"Ha!" Gu Ping terhuyung ke lantai, lututnya gemetar karena rasa terkejut yang luar biasa. Keringat dingin membasahi dahinya. "M-mustahil... Dia membuat formasi seperti itu secepat ini? Aku yakin kaisar puncak sekalipun takkan mampu menembusnya!" gumamnya, panik menghapus keringat dingin di dahinya.Zhou Ning menatap formasi buatannya dengan penuh kepuasan. "Bagus sekali. Kekuatanku telah meningkat pesat sebelumnya. Akhirnya aku bisa membuat formasi pembunuh dewa ini! Dengan begini aku bisa pergi dengan tenang," bisiknya pada diri sendiri, senyum tipis menghiasi bibirnya. "Sekarang, tujuanku adalah reruntuhan kuno iblis! Secepatnya aku akan mendapatkan air abadi dan menyelamatkan kakak, lalu Wu Xia!"Whoosh!Zhou Ning menghilang bagaikan asap tertiup angin, meninggalkan kekosongan di udara. Hanya sesaat kemudian, dia muncul kembali di tempat yang sama, alisnya bertaut dalam kebingungan. "Apa yang terjadi? Mengapa teleportasi tidak bisa diaktifkan?" bisiknya, frustrasi mewarnai nadanya.
Xiao Bai kembali menciut, dengan wajah yang tertunduk sedih menjawab Zhou Ning, "baik kak, aku hanya ingin membantumu, maafkan aku," ucapnya seraya berjalan mendekat dengan kaki kecilnya, lalu duduk dengan kepala yang menunduk sedih."Hyyyhh," Zhou Ning merendahkan tubuhnya, mengelus kepala dewa rubah itu, "Xiao Bai, aku membutuhkanmu untuk melindungi semua orang, karena itulah kau harus kuat, jika kau memberikan semua yang kau punya padaku, bagaimana kau akan melindungi mereka?"Xiao Bai mengangkat kepalanya dengan semangat baru, "benarkah kak, kau mengandalkanku?""Tentu saja! Kalau begitu tolong yah Xiao Bai.""Baik kak, kakak tenanglah, aku tidak akan membiarkan siapapun terluka.""Mhm, terimakasih Xiao Bai."Seketika, Zhou Ning menghilang di udara, meninggalkan jejak angin berdesir dan rasa takjub mendalam di hati semua orang yang menyaksikan, betapa luar biasa kekuatannya. Groaaaaaa!Xiao Bai meraung panjang, suaranya yang penuh semangat menggema di seluruh akademi roh. Dia ter
"Aku berhasil? Tapi apa ini?" Zhou Ning merasakan sekelilingnya. Di tengah reruntuhan kuno iblis mereka terjebak dalam badai pasir yang mengamuk ganas. Bukan pasir biasa, melainkan badai yang dipenuhi dengan energi magis mematikan. Setiap butiran pasir bagaikan pisau tajam yang siap merobek daging dan menembus jiwa."Pasir penghancur jiwa?" gumam Zhou Ning dengan mata berkilat. Dia memeriksa seluruh tempat dan menyadari bahwa pasir penghancur jiwa telah menutup semua jalan keluar."Tuan! Anda di sini? Tuan pergilah, benda ini sangat berbahaya! Aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi," Qianyu memperingati, suaranya nyaris ditelan badai. Tubuh putihnya penuh luka goresan akibat pasir mematikan itu. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha menahan pusaran pasir yang sedari tadi menerjang mereka.Sementara itu, Asthroth - roh beladiri Zhou Ning trus bertahan sedari tadi, melindungi Qianyu dari ganasnya amukan badai pasir yang terus mencoba melahap mereka. Asthroth yang berhadapan langsung deng
"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Qianyu dengan penuh kekhawatiran. Matanya mengamati Zhou Ning yang pucat pasi, "Apa yang sebenarnya terjadi sebelum Tuan tiba di sini?" bisiknya dalam hati."Aku baik-baik saja," Zhou Ning menjawab dengan suara serak. Dia segera menerapkan teknik 'nafas semesta', merasakan aliran energi magis mengalir di dalam tubuhnya. Dengan tarikan dan hembusan napas panjang, dia berusaha menarik energi dari alam sekitar dan menyalurkannya ke seluruh tubuhnya."Apa?!" Zhou Ning terpaku, matanya terbelalak lebar. Teknik pernapasan semestanya, yang biasanya mampu menarik energi spiritual langit dan bumi dengan mudah, kini terhambat. Badai pasir yang mengamuk di reruntuhan kuno iblis ini bagaikan benteng kokoh, mencekik aliran energi yang berusaha dia tarik.'Seperti yang kulihat dalam ingatan asing, pasir penghancur jiwa ini sangat ganas, hampir mustahil untuk keluar dari sini!' Zhou Ning bergumam dalam hatinya. 'Jika terus begini, seluruh energi ku akan terk
"Aku harus menyembuhkan kakak dan Wu Xia! Tidak akan kubiarkan apapun menghalangiku!"'Grrrttt!" Kedua mata Zhou Ning terpejam erat melawan badai pasir yang mengamuk. Pasir bagaikan jarum tajam menghujam perisainya, retakan demi retakan mulai menghiasi permukaannya. Rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya, dengan sisa tenaganya, dia fokuskan seluruh konsentrasinya untuk membentuk lingkaran teleportasi sekali lagi."Ada yang aneh dengan badai pasir ini, mereka hidup! Apa jangan-jangan makhluk itu!"Tiba-tiba, gemuruh hebat menyeruak, bagaikan raungan raksasa yang terbangun dari tidurnya. Pasir yang beterbangan tak lagi bergerak liar, melainkan berputar dan berputar, membentuk sosok makhluk raksasa, matanya merah membara, memancarkan aura kematian yang menusuk jiwa.Deg! Zhou Ning merasakan tekanan yang luar biasa, tatapan ganas sosok itu menghujam hingga ke dalam jiwanya."Ini ... Roh kaisar penghancur jiwa!" Ucapnya, nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya."Bahaya!" teriaknya s
