Dia Alana, Istriku! Dimitri menunggu Antonio di lobby hotel, setelah pulang dari apartemen ia menghubungi keluarganya agar menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan temannya, Antonio.Antonio mengikuti Dimitri dari arah belakang. Mobil telah memasuki kawasan sepi sepanjang lima ratus meter barulah terlihat Mansion keluarga Dimitri.Tak diragukan lagi, pria itu memang sangat kaya, membuang uang pembatalan kerjasama saja tidak berpengaruh bagi perusahaannya.Meskipun Antonio juga dari kalangan keluarga kaya, namun dia tetap mengagumi istana keluarga Dimitri.Satu wanita tua dengan anak lelaki yang berusia lebih tua dari Dimitri juga wanita cantik tampak menyambut Dimitri dan Antonio.Antonio memasang senyum dan menyapa, memperkenalkan dirinya. Ketiganya membalas, namun dengan wajah yang terkesan tidak suka."Ayo Antonio, silahkan masuk!" ajak Dimitri."Terimakasih! Aku seperti tamu spesial," gurau Antonio."Ya, Kau datang dari jauh, bukankah itu sangat spesial?" Dimitri membalasnya
Perubahan Tania "Apa yang membawamu kesini?"Han bertanya pada Antonio yang baru saja menghubunginya dan mengajak bertemu. Cafe di dekat hotel menjadi pilihan Antonio.Han dan Lerina di antar oleh Harry ke tempat itu, karena mereka belum tahu letaknya. Harry memang selalu siap melayani mereka, tetapi anehnya pria itu selalu menolak bayaran dari Han. Antonio terlihat menarik napas berat lalu menghembuskannya perlahan sebelum menjawab pertanyaan dari sepupunya itu.Seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka."Dari hasil cctv, terlihat Rivera dengan Dimitri yang sebelumnya rekan bisnisku bersama dan itu terjadi lebih dari satu kali," jawab Antonio. Masih terlihat kilat penyesalan dan pancaran kesedihan di dalam bola matanya. "Dimitri Boleslav?" Han memastikannya. Dia tentu mengenal Dimitri pengusaha asal Rusia.Antonio mengangguk. "Kau sudah bertemu dengannya?" Kali ini Lerina yang bertanya."Ya, bahkan dia mengajakku ke Mansion keluarga mereka." Antonio kembali mendesah kecew
Hampir Menemukan Rivera Sejak hari itu Sarra sering mengikuti Tania diam-diam. Hingga ia menemukan keanehan, Tania sering pergi ke rumah padat penduduk, sudah dua kali ia melihatnya, namun Sarra tidak sampai mengikutinya untuk melihat kemana wanita itu singgahnya, dia hanya menunggu di simpang gang. Sampai hari ini dia tidak dapat menahan rasa ingin tahu. Apa, sebenarnya yang dilakukan oleh Tania di sana? Meski tidak setiap hari dia kesana, tapi itu cukup mencurigakan.TingSatu pesan masuk ke dalam ponselnya. Tadi Sarra menanyakan alamat rumah keluarga cleaning service yang sudah meracuni kakak iparnya. "Astaga! ternyata benar." Sarra tidak membuang-buang waktu lagi, ia segera turun dan berjalan memasuki gang itu.Rumah yang padat penduduk itu terlihat kumuh, hingga mengeluarkan bau tidak sedap, untung Sarra memakai maskernya. Seorang anak kecil menatap Sarra sebentar, lalu berlari ke arah rumah-rumah yang berjejer di sana. Nafasnya memburu karena terlalu kencang berlari. Ketig
Menjadi Daddy AlyonaRupanya Antonio belum menyerah sampai disitu, keesokan harinya ia kembali ke gedung apartemen itu. Melihat security yang sudah berganti Antonio segera menghampirinya."Maaf Tuan, saya sedang mencari teman saya di apartemen ini. Bisakah saya melihat daftar penghuninya?" Antonio menyampaikan maksudnya."Maaf Tuan, kami tidak diperkenankan untuk memberikan informasi kepada orang lain tanpa seizin penghuninya," jawab security itu sopan."Saya bukan orang jahat, Anda tidak perlu khawatir, saya hanya ingin melihatnya." Antonio tidak menyerah."Bagaimana ya? Ini bukan pekerjaan mudah untuk saya," ucap security itu sambil tersenyum penuh arti.Antonio cukup memahami arti senyum itu, ia segera mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu meletakkannya di atas meja tepat disamping computer. Security itu melirik uang itu dan bola matanya berbinar, "Baiklah Tuan, tapi saya harap Anda bisa menjaga rahasia ini." Security itu mengambil uang itu setelah Antonio m
