Share

Bab 26.a

"Diam!" Bang Rasya menunjukkan lima jarinya pada aku dan bapak-bapak yang baru saja melihat pemandangan itu.

"Diam!" katanya dengan nada lebih tinggi.

Bang Rasya mengacungkan pena dengan tangan kanannya. Lalu suara rekaman itu terdengar.

"Kenapa kau ke sini?" ucap suara Bang Rasya.

"Apa kau tak ingin bersenang-senang denganku?" Suara Shena.

"Biadab kau. Keluar!"

"Baiklah. Aku yakin kau memang akan menolaknya. Orang yang sok suci memang pantas dengan orang yang sok suci."

"Heh. Kenapa kau malah buka baju?"

"Mau tahu. Kau lihat ini!"

"Tolong ... tolong ... tolong saya mau diperk*sa."

Lalu suara dobrakkan pintu pun terdengar.

Shena yang sedang menangis di sudut ruang, langsung kaget mendengar suaranya sendiri diperdengarkan. Dia berkedip cepat dan berdiri dengan perlahan.

Bapak-bapak saling melirik.

"Apa itu?" kata si bapak yang berada di sebelah kananku.

"Itu suara rekaman." Aku menjelaskan. Shena langsung gelagapan, melirik ke sana kemari. Seperti kucing yang ketahuan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status