Zhou Ning tersengal-sengal, berusaha mengatur napasnya. Di telapak tangannya yang gemetar, tergeletak butiran energi roh Asthroth yang hancur, "Asthroth ... Uhuk!" Sekali lagi, darah segar menyembur keluar dari mulut Zhou Ning. Kekuatannya terkuras habis dalam pertempuran sengit tadi. Pandangannya mulai kabur, dan dia hampir saja terjatuh ke tanah.Qinayu bergegas mendekatinya, ingin membantu. "Tuan! Saya akan membantu Anda!" serunya dengan panik, segera mengalirkan energinya pada Zhou Ning. Qinayu sendiri juga terluka parah, tapi dia tak memedulikan dirinya. Dia tak tahan melihat tuannya terluka begitu parah.Zhou Ning menggeleng lemah. "Hentikan, Qianyu!" tolaknya. Dia terpaku pada butiran energi roh Asthroth di telapak tangannya. Jari-jarinya yang gemetar menggenggam erat butiran itu, merasakan sensasi aneh, seolah-olah ada reaksi yang tak terduga. Butiran energi roh Asthroth yang terkena semburan darahnya, bercahaya redup, memancarkan cahaya keemasan yang lemah."Darahku?" gumamny
'Dewi air Zushena! Tentu saja, bagaimana mungkin dia tidak merasakan keberadaan Qianyu!''Apa yang kau inginkan sampai mengacaukan teleportasiku dan membawaku ke tempat ini!' Pikir Zhou Ning, dahinya mengkerut dengan raut wajah yang buruk, Energi kehancuran yang tak biasa merembesi istana bawah tanah, menusuk indera Zhou Ning. "Energi Roh Kaisar Penghancur Jiwa?!" Dia mendengus."Heh! Rupanya kau membawa kami ke sini karena itu, kau bahkan tak sabar untuk menguji kami, dasar Dewi bodoh! Tidak heran alam dewa menyebutnya Dewi gila, sudah sampai seperti ini pun dia masih ingin menguji kami?' Pikirnya ketika membuka kedua matanya yang pudar, seluruh tubuhnya telah penuh dengan aura, dan setiap hembusan nafasnya dipenuhi dengan energi."Baiklah, Dewi," bisiknya. "Mari bermain."Zhou Ning melirik ke arah Qianyu, mengamati teknik pemulihan raga kaisar iblis bekerja. "Penyembuhan diri yang luar biasa!" Dia tercengang.''Dugaanku benar, teknik pemulihan raga kaisar iblis akan membuat fisik ke
"Sepertinya ada sesuatu di dalam reruntuhan kuno ini yang berhubungan dengan Roh Kaisar, entah itu berkah atau kutukan, hyyh."Langkah kaki Zhou Ning terhenti di depan sebuah ruangan. Ruangan itu luas dan remang-remang, dihiasi dengan ukiran-ukiran rumit yang berputar seperti roda gigi. Ukiran-ukiran ini bukan sembarang hiasan, melainkan simbol-simbol kuno yang mewakili kekuatan para kaisar puncak.Zhou Ning mendekatkan diri ke salah satu ukiran, jarinya menyentuh permukaannya. Seketika, ruangan itu dipenuhi dengan cahaya redup. Di udara, gambar para kaisar puncak menyegel Roh Kaisar Penghancur Jiwa muncul dengan jelas. Para kaisar puncak dengan aura yang kuat berkumpul di depan altar batu hitam, di mana Roh Kaisar Penghancur Jiwa terikat dengan mantra kuno.Zhou Ning tertegun sejenak, dia merasakan energi magis yang kuat mengalir dari gambar tersebut, energi yang telah tersembunyi selama beratus-ratus abad."Tempat ini ...." Zhou Ning berbisik, merasakan hawa dingin menusuk tulangnya
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,
"Ada apa denganmu, bahkan kalah dari seorang dewa rendahan. Dasar tidak berguna!" Gerutu Hu Wan saat Yao Tian datang padanya. Tangan Yao Tian hampir hancur karena bertarung dengan Zhou Ning sebelumnya.Yao Tian memalingkan wajahnya dengan kesal, "kau mengatakannya dengan mudah. Dia jelas bukan dewa biasa, bahkan dari matanya aku bisa melihat, dia telah menjalani ribuan pertarungan hidup dan mati. Kau akan tahu jika bertarung dengannya, formasinya tidak bisa dihancurkan.""Hemmph! Ribuan pertarungan hidup dan mati? Aku sudah memeriksa daging dan tulangnya, dia hanya pemuda berusia dua puluh tahunan. Tingkatan apa yang bisa dia capai dengan waktu kultivasi sesingkat itu.""Apa? Tidak mungkin! Dengan kemampuannya, paling tidak dia adalah seorang dewa bintang 3, bahkan lebih tinggi."Hu Wan terkekeh, "Dewa bintang 3? Sungguh konyol. Coba kau lihat di sana, dia mungkin sudah mati di bawah racun saudara kedua."Mereka kembali memperhatikan racun kabut yang telah menutupi keseluruhan kapal m