'Benar juga, aku belum memikirkan rencana apapun, padahal memasuki Akademi seperti itu bukan hal yang mudah,' pikir Zhou Ning dengan serius.Saat Zhou Ning memikirkan jawaban pertanyaan Lu Ze, angin yang berhembus mengalihkan perhatiannya. Di bawah pepohonan rindang, waktu itu matahari sore memancarkan sinarnya di antara daun-daun yang bergoyang-goyang lembut oleh angin sepoi-sepoi. 'Semua ini seperti mimpi, hingga aku takut aku akan bangun dan melihat kegelepan lagi.' pikirnya lagi sembari mengambil daun yang terbang ke arahnya lalu membiarkan daun itu terbawa kembali oleh angin.Di tengah perjalanan mereka, seseorang memanggil dari belakang."Tuan! Kakak! tunggu!" panggil Wu Xia di belakang mereka. Wu Xia nampak terengah karena berlari.Mendengar panggilan Wu Xia keduanya pun menoleh."Wu Xia?" Gumam mereka serempak. Keduanya pun berjalan mendekati gadis manis itu."Wu Xia apa yang kau lakukan disini?" tanya Zhou Ning dengan suara yang lembut."Ini untuk tuan, sebagai tanda terimak
"Bukankah ini sebuah pola?" Tanya Lu Ze penasaran."Mm benar.""Pola apa ini tuan?""Nanti kau akan tahu, antarkan aku ke tempat transaksi yang bagus!""Oke." Tak berapa lama kemudian mereka pun sampai di sebuah cabang serikat dagang. Sebuah gedung yang cukup besar. Di tempat itu banyak ahli roh dan pembisnis yang berdatangan masuk dan keluar dari sana. "Tempat menjual yang bagus tentu saja adalah tempat ini, salah satu alasan kota besar maju dengan pesat, adalah serikat dagang, mereka memiliki ramuan spiritual, senjata, dan barang unik lainnya, mereka juga membayar mahal untuk barang berharga! Mereka punya barang-barang terbaik!" Ucap Lu Ze dengan semangat.Sementara itu, di depan pintu serikat dagang, saat Sun Bing bersiap untuk memasuki cabang serikat dagang bersama dengan sekelompok orang penting, dia tak sengaja melihat Zhou Ning dan Lu Ze di kejauhan, dia tidak bisa menyembunyikan niat jahat dalam pandangan matanya. Meskipun jarak mereka cukup jauh, tatapan tajam Sun Bing tertu
Saat Zhou Ning melihat itu, matanya membulat penuh dengan kemarahan, wajahnya berubah menjadi gelap, rasa amarah di dadanya melonjak. Tiba-tiba, Zhou Ning sudah berdiri tegak, kakinya terangkat cepat membentuk lingkaran setengah magis di udara, memancarkan cahaya biru yang seperti kilat. Dalam sekejap mata, semua penjaga yang sedang menghajarnya tiba-tiba terbang mundur secara bersamaan. Di kejauhan, Sun Bing menatap kesal hingga wajahnya mengkerut marah, "Apa! Dasar para penjaga tidak berguna! Memang sesulit apa melawan satu orang! Sial! Sial! Sial!" Pikirnya geram, seraya masuk ke dalam cabang serikat dagang. Setelah mengalahkan semua penjaga di sekelilingnya, tatapan Zhou Ning beralih sangar pada penjaga berbadan kekar yang tadi menyakiti Lu Ze.Suara pelan namun menakutkan pun keluar dari bibir Zhou Ning, "kalian benar-benar, hhh ...." Bahkan nafas yang keluar darinya pun terdengar menakutkan.Tatapan mata Zhou Ning yang tajam dan mengancam membuat penjaga berbadan kekar itu ter
