Share

Putri Idiot Ternyata Konglomerat Terkaya
Putri Idiot Ternyata Konglomerat Terkaya
Author: Lovvellyty

Bab 1

“Hei! Bukankah dia adalah putri idiot yang dirumorkan? Apa yang dia lakukan di pesta mewah ini?” seorang gadis berbisik pada teman wanita yang berdiri di sampingnya.

“Memalukan! Tidak cukup menjadi aib keluarga kekaisaran. Sekarang dia juga berani menginjakkan kaki di tempat yang tidak seharusnya.” ucap seorang gadis yang menyembunyikan cibirannya di balik kipas yang dibentangkan.

“Kalian berdua. Tolong jangan menghina tuan putri seperti itu. Bagaimanapun juga, dia masih anggkota keluarga kekaisaran.” suara lembut terdengar dari seorang gadis muda berambut biru laut. Matanya yang senada entah bagaimana membawa kesejukan bagi orang yang melihatnya. Ditambah dengan kulit putihnya yang terawat, penampilan gadis itu tampak cukup memukau dibandingkan dengan orang lain yang hadir.

Hanya ada satu pengecualian. Di tengah ruangan, berdiri seorang gadis dengan rambut pirang yang menyilaukan. Hidung mancung, bibir merah dan sepasang mata emas yang menyihir.

Penampilan gadis itu begitu indah dan mempesona. Bahkan ruangan yang dihias begitu megah tak dapat dibandingkan dengan kecantikan alami yang dimiliki oleh gadis itu.

“Berrty. Kau benar-benar memiliki hati yang lembut. Sudah menjadi rahasia umum jika ratu dan putra mahkota tidak memperdulikan putri idiot itu . Bahkan para pelayan juga terang-terangan bergosip tentang dia.” gadis yang pertama kali berbicara menghela nafas atas kebaikan hati temannya.

“Itu benar. Bahkan ratu dan putra mahkota yang saat ini memegang kekuasaan tertinggi menggantikan kaisar saja tidak menaruh sedikitpun perhatian pada putri idiot itu. Apalagi bangsawan seperti kita? Bukankah gadis idiot itu hanya menjadi duri di mata?” gadis dengan kipas di tangan kembali berucap.

“Tapi jika ada hal bagus yang dimiliki oleh si putri idiot, itu pastilah penampilannya yang sangat mirip dengan mendiang permaisuri. Kecantikan seperti itu benar-benar bisa mengguncang sebuah negara.” gadis pertama mengutarakan pendapatnya.

“Tetap saja. Secantik apapun sang putri, siapa juga yang mau menikah dengan orang idiot?” gadis pemegang kipas kembali mengutarakan cibiran pedas.

“Menurutku, Berrty lebih pantas dengan gelar putri. Bukankah kau juga setuju, Zanas?” lanjut si gadis pembawa kipas.

“Jika itu, aku setuju denganmu. Bukankah sudah ada pembicaraan pernikahan antara keluarga kerajaan dan Count Merik?” balas gadis yang dipanggil Zanas.

“Aku tidak menyangka bisa berteman dengan calon ratu masa depan. Itu benar-benar kabar yang membahagiakan.” lanjut Zanas mengutarakan suka citanya.

“Kalian berdua. Ini masih rahasia. Jangan sampai ada yang mendengar percakapan kita.” meski bersikap rendah hati, namun tak dapat disembunyikan senyum bangga yang muncul di wajah gadis cantik berambut biru.

Sayangnya, senyum itu segera menghilang. Sebelum digantikan dengan jeritan yang memekakkan telinga.

(Pyur!)

“Ahhh!!”

Cairan merah tumpah membasahi gaun yang dibuat dengan hati-hati. Rambut yang sebelumnya disisir rapi tak luput dari noda yang keruh. Membuat penampilan yang sebelumnya anggun menjadi seperti tikus yang baru saja keluar dari air.

“Merah cantik.”

“Merah cantik.”

“Aku suka merah cantik.” di tengah jeritan, suara merdu yang diulang-ulang membuat suasana menjadi lebih kacau.

Diantara itu semua, seorang gadis berambut pirang melakukan gerakan memutar sebelum berhenti dan membuat senyum cantik.

Gelas di kedua tangan di lempar, sebelum dengan cepat digantikan oleh dua kue bertabur krim yang indah.

