanya beruntung," sanggah Mo Kun dengan nada meremehkan, wajahnya menunjukkan rasa tidak suka.Kedua tangannya mengepal, dia sebenarnya merasa sangat iri pada Mo Tian dan Mo Yang, mereka menjadi pahlawan sedangkan dirinya, hanya bisa menatap dari bawah saja. 'Atas dasar apa? Kita sama-sama putra keluarga Mo, kenapa kalian memiliki bakat yang lebih menonjol dariku! Aku tidak bisa menerima ini,' p
Langit berwarna merah darah menggantung di atas benua besar bernama Tianzhou, benua ke-37 yang dilalui oleh Wu Li. Daratan yang dulunya subur kini berubah menjadi lautan api dan reruntuhan. Teriakan putus asa menggema dari segala arah, kota-kota raksasa tak lebih dari debu beterbangan. Pegunungan agung runtuh, sungai-sungai meluap membawa arus mayat. Wu Li melangkah tanpa suara, namun setiap jejak kakinya menyebabkan retakan besar di tanah. Api neraka muncul dari bekas langkahnya, melahap apapun tanpa menyisakan abu. Di bawah kehendaknya, Jiwa-jiwa yang berhamburan dari tubuh-tubuh yang mati berubah menjadi jiwa jahat yang saling melahap satu sama lain. Saat jiwa-jiwa jahat yang lebih kuat terbentuk, mereka berlutut, menundukkan diri sepenuhnya kepada Wu Li, "yang mulia," sebut mereka serempak."Hahahaha, kalian katakan mengapa ini sangat menyenangkan?" tanya Wu Li dengan suara berdesis yang penuh dengan aura mematikan. Tawanya penuh dengan kegelapan, mencerminkan kesenangan dari de
"Cendekiawan muda... Baiklah," jawab Lan Yue dengan nada sedikit kecewa namun tetap menghormati keputusan Zhou Ning. Dia tahu bahwa pemuda di hadapannya ini memiliki pertimbangan yang lebih jauh.Keempat cendekiawan lainnya saling bertukar pandang, kemudian mengangguk serempak, menarik kembali aura spiritual mereka yang sempat bergejolak. Mereka mengerti maksud Zhou Ning. Terlalu banyak perhatian justru bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. "Cendekiawan muda," ucap salah satu dari mereka dengan nada tak nyaman, "kami minta maaf! Kami hanya merasa tidak tahan dengan orang-orang tidak tahu terima kasih ini!""Tidak masalah," jawab Zhou Ning singkat, dia tak mempermasalahkannya sedikitpun.Kedua mata Zhou Ning memicing, dia tiba-tiba saja merasakan sebuah firasat buruk, hatinya merasa begitu gelisah. Sama sepertinya, Roh Kaisar Legendaris juga merasakan hal yang sama. Karena keadaan tidak lagi terkendali, Roh Kaisar Legendaris tidak bisa lagi menyembunyikannya, dia segera membicar
"Mereka semua harus membayar seluruh perbuatan jahat mereka." Begitu Zhou Ning memasukkan keempat jiwa ahli Roh Jahat ke dalam roda perputaran, suara teriakan lansung terdengar. Mendengar itu, seringai senang terbit di wajah Lan Yue. Dalam pandangan mata yang dingin, suaranya berdesis, "itulah yang pantas kalian dapatkan, dan jangan berpikir itu cukup. Karena itu tidak akan pernah mengembalikan nyawa dari orang-orang yang telah kalian bunuh."Lan Yue menghadap Zhou Ning, menyatukan kedua tangannya dengan rasa tulus penuh penghormatan, "cendekiawan muda, atas nama rakyat kota Tianluo saya berterimakasih atas bantuan anda, jika bukan karena anda, kami semua pasti mati."Seorang kultivator yang berdiri tak jauh dari mereka mengerutkan kening dan bertanya dengan heran, "bukankah kelima cendekiawan yang menyelamatkan kita, mengapa dia berterima kasih kepada pemuda itu?""Semuanya, sebenarnya cendekiawan mudalah yang membantu kami. Dialah yang menyelamatkan kita semua," ucap Mo Tian dalam
