Home / Romansa / RAHASIA TIGA HATI / Bab 30 Suara Hati 1

Share

Bab 30 Suara Hati 1

last update Last Updated: 2024-03-31 19:15:13

RAHASIA TIGA HATI

- Suara Hati

Motor melaju dengan kecepatan sedang di sore yang cerah. Warna jingga merona di langit barat. Semilir angin terasa antara panas dan segar meski jelas saja bercampur pekatnya polusi dari asap knalpot dan debu jalanan.

Livia berpegangan pada kedua sisi jaket kulit yang dipakai Alan. Tasnya di taruh di antara dirinya dan Alan sebagai pembatas.

Ketika traffic light menyala merah, motor berhenti di antara kendaraan lainnya.

Tanpa mereka sadari, dari salah satu mobil yang berhenti. Ada Bre di dalamnya. Tangan pria itu mencengkram kuat steering mobil saat mengenal dengan jelas siapa yang berboncengan di sampingnya. Bahkan sampai rahangnya mengeras dan giginya gemertak. Alan lelaki yang paling dibenci dan dicemburuinya selama ini.

Selama enam bulan ini, Bre diam-diam terus mengikuti kegiatan Livia tanpa sepengetahuan mantan istrinya. Bahkan ia tahu kapan Livia berangkat kerja dan jam berapa pulangnya.

Dia lebih banyak tahu tentang aktivitas Livia daripada keg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Inaq Rindang
tonton iklan aja 2 kali bisa buka kuncinya
goodnovel comment avatar
Juwita
GK enak jd bcnya harus pakai koin
goodnovel comment avatar
Ipung Purwanti
Selepas dari Bre, ternyata pesona Livia makin bersinar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 31 Suara Hati 2

    Bre menikmati rokoknya di balkon kamar. Sendirian sambil menatap langit malam. Sedangkan Agatha sudah berselimut di atas pembaringan setelah menelan satu pil tidur. Kalau pikirannya sedang kalut, Agatha akan mengonsumsi obat tidur supaya bisa terlelap tanpa memikirkan suaminya, memikirkan keinginannya sebagai wanita dewasa yang butuh s*ntuhan dan b*laian suami. Pada kenyataannya ia tetap belum tersentuh. Menyedihkan sekali. Agatha ingin tahu, sampai sejauh mana Bre bisa bertahan. Makanya untuk menghibur diri, ia memanjakan diri di salon, shopping, jalan-jalan dengan gengnya. Yang penting waktunya pulang ia pulang agar mama mertuanya tidak curiga."Tha, kamu dan Bre nggak ada rencana untuk program hamil ke dokter?" tanya Bu Rika suatu pagi."Belum, Ma," jawabnya singkat. Progam hamil apanya, disentuh saja belum.Terkadang Agatha berharap Bre pulang malam dalam keadaan mabuk dan mereka melakukannya. Tidak mengapa bercinta dalam kondisi setengah siuman. Siapa tahu sekali saja melakukan

    Last Updated : 2024-03-31
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 32 Kejutan 1

    RAHASIA TIGA HATI- Kejutan Setelah menutup laptopnya, Livia masih diam di tempat. Antara lega dan heran. Event sebesar itu, kenapa Alan mempercayakan pada rekannya. Tapi juga lega karena Alan tidak pergi bersama Ella.Duh, makin mengadi-ngadi kamu, Liv.Livia menarik napas panjang, kemudian berdiri dan melangkah keluar. Di depan pintu ruangan Alan, Livia kembali mematung untuk menata ekspresi wajahnya. Baru mengetuk pintu ruangan bosnya yang tertutup rapat. "Masuk!""Kupikir Mas Alan sudah berangkat. Aku kaget waktu Rasty ngasih tahu tadi." Livia berkata sambil duduk di kursi depan lelaki yang tengah menatap layar laptopnya. Ekspresi wajahnya dibuat datar-datar saja."Adi yang pergi," jawab Alan."Keputusan dadakan ya, Mas?" Pokoknya Livia bersikap sebiasa mungkin. Pura-pura tidak tahu. Malu sebagai perempuan menunjukkan perasaannya duluan. Dikira janda yang kegatelan dan tidak tahu diri. Iya kalau terbalas, bagaimana kalau tidak? Malunya seumur hidup.Alan belum menjawab, ia menye

