Share

HAIRUL AZMI

Setelah kutampar, wajah itu merah padam, rahangnya mengeras. Manik hitam yang pernah kukagumi bertahun-tahun lalu, menatapku tajam.

"Meswa, ka--"

"Apa perdulimu dengan anak-anak?" Cepat kupotong, sebelum dia berbicara lebih banyak.

"Bahkan kamu tidak ada saat Bella sakit dan terus memanggil ayahnya. Aku hanya ingin sampaikan, kalau nanti anak-anak menolak kehadiranmu itu sebab kesalahanmu sendiri.

Sekarang kita udah enggak ada hubungan dan urusan apa-apa selain bila menyangkut anak-anak. Jadi aku minta kamu jangan ikut campur urusanku. Karena aku pun tidak sudi ikut campur urusanmu.

Urus saja istri baru yang sangat kamu cintai itu. Bella dan Raya akan bahagia bersamaku. Semoga pernikahanmu bahagia dan segera diberi momongan," ucapku diakhiri senyum simpul.

“Kamu semakin angkuh dan sombong, Meswa,” desis Mas Bima sambil memegangi bekas tamparanku.

“Sudahlah, aku enggak ada waktu untuk membahas ini berulang kali. Sekarang kita sudah sama-sama dewasa. Perpisahan kita pun enggak ada y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status