Melihat reaksi Klove di depannya, Zhou Ning tersenyum sambil melipat tangannya santai. Mata Zhou Ning yang awalnya melihat ke arah Klove berpindah ke arah penjaga kekar yang sedari tadi terus menyalahkannya.Melihat itu, Klove langsung bertindak pada semua bawahan yang tadi menyerang Ray, "Kalian semua dipecat! Lalu usir orang ini dari hadapanku! Aku tidak mau melihatnya lagi!" Ucapnya lalu berubah pikiran, "Tidak! Tunggu dulu!" Ucap Klove seraya mendatangi penjaga kekar yang sedari tadi terus mengatai Zhou Ning.Melihat itu, Zhou Ning sedikit penasaran. Kenapa Klove tiba-tiba berubah pikiran dan mendatangi penjaga berbadan kekar itu. 'Apa yang sedang dia pikirkan?' pikir Zhou Ning dengan heran dan penasaran.Penjaga berbadan kekar itu tersenyum melihat Klove mendatanginya, dia merasa menang dan yakin kalau Klove tidak akan melakukan apapun padanya. 'Hehe, aku tau itu, dia tidak mungkin bertindak padaku, orang bodoh ini terlalu peduli dengan bawahannya hingga aku bisa dengan mudah mema
"Tuan, tolong katakan sesuatu," ucap Klove dengan senyuman gemetar."Baiklah, aku menyetujuinya, tapi aku punya satu syarat, kau tidak boleh memberitahukan tentangku pada siapapun! Kau harus merahasiakan bahwa akulah yang menjual ini padamu, apa kau setuju?""Baik! Saya setuju!""Aku juga ingin kau mencarikan beberapa hal, yaitu dua kuda dan tempat menginap untuk malam ini.""Baiklah! Saya akan menyiapkannya, dan ini adalah pembayaran pertama saya," ucap Klove seraya menyerahkan cincin dimensi kepada Zhou Ning.Melihat itu Lu Ze tercengang takjub, akan tetapi dia tak bisa mengungkapkan rasa takjubnya itu selain dalam hatinya, 'Bukankah harga cincin itu sangat mahal, paling tidak harganya 150.000 kristal roh, aku bahkan tak pernah melihat kristal roh sebanyak itu dalam hidupku, pola kuno legendaris memang luar biasa.'Saat Zhou Ning melihat barang-barang yang ada di dalam cincin dimensi itu, dia terkejut. Di dalam cincin itu ada banyak sekali cek platinum dan emas yang setiap lembarnya
"Mhm!" Lu Ze mengangguk penuh tekad sambil menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya."Arrrgh!" Jeritnya lagi. Zhou Ning dan Lu Ze melakukannya beberapa kali hingga Lu Ze berhenti menjerit karena terbiasa dengan rasa sakit yang menghujam tubuhnya.'Yang kulakukan pada Lu Ze adalah perakitan tubuh dewa dan pembentukan dantian roh dewa! Rasa sakit dari teknik ini sungguh tak terbayangkan, aku takjub Lu Ze dapat menahan semua ini, dia luar biasa.'Setiap titik energi yang terbuka di tubuh Lu Ze, terbentuk menjadi saluran Meridian yang saling terhubung, dan setiap prosesnya sangatlah menyakitkan bagi Lu Ze. Namun dia terus bertahan hingga tibalah di titik yang ke 99.Di titik ke 99 ini pun Lu Ze berhasil. "Hiyyyaaah!"Basssh! Basssh! Bassssh!Gelombang kekuatan yang keluar dari tubuh Lu Ze tanpa henti terus berdentang.Setiap titik meredian di tubuhnya mengalir energi dengan sempurna. Lalu sampailah pada tahap terakhir yang akan menentukan segalanya."Ini adalah tahap terakhir,
Lu Ze berlutut di depan Zhou Ning, air matanya mengalir begitu saja. "Terimakasih," ucapnya tanpa kata lain."Apa yang kau lakukan, berdirilah!""Tidak tuan! Mulai hari ini Lu Ze berjanji, saya akan menjadi pelayan tuan seumur hidup saya!" "Sudah, sekarang berdirilah ... Kau pantas mendapatkan ini semua, kau tak perlu melakukan ini," ucap Zhou Ning seraya membantu Lu Ze berdiri."Tuan.""Jangan tatap aku seperti itu!" Ucap Zhou Ning seraya mengeluarkan banyak lembaran cek platinum dan emas, serta kristal roh dari cincin dimensinya."Tuan ini?" Lu Ze bertanya heran."Bawalah ini, carikan aku tanaman spiritual dan cairan spiritual, semakin banyak semakin bagus!""Baik!" Ucap Lu Ze seraya mengambil lembaran cek platinum dan emas, serta kristal roh untuk membeli semua itu.Setelahnya Lu Ze pun keluar dari ruangan itu. Sedangkan Zhou Ning duduk dan mulai berkonsentrasi untuk memulai kultivasinya."Untuk menyeimbangi tubuh yang terus menyerap semua seperti lubang hitam ini, aku harus mempun
