Share

Berpikir terlalu sederhana

Jia menatap pintu yang baru saja ditinggalkan Vier, pikirannya berputar cepat. Kata-kata Vier menggema di kepalanya, tapi dia tahu ada sesuatu yang tidak masuk akal. Apa yang sebenarnya diinginkan pria itu? Setiap langkah dan ucapannya terasa seperti teka-teki. Dia menahan desakan untuk mengejar Vier, namun pikirannya terus memproses percakapan terakhir mereka.

Tiba-tiba, pintu terbuka lagi. Vier kembali masuk, kali ini dengan langkah yang lebih santai, seolah ingin memberikan kesan bahwa semua ini hanyalah sebuah permainan baginya.

"Sudah berubah pikiran?" tanyanya sambil menatap Jia dengan senyum tipis.

Jia melipat tangan di dada, tetap bersikap tenang. "Kau tahu, Vier, aku sudah memikirkan semua ini. Ada sesuatu yang tidak masuk akal dalam rencana atau ancaman yang kau berikan."

Vier mengangkat alis, tertarik dengan pernyataan Jia. "Oh? Dan apa itu? Enlighten me."

Jia mengambil napas dalam sebelum berbicara, matanya tajam. "Kau terus berbicara tentang kontrol, bagaimana aku tidak b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status