Beranda / Thriller / Puzzle Killer / Puzzle Killer 2

Share

Puzzle Killer 2

Penulis: _starlakim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 21:32:17

Saat hendak melayangkan pukulan ke wajah Se In, seorang cowok menghentikan tangan Min-ju.

"Woy anak orang kaya santai dong, kaya gangster ajah sih! "Teriaknya.

"Plis deh ho jangan ikut campur urusan gue, dasar cowo tengil!" Ucap Min-ju.

"Keluar aja, biar mereka aku yang urus. Kamu mau tau alamat Minji, nanti pulang sekolah temui aku di belakang gudang." Perintah cowo bernama Ahn Su-ho itu pada Se In.

Ko Mi-ho dan Le Yeon melepaskan pegangannya pada tangan Se In. Mereka tau kalau Su-ho juga salah satu siswa berpengaruh disekolah ini karena kekayaan orang tuanya. Jadi mereka tak mau terlibat masalah dengannya.

Se In mengacungkan jari tengahnya pada Min-ju dan bergegas pergi keluar dari kelas 3A.

"Sialan awas lo ya!" teriak Min-ju, " Kamu apaan sih ho , dia tu junior nggak tau diri mesti dikasih pelajaran. "

"Shut" ucap Su-ho sembari menempelkan jari telunjuknya di tengah bibir, "diem bego! " kemudian ia melenggang pergi menuju tempat duduknya.

"Iiiiiihhhhhh! " Min-ju terlihat marah namun masih tetap menahan emosinya. Ia tak mau terlibat masalah lagi dengan kutu kampret satu itu. Sudah tak menjadi hal yang baru bila seorang Anh Su-ho ikut campur urusan semua orang bak pahlawan kesiangan.

Se In berjalan keluar hendak menuju kelasnya namun geng Choi Woo Sik sudah menghadangnya di lorong.

"Mampus." Dengan raut wajah panik Se In berusaha berlari menjauh.

"Woi kumbang siluman berhenti lo!" Teriak Woo Sik yang berlari disusul 2 orang temannya, Han Ji Sung dan Kim Woo-bin.

Se In berlari ke sembarang arah , ia ingat hari kemarin sudah mengacaukan rencana mereka jadi sudah bisa dipastikan mereka marah besar kali ini.

"Aduh aduh kemana ini gue mau lari, abis dah gue kali ini. " Se In menggigit bibir bawahnya sembari terus berlari.

Sesekali ia menengok kebelakang sialnya geng Woo Sik masih terus memburunya.

Hingga sampai di ujung sekolah, dibelakang gudang yang sudah lama kosong. Se In baru menyadari bahwa arah pelariannya menemui jalan buntu.

"Jalan buntu, sialan! Kok gue malah lari kesini sih" Gerutu Se In celingukan.

Ia bersiap akan berputar namun Choi Woo Sik dan temannya sudah berada di hadapannya saat ini.

' hoosshh hosshhh '

Mereka bertiga terengah engah, sembari kompak memegangi lutut mereka masing masing.

"Wooohh, kali ini lo nggak akan bisa lolos lagi jalang! " seru Woo sik terlihat bersemangat , "kalian berdua cepet pegangin tangannya" perintah Woo Sik pada dua rekannya. .

Hwang Se In tersenyum kecut ketar ketir, kali ini tamatlah sudah riwayatnya.

Ia seketika teringat ancaman Woo Sik kalau dia ikut campur urusannya. Tapi mau bagaimana lagi, Se In juga tak bisa membiarkan temannya dirundung terus menerus oleh geng Woo Sik.

"Buka bajunya! " perintah Woo Sik.

Han Ji Sung melotot, " Jangan gila lo ini sekolahan! "

"Lo nurut atau lo bakal jadi bahan bullyan lagi kaya dulu?" Ancam Woo Sik.

