Share

Pergi

Penulis: Dena99
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-14 08:27:59

Pagi hari, Agnes duduk sambil membaca buku di samping tempat tidur, dimana Kai sedang terbaring. Ada asap hitam samar keluar dari lengannya dan tato dengan pola unik terukir disana. Tato itu mengeluarkan cahaya kuning samar. Seolah-olah asap hitam berusaha menelannya. Tato itu adalah segel yang dibuat Bin untuk menahan penyebaran kutukan Kai.

Ataupun Bin, dia berbaring di samping Kai. Dadanya bergerak naik turun dengan teratur, berbeda dengan Kai yang terlihat sedikit kesulitan bernafas. Rambut panjangnya tergerai rapi melewati bahunya. Pakainya putih bercampur emas yang dipakainya terlihat sangat cocok untuknya. Hampir seperti melihat seorang pangeran sedang tidur. Ah tidak, bukan 'seperti pangeran' tetapi dia memang pangeran, pangeran bagi para Light Elf.

Di ruangan itu hanya ada suara nafas dan gesekan kertas yang dibalik oleh Agnes.

Dua hari telah berlalu sejak insiden bom yang meledak di tiga kuil. Festival tetap berjalan seperti biasa. Kerajaan Asteraceae masih dalam kegembiraan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Mimpi

    "Apa kamu memang harus pergi ke sana?"Agnes bisa melihat ekspresi enggan ayahnya dari bola kristal di depannya."Itu permintaan Yang Mulia Putra Mahkota, bagaimana bisa aku menolaknya, Ayah?""Kenapa Yang Mulia memintamu? kalian bahkan tidak saling mengenal.""Kami bertemu di perjamuan.""Harusnya aku tidak mengizinkan kamu pergi kesana.""Ayah..""Agnes tidak akan pergi sendiri, ada Aland dan aku, anggap saja kami sedang berlibur, " ucap Alex yang jengah melihat pembicaraan keduanya yang terus berputar-putar. Dia tadi bermaksud menghubungi ayahnya untuk melaporkan apa yang terjadi di ibukota, sekaligus memberi tahu bahwa mereka akan pergi ke kerajaan Phonebe. Tentu saja Alex tidak menceritakan alasan sebenarnya dari kepergian mereka. Tetapi, ketika mendengar berita keikutsertaan Agnes ayahnya menjadi sedikit tidak setuju.Ayahnya meminta untuk berbicara dengan Agnes, jadilah mereka disini sekarang. Sedari tadi ayahnya terus-menerus menanyakan alasan kepergian Agnes yang menurutnya t

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-18
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Ketika Aku Membuka Mata 1

    Kematian tidak akan terasa menakutkan ketika keputusan berada di depanmu. **** Itu gelap. Hal pertama yang wanita itu lihat ketika dia membuka mata adalah kegelapan. Dia menoleh ke kiri dan kanan. Ada tirai yang menghalangi masuknya cahaya. Wanita itu bertanya-tanya dimana dirinya sekarang. 'Aku rasa aku belum mati.' Pada saat itu, tirai yang mengelilinginya terbuka. Seorang pria asing dengan mata biru langit melihat terkejut ke arahnya. Mata berbentuk kucing yang memiliki warna biru langit itu terlihat sedikit berkabut. Ada lingkaran hitam dibawah matanya. Pria asing itu membuka dan menutup mulutnya berkali-kali seakan ingin berbicara banyak hal namun, yang bisa dia katakan hanya sebuah kalimat singkat yang membuat wanita itu dilanda kebingungan. "Tunggu sebentar." 'Tunggu? Apa yang harus aku tunggu?'' Itu serak, suara pria asing bermata biru langit itu terdengar serak. Wanita itu tidak tahu siapa pria asing itu dan meng