(Prang!)

“Aku ingin kue merah.”

“Kue merah.” dengan setiap langkah yang diambil, semua orang menghindari gadis cantik itu seperti wabah.

Melihat pemandangan itu, si nona cantik tertawa bahagia. Merasa seolah semua orang ikut bermain dengan dirinya untuk membuat kue merah.

“Hahaha..” tawa bahagia membuat ekspresi cerah.

Kecantikan alami yang sebelumnya begitu indah tampak begitu memukau. Jika perilaku gadis itu tak begitu liar, pasti akan ada begitu banyak orang yang terpesona akan kecantikan sang putri. Sayangnya, tingkah tak terduga sang putri hanya membuat semua orang takut dan ingin menjauhi gadis itu secepatnya.

“Penjaga!”

“Apa yang kalian semua lakukan? Cepat tenangkan sang putri dan bawa dia beristirahat. Sepertinya pesta ini membuat putri terlalu bersemangat.” di singgasana ratu, seorang wanita berusia awal empat puluhan memberi perintah.

Memiliki ekspresi bermartabat, wanita itu tampak begitu cocok dengan perannya sebagai ratu. Hanya saja jika dia memang memiliki kebajikan seorang ratu, tentunya Ia akan memerintahkan para pelayan alih-alih penjaga yang kasar untuk mengantar sang putri.

“Menyebalkan! Jika ini bukan permintaan dari ayahmu yang sakit-sakitan, aku tidak akan pernah mengizinkan gadis idiot itu untuk datang di pesta putraku yang berharga.” bisik sang ratu sembari menggertakkan giginya dalam diam.

“Tenanglah ibu. Ada banyak mata yang memperhatikan. Jika ada yang mendengar ucapan ibu, mereka pasti mengira ayah yang ibu bicarakan adalah orangtua yang hidup di pedesaan. Bukan kaisar yang seharusnya memimpin kekaisaran ini.” seorang pemuda dengan mahkota di atas kepala berbicara rendah.

“Tapi putra mahkota, gadis itu telah merusak rencana pertemuanmu dengan putri Count Merik di pesta upacara kedewasaanmu. Bagaimana kau bisa jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis yang basah kuyup dengan jus anggur merah? Semua orang akan menertawakan cerita seperti itu.” sang ratu masih berucap tak terima.

“Ibu, kita bisa membahas masalah pernikahanku lain kali. Lagipula, aku baru mencapai usia dewasa tahun ini.” balas putra mahkota.

“Apa maksudmu? Pernikahan harus dilakukan secepatnya. Setelah itu kalian juga harus segera memiliki seorang anak laki-laki. Dengan begitu posisimu sebagai calon kaisar berikutnya akan stabil.”

“Kita tidak tahu kapan putri idiot itu akan terbebas dari mantra kutukan. Dengan penampilan gadis itu, akan sangat mudah mendapatkan suami dengan latar belakang dan kekuatan yang hebat. Kita tidak boleh menyia-nyiakan setiap waktu yang kita miliki.”

“Jika bukan karena legalitas sialan itu, kita tidak perlu bersusah payah seperti ini. Meski ibumu tidak berasal dari keluarga bangsawan, setengah darahmu masih memiliki darah kaisar. Berani-beraninya para orangtua kolot itu menyebutmu tidak memenuhi kualifikasi.” setiap ucapan memiliki dendam yang terpendam.

***

Seorang gadis tampak tengah menatap tenang pada kegelapan malam. Dari tempat gadis itu berdiri, dapat terlihat bangunan megah yang dikelilingi oleh kilau cahaya terang. Berbanding terbalik dengan bangunan suram yang saat ini gadis itu tempati.

Diam-diam gaun putih yang polos berkibar tertiup angin. Saat itu terjadi, sebuah keajaiban terlihat. Gaun yang sebelumnya putih bersih mulai tergambar dengan corak emas yang memukau.

Mata yang sebelumnya menatap kosong segera digantikan oleh kilau jernih yang memikat. Tak cukup sampai disitu, kupu-kupu emas tiba-tiba muncul mengelilingi si putri cantik. Tuan putri yang sebelumnya diusir dari pesta kini tengah berdiri di balkon istana putri miliknya.

“Ingin mengambil tempatku? Jangan pernah berharap.” senyum sinis muncul di wajah secantik boneka porselin.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status