Para ahli roh kuat bangkit dengan kekuatan yang mengerikan. Segela penjuru di penuhi peperangan sengit. Kekalahan yang awalnya terlihat jelas menjadi kemenangan mutlak. "Kemenangan mutlak yang membentang di segala penjuru tidak lain karena penemuan hebat seorang peneliti bernama Demian. Dia menemukan mutiara roh!""Sebuah wadah roh beladiri yang dapat membuat seseorang bangkit menjadi seorang ahli roh dengan kekuatan roh beladiri yang kuat, meskipun hal ini merupakan penemuan yang luar biasa, hanya roh beladiri kaisar sajalah yang dapat membuat mutiara roh ini!""Dengan adanya mutiara roh, para ahli roh kuat dapat memasukkan bagian dari roh beladiri mereka ke dalamnya.""Pada saat seseorang menelan mutiara roh yang berisi bagian roh beladiri itu, tidak peduli mereka manusia ataupun seorang ahli roh, mereka dapat menggunakan roh beladiri yang sama dengan pemilik roh beladiri yang tersimpan di dalam mutiara roh itu, sehingga siapapun dapat menjadi seorang ahli roh yang hebat.""Yang pal
"Tidak apa-apa, kau hanya ingin melindungi kakakmu, dan itu bagus," ucap Zhou Ning dengan suara tenang yang lembut."Jika aku adalah kamu, aku juga akan melakukan apapun, tidak peduli apa konsekuensinya nanti," tambahnya.Sikap Zhou Ning yang berbelas kasih untuk tidak menghukumnya membuat wanita itu merona. Badumb! Badumb!Melin merasakan jantungnya berdebar. 'Tuan Ning,' batinnya sembari menatap Zhou Ning.Zhou Ning sendiri tak sadar kalau wanita itu terus menatapnya, dia malah menoleh ke arah Lu Ze yang sedang berjalan ke arahnya. "Lu Ze," ucap Zhou Ning saat melihatnya.Saat berdiri di hadapan Zhou Ning, Lu Ze segera mengeluarkan barang-barang yang diminta Zhou Ning sebelumnya."Hehe tuan! Saya kembali, ini adalah cairan spiritual dan tanaman spiritual yang tuan minta sebelumnya.""Tuan Ning," panggil Klove seraya mengulurkan sekotak inti kristal roh yang baru saja dia keluarkan.Tercengang. 'Bukankah itu inti kristal roh kelas tinggi!' batin Zhou Ning saat melihatnya. 'Kenapa dia
"Pfff!" Lu Ze tak bisa menahan tawanya, Sun Hualing terlihat konyol dan tak tahu malu."Heyyy! Beraninya kau menertawakanku!" Teriak Sun Hualing dengan perasaan malu dan kesal.Suara nyaring Sun Hualing dibalas Zhou Ning dengan tatapan dingin yang menakutkan. Tatapan itu membuat Sun Hualing tersentak kaget. "Menggelikan," ucap Zhou Ning tanpa kata lain. Zhou Ning merasa muak dan benci dengan orang-orang seperti Sun Hualing. Sikap Sun Hualing mengingatkannya pada kenangan buruk. Merendahkan orang lain, menganggap diri sendiri adalah yang terbaik, bagi Zhou Ning mereka semua seperti sampah yang tak bisa di daur ulang lagi."Apa!" Mendengar itu, Sun Hualing bertambah marah meski sebelumnya tatapan Zhou Ning sejenak membuatnya takut.Sun Hauling pun bergegas berdiri, "Berani sekali orang seperti kalian--" Ucapan Sun Hualing terhenti saat melihat baju lusuh yang dikenakan oleh Zhou Ning dan Lu Ze.. "hmmph!" Dengusnya sambil melipat tangan. Dia menyeringai dengan sombong."Pengemis darimana