Ji Sung terdiam sejenak, ia seketika bimbang. Ia tau kalau akan menjadi bencana baginya jika tak menuruti perintah Woo Sik. Tapi jika selalu mengikuti perintahnya, ia akan mendapat bencana yang lain pula.

"Ji Sung tolong jangan! " Wajah Se In memelas.

Sebenarnya diantara mereka bertiga Han Ji Sung lah satu satunya orang baik. Ia enggan mengikuti kejahatan yang selalu Woo Sik lakukan, ia saat di sekolah SMP pun menjadi korban pembullyan karena kondisi ekonomi keluarganya yang kurang mampu. Jadi ia tahu betul bagaimana rasanya di bully.

Woo Sik menatap ke arah Woo-bin membuatnya bergegas hendak melepas kancing baju milik Se In. Ia memang begitu tunduk dengan setiap perintah Woo Sik.

"Woo-bin jangan gila!" Ji Sung reflek menarik Se In dalam pelukannya "Sepatuh patuhnya kita , inget lo juga punya adik perempuan! Kalo adek lo yang diginiin emang lo terima? "

Woo-bin menatap Woo Sik yang tengah menatap tajam ke arah Ji Sung.

"Ayo pergi. " Ji sung melepas pelukannya dan membawa Se In pergi menjauh.

"Sialan! Awas lo gue nggak main main sama ancaman yang gue ucapin ke lo! "

Pemuda bertubuh jangkung itu terlihat begitu kesal dan tak menghiraukan lagi ancaman Woo Sik. Ia akan siap menerima apapun konsekuensi yang akan Woo Sik berikan nantinya.

Namun baru beberapa langkah Ji Sung dan Se In melangkah , Woo Sik menyerang tubuh Ji Sung dari belakang membuatnya hampir kehilangan keseimbangan.

Se In panik dan berusaha berteriak saat Woo-bin dan Woo Sik memukuli Ji Sung secara membabi buta. Tapi dengan cepat dihentikan oleh Woo Sik yang menyadari tindakan Se In dan langsung membekap mulutnya.

Se In berontak berusaha melepaskan diri sekuat tenaganya.

"Lepasin Se In, kalian jangan gila!" Teriak Ji Sung yang tengah berusaha melawan Woo-bin. Namun ia terlihat kewalahan.

"Woo Sik lo keterlaluan! Ini udah nggak bener lagi kalo lo kaya gini! " Teriak Ji Sung kembali saat ia tau Woo Sik tengah berusaha membuka kancing baju Se In.

"Waaah ada pertunjukan apa ini? "

Suara berat tiba tiba terdengar dari balik dinding. Anh Su-ho muncul dari balik dinding dengan tangan memegang korek dan menyulut rokok di mulutnya.

Perkelahian mereka terhenti saat tau kalau yang datang adalah Su-ho.

"Kenapa berhenti lanjutkan saja" Su-ho melenggang melewati Woo Sik yang masih memegangi tangan Se In.

Awalnya ia berjalan acuh namun saat menyadari gadis yang dipegang Woo Sik adalah gadis yang menanyakan alamat Minji tadi ia segera berhenti.

"Pergi lepasin gadis itu! " perintah Su-ho.

"Tapi ini bukan urusan..."

Belum sempat menyelesaikan kata katanya Woo Sik melotot tajam saat Anh Su-ho menusukan pisau kecil ke lengannya.

"Lepasin atau kalian tamat ditanganku!? " ancam Su-ho dengan tatapan tajam. Selain kutu kampret Su-ho juga terkenal garang dan kejam jika diluar kelas.

Woo Sik meringis kesakitan dan reflek melepas pegangannya pada Se In. Gadis cantik itu berlari menuju Ji Sung yang terlihat babak belur.

"Lo nggak apa apa kan? Maaf ya gara gara gue lo jadi yang kena. " tanya Se In sembari membantu Ji Sung berdiri.

"Pergi! " Perintah Su-ho sembari mencabut pisau miliknya dari lengan Woo Sik.