    Last Updated : 2024-04-01
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 33 Kejutan 2

    Terkadang cinta sejati tercipta karena sama-sama pernah patah hati dengan pasangan sebelumnya? Jadi apapun bisa saja menjadi alasan cinta itu tumbuh di hati.Livia menyelesaikan pekerjaannya dengan penuh semangat dan rasa haru. Bagaimana tidak, untuk mempersunting seorang janda seperti dirinya, Alan masih mempersiapkan diri dan finansialnya. Tidak mau sembarangan menikah tanpa persiapan. Segitunya Alan menghargai Livia.Hal ini seperti yang dilakukan Alan sewaktu melamar kakaknya dulu. Kala itu Alan sudah punya pekerjaan dan penghasilan yang menjanjikan. Kalau sekarang, dia baru keluar dari pekerjaannya dan baru memulai membangun bisnisnya. Makanya butuh persiapan lagi meski usianya sekarang lebih matang. Livia harus bersyukur, dia mendapatkan Alan dengan versi terbaiknya ketika ini. ***L***Sore itu langit secerah hati Livia. Setelah berhari-hari dengan perasaan melow, sekarang berseri-seri.Wanita itu memasuki minimarket untuk berbelanja. Sepulang dari kantor langsung mampir untuk

    Last Updated : 2024-04-01
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 34 Lamaran 1

    RAHASIA TIGA HATI- Lamaran Seharian ini Livia sibuk menyelesaikan laporan keuangannya. Sambil memantau Pak Tamin yang tadi belanja buah-buahan untuk menyambut tamu nanti malam. Ah, lelaki itu sudah seperti ibu rumah tangga saja. Pokoknya di tangan Pak Tamin, dijamin semuanya beres.Keadaan yang membuatnya menjadi serba bisa. Sopir, memasak, membereskan rumah. Kalau soal pakaian kotor, semua masuk laundry. Namun untuk menu acara nanti malam, Alan sudah memesan makanan di katering langganan. Jadi Livia tidak kerepotan mengurusi hidangan. Hingga selesai istirahat siang, Livia belum sempat bertemu dan ngobrol dengan Alan. Dia pun sibuk memantau event di Jakarta sambil menyelesaikan pekerjaannya di sini.Para karyawan tidak ada satu pun yang tahu kalau malam nanti bos mereka akan lamaran. Selama ini kedekatan Alan dan Livia sudah dianggap hal biasa bagi para staf. Sebab sejak awal mulai bekerja, mereka sudah terbiasa melihat Alan memang seperhatian itu pada Livia.Ponsel di sebelah lap

    Last Updated : 2024-04-02
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 35 Lamaran 2

    "Kamu jangan pikirkan hal itu. Aku yang akan nge-handle semuanya. Ketika aku siap melangkah untuk melamarmu, berarti aku sudah siap bertanggungjawab secara mental dan finansial."Keduanya bersipandang. Livia speechless. Tidak bisa berkata-kata untuk mengungkapkan perasaannya. "Mulai besok kita siapkan surat-surat untuk mendaftarkan pernikahan."Livia mengangguk. Bagi lelaki memang tidak seribet perempuan. Apalagi pria seperti Alan. Nikah pakai kemeja dan jas saja sudah cukup. Sedangkan untuk perempuan, Livia harus mempersiapkan baju untuk akad nikah, make up, dan beberapa perlengkapan yang njelimet."Kamu jangan khawatir. Aku akan bantuin kamu." Ucapan Dina membuat Livia bernapas lega. Kalau dia bisa tampil sebaik mungkin, tentu ia lakukan bukan untuk dirinya sendiri. Tapi supaya Alan tidak malu, agar Alan merasa senang dan bahagia karena Livia sangat peduli dan memperhatikan secara detail untuk pernikahan mereka.Jam sembilan malam Bu Ana sekeluarga pamitan. Sekalian bilang kalau b