Di antara orang-orang yang hadir, seorang pengikut iblis yang berpakaian hitam misterius menyusup. Tak ada yang memperhatikan keberadaannya, karena dia berkumpul di antara kerumunan orang.Tak berapa lama kemudian seorang wanita berbaju hitam yang memandu acara lelang pada malam itu muncul. Di saat itu juga, bola hitam keluar dari tangan pengikut iblis itu.Bola hitam itu segera berubah menjadi bayangan hitam tak terlihat yang melesat masuk ke tubuh wanita pemandu lelang di tengah panggung itu.'Apa itu!' Zhou Ning segera berdiri dan segera memperhatikan tempat bayangan hitam tadi melesat. Tapi dia tak menemukan apapun."Apa hanya perasaanku saja, aku merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi!" Gumamnya dengan perasaan resah.Pemandu lelang cantik di tengah panggung memulai lelang dengan senyuman lembut. "Selamat malam, semuanya. Selamat datang di acara lelang serikat dagang pada malam ini. Lelang ini akan dibuka dengan barang pertama, " wanita itu pun membuka kain yang menutup barang
'Ada apa dengannya,' Zhou Ning melirik tajam. 'aku dapat merasakan dia menatapku dengan permusuhan,' pikirnya seraya mengalihkan pandangan."Hiraukan saja, aku bahkan tidak mengenalnya."Tentu saja Zhou Ning menyadari tatapan tuan muda Mo padanya. hanya saja dia lebih memilih tidak memedulikannya.Perhatiannya lalu teralihkan pada barang yang sedang di lelang saat itu. Di tengah panggung, 10 bola petir sedang dilelang. "Barang ini cukup bagus!" Ucap Zhou Ning seraya mengangkat papan angka. "500.000 tael emas," ucapnya begitu mengangkat angka.Perhatian semua orang kembali tertuju pada ruang VIP tempat Zhou Ning berada. "Sekali lagi! Dia langsung menawar 500.000 tael emas!""Siapa sebenarnya orang di ruang VIP itu, dia sangat kaya!"Di ruang VIP lain, Mo Guo meremas tangannya kesal, "tuan, bukankah anda terlalu berlebihan?" ucapnya sambil menahan rasa kesal itu."Kukira tidak," jawab Zhou dengan suara dingin. Dia tak suka dengan nada bicara Mo Guo."Tidak? Heh!" Mo Guo bertambah kesal
Zhou Ning merasakan getaran aneh di udara sekitarnya, segera membuatnya merasa khawatir. Dengan cepat, dia menggigit ujung jari telunjuknya, lambang aneh yang dia gambar di udara, terbentuk dengan misterius menjadi formasi di bawah kakinya."Tuan ada apa?" Lu Ze bertanya heran."Tetap berada dalam formasi ini! Jangan melangkah sedikit pun! Sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi!" Jelas Zhou Ning dengan serius."Apa!""Jangan bicara lagi!" Mata tajam Zhou Ning memperhatikan setiap orang yang ada di ruangan itu. Dia menatap dengan waspada.Pemandu lelang di tengah panggung kembali membuka kain yang menutup barang lelang.Sebuah pedang dengan aura hitam yang kuat ada di baliknya.Saat itu juga, dari telapak tangan seorang pengikut iblis keluar aura hitam. Seketika, kedua mata pemandu lelang itu berubah, dia telah dirasuki.Zhou Ning dengan cepat mengenali aura itu, "Itu dia!" Zhou Ning menemukannya, pemilik spirit hitam. Aura spiritnya sama dengan spirit hitam yang berhadapan dengannya
Mata Zhou Ning memicing, dengan tangkas ia mengangkat pedangnya, lalu menebas serangan di belakangnya dengan mudah.Zhou Ning kembali mengangkat pedangnya ke udara, aura merah berkumpul bersama butiran energi yang mengitari pedang, "Badai Naga Merah!" Ucap Zhou Ning dengan lantang.Puluhan naga merah benar-benar keluar dari pedang, mengarah ke arah para pengikut iblis yang sedang mengendalikan tali-tali hitam, penghisap darah."Apa ini?!" Para pengikut iblis berusaha menahan naga merah dengan tali-tali hitam mereka.Tapi mereka tak berhasil. Naga merah terlalu kuat untuk di tahan. Tali-tali hitam itu hancur begitu naga merah menembusnya.Tak sampai di sana saja, puluhan naga merah masih bergerak cepat menembus tubuh-tubuh pengikut iblis lainnya."Rawaarr!" "Aaaaa!" Teriak para pengikut iblis itu bersahutan.Zhou Ning kembali mengangkat pedangnya ke udara, kali ini puluhan naga terbang menuju pedang, "auman Naga Merah sejati!" Ucap Zhou Ning dengan lantang. Kepala seekor naga merah ya