Pemuda itu menjerit memegangi tangannya yang mengeluarkan darah. Woo-bin yang ciut nyali langsung membawa Woo Sik pergi saat Su-ho memberikan kode pergi padannya.

"Eh Gadis." Kata Su-ho yang langsung dipotong Se In.

"Bentar bentar gue nolongin dia dulu, lo tunggu sini biar gue anterin dia ke ruang medis. " ia menggandeng tangan Ji Sung "Pastinya lo nggak takut kalo harus bolos kan? " ucap Se In lagi sebelum ia dan Ji Sung menghilang di balik tembok.

Anh Su-ho berdecih, "Sialan " namun ia juga tersenyum.

Beberapa saat kemudian Se In berlari menuju Su-ho yang tengah meneguk sebotol air dan memandangi ponselnya.

" Hosh Hosh , makasih lagi untuk airnya." Ucap Se In setelah merebut botol air milik Su-ho dan langsung meneguknya sampai habis.

Su-ho menaikan sebelah alisnya, memandang Se In dengan tatapan aneh.

"Mana alamat Minji? " tanya Se In tanpa basa basi.

"Bener kata Min-ju, Junior gak tau diri" Kata Su-ho pedas namun bibirnya tersenyum, "kenapa nanya alamat Minji? "

"Gue denger dia selamat dari psikopat itu, gue mau tanya sesuatu sama Minji. "

"Sabar dulu dong, perkenalan dulu kali? "

"Se In, Hwang Se In . Kelas 2 B , usia 17 , tinggi 160, berat badan 55 kg . Alamat rumah Jalan belakang distrik Wei no 2 , " Se In berbicara tanpa henti, "Ada yanag mau ditanyakan lagi tentang gue Tuan? "

"Nilai plus buat lo karena lo lucu, emang apa hubunganya lo sama psikopat itu? " tanya Su-ho mulai serius.

"Gue mau nangkap psikopat gila itu. "

Su-ho terlihat terkejut mendengar perkataan Gadis dengan aroma vanilla didepannya ini.

Bab terkait

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 3

    "Wah nyalimu besar juga, tapi apa lo yakin bisa? mengahadapi cecunguk tadi aja lo nggak bisa. So soan mau nangkap pembunuh berantai yang polisi aja kewalahan" Su-ho mengangkat sebelah alisnya, "seharusnya kita tidak mencampuri urusan polisi bukan? Urungkan saja niatmu itu Hwang Se In."Su-ho kembali menyesap rokok ditangannya. Ia tak pernah takut akan ketahuan oleh para guru karena ia anak pemilik yayasan sekolah itu. Ia kebal terhadap hukum sekolah bahkan hampir tidak pernah dihukum untuk kesalahan yang ia perbuat.Tidak seharusnya memang , namun nyatanya kasta tentang kekuasaan dan kekayaan jelas masih lah berlaku pada kehidupan saat ini."Bukan urusan lo juga mencampuri urusan gue, gue cuma perlu alamat Minji setelah itu kita tak akan bertemu atau berurusan lagi. "Anh Su-ho menatap wajah Se In dan berdecih, "Dasar keras kepala! ""Udah buruan gue buru buru ini sebelum ketangkep guru ketertiban. ""Kalo gitu gue ikut lo. ""Ih nggak usah, ngapain? Lo cukup kasih tau gue alamat Kim