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Ketika Aku Membuka Mata 2

    Agnes Myosotis merupakan putri bungsu keluarga Myosotis penguasa wilayah barat Kerajaan Asteraceae. Orang-orang menyebutnya sebagai putri kaca karena keluarganya menjaga Agnes dengan sangat ketat. Dia tidak pernah keluar dari kediamannya atau bertemu dengan orang lain selain keluarga, tunangan dan beberapa pelayan kepercayaan kepala keluarga Myosotis. Dia dikenal memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga sangat mudah terkena penyakit. Agnes memejamkan matanya begitu mengingat informasi yang dia ketahui. Yang dia inginkan hanyalah mati dengan tenang. Mengapa itu begitu sulit. "Panggil Kai." "Aku mengerti. Kai sebentar lagi akan da-" Tok tok tok "Bin. Kau memanggilku?" "-itu dia. Iya masuklah." Agnes membuka matanya dan melirik kearah seseorang yang baru masuk. Seorang remaja berusia lima belas tahun berjalan ke arah Bin. Tingginya hampir sepantaran dengan Bin, dia berkulit putih dan berambut hitam. Pemuda

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Ketika Aku Membuka Mata 3

    Ketika aku membuka mata 3 Begitu rasa sakit itu menyebar keseluruh tubuhnya, Agnes merasa begitu mengantuk. Dia memejamkan mata dan tertidur dengan nafas yang berantakan. Gelap dan dingin. Agnes, tidak Ariel merasa tubuhnya jatuh dari tempat yang begitu tinggi. Saking tingginya dia tidak tahu berapa lama dia akan terjatuh. Ini mimpi. Mimpi yang terus menerus berulang setiap malam. Ariel akan terus jatuh ke bawah tanpa bisa merasakan akhirnya. Dia memejamkan mata dan membiarkan kegelapan menelannya. Begitu semuanya gelap dan tidak terasa apapun. Ariel membuka mata. Blur Blur Blur Tubuhnya berada di dalam tabung kaca yang dipenuhi oleh cairan berwarna hijau. Tubuh kurus dan kecilnya terkurung didalam tabung.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kamu Pikir Kamu Siapa!

    Jika kau sudah terlalu sering dikhianati maka perhatian kecil akan terasa begitu berat untuk diterima. **** 'Semoga aku tidak bermimpi.' Itu hanyalah harapan kecil dan sederhana yang Ariel ucapan sebelum tidur. 'Ah, aku disini lagi' Ariel membuka matanya dalam kegelapan. Dia jatuh. Dan seperti sebelumnya kegelapan itu menelanya hingga dia menjadi tidak terlihat. Ariel mendengar tawa anak-anak, bunyi lonceng dan wajahnya terasa hangat karena terkena sinar matahari. Dia membuka mata dan melihat langit biru yang cerah. Itu silau tetapi Ariel tidak berhenti untuk menatapnya. Dia bisa mencium aroma manis dari gula dan aroma segar dari rumput ketika angin bertiup. "Hey." Seorang anak perempuan menghalangi pandangan Ariel. Anak itu tersenyum dengan ceria. Anak itu memakai kemeja putih yang dimasukan ke dalam celana hitam. Rambut panjangnya diikat satu ke belakang. Bukan hanya dia Ariel juga memakai pakaian yang sama. Di rambut

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kamu Pikir Kamu Siapa! 2

    "Kau bisa memanggilku El. Aku adalah orang yang dikirim oleh Penguasa Dunia Bawah untuk melakukan kesepakatan denganmu." "Apa?" Agnes bertanya dengan bingung. Penguasa dunia bawah apa itu semacam organisasi bawah tanah. "Bukan. Itu bukan organisasi tapi benar-benar dunia bawah." Agnes tersentak. "Kau…" "Ah, maafkan aku. Aku sering penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain jadi terkadang itu terjadi begitu saja." "..." " Kau tidak perlu khawatir sekarang aku tidak akan membaca pikiranmu lagi." 'Bagaimana aku bisa percaya.' "Kau pasti tidak percaya kan." "...." "Aku tidak membaca pikiranmu aku hanya menebaknya lewat wajahmu." "Siapa kau?" Pria itu mulai cemberut mendengar perkataan Agnes. "Aku sudah memperkenalkan diri." Agnes mengerutkan dahinya, El. Siapa? Selama membaca novel [Orion's Resurrection] Agnes, tidak Ariel sama sekali tidak pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kamu Pikir Kamu Siapa! 3