"Sial!" Ucap Bai Ming kesal, dia pun segera melesat ke arah salah satu monster darah yang datang. Gu Jian beserta tetua keluarga lainnya segera berpencar. Masing-masing dari mereka berhadapan dengan satu monster darah.Pertarungan berlangsung dengan tidak seimbang. Dominasi monster darah lebih kuat dibandingkan dengan Gu Jian dan para tetua keluarga yang menghadapi mereka."Pertarungan ini tidak seimbang, monster darah ini sangat mendominasi, mereka cepat, tubuh mereka kuat, bahkan tak bisa ditembus dengan senjata kelas tinggi!" Pikir Zhou Ning, dia tahu kalau akhir pertarungan itu adalah kekalahan."Sial makhluk macam apa ini! Tubuhnya lebih kuat dari senjata kelas tinggi!" Ucap Bai Ming, kaget. Senjatanya meleleh begitu menyentuh tubuh monster darah."Serangan macam apa ini!" Gu Jian pun tercengang, serangan dari tubuh monster darah yang mengenai tangannya, membuat tangannya terbakar.Pertarungan yang berlangsung benar-benar menguntungkan Zephyr.Zhou Ning terus menatap pertarungan
"Zhou Ning, Berhentilah sekarang. Kau sudah mencapai batasmu," peringatan dari Roh Kaisar Legendaris bergema di kepala Zhou Ning, "Jika terus memaksakan diri, kau bisa kehilangan nyawamu," tambahnya.Zhou Ning menghela napas berat, matanya menatap lurus ke langit yang dipenuhi petir mengerikan. "Aku tidak bisa berhenti di sini," jawabnya penuh tekad. "Jika cobaan seperti ini saja tak mampu kulewati, bagaimana aku bisa menghadapi Dewa Pembantaian? Untuk melawan seseorang seperti dia, aku harus terus melampaui batas—bukan hanya batas tubuhku, tapi juga batas yang ditetapkan oleh dunia… bahkan batas yang ditetapkan oleh langit!""Kau sendiri bilang kalau dia sudah melepas segelmu, itu berarti aku harus menjadi kuat secepatnya. Terobosan ini adalah kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakannya."Langit terus bergemuruh, dan petir emas yang diselimuti kabut hitam semakin terkondensasi. Energi dahsyat berkumpul di satu titik, membentuk pusaran yang mengancam untuk melepaskan hukuman langit y
Tekanan dari terobosan Zhou Ning menyebar ke seluruh area di sekitar pondok Guru Agung. Energi yang terpancar begitu kuat hingga semua orang di sekitarnya merasakan dampaknya secara langsung."Tekanannya bertambah lagi," gumam seseorang di kerumunan, dia menggunakan aura spiritualnyan untuk melindungi tubuhnya."Apa dia akan menerobos lagi? Seharusnya tidak, kan?" tambah yang lain dengan nada ragu. Menerobos ranah yang lebih tinggi seharusnya membutuhkan waktu yang lama, dia tak percaya bahwa seseorang dapat menerobos beberapa ranah dalam waktu yang begitu singkat.Seorang kultivator lain menatap langit dengan mata terbelalak. "Entahlah.. gelombang energinya masih terus berubah. Dia sudah menerobos dua ranah berturut-turut dan tekanannya terus bertambah. Sepertinya dia akan menerobos lagi."Tak lama kemudian, warna pilar terobosan berubah semakin terang, pancaran emas bercampur ungu memenuhi langit, meledakkan gelombang energi yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Tanah bergetar