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 4

    Dari raut wajah Su-ho, Hwang Se In sudah bisa memastikan siapa pria dewasa yang digandeng Kim Minji."Gue nggak mau ngurusin percintaan lo, gue tetep mau ketemu Minji. Dengan atau tanpa lo !" Seru Se In sembari melangkah menuju pintu gerbang rumah Minji.Langkahnya terhenti saat Su-ho kembali menahan lengannya."Lo harus pura pura jadi pacar gue ya, cuma buat di depan Minji. ""Nggak gue nggak mau, buat apa? Nggak ada untungnya buat gue.""Tolongin gue, malu dong nanti didepan pacar baru Minji. Masa iya gue ditinggalin cuma gara gara dia sama om om, kurang apa coba gue? Ganteng iya, kaya iya. Malu maluin banget tau. ""Ya bukan urusan gue dong. Kalo lo nggak mau ketemu Minji ya tinggal pulang aja sana. Gue bisa pulang sendiri nantinya.""Nggak terima dong gue, masa gue diginiin.""Sekali lagi bukan urusan gue! Udah makasih buat tumpangannya gue mau ngurus urusan gue dulu."Anh Su-ho menarik lengan Se In ke dalam pelukannya. Ia mendekapnya begitu erat membuat gadis itu terbelalak."Gil

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 5

    Pria itu masih menatap wajah Se In tanpa berkedip. Gadis itu berusaha mundur namun selangkah ia mundur, selangkah pula pria dihadapannya itu maju.Hwang Se In meneguk salivanya kasar, ia kini terpojok pada dinding di belakangnnya. Ia mulai berpikir untuk berani, tapi saat ia memperhatikan wajah pria dihadapannya. Ia seakan tak asing, seperti pernah bertemu dengannya disuatu tempat."Kamu mengenalku? " tanya pria itu.Se In berpikir keras berusaha mengingat wajah dihadapannya saat ini."Tentu saja kamu pernah melihatku, aku seniormu disekolah. "Se In kembali menimbang dan berusaha mengingatnya dengan keras.'Gue rasa bukan disekolah , melainkan di suatu tempat. Tapi di mana ya? 'Batin Se In."Hwang Se In... "Belum selesai ia berpikir, sebuah teriakan terdengar memanggil namanya. Gadis itu menengok berusaha mencari arah datangnya suara."Anh Su-ho tuh. ""Lo anteknya Bedebah gila itu ya? " tanya Se In berusaha tenang. Namun wajahnya sama sekali tak menunjukan sebuah ketenangan.Pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 6

    "Kamu cukup pintar untuk terlihat bingung seperti itu Se In. " Kim Han Bin menarik kedua sudut bibirnya.Di tengah kebingungannya, Hwang Se In masih berusaha untuk berpikir . Disisi lain Kim Han Bin mendekat dan sepersekian detik kemudian, ia dengan cepat menyuntikkan sebuah cairan ke leher Hwang Se In. Entah di mana suntikan itu ia sembunyikan, yang jelas kini ia berhasil.Gadis itu terkejut namun sudah terlambat, badanya kini terasa lemas, kepalanya pusing dan pandangannya mulai kabur. Hwang Se In pingsan dan tubuhnya hampir menghantam lantai.Namun dengan sigap Kim Han Bin meraihnya. Ia menatapnya dalam dan mengelus pipi Se In yang begitu mulus."Mari kita mulai permainan yang sesungguhnya cantik." gumam Kim Han Bin seraya meletakkan tubuh gadis itu diatas ranjang.Keesokan harinya, Ahn Su-ho sudah berangkat ke sekolah. Ia memarkirkan mobilnya dan bergegas keluar menuju ruang pribadi ayahnya."Ahn Sung Hwang!" teriak Su-ho yang tanpa aba aba menendang pintu ruang pribadi ayahnya it

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 7

    Park Do Ha segera menghubungi Lee Ha-na, untuk membantunya mencari keberadaan Hwang Se In. Ia yakin kalau omongan anak SMA waktu itu pada Lee Ha-na adalah kesungguhan.'Jangan jangan Hwang Se In ditangkap oleh psikopat itu. Bagaimana jika ia korban selanjutnya' batin Park Do Ha gelisah."Hallo ada apa? Kenapa kamu belum datang ke kantor? Apa terjadi sesuatu?" tanya Lee Ha-na dari sebrang telepon."Kumpulkan tim kita akan melakukan pencarian orang hilang. Kemungkinan ini ada hubungannya dengan psikopat yang tengah kita buru." ujar Park Do Ha tanpa basa basi."Memang siapa yang menghilang?""Hwang Se In. sejak kemarin dia tak pulang kerumah. Ingat ucapannya padamu kemarin? ""Ck, anak itu anak nakal. Mungkin saja dia tengah bersenang senang dengan teman atau mungkin pacarnya. Kenapa kamu begitu khawatir. Lagi pula peraturan di kantor orang dinyatakan hilang, jika tidak pulang ke rumah dalam kurun waktu 2 x 24 jam. Tunggu saja sampai hari esok. Jika belum juga pulang neneknya suruh buat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 8