    "Sepertinya dia hilang ingatan." El berkata dengan wajah santai tidak peduli. Berbeda dengan Aland yang wajahnya tiba-tiba berubah menjadi sedikit pucat. Anges yang melihat wajah Aland yang memucat menjadi sedikit bersalah. Dia melirik El yang terlihat mulai bosan. "Aku rasa racun itu telah mempengaruhi sel otaknya. Kau sangat beruntung. Jika kau sedikit saja terlambat memberinya obat penawar maka dia pasti akan mati." Agnes mengerutkan dahinya mendengar penjelasan El. 'Kenapa dia begitu santai?' Ucapan El terdengar tanpa beban. Seolah-olah dia baru saja memberikan informasi tentang ramalan cuaca dan bukannya tentang nyawa seseorang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08
  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kamu Pikir Kamu Siapa! 4

    "Dia benar-benar pergi begitu saja." Agnes berkata dengan rasa tidak percaya dan jengkel disaat yang bersamaan. Agnes melihat tempat dimana El tadi berada dan dia mulai ragu apa dia telah memilih orang yang benar untuk diajak bekerja sama. "Aku harus pergi sekarang." Agnes menoleh kearah Aland yang akhirnya mulai berbicara. Dia terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. Matanya masih terlihat kebingungan namun wajahnya kembali tenang. Ini membuat Agnes sulit menentukan apa yang dipikirkan oleh Aland. "Mau kemana?" "Aku akan menjelaskan situasimu kepada yang lainnya." Dingin. Aland berbicara dengan nada dingin dan tegas, seperti seorang atasan yang memberikan perintah kepada bawahannya. Aland bahkan tidak menatap Agnes ketika dia berbicara. Tidak ada tatapan lembut atau kata-kata yang hangat seperti sebelumnya. Agnes merasa ini adalah hal yang memang seharusnya. Seperti inilah sikap Aland yang digambarkan di

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11

Bab terbaru

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Mimpi

    "Apa kamu memang harus pergi ke sana?"Agnes bisa melihat ekspresi enggan ayahnya dari bola kristal di depannya."Itu permintaan Yang Mulia Putra Mahkota, bagaimana bisa aku menolaknya, Ayah?""Kenapa Yang Mulia memintamu? kalian bahkan tidak saling mengenal.""Kami bertemu di perjamuan.""Harusnya aku tidak mengizinkan kamu pergi kesana.""Ayah..""Agnes tidak akan pergi sendiri, ada Aland dan aku, anggap saja kami sedang berlibur, " ucap Alex yang jengah melihat pembicaraan keduanya yang terus berputar-putar. Dia tadi bermaksud menghubungi ayahnya untuk melaporkan apa yang terjadi di ibukota, sekaligus memberi tahu bahwa mereka akan pergi ke kerajaan Phonebe. Tentu saja Alex tidak menceritakan alasan sebenarnya dari kepergian mereka. Tetapi, ketika mendengar berita keikutsertaan Agnes ayahnya menjadi sedikit tidak setuju.Ayahnya meminta untuk berbicara dengan Agnes, jadilah mereka disini sekarang. Sedari tadi ayahnya terus-menerus menanyakan alasan kepergian Agnes yang menurutnya t

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Pergi

    Pagi hari, Agnes duduk sambil membaca buku di samping tempat tidur, dimana Kai sedang terbaring. Ada asap hitam samar keluar dari lengannya dan tato dengan pola unik terukir disana. Tato itu mengeluarkan cahaya kuning samar. Seolah-olah asap hitam berusaha menelannya. Tato itu adalah segel yang dibuat Bin untuk menahan penyebaran kutukan Kai.Ataupun Bin, dia berbaring di samping Kai. Dadanya bergerak naik turun dengan teratur, berbeda dengan Kai yang terlihat sedikit kesulitan bernafas. Rambut panjangnya tergerai rapi melewati bahunya. Pakainya putih bercampur emas yang dipakainya terlihat sangat cocok untuknya. Hampir seperti melihat seorang pangeran sedang tidur. Ah tidak, bukan 'seperti pangeran' tetapi dia memang pangeran, pangeran bagi para Light Elf.Di ruangan itu hanya ada suara nafas dan gesekan kertas yang dibalik oleh Agnes.Dua hari telah berlalu sejak insiden bom yang meledak di tiga kuil. Festival tetap berjalan seperti biasa. Kerajaan Asteraceae masih dalam kegembiraan