Di jalan surgawi, energi kebijaksanaan mengalir deras ke dalam tubuh Zhou Ning, menyusup ke setiap sudut dantiannya. Setiap langkah yang dia ambil mengguncang seluruh keberadaannya. Kekuatan yang masuk bukan hanya memenuhi tubuhnya, tetapi juga mengubahnya dari dalam. Zhou Ning bisa merasakan batasnya terus didorong ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap pori-porinya menyerap energi tanpa henti, menguatkan setiap serat otot, memperkokoh tulang, dan memperdalam pemahamannya tentang hukum dunia."Setelah melewati Ranah Dewa Bintang Satu, tekanan energinya semakin kuat. Tidak seperti sebelumnya, yang terasa halus dan hangat. Sekarang energi ini menjadi sangat berat, seperti sebuah gunung raksasa yang terus menekan tubuhku," ucap Zhou Ning, berusaha keras untuk melangkah maju meski setiap partikel kekuatan terus menekan dirinya ke bawah.Saat tubuhnya melewati ambang batas, energi kebijaksanaan dalam dirinya melonjak ke tingkat yang lebih tinggi. Meridian dan dantiannya bergetar hebat, me
Di dalam Gerbang Tianluo, para pendatang yang sudah lebih dulu masuk masih diselimuti keterkejutan akibat pilar cahaya yang menjulang tinggi ke langit. Mereka saling bertukar pandang, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Pilar cahaya yang ada di sana begitu menarik perhatian, sebenarnya apa itu?" tanya salah seorang di antara mereka.Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap menatap ke kejauhan, ekspresinya serius. "Seseorang telah menyelesaikan teka-teki catur kuno," jawabnya dengan suara berat.Orang-orang di sekitarnya langsung terdiam. Beberapa dari mereka terkejut, sementara yang lain mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang baru saja mereka dengar."Teka-teki catur kuno?""Tidak mungkin! Kudengar teka-teki itu adalah peninggalan Guru Agung. Bahkan para cendekiawan di Benua Tianluo tidak berhasil memecahkannya. Siapa yang bisa melakukannya?"Di antara mereka, seorang pria tua yang mengenakan jubah sederhana tertawa kecil. "Kau seorang praktisi spiritual, tentu kau
Beberapa cendekiawan ahli melesat di udara, mereka segera menuju ke pondok guru agung. Melihat para cendekiawan lain sudah bergerak, tetua itu juga segera pergi. "Kalian tetap di sini, lanjutkan gaya meditasi yang guru ajarkan sebelumnya. Guru pergi memeriksanya sebentar," ucapnya sebelum sosoknya menghilang di udara. Dalam sekejap dia telah berada di luar, menggunakan pedang terbangnya menuju ke arah pondok guru agung."Aku ingin melihatnya dengan kedua mataku sendiri, sebenarnya siapa yang sudah melakukannya. Aku tahu betul bagaimana sulitnya teka-teki itu, cendekiawan macam apa yang bisa menyelesaikannya?" Batinnya.Di berbagai penjuru benua Tianluo, para tetua sekte, cendekiawan hebat, dan pemimpin aliran juga bergerak. Mereka tidak bisa mengabaikan fenomena yang baru saja terjadi. Sementara itu, di dalam pondok, Zhou Ning duduk dengan tenang, matanya terpejam. Energi kebijaksanaan yang mengalir dari pilar cahaya terus meresap ke dalam tubuhnya, mengalir ke setiap pori-porinya, m
"Apa yang terjadi?!" Master Huang berseru kaget. Pilar cahaya meledak ke langit, menyebarkan gelombang energi yang mengguncang seluruh area. Suasana di luar pondok langsung berubah riuh, mata semua orang terpaku pada cahaya yang menusuk langit, tanda bahwa teka-teki catur kuno telah diselesaikan. "Apakah mataku salah melihat? Itu… itu adalah pilar kebijaksanaan!" salah seorang di kerumunan berseru kaget."Saat pilar kebijaksanaan muncul, itu menandakan bahwa teka-teki kuno telah diselesaikan!" suara lain terdengar di antara kerumunan yang mulai berbisik-bisik. "Tapi… pemuda itu baru saja masuk. Apakah dia yang melakukannya?" seorang murid bertanya, matanya masih tak percaya. "Tentu saja dia! Memangnya siapa lagi? Tidak ada orang lain di dalam!" "Tapi kudengar teka-teki catur yang ditinggalkan oleh guru agung sangat sulit, bukankah dia menyelesaikannya terlalu cepat?"Shusan Ni melipat tangannya di depan dada, wajahnya dipenuhi kebanggaan. "Tentu saja. Siapa lagi di dunia ini ya