    Ahn Su-ho menarik nafas panjang, memandangi punggung Kim Minji dan Im Si Wan yang perlahan semakin menjauh."Ini bukan seperti apa yang gue rencanain. Sama sekali tak sesuai harapan, sial. "Ahn Su-ho menyulut sebatang rokok yang sudah bertengger di bibirnya. Ia memutar badan dan segera ingat tujuan utama , dirinya kembali ke tempat ini."Gue plin plan banget si! Tujuan gue nyari Hwang Se In. Kenapa malah ketemu dan melow in Minji. Ah otak sama hati gue emang gak pernah sinkron!"Ia terus berjalan menyusuri jalan, mengamati setiap sudut yang ia lewati. Setelah beberapa saat ia mengamati, tiba tiba ia mengingat sesuatu."Terakhir kali Se In masuk ke gang paling ujung sana, dan plot twistnya gang itu buntu. Lebih tololnya gue nggak nyadar itu kemarin dan malah langsung pergi gitu aja! " Ujar Ahn Su-ho merutuki dirinya sendiri.Ahn Su-ho sendiri memang memiliki kepribandian yang aneh. Ia bisa menjadi beberapa orang dalam kondisi yang berbeda. Entah karena trauma masa kecil atau karna ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 9

    Kakek itu tersenyum, ia kemudian memutar beberapa menit penggalan video yang berada di layar monitor.Ahn Su-ho mulai mendekat dan mengamati dengan seksama.Disana nampak Hwang Se In yang tengah berjalan, bersama seorang pria yang tak lain adalah Kim Han Bin."Siapa pria itu?" Tanya Ahn Su-ho yang langsung terperanjat , menyaksikan Hwang Se In masuk ke dalam sebuah rumah bersama pria itu.Kemudian sang kakek mengganti layar monitor dengan beberapa foto. Foto itu menunjukan seseorang dengan setelan serba hitam, berdiri di tengah rintikan hujan."Orang orang seperti kami menyebutnya, Puzzle Man. Ia begitu terkenal karena teka teki pembunuhannya begitu rumit. Hingga sampai sekarang tak pernah tertangkap, apalagi terendus keberadaannya oleh pihak kepolisian. Mungkin juga Pelaku pembunuhan Distrik Wei akhir akhir ini adalah Puzzle Man."Ahn Su-ho jadi teringat sebuah artikel yang ia temukan di meja kerja ibunya, yang menyebutkan sesuatu tentang sebuah pembunuhan di Distrik Sei beberapa wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 10

    Beberapa saat kemudian, Park Do Ha sampai di kantor. Ia langsung di sambut oleh Lee Ha Na yang berwajah cemberut.Terlihat bersiap mengomel, Park Do Haa buru buru mengeluarkan secuil kertas itu."Dugaanku benar, pembunuh itu kini makin terang terangan. Kita harus segera bertindak, sebelum pembunuh itu kembali menghilang bak di telan bumi kembali."Ha Na yang mendengar hal itu terlihat terkejut. Baru saja ia akan mengomeli rekannya itu, tapi ia urungkan. Dan buru buru mengambil kertas itu.Namun setelah membacanya, ia malah terlihat sedikit tersenyum."Santai saja gak perlu buru buru, kali ini pasti dia tertangkap." Ujar Lee Ha Na bergegas membawa kertas itu masuk."Apa maksudmu santai!? Ada nyawa yang harus kita selamatkan." Ucap Park Do Ha yang berjalan di belakang Ha Na.Wanita itu tak menanggapi dan masih terus berjalan.'Biarin aja gadis itu mampus duluan, dengan begitu tak akan ada lagi yang menggangguku.' batin Ha Na."Apa kamu membencinya gara gara ia tahu sugar dadymu Ha Na?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01

