Aku Wanita Bersuami "Siapa dia?"Rivera tidak dapat menyembunyikan rasa penasarannya terhadap reaksi Alicia tadi, pada akhirnya ia bertanya saat mereka telah berada di jalan menuju ke apartemen."Adik Alana, mendiang istriku," jawab Dimitri jujur."Pantas dia begitu terkejut melihatku tadi. Sepertinya ke depan akan semakin banyak yang terkejut melihatku bersamamu." Rivera memikirkan hal itu, tapi selagi tidak mengganggu hidupnya. Rivera tidak mempermasalahkannya. "Benar, tapi aku minta bila ada yang datang dan berbuat baik padamu, tetaplah waspada dan jangan mudah mempercayai apapun." Kening Rivera mengernyit, ia mencoba memahami ucapan Dimitri yang seolah mengatakan bahwa hidup istrinya dulu tidaklah mudah."Ah, sudah sampai. Biarkan aku membuka pintu mobilmu!" ucap Dimitri lalu turun.Rivera tertawa, "Kau terlalu berlebihan," katanya setelah Dimitri membuka pintunya."Aku tidak ingin Rivera kelelahan," sahutnya lalu tersenyum."Hanya membuka pintu tidak akan membuat Rivera le
Nyaris Bertemu Bi Minnie cukup terkejut mendengar pengakuan Rivera. Dimitri memang menceritakan tentang Rivera, tapi sebagai wanita yang hamil karena diperkosa. Memang tidak sepenuhnya salah, namun Rivera bukan wanita bebas yang tidak dinikahi. Dia adalah seorang istri yang tidak di anggap. "Tidak seperti yang Bibi pikirkan. Aku memang memiliki suami, tetapi hanya status saja. Hubungan kami tidak seperti suami istri pada umumnya." Rivera tak ingin dipandang buruk oleh Bi Minnie. Ia menceritakan sedikit tentang hubungan pernikahannya. "Mmm, maaf Nyonya, aku tidak berpikiran begitu," sangkal Bi Minnie meskipun sempat ia berpikir sedikit salah. Sekarang ia paham, tapi bukan itu yang menjadi kekhawatirannya.Tuan Dimitri terlihat sangat menyukai Rivera lalu bagaimana bila suami wanita ini tiba-tiba datang? Ia tidak dapat membayangkan betapa terlukanya Dimitri."Aku begitu terpuruk hingga tak dapat menolak Dimitri, tapi tak kupungkiri aku mulai nyaman dengannya." Rivera mengakui apa yan
Dia Alana, Istriku! Dimitri menunggu Antonio di lobby hotel, setelah pulang dari apartemen ia menghubungi keluarganya agar menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan temannya, Antonio.Antonio mengikuti Dimitri dari arah belakang. Mobil telah memasuki kawasan sepi sepanjang lima ratus meter barulah terlihat Mansion keluarga Dimitri.Tak diragukan lagi, pria itu memang sangat kaya, membuang uang pembatalan kerjasama saja tidak berpengaruh bagi perusahaannya.Meskipun Antonio juga dari kalangan keluarga kaya, namun dia tetap mengagumi istana keluarga Dimitri.Satu wanita tua dengan anak lelaki yang berusia lebih tua dari Dimitri juga wanita cantik tampak menyambut Dimitri dan Antonio.Antonio memasang senyum dan menyapa, memperkenalkan dirinya. Ketiganya membalas, namun dengan wajah yang terkesan tidak suka."Ayo Antonio, silahkan masuk!" ajak Dimitri."Terimakasih! Aku seperti tamu spesial," gurau Antonio."Ya, Kau datang dari jauh, bukankah itu sangat spesial?" Dimitri membalasnya
Perubahan Tania "Apa yang membawamu kesini?"Han bertanya pada Antonio yang baru saja menghubunginya dan mengajak bertemu. Cafe di dekat hotel menjadi pilihan Antonio.Han dan Lerina di antar oleh Harry ke tempat itu, karena mereka belum tahu letaknya. Harry memang selalu siap melayani mereka, tetapi anehnya pria itu selalu menolak bayaran dari Han. Antonio terlihat menarik napas berat lalu menghembuskannya perlahan sebelum menjawab pertanyaan dari sepupunya itu.Seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka."Dari hasil cctv, terlihat Rivera dengan Dimitri yang sebelumnya rekan bisnisku bersama dan itu terjadi lebih dari satu kali," jawab Antonio. Masih terlihat kilat penyesalan dan pancaran kesedihan di dalam bola matanya. "Dimitri Boleslav?" Han memastikannya. Dia tentu mengenal Dimitri pengusaha asal Rusia.Antonio mengangguk. "Kau sudah bertemu dengannya?" Kali ini Lerina yang bertanya."Ya, bahkan dia mengajakku ke Mansion keluarga mereka." Antonio kembali mendesah kecew