    Last Updated : 2024-04-02
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 36 Tiga Puluh Menit Saja 1

    RAHASIA TIGA HATI- Tiga Puluh Menit Saja"Maaf, Mas telat. Tadi macet karena perbaikan jalan," bisik Alan lirih setelah duduk di samping Livia. Alan merasa bersalah melihat kekhawatiran di wajah ayu calon istrinya.Mulai hari itu Alan harus mulai membiasakan dirinya dengan sebutan 'Mas'. Pembahasaan diri yang sangat berbeda tentunya.Livia mengangguk pelan sambil menyeka air mata menggunakan tisu yang disodorkan oleh Dina. Pikirannya tadi sudah ke mana-mana. Bayangan buruk menjelma menjadi sebuah ketakutan. Padahal mustahil Alan mengingkari janjinya. Dia kenal betul, Alan bukan lelaki seperti itu.Alan juga menyampaikan permintaan maaf pada Pak Rosyam dan kepada petugas KUA karena keterlambatannya.Beberapa menit kemudian, acara akad nikah di mulai. Pak Rosyam yang memakai jas warna hitam menjabat erat tangan Alan. Ada rasa bahagia dan juga bangga, karena masih diberikan kesempatan mengantarkan putrinya ke gerbang rumah tangga."Bismillahirrahmanirrahim. Saya nikahkan dan kawinkan en

    Last Updated : 2024-04-03
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 37 Tiga Puluh Menit Saja 2

    Bre bergeming saat Agatha menghampiri dan duduk di kursi sebelahnya. Mereka tengah duduk berdua di balkon sebuah kamar hotel di kota Malang. Sudah dua hari ini mereka ada pekerjaan di Malang. Satu perjalanan kerja yang sebenarnya direncanakan oleh Bu Rika. Wanita itu sekarang tahu kalau hubungan Bre dan Agatha tidak seperti hubungan sepasang suami istri pada umumnya."Kamu mengadu apa saja pada mamaku?" tanya Bre dingin."Bukan mengadu, aku cerita kenyataan yang sebenarnya. Aku lakukan semua itu untuk membela diri. Sebab mama menuntutku agar segera promil. Dikira aku yang bermasalah, padahal selama menikah kita nggak pernah melakukan kewajiban selayaknya suami istri."Bre menghela nafas panjang sambil mengembuskan asap rokok ke udara. Agatha menutup hidungnya sambil mengibaskan tangannya. Dia benci asap rokok, dia benci bau rokok. "Kenapa nggak kamu ceritakan hal ini pada keluargamu juga. Biar hubungan kita lekas selesai."Agatha tersenyum sinis. Dia ingin melihat sejauh mana Bre sa

    Last Updated : 2024-04-03
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 38 Malu 1

    RAHASIA TIGA HATI - MaluTiga puluh menit saja katanya, ah itu hanya sebuah teori. Prakteknya jelas kelipatan dari tiga puluh menit. Ketika sudah terbang melayang, waktu hanyalah angka."Ayah pasti sudah datang, Mas.""Biar beliau menunggu," jawab Alan. "Tanggung kalau harus disudahi. Sayang kan, kalau orang kafirnya hanya sekarat saja. Tidak sampai mati."Lain kali, Livia harus aware dengan waktu tiga puluh menit. Bisa jadi tiga puluh menit itu hanya lebihannya. Kalau Alan 'meminta' di waktu yang tidak memungkinkan, lebih baik diperjelas lebih dulu."Sepertinya kita terlalu awal datang, Pak Syam," ujar Pak Tamin setelah mengintip dari kaca jendela. Bukan terlalu cepat, sebenarnya mereka pun datang sudah telat.Pak Rosyam tersenyum. Dia pernah muda, tentu paham apa yang terjadi di dalam sana. Dan berharap kalau bulan depan akan mendapatkan kabar gembira. "Bentar lagi kita momong cucu, Pak Syam," ujar Pak Tamin kembali duduk di kursi teras sambil memperhatikan jalanan depan."Itu yan