Bab terbaru

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 13

    Park Do Ha dan Noh Park datang dengan tergesa gesa, setelah mendengar kabar kematian cucu Kepala Senior.Park Do Ha mendekat, berusaha untuk menguatkan Lee Jae-myun yang tak mau beranjak. Sedari tadi tatapannya kosong memandangi jasad cucunya yang sudah hampir selesai dilakukan olah tempat kejadian perkara."Biar polisi yang lain yang melakukan prosedur, anda ikutlah denganku." Ucap Park Do Ha sembari membantu Lee Jae-myun berdiri.Dengan lemah , Jae-myun menuruti kata kata Do Ha. Hingga beberapa saat kemudian, datang salah seorang polisi Distrik Sei yang berhasil menemukan ponsel milik Ha Yi.Polisi itu juga memberi tau bahwa dalam daftar panggilan terakhir ponsel Lee Ha Yi adalah Park Do Ha.Mendengar hal itu Lee Jae-myun, bergegas mengambil ponsel tersebut dan mengeceknya secara langsung.Ia memandang Park Do Ha dengan tatapan penuh tanda tanya."Aku berniat memberitahu anda kalau Lee Ha Yi menelfonku , namun karena ada tugas aku jadi lupa akan hal itu." Jujur Park Do Ha yang meras

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 12

    Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam dan rintik hujan mulai turun . Lee Jae-myun menghentikan pekerjaanya sejenak. Ia bergegas melihat ponselnya, namun tak ada balasan dari sang cucu kesayangan.Ia berusaha menelfon dan mengirimi beberapa pesan ke Ha Yi. Namun ia tak kunjung mendapatkan balasan."Apa anak itu lupa waktu lagi, dasar anak itu memang selalu seperti ini jika berurusan dengan Novel. Sampai sampai ia tak memperdulikan pesan dan panggilan dariku. Tapi entah mengapa perasaanku sangat tak enak. Lebih baik aku datang saja ke toko buku itu. " Gumam Jae-myun.Kemudian ia berpamitan kepada rekan kerjanya untuk pulang lebih awal. Ia ingin menjemput cucu kesayangannya itu. Rekan rekan yang sudah paham dengan kebiasaan Kepala Seniornya itu, mempersilahkan Jae-myun untuk pulang lebih awal.Karena memang kasus Distrik Sei belum menemukan titik terang, siapa pelaku sebenarnya. Bahkan bukti yang mengarah pada seseorang pun tak ada. Psikopat yang melakukan hal ini memang begitu hati hati

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 11

    Lee Jae-myun dengan perasaan terkejut langsung melihat kertas itu. Wajahnya memerah , amarahnya kembali memuncak. Dendam di hatinya kembali timbul, mengetahui sang pelaku pembunuhan kembali meneror."Psikopat gila itu!" Geram Lee Jae-myun," sebenarnya aku sudah punya target sendiri, setelah beberapa bulan ini menyelidikinya."Kini giliran Park Do Ha yang di buat terkejut."Biasanya anda memberitahuku tentang perkembangan apapun yang anda peroleh.""Ini baru dugaan sementaraku. Belum ada bukti konkret yang bisa membuatnya di tetapkan sebagai tersangka. Lagi pula kamu tak mau membantu dengan caraku, dan lebih memilih untuk melakukan cara polisi yang jelas didalamnya banyak manipulasi! Lihat? Sampai saat ini pembunuh itu masih berkeliaran bebas di luar sana! Bahkan mungkin akan ada korban selanjutnya, Hwang Se In mungkin.""Siapa sebenarnya orang itu? Apa maksud anda ? Anda tau keberadaan Hwang Se In? Cepat katakan , Nenek Bo Ra sangat menghawatirkannya. Aku harus segera mencarinya. Sebe