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kuil Poseidon 2

    "Pelakunya ada di kerajaan Phenobe.""Apa?"Jawaban Aland jelas membuat Agnes terkejut. Jawaban Aland bertentangan dengan apa yang Agnes baca. Namun, belum sempat Agnes menenangkan diri Aland kembali memberinya detail yang lebih mengejutkan."Ya, dan orang itu bagian dari menara Alkimia. Tapi, sebelumnya dia bekerja sebagai penyihir di kerajaan Janus"Mata Agnes melebar tanpa sadar. Menara Alkimia? Bagaimana bisa alurnya mengalir kesana? Ada beberapa halaman dalam novel tentang tempat itu. Satu hal yang Agnes tahu menara Alkimia bukan tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Menara itu penuh dengan hal yang tidak enak dilihat oleh mata maupun hati.Entah bagaimana rasanya alur cerita bisa dibilang berjalan sesuai novel dan tidak berjalan sesuai novel.Dalam novel [Orion's Resurrection] inside kedua yang menimpa Isaac adalah perdagangan budak yang berhubungan dengan kerajaan Phenobe dan menara Alkimia, tetapi insiden kutukan Kai berada di h

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kuil Poseidon

    Dengan itu Agnes keluar dari ruang kerja Alex dan mencari kepala pelayan.Dari penjelasan panjang Alex dapat disimpulkan sebagai berikut,Kuil dan keluarga kerajaan Asteraceae memiliki hubungan yang sedikit buruk. Kuil dan keluarga kerajaan mempunyai aturan dan kehormatan mereka sendiri. Selama beberapa tahun kuil telah melakukan berbagai hal untuk memperluas kekuasaan mereka. Keluarga kerajaan tidak bisa begitu saja menghentikan mereka tanpa alasan yang jelas. Meskipun perbuatan kuil tidak merugikan secara langsung, keluarga kerajaan tidak ingin adanya kekuasaan lain selain mereka. Abaikan para Orion, karena sudah jelas mereka tidak akan berkhianat.Kuil dan keluarga kerajaan akhirnya menjatuhkan satu sama lain di balik bayang-bayang. Insiden tentang pendeta yang melakukan pengeboman di kuil pasti akan membuat pihak kuil mereka malu dan terpojok. Mereka mungkin akan kehilangan kehormatan yang mereka miliki, belum lagi hukuman yang mereka dapatkan dari istana. K

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kuil Utama 3

    Pendeta Agung berteriak dengan suara serak. Aura tenang dan bijak yang Agnes lihat tadi menghilang entah ke mana. Dia berteriak marah seperti orang tua yang putus asa.Para pendeta yang mendengar teriakannya berlari mendekat, untuk menyelamatkan atau mengetahui apa yang terjadi. Namun, mereka dihalangi oleh para ksatria. Akibatnya mereka berdebat dengan para ksatria.“Apa yang Anda lakukan!”“Biarkan kami lewat!”“Apa Anda tahu di mana ini!”Mereka mengatakan berbagai omong kosong yang tentu saja diabaikan oleh para ksatria. Tidak mempan dengan kata-kata para pendeta mencoba untuk melawan dengan kekuatan fisik.Para pendeta terus berusaha melewati barisan para prajurit untuk menghampiri Pendeta Agung namun, hasilnya sudah jelas. Tidak peduli seberapa keras mereka mencoba menerobos barisan itu, para ksatria tetap berdiri kokoh tanpa bergeser sedikit pun.“Diam! Jangan bergerak dan diam di tempa

