Hampir Menemukan Rivera Sejak hari itu Sarra sering mengikuti Tania diam-diam. Hingga ia menemukan keanehan, Tania sering pergi ke rumah padat penduduk, sudah dua kali ia melihatnya, namun Sarra tidak sampai mengikutinya untuk melihat kemana wanita itu singgahnya, dia hanya menunggu di simpang gang. Sampai hari ini dia tidak dapat menahan rasa ingin tahu. Apa, sebenarnya yang dilakukan oleh Tania di sana? Meski tidak setiap hari dia kesana, tapi itu cukup mencurigakan.TingSatu pesan masuk ke dalam ponselnya. Tadi Sarra menanyakan alamat rumah keluarga cleaning service yang sudah meracuni kakak iparnya. "Astaga! ternyata benar." Sarra tidak membuang-buang waktu lagi, ia segera turun dan berjalan memasuki gang itu.Rumah yang padat penduduk itu terlihat kumuh, hingga mengeluarkan bau tidak sedap, untung Sarra memakai maskernya. Seorang anak kecil menatap Sarra sebentar, lalu berlari ke arah rumah-rumah yang berjejer di sana. Nafasnya memburu karena terlalu kencang berlari. Ketig
Menjadi Daddy AlyonaRupanya Antonio belum menyerah sampai disitu, keesokan harinya ia kembali ke gedung apartemen itu. Melihat security yang sudah berganti Antonio segera menghampirinya."Maaf Tuan, saya sedang mencari teman saya di apartemen ini. Bisakah saya melihat daftar penghuninya?" Antonio menyampaikan maksudnya."Maaf Tuan, kami tidak diperkenankan untuk memberikan informasi kepada orang lain tanpa seizin penghuninya," jawab security itu sopan."Saya bukan orang jahat, Anda tidak perlu khawatir, saya hanya ingin melihatnya." Antonio tidak menyerah."Bagaimana ya? Ini bukan pekerjaan mudah untuk saya," ucap security itu sambil tersenyum penuh arti.Antonio cukup memahami arti senyum itu, ia segera mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu meletakkannya di atas meja tepat disamping computer. Security itu melirik uang itu dan bola matanya berbinar, "Baiklah Tuan, tapi saya harap Anda bisa menjaga rahasia ini." Security itu mengambil uang itu setelah Antonio m
Akhirnya BertemuLerina sangat yakin bila yang dilihatnya kemarin memang Rivera, saat itu Han sedang ke toilet. Sayangnya seorang pria membawa Rivera ke dalam mobil dan dia tidak bisa mengejarnya, Rivera sudah melahirkan pastinya."Aku sangat yakin, Han. Itu memang Rivera," tukas Lerina lagi. Sejak tadi mereka membahas hal ini dan Han tidak mempercayainya."Kalau benar, dia pasti membalas sapaanmu, bukankah hubungan kalian selama ini baik?" Han masih tidak meyakini apa yang dikatakan oleh istrinya.Lerina mengangguk, "Mungkin saja ia memang ingin menghidari kita semua," ucap Lerina lirih."Tidak masuk akal. Dia hanya menghindari Antonio bukan kita apalagi dirimu," tukas Han yakin. Meski tidak terlalu dekat, tapi Han yakin Rivera adalah wanita baik. "Entahlah!" Lerina masih mengingat pertemuan tadi bahkan sampai di apartemen mereka. Baru saja melangkahkan kaki ingin masuk sebuah telpon masuk ke nomor Han. Ia segera mengangkatnya saat melihat si penelpon adalah Antonio. "Halo!" s
Apa Karena Dimitri? Antonio perlahan membuka matanya dan mendapati seorang wanita berkulit putih dengan rambut pirang sebahu menatapnya sambil tersenyum."Hai! Anda sudah sadar? Saya Patricia adik dari Harry!" Wanita itu memperkenalkan dirinya."Harry?" Kening Antonio berkerut. Mengingat siapa Harry, "maaf, aku tidak mengenal Harry. Mungkin Nona salah kamar?"Wanita itu menggeleng cepat, "Saya tidak mungkin salah, nama Anda pasti Antonio bukan?""Iya, saya Antonio.""Ini pesan dari kakak saya, dia meminta saya datang kesini untuk menemani Anda, yah, meskipun saya sebenarnya sangat sibuk," ucap Patricia sambil menutup kembali ponselnya.Antonio yang masih merasa sedikit pusing, tidak membahasnya lagi, dia memejamkan mata sejenak. Mengingat bagaimana Rivera yang tidak menanggapinya sama sekali."Anda menangis?" Wanita itu mendekat dan menatap wajah Antonio yang bersedih.Antonio menyekanya pelan, "Pria tidak pantas menangis," tutur Patricia. "Diamlah, Anda tidak mengenal saya," ucap A