    Last Updated : 2024-04-04

Latest chapter

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 209 Alone 4

    Bre menyalami Pak Rosyam dan Pak Tamin dan meminta maaf karena terlambat datang."Sekolah libur kan, Bang?" tanya Bre pada Alvian."Iya, Om. Libur seminggu setelah ulangan.""Oke, besok kita jalan-jalan ke pantai sama Kak Leo. Mau nggak?"Alvian memandang kakeknya. Saat Pak Rosyam mengangguk, Alvian senang karena diberi izin. Bocah itu memang sering bertemu Bre tiap kali ikut kakeknya ke Malang.Pak Rosyam dan Bre sambil makan membicarakan projek yang akan di mulai bulan depan. Setelah itu Bre mengajak Leo dan Alvian jalan-jalan di mall depan restoran. Pria yang masih tetap sendiri itu seperti biasa membelikan mainan dan pakaian untuk Alvian dan si kembar. Untuk Aliva dia hanya membelikan sebuah boneka. Aliva masih terlalu kecil. Bre belum pernah melihat wajah Aliva. Pasti cantik seperti ibunya. Bre terakhir kali bertemu Livia, ketika acara dinner malam itu. Kalau Alan masih sering bertemu karena mereka memang menjadi partner bisnis."Nak Bre, kapan bapak dapat undangan pernikahan? B

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 208 Alone 3

    "Saya merintis bisnis bersama istri saya yang saat itu masih menjadi teman biasa. Juga Adi, teman kita yang malam ini tidak bisa datang. Mereka yang menemani saya benar-benar dari nol. Mulai dari mencari tempat usaha, perizinan, dan karyawan.""Dari teman langsung menikah atau pacaran dulu, Bro?" celetuk seorang teman."Suatu hari saya diam-diam menemui ayahnya dan berterus terang hendak menikahi putrinya. Tapi saya minta waktu agar saya mapan secara finansial. Beberapa bulan kemudian saya melamarnya dan kami menikah."Beberapa perempuan memandang ke arah Livia yang masih duduk di tempatnya. "Kenapa nggak ngundang kami? Kamu lupakan teman-temanmu," protes yang lain."Maaf, saya menikah di Sarangan, jadi hanya Adi saja yang datang. Kami hanya mengadakan pesta sederhana karena waktu itu saya masih dalam tahap merintis bisnis."Alan berbagi pengalaman dan motivasi yang menginspirasi. Semua pertanyaan teman dijawabnya dengan penjelasan yang gamblang. Dan pertemuan itu berakhir di jam seb

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 207 Alone 2

    Livia berdebar-debar takut dan netranya pun berembun. Sekarang susah untuk menelan saliva, seperti ada yang menyekat tenggorokan. Livia merasa malu dan bersalah. Setiap kali ayahnya menemuinya di ruang kerja, sang ayah tidak pernah menutup pintu dengan rapat. Dari celah itulah, tentunya Alan mendengar percakapan dan tangisnya."Mas, aku nggak ada perasaan apapun selain empati dengan nasib Bre." Suara Livia bergetar. "Dia menjadi korban keegoisan mamanya, sedangkan dirinya juga tidak bisa mengendalikan diri makanya sakit akhibat merokok. Aku ....""Nggak perlu dijelaskan, Sayang. Mas paham perasaanmu. Kalau pun masih ada sisa rasa karena kalian pernah hidup bersama, mas juga ngerti.""Bukan seperti itu, Mas. Sekarang hidup dan matiku, jiwa dan ragaku hanya untuk mas dan anak-anak. Jangan salah pengertian.""Mas sangat mengerti, Livi. Sebaiknya kita nggak usah lagi membahas tentang hal ini. Mas percaya sama kamu. Mas dan Bre sudah bicara baik-baik, tetap membuka peluang supaya kita bisa

