Dengan penuh kecemasan, Gu Ping melesat bagaikan kilat menuju paviliun, Raja Perang Yan di sisinya. Sesampainya mereka di sana, pemandangan mengerikan nampak di segala tempat. Paviliun hancur berantakan, dan Rong Xuan, istri tercinta Gu Ping, tergeletak terluka parah.Wajah Gu Ping seketika memucat pasi, diwarnai rasa takut dan panik yang mencekam. Dia berlari menerjang puing-puing, memeluk Rong Xuan dengan erat."Rong Xuan! Aku akan menyembuhkanmu," bisiknya penuh kasih."Tu-tuan," ucap Rong Xuan dengan sisa-sisa kekuatannya, berusaha berbicara lagi. "Putri kita ... iblis itu ... dia mengambil putri kita, tuan putri kita."Kata-kata itu bagaikan api yang membakar amarah Gu Ping. Kedua tangannya mengepal erat, gemetar menahan amarah yang menggelegar. Dia menahan diri, fokusnya sekarang hanya untuk menyembuhkan Rong Xuan tercintanya.Gu Jian tiba di paviliun yang hancur itu. "Apa yang terjadi di sini?" tanyanya, terpaku melihat kekacauan dan Gu Ping yang menyembuhkan istrinya dengan pe
Kaisar Iblis Levanoor, menggerakkan jarinya pelan. Gerakan kecil itu, bagaikan riak dalam kolam jiwa, menandakan sebuah perintah tanpa suara. Perintah itu segera di terima oleh Muolan Rou, dia menundukkan kepalanya lebih dalam, lalu memejamkan matanya dan menghilang dalam sekejap.Kaisar iblis Levanoor dengan tali energinya, menarik Tubuh Gu Nian Yin untuk mendekat ke arahnya, matanya memejam, membiarkan aroma tubuh Gu Nian Yin yang harum merasukinya, membangkitkan rasa haus yang tak terpadamkan dalam dirinya."Tubuh Aura langka, jika aku berhasil menyerapnya, maka aku akan naik ke ranah dewa iblis dalam sekejap, Saat itu terjadi, siapa yang bisa menjadi lawanku di benua ini! Lalu aku akan naik ke benua Tianyan, tempat di mana seharusnya aku berada!" Ucapnya penuh keserakahan. Dia melirik ke arah Wu Xia, tapi dia tak melihat apapun karena segel kegelapan ilahi menutupi seluruh energi suci gadis kecil itu, Levanoor juga memeriksa tubuh Zhou Lou dan Lu Ze, tapi dia tak menemukan apapun.
Zhou Ning berdiri tegak, asap pertempuran masih mengepul di sekitarnya. Dengan domain angin yang dikecilkan sekecil mungkin, Zhou Ning dapat melihat menembus ke dalam alam jiwa Zhou Lou, Wu Xia, Gu Nian Yin, dan Lu Ze. Jiwa mereka terbungkus oleh rantai kegelepan.Sebutir kesadaran yang berkilauan, bagaikan berlian cemerlang, keluar dari tubuh Zhou Ning. Ia membelah cahaya kesadarannya menjadi empat.Masing-masing kesadaran, bagaikan meteor yang meluncur menembus malam, memasuki tubuh Zhou Lou, Wu Xia, Gu Nian Yin, dan Lu Ze.Di dalam diri mereka, Zhou Ning menjelma menjadi dirinya sendiri. Tanpa keraguan, dia menjelajahi arus kegelapan, mencari sumber-sumber rantai kegelapan yang membelenggu jiwa-jiwa mereka.Perlahan, ia menemukannya. Rantai kegelapan yang tebal dan kuat, melilit erat jiwa-jiwa itu, mengunci total energi kehidupan mereka. "Kakak, aku akan mengeluarkanmu, maaf kak aku terlambat, maafkan aku," ucap Zhou Ning seraya menggenggam rantai kegelepan dengan kuat, api merah
"Akh! Bocah! Apa yang kau lakukan! Apa kau ingin membunuhku!" Teriak pangeran suci iblis kesal, menggertakkan gigi geram.Dia memanggil Zhou Ning sekali lagi, "Heyyy! Akhh!" Energi Devenity kembali menyambarnya, dan itu tidak berhenti.Slapsh!Tubuh kesadaran Zhou Ning muncul di hadapannya, dalam satu langkah dia menghilang lalu tiba tepat di depan pangeran suci iblis, "Cepat katakan! Mengapa kaisar iblis dari sebuah kekaisaran yang besar sampai turun tangan langsung untuk menyerang sebuah akademi roh yang kecil, tidak mungkin kau tidak mengetahui sesuatu kan?" Zhou Ning bertanya dengan dingin."Mana aku tahu!" jawab pangeran suci iblis tak peduli, dia menatap Zhou Ning dengan kesal.Melihat tingkah pangeran suci iblis, Zhou Ning penuh geram, aura tubuh kesadarannya seketika membara, wajahnya penuh sangar, di atas kepala pangeran suci iblis, energi devenity berputar lebih cepat, lalu turun dengan petir-petir yang ganas.Blaaarrr!"Wuaakhh!" Pangeran suci iblis menjerit dahsyat, energi