Makhluk itu berkata pada Zhou Ning: AKULAH SANG KAISAR! MAKHLUK TERKUAT SEMESTA INI! AKULAH PERMULAAN DARI SEGALA YANG ADA DI SEMESTA INI! AKU YANG PERTAMA DAN KAU ADALAH PEWARISKU, ANAK DENGAN SEGEL KEMALANGAN SEMESTA. BERTAHANLAH DAN KAU AKAN MEMILIKI SEGALANYA.Setelah melihat dan mendengarkan ucapan makhluk itu, Zhou Ning yang baru saja lahir itu hanya melihat api di matanya dan ketika dia bangun, seluruh desanya sudah hangus terbakar, kecuali dirinya dan kakaknya. "Hentikan! Hentikan!" Jerit Zhou Ning dengan sangat tersiksa. Ingatan pada hari pertama kelahirannya sangat menyiksa.Zhou Ning yang tak ingin mengingat hal mengerikan itu lagi, segera mengeluarkan kekuatannnya dan memecah kenangan itu agar dirinya sadar."Hiyyyaaah!" Prank! Segera Zhou Ning keluar dari ingatan yang menyakitkan itu.Zhou Ning pun sadar dengan nafas yang terengah, kedua mata Zhou Ning menajam. Dia nekat kembali ke lautan jiwanya untuk mendekat ke arah Roh Kaisar Legendaris yang ada di sana.Kedua mata
"Apa yang terjadi?!" Master Huang berseru kaget. Pilar cahaya meledak ke langit, menyebarkan gelombang energi yang mengguncang seluruh area. Suasana di luar pondok langsung berubah riuh, mata semua orang terpaku pada cahaya yang menusuk langit, tanda bahwa teka-teki catur kuno telah diselesaikan. "Apakah mataku salah melihat? Itu… itu adalah pilar kebijaksanaan!" salah seorang di kerumunan berseru kaget."Saat pilar kebijaksanaan muncul, itu menandakan bahwa teka-teki kuno telah diselesaikan!" suara lain terdengar di antara kerumunan yang mulai berbisik-bisik. "Tapi… pemuda itu baru saja masuk. Apakah dia yang melakukannya?" seorang murid bertanya, matanya masih tak percaya. "Tentu saja dia! Memangnya siapa lagi? Tidak ada orang lain di dalam!" "Tapi kudengar teka-teki catur yang ditinggalkan oleh guru agung sangat sulit, bukankah dia menyelesaikannya terlalu cepat?"Shusan Ni melipat tangannya di depan dada, wajahnya dipenuhi kebanggaan. "Tentu saja. Siapa lagi di dunia ini ya
"Apa ini?" Raut wajah Pria tua yang sedari tadi memperhatikan Zhou Ning tersentak kaget. Meski tak melihatnya secara langsung, dengan persepsi santonya yang kuat, dia juga merasakan jalan surgawi yang terbentuk dari pola catur di atas meja tersebut.Dia menatap Zhou Ning sejenak, tak menyangka bahwa pola catur yang dia buat, memiliki makna yang begitu mendalam. "Jika bukan karena persepsi Santo yang aku miliki, aku tidak akan bisa melihatnya. Pemuda ini... dia adalah satu dari sejuta, jenius! Jenius!" Ucapnya dalam hati, dia terus memuji kejeniusan Zhou Ning dalam permainan catur tersebut. "Bahkan pola catur belum lengkap ini, sudah membentuk sebuah jalan surgawi yang mendominasi.""Mengagumkan! Kenapa langkah seperti ini, tidak pernah terpikirkan di dalam kepalaku. Langkah catur yang digerakkan pemuda ini tidak terduga, mengandung keindahan dan kebaikan hati. Lembut, dan kuat secara bersamaan." Pria tua itu semakin antusias, dia terus menatap pola tersebut."Semakin lama aku melihat