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 206 Alone 1

    RAHASIA TIGA HATI - Alone"Tampaknya Mbak ini ngebet banget pengen ketemu sama Mas Alan.""Oh, bukan saya saja. Jangan salah paham, Mbak. Tapi teman-teman yang lain juga ingin bertemu. Berharap Alan bisa datang di pertemuan kami dan berbagi pengalamannya. Yang jelas berbagi ilmu. Alan sedang hangat diperbincangkan di grup alumni." Sonya tampak malu dan membuat wajahnya merona."Oh," jawab Livia pendek. Padahal di antara sekian banyak alumni, pasti bukan suaminya saja yang sukses. Tapi kalau pada akhirnya Alan jadi inspirasi dan penyemangat buat mereka, bukankah itu menjadi nilai plus. Pengalamannya menjadi sangat berguna tidak hanya untuk diri pribadi, tapi untuk orang banyak. Ah, Livia positif thinking saja."Alan jarang ikut pertemuan alumni. Mungkin karena sibuk kali, ya. Tapi kami berharap kali ini dia bisa hadir. Mumpung ada di Malang. Kalau gitu saya mau kembali ke kamar dulu, Mbak.""Ya, Mbak," jawab Livia.Wanita itu melangkah pergi. Tampaknya dia masih tahu malu juga setelah

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 205 Suami Idaman 3

    "Besok pagi. Karena malam ini aku masih ada acara ketemuan dengan teman-teman alumni.""Apa benar AFBC mau buka cabang di Malang? Mas Ferry ngasih tahu aku sebulan yang lalu.""Insyaallah. Semoga tahun ini bisa terealisasi."Percakapan terjeda sejenak ketika makanan yang dipesan datang."Aku juga membuka peluang kerjasama dengan Hutama Jaya," ujar Alan sambil mulai menikmati makanannya."Kamu nggak khawatir denganku, Lan?"Alan tersenyum. "Apa mungkin kamu tega menikamku dari belakang? Sedangkan aku mendapatkan Livia bukan karena aku merebutnya darimu. Marilah kita menjalin hubungan kerjasama secara sportif sebagai pria sejati, tanpa ada bayang masa lalu. Profesional all out."Keduanya saling pandang. Tanpa bayang masa lalu? Jelas tawaran itu tidak mudah bagi Bre, bahkan bagi Alan sendiri. Tapi urusan dunia properti berada di tangan Pak Rosyam dan Adi. Alan tetap di pasionnya sendiri. Livia sebagai kepala staf keuangan, tetap di kantor bersamanya. Untuk projek properti ditangani oleh

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 204 Suami Idaman 2

    Bre menggeliat sebelum turun dari kasur. Langsung ke dapur dan membuat secangkir kopi lantas membawanya ke balkon. Duduk di sana sambil menyesap white coffee. Dia lebih suka kopi hitam, tapi stok di dapurnya sudah tidak ada dan belum sempat belanja.Jam dua dini hari Bre baru bisa tidur. Pertemuannya dengan Livia membuatnya kembali merasa tersungkur. Dan itu pilihannya, karena sebenarnya dia bisa saja tidak usah datang ke acara dinner setelah tahu Alan pasti datang bersama Livia.Namun ia tetap datang juga. Dan ini akhibatnya. Luka yang seharusnya mulai sembuh, kini basah kembali. Meski demikian ia tidak lagi terpuruk seperti tahun-tahun kemarin. Bre lebih siap kendati tetap ada rasa kecewa karena penyesalan."Bre, dapat salam dari Atikah," ujar seorang teman kerjanya suatu hari.Bre hanya menjawab dengan senyuman. Dan kiriman salam itu terus berlanjut beberapa kali. Atikah ini salah satu staf di kantor tempatnya bekerja. Perempuan yang lumayan nekat karena berani mengirim salam dulua