"Apa ini?" Raut wajah Pria tua yang sedari tadi memperhatikan Zhou Ning tersentak kaget. Meski tak melihatnya secara langsung, dengan persepsi santonya yang kuat, dia juga merasakan jalan surgawi yang terbentuk dari pola catur di atas meja tersebut.Dia menatap Zhou Ning sejenak, tak menyangka bahwa pola catur yang dia buat, memiliki makna yang begitu mendalam. "Jika bukan karena persepsi Santo yang aku miliki, aku tidak akan bisa melihatnya. Pemuda ini... dia adalah satu dari sejuta, jenius! Jenius!" Ucapnya dalam hati, dia terus memuji kejeniusan Zhou Ning dalam permainan catur tersebut. "Bahkan pola catur belum lengkap ini, sudah membentuk sebuah jalan surgawi yang mendominasi.""Mengagumkan! Kenapa langkah seperti ini, tidak pernah terpikirkan di dalam kepalaku. Langkah catur yang digerakkan pemuda ini tidak terduga, mengandung keindahan dan kebaikan hati. Lembut, dan kuat secara bersamaan." Pria tua itu semakin antusias, dia terus menatap pola tersebut."Semakin lama aku melihat
Tanpa menunggu lama, Zhou Ning mengambil satu bidak catur lagi, mengamatinya sejenak sebelum meletakkannya di atas papan. Gerakannya ringan, tidak ada keraguan.Di samping pintu masuk, pria tua tadi menggeleng pelan, dan wajahnya tampak kecewa. Dia merasa Zhou Ning tidak serius, dan hanya bermain-main saja."Satu lagi yang datang hanya untuk mencoba keberuntungannya," gumamnya pelan. "Anak muda memang suka bermain-main dengan hal yang tidak mereka pahami. Benar-benar tidak menghargai pengetahuan," lanjutnya.Sorot matanya, yang semula penuh minat terhadap Zhou Ning, mulai meredup. "Sebelumnya aku cukup terkesan denganmu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang benar-benar mengecewakanku." menghela nafas pelan. Dari waktu ke waktu langkah Zhou Ning menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tidak ada keraguan sedikitpun dalam gerakannya. Tindakan Zhou Ning membuat pria itu sedikit penasaran, dia pun masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat."Sebenarnya, apa yang dilakukan anak ini—" Ucapannya te
Di tangan Shusan Ni, energi hitam berkumpul, berputar liar dengan kilatan petir yang bertautan di sekelilingnya, siap dilepaskan kapan saja. Amarahnya memuncak, dan tubuhnya dipenuhi dorongan untuk menghancurkan orang yang berani meremehkan mereka. Saat itu juga, tangan Lu Zhe menyentuh bahunya pelan, menghentikan niat awal Shusan Ni. Lu Zhe menggeleng pelan, memberinya isyarat untuk menahan diri.Shusan Ni mengepalkan tinjunya, tapi pada akhirnya dia mendengarkan. Meski begitu, kemarahannya masih membara. Dengan kesal dia menghentakkan kakinya ke tanah.BRUK!Dalam sekejap, retakan menjalar cepat seperti jaring laba-laba, merayap menuju pria berjubah merah. Tanah di bawah pria itu bergetar hebat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur beberapa langkah.“Ugh!” Pria berjubah merah itu terjatuh dengan wajah yang langsung memucat.Orang-orang di sekitarnya juga tersentak kaget, beberapa bahkan mundur selangkah. Mereka tidak menyangka seorang dewa rendahan bisa menciptak