Tanpa menunggu lama, Zhou Ning mengambil satu bidak catur lagi, mengamatinya sejenak sebelum meletakkannya di atas papan. Gerakannya ringan, tidak ada keraguan.Di samping pintu masuk, pria tua tadi menggeleng pelan, dan wajahnya tampak kecewa. Dia merasa Zhou Ning tidak serius, dan hanya bermain-main saja."Satu lagi yang datang hanya untuk mencoba keberuntungannya," gumamnya pelan. "Anak muda memang suka bermain-main dengan hal yang tidak mereka pahami. Benar-benar tidak menghargai pengetahuan," lanjutnya.Sorot matanya, yang semula penuh minat terhadap Zhou Ning, mulai meredup. "Sebelumnya aku cukup terkesan denganmu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang benar-benar mengecewakanku." menghela nafas pelan. Dari waktu ke waktu langkah Zhou Ning menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tidak ada keraguan sedikitpun dalam gerakannya. Tindakan Zhou Ning membuat pria itu sedikit penasaran, dia pun masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat."Sebenarnya, apa yang dilakukan anak ini—" Ucapannya te
Di tangan Shusan Ni, energi hitam berkumpul, berputar liar dengan kilatan petir yang bertautan di sekelilingnya, siap dilepaskan kapan saja. Amarahnya memuncak, dan tubuhnya dipenuhi dorongan untuk menghancurkan orang yang berani meremehkan mereka. Saat itu juga, tangan Lu Zhe menyentuh bahunya pelan, menghentikan niat awal Shusan Ni. Lu Zhe menggeleng pelan, memberinya isyarat untuk menahan diri.Shusan Ni mengepalkan tinjunya, tapi pada akhirnya dia mendengarkan. Meski begitu, kemarahannya masih membara. Dengan kesal dia menghentakkan kakinya ke tanah.BRUK!Dalam sekejap, retakan menjalar cepat seperti jaring laba-laba, merayap menuju pria berjubah merah. Tanah di bawah pria itu bergetar hebat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur beberapa langkah.“Ugh!” Pria berjubah merah itu terjatuh dengan wajah yang langsung memucat.Orang-orang di sekitarnya juga tersentak kaget, beberapa bahkan mundur selangkah. Mereka tidak menyangka seorang dewa rendahan bisa menciptak
Pondok Guru Agung adalah sebuah bangunan kuno yang terletak di sisi timur Gerbang Tianluo. Bangunan ini memiliki desain yang sederhana, tidak sebesar istana atau aula para dewa, namun aroma kayu tua yang bercampur dengan hawa spiritual di sekelilingnya menciptakan suasana kebijaksanaan yang kental.Di dalamnya, hanya ada satu ruangan utama yang cukup luas dengan meja panjang di tengahnya. Di atas meja tersebut terletak sebuah papan catur batu, yang berisi teka-teki dari seorang Santo Pemikir zaman dahulu. Selama ribuan tahun, belum pernah ada satu orang pun yang berhasil menyelesaikannya.Para cendekiawan, ahli strategi, para dewa dengan wawasan luar biasa sudah mencobanya, tetapi mereka semua berakhir dalam kegagalan. Ketika Zhou Ning dan rombongannya tiba di halaman Pondok Guru Agung, keberadaan mereka segera menarik perhatian banyak orang. Beberapa pasang mata melirik ke arah mereka, dan suara bisikan mulai terdengar."Siapa mereka?""Aku tidak tahu. Tapi, apa yang dilakukan dewa
Benua Tianluo memiliki aturan, setiap pendatang yang ingin memasuki wilayahnya harus membayar setidaknya 100 kristal suci sebagai biaya masuk. Karena itulah, di depan gerbang raksasa yang menjulang tinggi, tampak beberapa rombongan pendatang menyerahkan sekantung kristal suci mereka.Setelah orang-orang itu memasuki gerbang. Beberapa orang maju lebih dekat, termasuk rombongan Yun Xinyou serta sekelompok pria berzirah hiram yang pergi sambil mendengus sinis penuh ejekan, merendangkan Zhou Ning dan yang lainnya. Shusan Ni yang sudah tak tahan segera menyatukan tangan di hadapan Zhou Ning, meminta izin untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang itu. Namun sebelum dia berbicara, Zhou Ning segera menghentikanya."Tidak perlu menghabiskan energimu untuk beberapa orang yang tidak penting," ucap Zhou Ning dengan suara tenang, dia tak terlalu memedulikan orang-orang itu, menganggap mereka hanya sebagai angin lalu."Tuan, tapi mereka--" satu tatapan tenang Zhou Ning yang mengarah padanya, l