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kuil Utama 2

    Karena Agnes bukan Orion atau anggota kerajaan dia tidak berada di platform. Sebaliknya dia mendapatkan kursi terbaik untuk melihat upacara dari dekat. Itu berlaku juga untuk calon putri mahkota yang duduk di seberang meja Agnes. Mereka hanya dibatasi oleh pagar lingkaran yang menjadi tempat upacara. Agnes duduk di kursinya sedangkan Isaac berdiri di belakang. Meskipun dia duduk di bawah matahari yang bersinar cerah, dia sama sekali tidak merasa kepanasan malahan dia merasa begitu segar. Matanya melihat ke depan dengan pandangan menilai.Itu dia, Lily Clematis.Dia duduk dengan tegak di samping Sila Clematis. Sama seperti yang dideskripsikan dalam novelnya dia memiliki senyum lembut yang dapat menyentuh banyak orang. Wajahnya kecil dengan mata bulat yang besar. Secara keseluruhan dia terlihat manis. Citranya adalah gadis baik dan polos yang tanpa sengaja ikut dalam pemilihan putri mahkota.Dengan gerakan mata yang dibuat tidak sengaja, Lily Clematis melihat ke a

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Kuil Utama 1

    Sehari kemudian. Hari perayaan.Di dalam kereta keluarga Clematis."Ketika kita sampai di sana duduklah di kursi yang sudah disediakan, aku dan Alex akan berkeliling lebih dulu. Sebelum acara utama dimulai kami akan kembali," ucap Aland sambil membalik dokumen di tangganya."Aku mengerti," jawab Agnes."Tetaplah berada di dekat Isaac.""Ok," jawab Agnes."Janga-""Aku mengerti, aku sudah mengingatnya, jadi jangan katakan lagi atau aku akan melupakan segalanya," ucap Agnes kesal karena setiap ada kesempatan Aland akan terus mengatakan kata-kata yang sama padanya. Dia memperlakukannya seperti seorang anak yang baru pertama kali ditinggal orang tuanya.Haaa..Aland menghembuskan nafas panjang.Mengabaikan dokumen di tangannya, dia memperhatikan Agnes yang sibuk melihat keluar jendela. Dia akui bahwa dia sedikit paranoid, itu tidak seperti dirinya yang biasanya."Baiklah. Aku mengerti. Aku hanya sedikit khawati

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Hari yang melelahkan

    Dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk hidup sebagai Gerbang sepanjang hidupnya. Dia menjadi Gerbang karena Aland menjadi Penjaga. Agnes mengingatkan dirinya sendiri untuk bertanya pada El tentang kriteria Gerbang nanti. Dan memastikan untuk mencari kandidat untuk menggantikan dirinya."Kita sampai," ucap Aland"Ayo turun."***"Tuan muda Aland Clematis dan nona Agnes Myosotis memasuki ruangan!"Tap Tap TapAku dan Aland berdampingan berjalan memasuki aula pertemuan. Seperti yang diperkirakan semua melihat ke arah Agnes dengan rasa penasaran di mata mereka.Agnes mengamati sekitar dengan hati-hati.Ada sepuluh meja di dalam ruangan dan masing-masing dari meja itu memiliki 4-5 kursi.Di bagian paling depan ada dua kursi di depan dengan ketinggian yang berbeda. Meja para bangsawan ada pada ketinggian yang lebih rendah dari dua meja itu, tetapi letaknya disesuaikan dengan kedekatan mereka dengan putra mahkota. Semak

  • Putri Kaca Keluarga Myosotis   Ibu Kota 4

    "Aku benar-benar minta maaf.""Tidak apa-apa.""Ibuku bukan sengaja menghindarimu."Agnes menghela nafas lelah. Sedari tadi Aland terus saja membahas hal yang sama."Aku baik-baik saja, lagipula kita bisa bertemu lain kali kan," ucap Agnes sambil melihat langit malam.Saat ini mereka sedang duduk berdampingan di kursi yang berada di taman. Ada berbagai macam bunga disini namun kebanyakan dari bunga itu berwarna biru.Semuanya terlihat cantik dan terawat."Nyamannya," gumam Agnes.Langit penuh bintang, meskipun bulan tidak terlihat namun, pemandangan malam terlihat indah, seperti lukisan yang dibuat oleh seniman yang berbakat. Sangat cantik dan indah hingga kau tidak bisa berkata-kata.Agnes menoleh ke samping karena tidak pendapatan respon dari Aland."Apa kau marah?"Agnes sama sekali tidak dapat mengerti kenapa Aland bersikap seperti ini."Apa kau tidak marah?""Kau sendiri yang bilang kalau

DMCA.com Protection Status