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 10

    Beberapa saat kemudian, Park Do Ha sampai di kantor. Ia langsung di sambut oleh Lee Ha Na yang berwajah cemberut.Terlihat bersiap mengomel, Park Do Haa buru buru mengeluarkan secuil kertas itu."Dugaanku benar, pembunuh itu kini makin terang terangan. Kita harus segera bertindak, sebelum pembunuh itu kembali menghilang bak di telan bumi kembali."Ha Na yang mendengar hal itu terlihat terkejut. Baru saja ia akan mengomeli rekannya itu, tapi ia urungkan. Dan buru buru mengambil kertas itu.Namun setelah membacanya, ia malah terlihat sedikit tersenyum."Santai saja gak perlu buru buru, kali ini pasti dia tertangkap." Ujar Lee Ha Na bergegas membawa kertas itu masuk."Apa maksudmu santai!? Ada nyawa yang harus kita selamatkan." Ucap Park Do Ha yang berjalan di belakang Ha Na.Wanita itu tak menanggapi dan masih terus berjalan.'Biarin aja gadis itu mampus duluan, dengan begitu tak akan ada lagi yang menggangguku.' batin Ha Na."Apa kamu membencinya gara gara ia tahu sugar dadymu Ha Na?"

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 9

    Kakek itu tersenyum, ia kemudian memutar beberapa menit penggalan video yang berada di layar monitor.Ahn Su-ho mulai mendekat dan mengamati dengan seksama.Disana nampak Hwang Se In yang tengah berjalan, bersama seorang pria yang tak lain adalah Kim Han Bin."Siapa pria itu?" Tanya Ahn Su-ho yang langsung terperanjat , menyaksikan Hwang Se In masuk ke dalam sebuah rumah bersama pria itu.Kemudian sang kakek mengganti layar monitor dengan beberapa foto. Foto itu menunjukan seseorang dengan setelan serba hitam, berdiri di tengah rintikan hujan."Orang orang seperti kami menyebutnya, Puzzle Man. Ia begitu terkenal karena teka teki pembunuhannya begitu rumit. Hingga sampai sekarang tak pernah tertangkap, apalagi terendus keberadaannya oleh pihak kepolisian. Mungkin juga Pelaku pembunuhan Distrik Wei akhir akhir ini adalah Puzzle Man."Ahn Su-ho jadi teringat sebuah artikel yang ia temukan di meja kerja ibunya, yang menyebutkan sesuatu tentang sebuah pembunuhan di Distrik Sei beberapa wa

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 8

    Ahn Su-ho menarik nafas panjang, memandangi punggung Kim Minji dan Im Si Wan yang perlahan semakin menjauh."Ini bukan seperti apa yang gue rencanain. Sama sekali tak sesuai harapan, sial. "Ahn Su-ho menyulut sebatang rokok yang sudah bertengger di bibirnya. Ia memutar badan dan segera ingat tujuan utama , dirinya kembali ke tempat ini."Gue plin plan banget si! Tujuan gue nyari Hwang Se In. Kenapa malah ketemu dan melow in Minji. Ah otak sama hati gue emang gak pernah sinkron!"Ia terus berjalan menyusuri jalan, mengamati setiap sudut yang ia lewati. Setelah beberapa saat ia mengamati, tiba tiba ia mengingat sesuatu."Terakhir kali Se In masuk ke gang paling ujung sana, dan plot twistnya gang itu buntu. Lebih tololnya gue nggak nyadar itu kemarin dan malah langsung pergi gitu aja! " Ujar Ahn Su-ho merutuki dirinya sendiri.Ahn Su-ho sendiri memang memiliki kepribandian yang aneh. Ia bisa menjadi beberapa orang dalam kondisi yang berbeda. Entah karena trauma masa kecil atau karna ia