Zhou Ning menoleh, menatap mata bening Wu Xia yang mengkhawatirkan dirinya. Senyum lembut terukir di wajahnya saat ia mengusap kepala wanita manis itu dengan penuh ketenangan. "Tidak ada, Wu Xia. Ini bukan masalah besar, jadi jangan khawatir." "Benarkah?" Wu Xia menatapnya lekat, ingin memastikan jawabannya. Zhou Ning mengangguk pelan. "Iya."Wu Xia menunduk pelan, dia merasa sedikit sedih. Dia tahu ada sesuatu yang membebani pikiran Zhou Ning, tetapi kakaknya itu tidak mau memberitahunya sedikitpun.Di dalam hatinya Wu Xia bergumam sedih, 'Kakak terlihat begitu gelisah, mana mungkin bukan masalah besar.''Sepertinya aku masih terlalu lemah, karena itulah kakak enggan memberitahuku. Aku harus meningkatkan kekuatanku, agar dapat membantu kakak di masa depan. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian menghadapi apapun.' Tekadnya dalam hati.Setelah tiga hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di Benua terbesar yang ada di dimensi Eternal Void. "Kita sudah sampai," ucap Zhou Ning sembari m
"Pada suatu masa sebelum dunia, matahari dan bulan terbentuk. Yuán Shì Mò Jí muncul di dunia, dua kekuatan agung yang menjadi pondasi segala sesuatu.""Yuán Shì membawa cahaya pertama, menciptakan kehendak yang melahirkan ruang, waktu, dan kehidupan. Dia adalah awal percikan kehidupan yang menyalakan keberadaan dan menjadikan kekosongan sebagai tempat untuk kelahiran baru.""Mò Jí, di sisi lain, adalah kehampaan terakhir, batas tak terhindarkan yang menunggu segala sesuatu untuk kembali padanya. Dia bukan hanya sekadar kegelapan, melainkan kesempurnaan akhir, di mana semua yang ada akan luruh dan kembali ke dalam genggamannya.""Dari inti kekuatan Yuán Shì aku terlahir. Aku terwujud dalam raga makhluk legenda tertinggi, dan Seluruh dunia memanggilku dengan sebutan Kaisar Dewa Roh. Lalu dari kedalaman Mo Ji, ketiadaan juga terlahir, dia adalah Wu Li, semua orang menyebutnya dengan sebutan Dewa Pembantaian.""Saat matahari terbentuk, maka cahayanya adalah aku, dan kegelapannya adalah Wu
"Kakak bagaimana, apakah aku hebat!" ucap Xiao Bai dengan bangga, dia berharap Zhou Ning terkesan dan memujinya. Dewa Rubah Kecil itu lalu kembali ke bahu Zhou Ning, melingkarkan tubuhnya dengan nyaman.Sambil tersenyum, Zhou Ning mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut, lalu mengatakan, "Ya, kau adalah yang terbaik, terimakasih.""Hehe, kakak aku sedikit mengantuk sekarang. Aku ingin tidur.""Mhm, tidurlah."Raut wajah Zhou Ning sedikit berubah, matanya menunjukkan kekhawatiran saat menatap dewa rubah kecil itu. 'Kali ini, Xiao Bai tidak hanya membangkitkan dua ekor sekaligus, tetapi juga berhasil mendapatkan tahta dewa rubah. Kekuatan barunya masih belum stabil. Aku harus segera meramu pil khusus untuknya,' pikirnya dalam hati.Zhou Ning kembali menatap ke depan, memperhatikan ratusan ribu benua yang terbentang luas di hadapannya. Setelah mengamati semuanya, tiga benua tampak mencolok dibandingkan yang lainnya, menarik perhatiannya. Matanya menyipit saat meneliti ketiga benua terse