Mo Xuan menggunkaan darahnya sendiri untuk mengaktifkan benda tersebut. Sesaat setelah darah Mo Xuan menyentuh permukaannya, artefak spiritual bersinar tajam. Segel-segel kuno yang terukir di atasnya menyala satu per satu, membentuk pusaran cahaya yang bergetar hebat. "Ingin Kabur?! Semuanya! Hentikan dia!" seru Zhou Ning, gegas bertindak. Dia bersama dengan tiga cendekiawan lainnya berusaha untuk mencegahnya. Akan tetapi terlambat, artefak spiritual telah bangun sepenuhnya, tidak ada yang bisa menghentikannya."Mo Xuan! Apa yang kau lakukan!" Teriak Luo Qinglan dengan penuh kecemasan. Saat artefak spiritual pecah di udara, energi keunguan menyelubungi tubuh Luo Qinglan, membentuk pusaran spasial yang menyedotnya ke dalam."MO XUAN!!" teriakan terakhir Luo Qinglan menggema saat seluruh tubuhnya masuk ke dalam pusaran spasial tersebut.Zhou Ning beserta ketiga cendekiawan mencoba menangkapnya, akan tetapi mereka gagal. Rantai spiritual yang mereka keluarkan hancur begitu masuk ke dal
"Tetua Gu? Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Shen Bao saat menemukan Gu Heng di sampingnya.Tanpa menjawab pertanyaan, Gu Heng segera memeriksa denyut nadi petinggi sekte tubuh surgawi itu. Dia menemukan banyak kekacauan di dalamnya, racunnya menyebar dengan cepat, "Guru Shen, Kau diracun!""Mhm, aku tau.""Makan pil ini untuk mencegah racunnya menyebar," Sesaat kemudian dia berucap lagi, "jangan salah paham, cendekiawan muda yang memintaku untuk menyembuhkanmu. Jika bukan karena perintah cendekiawan muda, aku juga malas melakukannya.""Oh.. Jadi Begitu. Cendekiawan muda sangat kuat, dan dia juga memiliki hati yang baik. Beruntung memilikinya di saat seperti ini.""Mhm."Shen Bao berkeringat dingin, proses menetralisir racunnya cukup menyakitkan, dia merenung sejenak lalu kembali bersuara. "Gu Heng kau sangat hebat. Walaupun kita semua mendapatkan bantuan, tapi kau berhasil membangkitkan konsepsi dharma yang lebih kuat. Kami hanya bisa meningkatkan kekuatannya beberapa tingkatan."
Pada gerakan pertama yang dia lakukan, energi pedang yang memancarkan cahaya keperakan bergerak dalam satu waktu, menyayat seluruh ilusi yang ada di sekelilingnya. Dalam sekejap, Alam Bunga Mayat yang tadinya menakutkan mulai retak dan hancur. Kelopak-kelopak hitam dan merah darah yang menjulang tinggi di depannya runtuh. Bisikan-bisikan menyesatkan menghilang, digantikan oleh desingan pedang yang membelah udara. Bai Lian memekik kaget, hancurnya ilusi alam bunga mayat juga memberikan serangan balik yang besar pada dirinya. "Bagaimana bisa? Dia menghancurkan ilusiku secepat ini!" menggertakan gigi geram, wajahnya menjadi pucat, dan sebagian rambutnya memutih dalam sekejap. Sementara itu, kedua mata Lan Yue masih penuh konsentrasi, dia mengangkat pedang di tangannya tinggi, lalu mengarahkannya menuju Bai Lian, sambil berseru, "Tarian Pedang Tak Terpatahkan, gerakan kedua! Sembilan tebasan Nadi Kuno!"Serangannya meluncur dengan kecepatan luar biasa. Sembilan tebasan, sembilan seranga