Akhirnya BertemuLerina sangat yakin bila yang dilihatnya kemarin memang Rivera, saat itu Han sedang ke toilet. Sayangnya seorang pria membawa Rivera ke dalam mobil dan dia tidak bisa mengejarnya, Rivera sudah melahirkan pastinya."Aku sangat yakin, Han. Itu memang Rivera," tukas Lerina lagi. Sejak tadi mereka membahas hal ini dan Han tidak mempercayainya."Kalau benar, dia pasti membalas sapaanmu, bukankah hubungan kalian selama ini baik?" Han masih tidak meyakini apa yang dikatakan oleh istrinya.Lerina mengangguk, "Mungkin saja ia memang ingin menghidari kita semua," ucap Lerina lirih."Tidak masuk akal. Dia hanya menghindari Antonio bukan kita apalagi dirimu," tukas Han yakin. Meski tidak terlalu dekat, tapi Han yakin Rivera adalah wanita baik. "Entahlah!" Lerina masih mengingat pertemuan tadi bahkan sampai di apartemen mereka. Baru saja melangkahkan kaki ingin masuk sebuah telpon masuk ke nomor Han. Ia segera mengangkatnya saat melihat si penelpon adalah Antonio. "Halo!" s
Apa Karena Dimitri? Antonio perlahan membuka matanya dan mendapati seorang wanita berkulit putih dengan rambut pirang sebahu menatapnya sambil tersenyum."Hai! Anda sudah sadar? Saya Patricia adik dari Harry!" Wanita itu memperkenalkan dirinya."Harry?" Kening Antonio berkerut. Mengingat siapa Harry, "maaf, aku tidak mengenal Harry. Mungkin Nona salah kamar?"Wanita itu menggeleng cepat, "Saya tidak mungkin salah, nama Anda pasti Antonio bukan?""Iya, saya Antonio.""Ini pesan dari kakak saya, dia meminta saya datang kesini untuk menemani Anda, yah, meskipun saya sebenarnya sangat sibuk," ucap Patricia sambil menutup kembali ponselnya.Antonio yang masih merasa sedikit pusing, tidak membahasnya lagi, dia memejamkan mata sejenak. Mengingat bagaimana Rivera yang tidak menanggapinya sama sekali."Anda menangis?" Wanita itu mendekat dan menatap wajah Antonio yang bersedih.Antonio menyekanya pelan, "Pria tidak pantas menangis," tutur Patricia. "Diamlah, Anda tidak mengenal saya," ucap A
Tahu Apa Kau Tentang Dia? Dimitri terdiam di dalam mobilnya. Ia yang sempat datang ke rumah sakit setelah membaca pesan yang dikirim oleh Bi Minnie, hanya bisa mematung mendengar suara Antonio di dalam.Langkahnya memundur saat mendengar ucapan Antonio yang mengharuskan Rivera kembali dengan bayi mereka. Yang membuat ia tergamang saat tidak ada jawaban dari Rivera.Dimitri kembali ke parkiran dan terdiam memikirkan hal itu. Antonio memang lebih berhak dari pada dirinya, tapi apa dia akan baik-baik saja bila melepaskan Rivera dan Baby Alyona?Kepergian Alana kembali berputar di memorinya, ketika wanita yang dicintainya itu pergi di bawa oleh maut, kini Rivera akan pergi lagi dengan Antonio.Tangan Dimitri mencengkeram setiur dengan erat. Lagi-lagi dia akan kehilangan wanita yang mampu mengisi hatinya.Tok tok tokKetukan dikaca mobil menyadarkannya dari lamunan. Dimitri membuka pintu mobilnya."Tuan, tidak menjenguk Alyona?" tanya Bi Minnie.Dimitri menggeleng. Bi Minnie mengeryit,
Lerina Menjenguk RiveraSudah tiga hari Tania merasa di ikuti, kemana pun ia pergi bayangan seseorang selalu terlintas di belakangnya. Bila di perusahaan Sarra selalu menatapnya dingin. Tania yakin itu adalah orang suruhan Sarra. Tania membuka kembali tasnya, untuk memeriksa isinya. Setelah memastikan barang itu ada ia pun beranjak meninggalkan ruangannya.Ia tersenyum sesaat melirik ke arah pintu ruangan presdir yang sekarang ditempati oleh Sarra. Satu sudut bibirnya terangkat.Tania pergi ke tempat yang berbeda kali ini, dia sengaja turun dari mobilnya dan berjalan di antara keramainan. Setelahnya ia memasuki gang sempit.Tania memang sengaja ingin menjebak orang yang mengikutinya, dia bersembunyi dibalik celah bangunan, menunggu orang yang mengikutinya lewat.HapDengan gerakan cepat Tania melompat keluar hingga membuat pria yang mengikutinya itu berbalik kebelakang.Pria itu tampak terkejut karena dia tertangkap basah oleh Tania. Sedangkan dia belum mendapatkan bukti apapun tent