Share

SEBUAH NODA 2

“Iya, Dek. Enggak lama kalian pulang, Bima datang. Tapi udah pulang sekitar jam sembilan tadi. Apa sekarang belum sampai rumah?” jawab dan tanya Kak Sinta dari sambungan telepon.

Aku melirik Mas Bima yang juga melihat padaku. Dia ikut menyimak pembicaraan di telepon yang sengaja ku-lound speker. Mas Bima menarik napas lalu membuangnya kasar setelah mendengar jawaban Kak Sinta. Raut cemasnya pun memudar.

“Dek! Kamu masih di sana? Halo. Apa Bima belum sampai rumah?"

“Iya, Kak. Mas Bima baru saja sampai. Maaf ya, Kak mengganggu malam-malam. Aku tutup teleponnya sekarang, assalamualaikum.”

Setelah Kak Sinta menjawab salam aku memutus sambungan telepon. Sedikit lega, karena ternyata Mas Bima memang dari rumah ibu. Jadi dia berkata jujur.

“Puas. Udah puas sekarang? Denger sendiri, kan apa jawaban Kak Sinta? Aku enggak bohong!"

Aku diam, masih menatap wajah Mas Bima. Jawaban Kak Sinta memang tidak mungkin dusta. Mungkin setelah dari cafe tadi Mas Bima langsung ke rumah ibu.

"Kamu kenapa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status