Hampir Menemukan Rivera Sejak hari itu Sarra sering mengikuti Tania diam-diam. Hingga ia menemukan keanehan, Tania sering pergi ke rumah padat penduduk, sudah dua kali ia melihatnya, namun Sarra tidak sampai mengikutinya untuk melihat kemana wanita itu singgahnya, dia hanya menunggu di simpang gang. Sampai hari ini dia tidak dapat menahan rasa ingin tahu. Apa, sebenarnya yang dilakukan oleh Tania di sana? Meski tidak setiap hari dia kesana, tapi itu cukup mencurigakan.TingSatu pesan masuk ke dalam ponselnya. Tadi Sarra menanyakan alamat rumah keluarga cleaning service yang sudah meracuni kakak iparnya. "Astaga! ternyata benar." Sarra tidak membuang-buang waktu lagi, ia segera turun dan berjalan memasuki gang itu.Rumah yang padat penduduk itu terlihat kumuh, hingga mengeluarkan bau tidak sedap, untung Sarra memakai maskernya. Seorang anak kecil menatap Sarra sebentar, lalu berlari ke arah rumah-rumah yang berjejer di sana. Nafasnya memburu karena terlalu kencang berlari. Ketig
Menjadi Daddy AlyonaRupanya Antonio belum menyerah sampai disitu, keesokan harinya ia kembali ke gedung apartemen itu. Melihat security yang sudah berganti Antonio segera menghampirinya."Maaf Tuan, saya sedang mencari teman saya di apartemen ini. Bisakah saya melihat daftar penghuninya?" Antonio menyampaikan maksudnya."Maaf Tuan, kami tidak diperkenankan untuk memberikan informasi kepada orang lain tanpa seizin penghuninya," jawab security itu sopan."Saya bukan orang jahat, Anda tidak perlu khawatir, saya hanya ingin melihatnya." Antonio tidak menyerah."Bagaimana ya? Ini bukan pekerjaan mudah untuk saya," ucap security itu sambil tersenyum penuh arti.Antonio cukup memahami arti senyum itu, ia segera mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu meletakkannya di atas meja tepat disamping computer. Security itu melirik uang itu dan bola matanya berbinar, "Baiklah Tuan, tapi saya harap Anda bisa menjaga rahasia ini." Security itu mengambil uang itu setelah Antonio m
Akhirnya BertemuLerina sangat yakin bila yang dilihatnya kemarin memang Rivera, saat itu Han sedang ke toilet. Sayangnya seorang pria membawa Rivera ke dalam mobil dan dia tidak bisa mengejarnya, Rivera sudah melahirkan pastinya."Aku sangat yakin, Han. Itu memang Rivera," tukas Lerina lagi. Sejak tadi mereka membahas hal ini dan Han tidak mempercayainya."Kalau benar, dia pasti membalas sapaanmu, bukankah hubungan kalian selama ini baik?" Han masih tidak meyakini apa yang dikatakan oleh istrinya.Lerina mengangguk, "Mungkin saja ia memang ingin menghidari kita semua," ucap Lerina lirih."Tidak masuk akal. Dia hanya menghindari Antonio bukan kita apalagi dirimu," tukas Han yakin. Meski tidak terlalu dekat, tapi Han yakin Rivera adalah wanita baik. "Entahlah!" Lerina masih mengingat pertemuan tadi bahkan sampai di apartemen mereka. Baru saja melangkahkan kaki ingin masuk sebuah telpon masuk ke nomor Han. Ia segera mengangkatnya saat melihat si penelpon adalah Antonio. "Halo!" s
Apa Karena Dimitri? Antonio perlahan membuka matanya dan mendapati seorang wanita berkulit putih dengan rambut pirang sebahu menatapnya sambil tersenyum."Hai! Anda sudah sadar? Saya Patricia adik dari Harry!" Wanita itu memperkenalkan dirinya."Harry?" Kening Antonio berkerut. Mengingat siapa Harry, "maaf, aku tidak mengenal Harry. Mungkin Nona salah kamar?"Wanita itu menggeleng cepat, "Saya tidak mungkin salah, nama Anda pasti Antonio bukan?""Iya, saya Antonio.""Ini pesan dari kakak saya, dia meminta saya datang kesini untuk menemani Anda, yah, meskipun saya sebenarnya sangat sibuk," ucap Patricia sambil menutup kembali ponselnya.Antonio yang masih merasa sedikit pusing, tidak membahasnya lagi, dia memejamkan mata sejenak. Mengingat bagaimana Rivera yang tidak menanggapinya sama sekali."Anda menangis?" Wanita itu mendekat dan menatap wajah Antonio yang bersedih.Antonio menyekanya pelan, "Pria tidak pantas menangis," tutur Patricia. "Diamlah, Anda tidak mengenal saya," ucap A