Tahu Apa Kau Tentang Dia? Dimitri terdiam di dalam mobilnya. Ia yang sempat datang ke rumah sakit setelah membaca pesan yang dikirim oleh Bi Minnie, hanya bisa mematung mendengar suara Antonio di dalam.Langkahnya memundur saat mendengar ucapan Antonio yang mengharuskan Rivera kembali dengan bayi mereka. Yang membuat ia tergamang saat tidak ada jawaban dari Rivera.Dimitri kembali ke parkiran dan terdiam memikirkan hal itu. Antonio memang lebih berhak dari pada dirinya, tapi apa dia akan baik-baik saja bila melepaskan Rivera dan Baby Alyona?Kepergian Alana kembali berputar di memorinya, ketika wanita yang dicintainya itu pergi di bawa oleh maut, kini Rivera akan pergi lagi dengan Antonio.Tangan Dimitri mencengkeram setiur dengan erat. Lagi-lagi dia akan kehilangan wanita yang mampu mengisi hatinya.Tok tok tokKetukan dikaca mobil menyadarkannya dari lamunan. Dimitri membuka pintu mobilnya."Tuan, tidak menjenguk Alyona?" tanya Bi Minnie.Dimitri menggeleng. Bi Minnie mengeryit,
Lerina Menjenguk RiveraSudah tiga hari Tania merasa di ikuti, kemana pun ia pergi bayangan seseorang selalu terlintas di belakangnya. Bila di perusahaan Sarra selalu menatapnya dingin. Tania yakin itu adalah orang suruhan Sarra. Tania membuka kembali tasnya, untuk memeriksa isinya. Setelah memastikan barang itu ada ia pun beranjak meninggalkan ruangannya.Ia tersenyum sesaat melirik ke arah pintu ruangan presdir yang sekarang ditempati oleh Sarra. Satu sudut bibirnya terangkat.Tania pergi ke tempat yang berbeda kali ini, dia sengaja turun dari mobilnya dan berjalan di antara keramainan. Setelahnya ia memasuki gang sempit.Tania memang sengaja ingin menjebak orang yang mengikutinya, dia bersembunyi dibalik celah bangunan, menunggu orang yang mengikutinya lewat.HapDengan gerakan cepat Tania melompat keluar hingga membuat pria yang mengikutinya itu berbalik kebelakang.Pria itu tampak terkejut karena dia tertangkap basah oleh Tania. Sedangkan dia belum mendapatkan bukti apapun tent
Merindukan Sean Dan Rain Lerina mengirim foto Baby Alyona ke ponsel milik Antonio, foto yang ia dapat dari Rivera. Mereka bertemu di dekat rumah sakit setelah Lerina menjenguk Rivera. Kini Antonio tengah menatap foto itu dengan perasaan terharu sekaligus sedih karena tidak bisa mendekapnya lagi.Sebelum pergi Rivera menitipkan pesan melalui Lerina yang akan disampaikan pada Antonio."Rivera menginginkan perpisahan."Antonio merasakan nyeri dihatinya. Ia sudah menduga hal ini, tetapi tidak bisakah Rivera kembali kepadanya?"Mereka memiliki hubungan?" tanyanya tanpa melelas tatapan pada foto bayi mungil di dalam layar ponselnya."Tidak ada, Dimitri murni ingin membantunya," kata Lerina seperti yang disampaikan Rivera tadi."Membantu tanpa imbalan? Mustahil," ucap Antonio."Apa keputusanmu?""Aku akan memikirkannya. Katakan pada Rivera, aku yang akan menanggung semua biaya pengobatannya." Antonio merasa pembicaraan ini sudah cukup. Dia akan kembali sore ini ke Minnesota."Aku berharap
Pembalasan Tania Mobil meluncur menuju rumah sakit, dimana Rivera sedang menunggu Lerina untuk datang. Han menemaninya sampai di depan ruangan Rivera.Dimitri keluar setelah Lerina datang, dia menyapa Han dan mengajaknya berbicara.Lerina menggenggam tangan Rivera yang terasa lebih dingin dari biasanya."Jangan khawatir! Aku selalu mendoakanmu!" ucap Lerina menyemangati."Untuk beberapa wakti aku takut hidupku akan berakhir,"Sttt"Kau pasti sembuh, ingat! Ada Alyona yang menunggumu, aku juga sangat ingin bertemu dengannya, dia sangat cantik seperti ibunya." Lerina membayangkan gadis kecil itu. Mungkin dia akan memberikannya hadiah sepulang dari rumah sakit.Rivera tersenyum meski tipis, "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.""Ada apa? Kau mau menitip pesan pada Antonio?" Lerina malah menggodanya."Kau ini." Rivera memukul lengan Lerina yang tersenyum menggodanya, "aku sudah mengucapkan terimakasih melalui pesan atas biaya pengobatanku, meskipun Dimitri keberatan, tapi memang Anton