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 203 Suami Idaman 1

    RAHASIA TIGA HATI - Suami IdamanLivia meringkuk untuk berlindung dari dingin. Rasa cemas masih tersisa atas kejadian tadi malam. Tak terbayangkan kalau Alan bersikap arogan karena kesalahan yang istrinya lakukan. Selama ini dia sudah sangat bersabar, Livia benar-benar takut jika Alan bisa saja lepas kendali. Namun suaminya memiliki kecerdasan emosional, mampu mengekspresikan perasaan kecewa, marah, dengan cara yang bijak. Meski begitu bisa membuat Livia menangis.Saat melampiaskan hasr*tnya pun tetap semanis seperti biasanya meski diselimuti amarah dan cemburu. Tidak kasar untuk membalas rasa kecewanya. Suami seperti ini, di mana ia akan mendapatkan dalam situasi dunia seperti sekarang. Ketika perselingkuhan sudah menjadi life style, tidak hanya di kalangan kelas atas bagi orang-orang berduit, tapi kelas pinggiran pun mengalami fenomena yang sama.Kunci sebuah hubungan ada pada laki-laki. Mau sekuat apapun berdebat, kalau cinta seorang laki-laki sangat besar. Hubungan itu akan tetap

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 202 Mari Kita Bicara 3

    "Jadi Mas Alan nggak tahu?" Livia terkejut lagi. Alan yang biasanya banyak tahu hal-hal yang berada di luar jangkauan Livia, tapi kali ini dia tidak tahu apa-apa."Untuk apa mas berbohong sama kamu. Apa begitu pentingnya kabar tentang Bre bagimu?"Tangis Livia tumpah. "Bukan begitu. Aku takut kalian berselisih. Padahal aku sudah senang kalian bisa bekerjasama dengan baik sampai tiga tahun lamanya. Mas, jangan salah paham."Alan menarik napas panjang. Keduanya terdiam beberapa menit. Livia mengusap air mata dengan tisu yang ditarik dari atas nakas. "Maafkan aku. Aku nggak ada niatan mengkhianatimu," ujar Livia serak."Livi, kita sudah punya tiga anak. Saat mendengar percakapanmu dan ayah yang menasehatimu tadi, mas diam. Nggak akan menjadikan itu masalah yang membuat hubungan kita berubah. Mas memutuskan diam karena mas percaya dengan ayah dan kamu."Mas anggap itu hal biasa. Tapi setelah mas melihatmu berbincang dengan Bre, mas akhirnya perlu mendiskusikan hal ini denganmu.""Percayal

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 201 Mari Kita Bicara 2

    Livia menebarkan pandangan ke belakang. Ia tidak menemukan Bre di antara para undangan. Mungkin dia masih di sana, karena banyaknya tamu yang berjas hitam, jadi susah untuk menemukan."Apa yang kamu cari?" Alan menyentuh dan langsung menggenggam jemarinya."Mas." Livia kaget karena Alan tiba-tiba ada di belakangnya. Wajah sang suami tidak secerah tadi. Apa ada masalah antara suami dan rekan kerjanya? Livia jadi khawatir.Seseorang menyapa mereka. Alan kembali berbincang dan tidak melepaskan genggaman tangannya.Sedangkan Sonya yang kembali dari menerima telepon terkejut melihat tangan Livia digenggam oleh Alan. Laki-laki yang dibicarakan tadi sudah bersama wanita itu. Apa hubungan mereka? Bukankah Livia bilang datang bersama suaminya? Jadi dia istrinya Alan? Oh, mungkin bukan. Kenapa Livia tidak mengakui kalau dia istrinya bos AFBC ketika sang suami dibicarakan perempuan lain.Apa dia selingkuhannya Alan? Waduh, padahal Alan tidak ada tampang laki-laki red flag. Sonya tidak percaya. K

DMCA.com Protection Status