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 7

    Park Do Ha segera menghubungi Lee Ha-na, untuk membantunya mencari keberadaan Hwang Se In. Ia yakin kalau omongan anak SMA waktu itu pada Lee Ha-na adalah kesungguhan.'Jangan jangan Hwang Se In ditangkap oleh psikopat itu. Bagaimana jika ia korban selanjutnya' batin Park Do Ha gelisah."Hallo ada apa? Kenapa kamu belum datang ke kantor? Apa terjadi sesuatu?" tanya Lee Ha-na dari sebrang telepon."Kumpulkan tim kita akan melakukan pencarian orang hilang. Kemungkinan ini ada hubungannya dengan psikopat yang tengah kita buru." ujar Park Do Ha tanpa basa basi."Memang siapa yang menghilang?""Hwang Se In. sejak kemarin dia tak pulang kerumah. Ingat ucapannya padamu kemarin? ""Ck, anak itu anak nakal. Mungkin saja dia tengah bersenang senang dengan teman atau mungkin pacarnya. Kenapa kamu begitu khawatir. Lagi pula peraturan di kantor orang dinyatakan hilang, jika tidak pulang ke rumah dalam kurun waktu 2 x 24 jam. Tunggu saja sampai hari esok. Jika belum juga pulang neneknya suruh buat

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 6

    "Kamu cukup pintar untuk terlihat bingung seperti itu Se In. " Kim Han Bin menarik kedua sudut bibirnya.Di tengah kebingungannya, Hwang Se In masih berusaha untuk berpikir . Disisi lain Kim Han Bin mendekat dan sepersekian detik kemudian, ia dengan cepat menyuntikkan sebuah cairan ke leher Hwang Se In. Entah di mana suntikan itu ia sembunyikan, yang jelas kini ia berhasil.Gadis itu terkejut namun sudah terlambat, badanya kini terasa lemas, kepalanya pusing dan pandangannya mulai kabur. Hwang Se In pingsan dan tubuhnya hampir menghantam lantai.Namun dengan sigap Kim Han Bin meraihnya. Ia menatapnya dalam dan mengelus pipi Se In yang begitu mulus."Mari kita mulai permainan yang sesungguhnya cantik." gumam Kim Han Bin seraya meletakkan tubuh gadis itu diatas ranjang.Keesokan harinya, Ahn Su-ho sudah berangkat ke sekolah. Ia memarkirkan mobilnya dan bergegas keluar menuju ruang pribadi ayahnya."Ahn Sung Hwang!" teriak Su-ho yang tanpa aba aba menendang pintu ruang pribadi ayahnya it

  • Puzzle Killer   Puzzle Killer 5

    Pria itu masih menatap wajah Se In tanpa berkedip. Gadis itu berusaha mundur namun selangkah ia mundur, selangkah pula pria dihadapannya itu maju.Hwang Se In meneguk salivanya kasar, ia kini terpojok pada dinding di belakangnnya. Ia mulai berpikir untuk berani, tapi saat ia memperhatikan wajah pria dihadapannya. Ia seakan tak asing, seperti pernah bertemu dengannya disuatu tempat."Kamu mengenalku? " tanya pria itu.Se In berpikir keras berusaha mengingat wajah dihadapannya saat ini."Tentu saja kamu pernah melihatku, aku seniormu disekolah. "Se In kembali menimbang dan berusaha mengingatnya dengan keras.'Gue rasa bukan disekolah , melainkan di suatu tempat. Tapi di mana ya? 'Batin Se In."Hwang Se In... "Belum selesai ia berpikir, sebuah teriakan terdengar memanggil namanya. Gadis itu menengok berusaha mencari arah datangnya suara."Anh Su-ho tuh. ""Lo anteknya Bedebah gila itu ya? " tanya Se In berusaha tenang. Namun wajahnya sama sekali tak menunjukan sebuah ketenangan.Pria

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status