Langit di atas Akademi Roh diwarnai semburat merah jingga saat matahari mulai terbit. Sinar mentari yang hangat menembus awan kelabu, seolah ingin menghapus jejak kelam malam sebelumnya. Di lapangan utama, mereka berkumpul, wajah-wajah mereka tegang di bawah sinar mentari yang redup. Pertempuran sengit melawan Kaisar Iblis Levanoor masih segar dalam ingatan mereka, meninggalkan luka dan kekhawatiran. Terlihat beberapa guru sedang berbincang-bincang, dan beberapa murid sedang mengumpulkan puing-puing."Setelah apa yang terjadi tadi malam," ucap Guru Tua Bai, suaranya bergema di antara para pengajar, "banyak mata akan tertuju ke akademi ini. Beberapa orang akan datang untuk mengincar keuntungan. Kita harus waspada, terlebih saat Kepala Sekolah tidak berada di akademi sekarang.""Berkat orang itu kita menang, semua ini seperti keajaiban," sahut yang lainnya."Lega rasanya, semuanya sudah baik-baik saja."Beberapa guru juga mengangguk setuju, salah seorang guru menyela, "apa ada yang men
"Apa yang dia katakan, apa dia sedang menuduh kepala sekolah?""Tapi dia tidak salah, kemana kepala sekolah, kenapa dia tidak muncul?""Itu benar, itu benar."Beberapa murid berbisik di kejauhan, mereka mulai berpikir banyak hal, banyak yang menatap ke arah Fu Wualing, menunggu jawabannya.Mendengar para guru dan murid mulia berbisik, Raja Perang Yan segera melirik dengan tatapan tajam, membuat semua orang terdiam seketika.Fu Wuliang mengangkat kepalanya, matanya diliputi kecemasan. "Bukan begitu, tuan Zhou," bantahnya dengan panik. "Kepala Sekolah bukanlah orang yang lalai. Saat ini, beliau sedang menjalankan misi penting di Dimensi Kekosongan. Misi ini merupakan perintah wajib dari Awan Pengawas Langit, dan tak ada satu akademi pun yang berani menolaknya. Kami semua sangat khawatir karena Kepala Sekolah belum kembali hingga saat ini. Kami hanya bisa berharap beliau baik-baik saja.""Hyyhh," Raja Perang Yan menggeleng pelan, "kalian semua benar-benar, awalnya kami ingin merahasiakan
"Ekhem," Zhou Ning berdeham kecil, menyadarkannya.Fu Wuliang dengan wajah memerah malu segera bangkit dan menyatukan kedua tangannya, "membuat anda melihat hal seperti ini, maafkan saya," ucapanya sambil menundukkan kepalanya."Tidak apa-apa," Zhou Ning menjawab dengan tenang. "Tapi aku ingin meminta tolong padamu.""...." Zhou Ning terdiam sejenak ketika merasakan banyak mata menatap ke arahnya. "Bisakah kita bicara di tempat lain?" Ajaknya."Tentu saja!"Fu Wuliang mengantarkan Zhou Ning ke ruangan pribadinya. "Tuan Zhou, di sini Anda bisa berbicara dengan tenang. Tak ada yang bisa mendengarkan kita," ucapnya, mengibaskan tangannya dengan pelan. Seketika, ruangan itu diselimuti oleh penghalang magis yang kuat.Zhou Ning mengeluarkan seluruh lingkaran-lingkaran biru yang dibawanya. Dia kemudian memecahkan satu lingkaran dengan gerakan tangan yang halus. Energi yang kuat berkumpul, dan dari lingkaran itu, Lu Ze muncul dengan penuh semangat."Iblis! Aku takkan membiarkanmu lolos! Hiyy
"Ha!" Gu Ping terhuyung ke lantai, lututnya gemetar karena rasa terkejut yang luar biasa. Keringat dingin membasahi dahinya. "M-mustahil... Dia membuat formasi seperti itu secepat ini? Aku yakin kaisar puncak sekalipun takkan mampu menembusnya!" gumamnya, panik menghapus keringat dingin di dahinya.Zhou Ning menatap formasi buatannya dengan penuh kepuasan. "Bagus sekali. Kekuatanku telah meningkat pesat sebelumnya. Akhirnya aku bisa membuat formasi pembunuh dewa ini! Dengan begini aku bisa pergi dengan tenang," bisiknya pada diri sendiri, senyum tipis menghiasi bibirnya. "Sekarang, tujuanku adalah reruntuhan kuno iblis! Secepatnya aku akan mendapatkan air abadi dan menyelamatkan kakak, lalu Wu Xia!"Whoosh!Zhou Ning menghilang bagaikan asap tertiup angin, meninggalkan kekosongan di udara. Hanya sesaat kemudian, dia muncul kembali di tempat yang sama, alisnya bertaut dalam kebingungan. "Apa yang terjadi? Mengapa teleportasi tidak bisa diaktifkan?" bisiknya, frustrasi mewarnai nadanya.
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m