Share

81. Menyesal

Rutinitas Evelyn tidak pernah berubah selama Luna ada bersamanya. Sebelum si balita menjemput mimpi, ia biasa membuatkan susu untuk si kecil terlebih dahulu. Segelas susu hangat dapat membantu seseorang tidur dengan lebih baik, itu yang ia tahu. Ia ingin memberikan semua hal terbaik untuk putrinya.

Langkahnya terayun ringan menuju dapur, namun gerak kakinya terhenti saat kedua matanya menangkap presensi Arjuna. Pria dengan rambut gondrong terkuncir rendah itu sedang berdiri membelakanginya, sedang membuat kopi di depan pantry.

Evelyn terdiam sejenak demi mengamati. Pria itu terlihat kurang baik, bahkan bubuk kopi yang dituang ke dalam gelas tampak berceceran di atas permukaan meja. Jujur saja ia sedikit merasa sungkan pada si Tuan rumah, apalagi semenjak ia kembali usai penyekapan.

"Ah, sial!" umpatan itu masuk ke dalam telinga Evelyn. Arjuna yang sedang kesal membanting cangkirnya, menciptakan suara gelegar yang cukup nyaring, pun keterkejutan bagi si wanita.

"Biarkan aku yang membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Didane Ramadhan
lama sskali update nya...dan hanya 1 bab pula
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status